Latar Belakang SIMPULAN DAN SARAN

3. Penelitian difokuskan pada pendapat guru kimia senior yang mengajar di kelas XI seccara berturut-turur 3 tahun terakhir dan memiliki kualifikasi akademik sarjana pendidikan kimia dan terlibat aktif di laboratorium 4. Validasi buku penuntun praktikum akan dilakukan sesuai dengan standar penyusunan bahan ajar dengan bantuan dosen yang ahli dalam pengembangan bahan ajar.

1.4 Rumusan Masalah

Untuk memberikan arahan yang dapat digunakan sebagai acuan dalam penelitian ini maka dibuat perumusan masalah sebagai berikut : 1. Apakah buku penuntun praktikum kimia pada saat ini sudah memenuhi standar BSNP? 2. Apakah buku penuntun praktikum kimia yang inovatif dan interaktif yang telah dikembangkan sudah memenuhi standar BSNP? 3. Bagaimana tingkat kelayakan buku penuntun praktikum yang inovatif dan interaktif yang telah dikembangkan menurut validator dosen dan guru? 4. Bagaimana efektifitas buku penuntun praktikum yang inovatif dan interaktif yang telah dikembangkan terhadap peningkatan hasil belajar siswa?

1.5 Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengembangkan penuntun praktikum kimia SMA materi termokimia, sedangkan tujuan khususnya adalah : 1. Untuk mengetahui buku penuntun praktikum kimia yang ada pada saat ini di sekolah sudah memenuhi standar BSNP. 2. Untuk mengetahui penuntun praktikum kimia yang inovatif dan interaktif yang telah dikembangkan sudah memenuhi BSNP. 3. Untuk mengetahui penuntun praktikum kimia yang inovatif dan interaktif yang telah dikembangkan sudah memenuhi kelayakan untuk dipergunakan dalam pembelajaran 4. Untuk mengetahui efektifitas penuntun praktikum kimia yang inovatif dan interaktif yang telah dikembangkan terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Menambah pengetahuan dan pengalaman peneliti untuk menyusun modul praktikum kimia SMAMA kelas XI semester I. 2. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan untuk melakukan proses pembelajaran 3. Untuk mendapatkan penuntun praktikum kimia yang layak dan menarik, mudah dilaksanakan, aman bagi praktikan sewaktu pelaksanaan dan dapat membantu siswa kelas XI dalam mempelajari kimia 4. Memberikan pertimbangan dan alternatif bagi guru dan sekolah tentang pentingnya modul praktikum kimia

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa : 1. Buku penuntun praktikum penerbit Y pada pokok bahasan termokimia berdasarkan BSNP sudah baik namun ada beberapa hal yang perlu dilakukan pengembangan. 2. Penuntun praktikum interaktif yang telah dikembangkan memiliki kategori valid, dan memenuhi standar BSNP sehingga sudah layak untuk digunakan dalam pembelajaran. 3. Tanggapan validator ahli dosen dan guru terhadap buku penuntun praktikum yang telah dikembangkan baik dan layak untuk digunakan dalam pembelajaran 4. Efektifitas buku penuntun yang dikembangkan terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada materi termokimia diperoleh peningkatan sebesar 72 dengan signifikan 0,05.

5.2 Saran

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat disarankan bahwa : 1. Bagi guru tidak hanya mengajarkan teori tetapi juga memberikan praktikum sehingga siswa dapat lebih memahami bahwa kimia bukan merupakan pelajaran yang bersifat abstrak tetapi juga dapat dibuktikan melalui praktikum. 2. Bagi sekolah SMA sebaiknya menggunakan penuntun praktikum kimia terintegrasi model pembelajaran berbasis masalah karena dapat meningkatkan hasil belajar dan kreatifitas siswa dalam pembelajaran kimia terutama dalam praktikum. 3. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan untuk melakukan pengembangan lebih lanjut terhadap penelitian ini terhadap peningkatan hasil belajar baik dari segi kognitif maupun psikomotorik siswa DAFTAR PUSTAKA Amy J. Phelps Cherin Lee. 2003. The Power of Practice : What Student Learn From How We Teach. Journal of Chemical Education, 807 : 829-832 Arifin, 2000, Strategi Belajar Mengajar, Jurusan Pendidikan Kimia FMIPA UPI; Bandung. Badudu, J,S., dan Sutan, M,Z., 1996, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta Bagci, N., Simsek, S., 1999. The Influence Of Different Teaching Methods In Teaching Physics Subjects On Student’s Success, The Journal of Gazi Education Faculty. 193:79-88 Blumenfeld, P.C., Soloway, E., Marx, R.W., Krajcik, J.S., Guzdial, M., Palincsar, A., 1991, Motivating Project-Based Learning: Sustaining The Doing, Sup- Porting The Learning, Journal Educational Psychologist, 263 4 : 369-398. Borg dan Gall, 1983, Educational Research; An Introduction, Longman Inc, New York London BPPK, 2009, Pedoman Penulisan Modul Diklat Keuangan, Departemen keuangan RI, Jakarta Brodie, L., Borch, O., 2004, Choosing PBL paradigms: Experience and methods of two universities, Toowoomba: Australasian Association of Engineering Educators Conference Bryant, R. J., Edmunt, A. M., 1987, They Like Lab-Centered Science. The Science Teacher Journal, 548 : 42-45 BSNP, 2006, Panduan Penyusunan Bahan Ajar, Depdiknas, Jakarta. Chang, R, 2005, Kimia Dasar Konsep-konsep Inti Edisi Ketiga Jilid 1,Erlangga: Jakarta Djamarah, S, B., dan Zairi, A., 2006, Strategi Belajar – Mengajar, Rineka Cipta. Jakarta Depdiknas, 2004, Pedoman Pengembangan Bahan Ajar, Dirjen Pendidikan Dasar dan Menengah, Depdiknas, Jakarta Dewi, Laksmi dan Masitoh., 2009, Strategi Pembelajaran, Direktorat Jendral Pendidikan Islam, Jakarta Drost, 1999, Proses Pembelajaran Sebagai Proses Pendididkan, PT. Gramedia, Jakarta