SEJARAH MIGRASI ETNIS TIONGHOA DI KECAMATAN SIBORONGBORONG KABUPATEN TAPANULI UTARA (1900-1958).

SEJARAH MIGRASI ETNIS TIONGHOA DI KECAMATAN SIBORONGBORONG
KABUPATEN TAPANULI UTARA (1900-1958)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh
LIA SANTIKA HUTASOIT
NIM. 3133121036

JURUSAN PENDIDIKAN SEJARAH
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2017

ABSTRAK
Lia Santika Hutasoit, NIM 3133121036. Sejarah Migrasi Etnis Tionghoa Di
Kecamatan Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara (1900-1958). Skripsi
Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri

Medan, 2017.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui latar belakang migrasi Etnis
Tionghoa ke Kecamatan Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara, proses
migrasi Etnis Tionghoa ke Kecamatan Siborongborong Kabupatan Tapanuli Utara
dan interaksi etnis Tionghoa dengan penduduk kecamatan Siborongborong
Kabupaten Tapanuli Utara. Penelitian ini menggunakan metode sejarah dengan
tahapan sebagai berikut: heuristik, kritik sumber, interpretasi dan eksplanasi, dan
historiografi. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat diketahui bahwa
latar belakang migrasi Etnis Tionghoa ke Kecamatan Siborongborong adalah
karena peperangan, nasionalisasi perkebunan tembakau Deli setelah perang
kemerdekaan, perkawinan dan perdagangan. Proses migrasi Etnis Tionghoa ke
Kecamatan Siborongborong terjadi dalam dua gelombang. Gelombang pertama
dimulai pada abad ke-15, ketika armada perdagangan Tiongkok mengunjungi
pelabuhan di pantai barat Sumatera yaitu Barus dan Sibolga, kemudian menetap di
wilayah itu dalam waktu yang lama untuk berdagang. Gelombang kedua
berlangsung pada tahun 1953 setelah orang-orang Tionghoa yang bermigrasi ke
perkebunan tembakau di Sumatera Timur pada tahun 1863 pindah ke
Siborongborong. Interaksi masyarakat Tionghoa dengan masyarakat
Siborongborong terjalin dengan baik. Hal ini dapat dibuktikan dengan
kemampuan orang Tionghoa di Siborongborong memahami nilai-nilai budaya

Batak Toba dan menggunakan bahasa Batak sebagai bahasa pergaulan dengan
masyarakat setempat. Selain itu, orang Tionghoa yang melakukan perkawinan
campur dengan penduduk setempat menganut agama Protestan yaitu Huria
Kristen Batak Protestan (HKBP).

Kata Kunci : Migrasi, Etnis Tionghoa, Kecamatan Siborongborong

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas
kasih dan karunia yang telah diberikan sehingga penulis dapat menyelesaikan
skipsi ini dengan judul: “Sejarah Migrasi Etnis Tionghoa Di Kecamatan
Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara (1900-1958)”. Penulisan skripsi ini
bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana
Pendidikan, Jurusan Pendidikan Sejarah, Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri
Medan.
Dalam melaksanakan penelitian maupun penulisan ini, penulis banyak
mendapatkan dukungan, bantuan dan motivasi dari berbagai pihak, maka pada

kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor UNIMED.
2. Dra. Nurmala Berutu, M.Pd Selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial.
3. Ibu Dr. Ida Liana Tanjung, M.Hum selaku Ketua Jurusan Pendidikan
Sejarah UNIMED.
4. Ibu Lister Eva Simangunsong M.A selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan
Sejarah
5. Bapak Dr. Hidayat M. Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan, masukan, arahan serta petunjuk dalam
menyelesaikan skripsi ini. Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa membalas
semua kebaikan Bapak.

ii

6. Bapak Dr. Phil Ichwan Azhari, M. S selaku Dosen Penasehat Akademik
dan penguji penulis yang banyak memberikan bimbingan kepada penulis.
7. Ibu Dr. Rosmaida Sinaga, M.Hum selaku Dosen Penguji Utama yang telah
memberikan pemikiran dan saran sehingga penulis bisa menyelesaikan
skripsi ini.
8. Ibu Dr. Ida Liana Tanjung, M.Hum selaku Dosen Penguji bebas yang

telah

memberikan

pemikiran

dan

saran

sehingga

penulis

bisa

menyelesaikan skripsi ini.
9. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Sejarah serta administrasi di
Jurusan Pendidikan Sejarah UNIMED yang telah berbagi ilmu melalui
proses belajar mengajar selama beberapa tahun ini. Penulis ucapkan

banyak terima kasih atas bimbingan kalian semua.
10. Yang teristimewa buat ayah dan ibunda tercinta N.Hutasoit dan
N. br. Pasaribu. Terima kasih atas doa, harapan, dukungan, bimbingan,
biaya, dan kasih sayang yang diberikan kepada penulis selama ini.
11. Buat saudara/i ku tersayang: Mendra Hutasoit, Rivaldo Putra Hutasoit
(Alm), Norisman Hutasoit, Hartati Uli Hutasoit, Desi Sarmauli Hutasoit
yang telah membantu dan senantiasa mendukung penulis dalam doa.
Khusus

kepada

Saudaraku

tersayang

yang

telah

terlebih


dulu

meninggalkan kami ke rumah Bapa di surga: Rivaldo Putra Hutasoit.
Selamat jalan Ito. Terimakasih atas bimbingan, dan nasihat yang telah
engkau berikan selama engkau hidup. Kebersamaan kita dalam suka dan
duka sejak kita kanak-kanak akan kukenang sepanjang hayatku.

iii

Terimakasih telah menjadi Ito terbaik bagiku. Walau engkau tidak lagi
bersama kami di dunia ini, aku akan terus berusaha untuk lebih
membuatmu tersenyum bahagia selamanya di rumah Bapa di sorga. Amin.
12. Terimakasih Kepada Sahabat-sahabat saya Elwi Simbolon, Yosep Zebua,
Lestari Sianipar, Abetnego Silaen, Sutra Sihite, Melindayani Silaban,
Nanda Silvia Dewi (Tukang Kepo), Mutiara Wandani (Jenong), Eka Putri
Miranda Kudadiri (Si Bunga Bangkai), Siti Mawaddah (Komandan Tulip),
Ismi Nurjannah (Si Aslim), Tya Kartika (Bunga Matahari), dan Joan Ari
(Si Cerewet) yang telah memberikan dukungan dan selalu memberikan
semangat kepada penulis dan juga terimakasih buat kebersamaan yang

sudah kita lalui, semoga persahabatan kita lanjut sampai tua nanti. Amin.
13. Terimakasih juga kepada teman-teman sekelas saya A Reg 2013 buat
waktu dan kebersamaan yang sudah kita lalui, suka dan duka kita lalui
bersama-sama selama 4 tahun.
14. Terimakasih kepada sahabat saya yang dikampung, Perna Hutasoit yang
membantu penulis selama penulisan Skripsi.
15. Terimakasih juga kepada Teman Kos No.119 Jalan Pardamean (Elwi
Simbolon, Yusmiwarty Siburian, Grasella Siregar, Elisabeth Sianturi, Adi
Hutabarat, Diego Hutabarat, Bobby Togatorop, Hebron Togatorop, Desi
Silitonga, Martini Dormauli, Lusiana Silitonga, Ridwan Ginting, Fernando
Gultom, Hendrik Saragih, Deardo Simarmata, Destria Berutu, Lorika
Manalu) yang sudah memberikan motivasi dan memberikan perhatian bagi
penulis dalam menyusun Skripsi ini.

iv

16. Terimakasih Kepada teman seperjuangan Sempro, Enos Sianturi, Putra
Wardhana Purba dan Rahmat Amsari Lubis, yang selalu mendukung dan
memberikan


dorongan

kepada

penulis.

Terimakasih

juga

buat

kebersamaan yang sudah kita lalui bersama-sama.
17. Terimakasih kepada Teman-teman PPL/T (GAPURA) Gabungan Guru
PPL Imut dan Ramah di SMP.Negeri 35 Medan, karena telah mendukung
penulis dalam penulisan Skripsi, dan terimakasih juga buat suka dan duka
yang sudah kita lalui bersama selama masa PPL/T.
18. Terimakasih kepada murid-murid SMP. Negeri 35 Medan yang juga turut
serta untuk memberikan motivasi kepada penulis. Isilah masa remaja
kalian dengan kegiatan-kegiatan yang positif dan bermanfaat.

19. Terimaksih juga buat Bapak Samsan Wong Selaku ketua perkumpulan
STM (Serikat Tolong Menolong) di Siborongborong, Ibu Irene Lie, Bapak
Edi kepada Bapak Sakura Chai, Wijaya Law, Hendrik Ang, Nenek
Minawati Mei, dan seluruh Masyarakat Tionghoa di Kecamatan
Siborongborong yang telah membantu dalam memberikan informasi yang
diperlukan penulis dalam penelitian ini.
20. Kantor Camat Siborongborong dan Badan Pusat Statistik yang telah
memberikan informasi yang penulis perlukan.
Dalam penulisan skripsi ini penulis sudah berusaha semaksimal mungkin
untuk memberikan hasil yang terbaik. Namun, sebagai manusia biasa yang
memiliki keterbatasan pengetahuan dan kemampuan, penulis menyadari bahwa
skripsi ini masih memiliki kelemahan dan kekurangan. Oleh karena itu, penulis

v

menerima masukan berupa saran serta kritik yang bersifat membangun demi
kesempurnaan skripsi ini.
Atas segala bantuan dan bimbingan yang telah penulis terima dari berbagai
pihak, penulis mengucapkan banyak terimakasih. Semoga Tuhan Yang Maha Esa
membalasnya. Akhir kata semoga skripsi ini bermanfaat bagi semua pembaca dan

dapat dijadikan sebagai sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan.

Medan, 7 Februari 2017
Penulis,

Lia Santika Hutasoit
NIM. 3133121036

vi

DAFTAR ISI

ABSTRAK ......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ...................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... vii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... x
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah .................................................................. 1
1.2 Identifikasi Masalah ........................................................................ 5

1.3 Batasan Masalah ............................................................................ 6
1.4 Rumusan Masalah ........................................................................... 6
1.5 Tujuan Penelitian ............................................................................ 7
1.6 Manfaat Penelitian ........................................................................... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORITIS
2.1 Kajian Pustaka.................................................................................. 8
2.2 Kerangka Teori............................................................................... 13
2.2.1 Teori Migrasi ....................................................................... 13
2.3 Kerangka Konseptual .................................................................... 14
2.3.1 Konsep Migrasi ..................................................................... 14
2.3.2 Etnis Tionghoa ..................................................................... 19
2.3.3 Etnis Tionghoa di Sumatera Utara ....................................... 22
2.3.4 Etnis Tionghoa di Kecamatan Siborongborong ................... 23
vii

2.3 Kerangka Berpikir ........................................................................ 25
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Penelitian .................................................................................. 28
3.2 Lokasi Penelitian .................................................................................... 28
3.3 Sumber Data ............................................................................................ 29
3.4 Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 30
3.5 Teknik Analisis Data .............................................................................. 31
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian ...................................................... 32
4.1.1 Letak, Luas dan Batas Wilayah Kecamatan Siborongborong ........ 33
4.1.2 Kependudukan ................................................................................ 37
4.1.3 Suku Bangsa .................................................................................. 44
4.1.4 Pendidikan ..................................................................................... 44
4.1.5 Sistem Sosial Budaya .................................................................... 46
4.2 Gambaran Umum Etnis Tionghoa di Siborongborong ............................ 48
4.2.1 Kependudukan ............................................................................... 48
4.2.1.1 Kependudukan Berdasarkan Jenis Kelamin ...................... 48
4.2.1.2 Kependudukan Berdasarkan Usia ..................................... 50
4.2.1.3 Kependudukan Berdasarkan Mata Pencaharian ................ 51
4.2.1.4 Kependudukan Berdasarkan Pendidikan ........................... 52
4.2.1.5 Kependudukan Berdasarkan Sosial Budaya ...................... 53
4.3 Sejarah Migrasi Etnis Tionghoa ke Sumatera Utara ................................ 57
4.4 Latar Belakang Migrasi Etnis Tionghoa di Kecamatan Siborongborong 59
viii

a. Peperangan ..................................................................... 59
b. Perkawinan ...................................................................... 63
c. Perdagangan .................................................................... 64
4.5 Proses Migrasi Etnis Tionghoa ke Siborongborong................................ 66
4.6 Interaksi Etnis Tionghoa dengan Masyarakat Siborongborong .............. 69
a. Bahasa........................................................................................ 71
b. Budaya ....................................................................................... 72
c. Agama........................................................................................ 74
BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan .................................................................................... 76
5.2 Saran .............................................................................................. 78
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Pedoman wawancara
Daftar Informan
Hasil Wawancara
Peta Provinsi Sumatera Utara
Peta Tapanuli Utara
Peta Kecamatan Siborongborong
Foto Dokumentasi

viiii

DAFTAR GAMBAR
1.1

Gambar 4.1 Pasangan Keturunan Tionghoa yang melakukan pernikahan
adat Batak toba ...................................................................................... 55

1.2

Gambar 4.2 Tempat pemujaan orang Tionghoa didalam rumah ......... 75

X

DAFTAR TABEL

Tabel 4. 1. Luas wilayah Kecamatan Siborongborong Menurut Desa/
Kelurahan .................................. ............................................ .. ...... ....35
Tabel 4.2. Tabel penduduk menurut Desa/ Kelurahan di Kecamatan
Siborongborong .............................................................................. .... 37
Tabel 4.3. Tabel jumlah penduduk menurut jenis kelamin per Desa/
Kelurahan di Kecamatan Siborongborong ............................ ............. 38
Tabel. 4.4 Tabel presentase penganut agama di Kecamatan Siborong
borong …………………………………………............... ..................40
Tabel 4.5. Jumlah Rumah Ibadah di Kecamatan Siborongborong .. .... ..............41
Tabel 4.6. Tabel komposisi penduduk menurut mata pencaharian
di Kecamatan Siborongborong................................................ ............. 42
Tabel 4.7. Tabel kependudukan berdasarkan Usia menurut desa/
kelurahan di Kecamatan Siborongborong ............................. ............. 43
Tabel 4. 8. Jumlah sekolah yang ada di Kecamatan Siborong
borong ................................................................................... ........ .... 45
Tabel 4.9. Jumlah Murid Sekolah dan jenjang sekolah di Kecamatan
Siborongborong ..................................................................... ............. 46
Tabel 4.10 Jumlah Penduduk Etnis Tionghoa menurut Jenis Kelamin di
Kecamatan Siborongborong .................................................. ............. 48
Tabel 4.11 Komposisi penduduk Etnis Tionghoa di Siborongborong berdasarkan
Usia ....................................................................................... ............. 50

xi

Tabel 4.12 Komposisi penduduk Etnis Tionghoa di Siborongborong berdasarkan
Mata Pencaharian .................................................................. ............. 51
Tabel 4.13 Komposisi penduduk Etnis Tionghoa di Siborongborong berdasarkan
Pendidikan ............................................................................. ............. 52

xii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Migrasi secara sederhana didefenisikan sebagai aktivitas perpindahan.
Migrasi adalah perpindahan penduduk dari satu tempat ke tempat lain.
Perpindahan penduduk kerap sekali terjadi dan kerap kali dapat kita temukan
dimanapun, dengan satu tujuan yaitu dapat hidup dengan sempurna dan menarik.
Karena itulah salah satu sifat dari pada manusia. Perpindahan penduduk dalam
beberapa bagian tertentu selalu dihubungkan dengan kondisi sosial dan ekonomi
didaerah asalnya.
Berbicara mengenai migrasi sebagaimana yang sering terjadi di sebuah
wilayah/tempat berkembang sesuai dengan tingkat kekayaan, sumber daya,
peluang usaha dan harapan hidup yang tersedia di wilayah tersebut. Di daerah asal
dan daerah tujuan ada faktor penarik dan pendorong. Faktor penarik adalah faktor
yang memberikan nilai yang menguntungkan kalau bertempat tinggal didaerah itu,
misalnya terdapat sekolah, adanya kesempatan kerja, adanya sumber daya,
besarnya harapan hidup yang tersedia dan iklim yang baik. Demikian juga halnya
dengan migrasi Etnis Tionghoa (dalam penelitian ini penggunaan kata Etnis
Tionghoa dengan Etnis Cina memiliki makna yang sama) yang terjadi di
Kecamatan Siborongborong, dimana migrasi tersebut terjadi karena adanya
keuntungan yang didapat kalau bertempat tinggal di daerah tersebut yaitu adanya
kesempatan kerja yaitu berdagang, juga besarnya harapan hidup yang didapat dan

1

iklim yang mendukung untuk kemudian melakukan migrasi ke daerah tersebut. Di
Siborongborong persaingan dagang tidak terlalu banyak, terlebih orang yang
berdagang dibidang kuliner/makanan sangat lah sedikit. Tentu ini merupakan
sebuah kesempatan kerja yang mereka dapat jika mereka tinggal dan menetap di
Siborongborong. Orang Cina yang tinggal di Siborongborong umumnya
membuka usaha dagang dibidang kuliner/makanan. Faktor pendorong adalah
faktor yang memberikan nilai negatif atau sesuatu hal yang merugikan pada
daerah yang bersangkutan sehingga orang ingin pindah dari daerah tersebut
karena kebutuhan tertentu tidak terpenuhi. Dalam hal ini Etnis Tionghoa yang
melakukan migrasi ke Kecamatan Siborongborong karena adanya faktor
pendorong yang mengakibatkan mereka melakukan migrasi yaitu makin
berkurangnya sumber-sumber alam, menyempitnya lapangan pekerjaan di tempat
asal, adanya tekanan atau diskriminasi politik, agama, suku didaerah asal, tidak
cocok lagi dengan adat/budaya/kepercayaan di tempat asal. Dalam hal ini faktor
pendorong mereka melakukan migrasi ke daerah-daerah lain adalah karena
kelaparan dan pergolakan yang terjadi di Cina. (Suryadinata, 1999:13). Faktor
pendorong tersebut menyebabkan mereka melakukan migrasi ke Indonesia hingga
menyebar

ke

daerah-daerah

lainnya

termasuk

didalamnya

Kecamatan

Siborongborong.
Migrasi antar Etnis dari satu daerah kedaerah yang lain sudah menjadi hal
yang biasa, seiring dengan banyaknya migrasi yang terjadi di berbagai wilayah
terlebih

didaerah

Sumatera

Utara.

Hal

tersebut

sudah

ada

sebelum

dikumandangkannya Proklamasi di Indonesia. Proses migrasi Etnis Tionghoa ke

2

Sumatera utara terjadi dalam dua jalur yaitu melalui jalur perdagangan dan
melalui jalur perkebunan. Pembukaan perkebunan tembakau Deli yang dipelopori
oleh J.Nienhuys pada tahun 1863, menjadi salah satu titik awal terjadinya migrasi
Etnis Tionghoa ke Sumatera Timur (sekarang telah menjadi Sumatera Utara).
Setelah dibukanya perkebunan di Sumatera Timur, maka dibutuhkan tenaga kerja
untuk mengurus perkebunan tembakau yang sangat luas. Tenaga kerja itu di
datangkan dari daerah Penang, Jawa, dan Singapura. Kemudian pekerja tersebut
tinggal dan menetap di Sumatera Timur. Hingga akhirnya mereka melakukan
migrasi ke daerah-daerah lain di Sumatera Timur. (Reid, 2011: 192).
Umumnya para buruh yang diperkerjakan di perkebunan berasal dari
keluarga miskin yang merantau dengan tujuan untuk memperbaiki kondisi
ekonomi. Keinginan untuk mendapatkan sesuatu yang lebih baik adalah keinginan
setiap manusia dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia ingin mendapatkan
secara mudah. Pekerjaan sebagai buruh perkebunan yang dirasakan tidak
memberikan harapan kemajuan. Untuk menciptakan cita-cita dan idaman,
masyarakat Tionghoa melakukan perpindahan dari satu daerah kedaerah lain baik
itu secara berkelompok atau perorangan. Etnis Tionghoa meninggalkan Cina
dengan membawa kutukan mengingkari kewajiban memelihara makam leluhur
tak lain hanya untuk mengadu nasib di negeri orang. (Vleming, 1988:IX). Mereka
berpindah tempat hanya untuk memperbaiki kehidupan ekonomi mereka dan
mencari kekayaan di negeri orang.
Kedatangan Etnis Tionghoa ke daerah Tapanuli karena mereka dipaksa
untuk meninggalkan Sumatera ketika perkebunan-perkebunan asing dinasionalisir

3

oleh pemerintah Indonesia. Tidak ada perkebunan yang dibangun di dataran tinggi
Tapanuli dan tidak ada orang Eropa yang berdiam disitu

dan inilah yang

menyebabkan mereka datang ke daerah Tapanuli. (Ihromi, 2006: 162). Mereka
melakukan migrasi dan menyebar hingga kedaerah-daerah lain di Tapanuli
termasuk juga ke daerah Tarutung dan Siborongborong. Nenek moyang mereka
telah menyebar di Siborongborong dimulai pada abad 19-20.
Faktor lain yang menyebabkan migrasi Etnis Tionghoa ke Kecamatan
Siborongborong adalah melalui jalur perdagangan. Sejarah mencatat bahwa
pedagang Tionghoa telah melakukan perdagangan yaitu berdagang kemenyan
dari pelabuhan Barus ke daerah di Tapanuli lainnya seperti Dolok Sanggul,
Siborongborong, Sidikalang dan Tarutung. Hal ini telah dicatat oleh Heyne (1927)
bahwa orang Tionghoa yang melakukan perdagangan kemenyan tersebut juga
memiliki grosir di Siantar dan Tarutung. (Guillot, 2002:248).
Kecamatan Siborongborong

merupakan

Kecamatan yang

berada

dibawah sistem administrasi Kabupaten Tapanuli Utara dengan kota Tarutung
sebagai ibu kota Kabupaten. Adapun kelurahan atau desa yang menjadi bagian
administrasi Kecamatan Siborongborong ini adalah terdiri 21 kelurahan/desa,
yaitu desa Lumban Tonga-tonga, desa Paniaran, desa Bahal Batu III, desa Bahal
Batu II, desa Bahal Batu I, desa Sitabo-tabo, desa Siborongborong I, desa Siaro,
desa Sitampurung, desa Pasar Siborongborong, desa Pohan Tonga, desa Lobu
Siregar II, desa Hutabulu, desa Lobu Siregar I, desa Pohan Jae, desa Pohan Julu,
desa Parik Sabungan, desa Siborongborong II, desa Sigumbang, desa Sitabo-tabo
Toruan dan desa Silait-lait. Jarak dari Kecamatan Siborongborong ke pusat

4

Provinsi Sumatera Utara (Medan) yaitu sekitar 315 km. Siborongborong
merupakan tempat yang strategis untuk dijadikan sebagai tempat membuka usaha
bagi setiap orang yang berada di wilayah ini. Masyarakat Tionghoa yang tinggal
di Siborongborong bermata pencaharian sebagai pedagang, dan mereka berbaur
dengan masyarakat setempat, mereka bisa berbicara dengan penduduk setempat
memakai bahasa batak dan mengikuti pesta adat batak di Siborongborong
tersebut.
Berdasarkan latar belakang diatas, saya sebagai penulis ingin meneliti
tentang “Sejarah migrasi Etnis Tionghoa di KecamatanSiborongborong
Kabupaten Tapanuli Utara (1900-1958)”.
1.2 Identifikasi Masalah
Dalam setiap penelitian, permasalahan merupakan hal yang paling utama
dan diiringi bagaimana cara pemecahannya. Namun sebelum hal itu dilakukan
kita harus melakukan identifikasi masalah terlebih dahulu. Agar penelitian ini
menjadi terarah dan jelas maka perlu dirumuskan identifikasi masalah yang akan
diteliti.
Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, maka yang
menjadi identifikasi masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Latar belakang migrasi Etnis Tionghoa ke Kecamatan Siborongborong
Kabupaten Tapanuli Utara.
2. Proses migrasi Etnis Tionghoa ke Kecamatan Siborongborong Kabupatan
Tapanuli Utara.
3. Keadaan Siborongborong sebelum Migrasi Etnis Tionghoa

5

4. Interaksi Etnis Tionghoa dengan penduduk Kecamatan Siborongborong
Kabupaten Tapanuli Utara.
1.3 Batasan Masalah
Sebagaimana uraian pada latar belakang masalah bahwa kajian tentang
migrasi Etnis Tionghoa memiliki rentang kajian yang relatif luas. oleh karena itu,
peneliti merasa perlu membuat pembatasan masalah yang terbatas pada poin
nomor :
1. Latar belakang migrasi Etnis Tionghoa di Kecamatan Siborongborong
Kabupaten Tapanuli Utara.
2. Proses migrasi Etnis Tionghoa ke Kecamatan Siborongborong Kabupatan
Tapanuli Utara.
3. Interaksi Etnis Tionghoa dengan penduduk Kecamatan Siborongborong
Kabupaten Tapanuli Utara.
1.4 Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Bagaimana latar belakang migrasi Etnis Tionghoa ke Kecamatan
Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara?
2. Bagaimana proses migrasi Etnis Tionghoa ke Kecamatan Siborongborong
Kabupaten tapanuli Utara?
3. Bagaimana Interaksi Etnis Tionghoa dengan penduduk Kecamatan
Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara?

6

1.5 Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan
penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui latar belakang migrasi Etnis Tionghoa ke Kecamatan
Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara.
2. Untuk mengetahui proses migrasi Etnis Tionghoa ke Kecamatan
Siborongborong kabupatan Tapanuli Utara.
3. Untuk mengetahui bagaimana Interaksi Etnis Tionghoa dengan penduduk
Kecamatan Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara.
1.6 Manfaat Penelitian
Setelah mencapai tujuan di atas, diharapkan penelitian ini memiliki
beberapa manfaat sebagai berikut:
1. Penambah wawasan pengetahuan bagi peneliti tentang sejarah migrasi
Etnis Tionghoa di Kecamatan Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara.
2. Penambah wawasan bagi pembaca tentang sejarah migrasi Etnis Tionghoa
di Kecamatan Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara.
3. Bahan masukan bagi peneliti atau penulis lain yang bermaksud melakukan
penelitian atau penulisan karya ilmiah pada permasalahan yang relevan.
4. Bahan informasi bagi masyarakat khususnya masyarakat di Kecamatan
Siborongborong tentang sejarah migrasi Etnis Tionghoa di wilayah
tersebut .

7

BAB V
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka kesimpulan yang dapat diperoleh
adalah sebagai berikut :
1. Latar Belakang Etnis Tionghoa ke Kecamatan Siborongborong adalah

karena peperangan, perkawinan dan perdagangan. perang yang telah
terjadi di Cina pada tahun 1894-1895M yaitu perang antara Cina dengan
Jepang, menyebabkan orang Tionghoa melarikan diri ke Negeri lain,
dengan mengikuti kapal pengangkut barang yang akan berlayar. Dimana
kapal tersebut berhenti, disitulah mereka tinggal, kapal tersebut berhenti di
Sumatera timur maka mereka tinggal di Sumatera Timur, hingga akhirnya
mereka menyebar ke daerah-daerah lain di Sumatera Timur salah satunya
Siborongborong.

Faktor perkawinan juga merupakan penyebab Etnis

Tionghoa bermigrasi ke Siborongborong, dimana Etnis Tionghoa tersebut
menikah dengan penduduk Tionghoa yang sudah lama tinggal di
Siborongborong. Penyebab lain yang melatarbelakangi

Migrasi Etnis

Tionghoa ke Siborongborong adalah perdagangan, Peluang untuk
berdagang Siborongborong sangat besar, karena sebagian besar mata
pencaharian masyarakat Siborongborong adalah bertani.
2. Proses Migarasi Cina di Kecamatan Siborongborong

Migrasi Etnis Tionghoa ke Siborongborong terjadi dalam dua jalur yaitu
perdagangan dan perkebunan, gelombang pertama dimulai pada abad ke-

76

15, ketika armada perdagangan Tiongkok datang mengunjungi pelabuhan
Sumatera Timur dan melakukan hubungan dagang dengan sistem barter.
Gelombang kedua berlangsung pada tahun 1863 dimana pada saat itu
Belanda mulai bergerak di bidang perkebunan tembakau, usaha tersebut
terus berkembang hingga kemudian kondisi di perkebunan sangat buruk
dan menyebabkan sangat banyak buruh Cina melarikan diri, dan menyebar
ke kota-kota kecil lain di Sumatera Timur. Proses migrasi Etnis Tionghoa
ke Siborongborong diantaranya, dari Medan ke Siborongborong, dari
Tebing Tinggi ke Siborongborong, dari Jakarta ke Siborongborong dan
dari Tarutung ke Siborongborong.
3. Interaksi Etnis Tionghoa dengan Masyarakat Siborongborong

Interaksi masyarakat Tionghoa dengan masyarakat Siborongborong
terjalin dengan baik, baik itu dari penggunaan bahasa, budaya, dan juga
Agama. Mereka memegang prinsip dimana Bumi di Pijak di Situlah langit
di Junjung, yang artinya dimana mereka tinggal maka mereka harus
mengikuti / menghormati setiap adat istiadat di tempat dimana mereka
berada.

77

4.2 Saran
Adapun saran yang diajukan sesuai dengan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Melalui hasil penulisan Skripsi yang berjudul “SEJARAH MIGRASI
ETNIS

TIONGHOA

DI

KECAMATAN

SIBORONGBORONG

KABUPATEN TAPANULI UTARA (1900-1958)” penelitian ini dapat
menjadi pembelajaran yang baik bagi penduduk pribumi di Kecamatan
Siborongborong serta Etnis Tionghoa itu sendiri
2. Kedepannya tali persaudaraan antara masyarakat pribumi yang tinggal di
Kecamatan Siborongborong dengan Etnis Tionghoa semakin erat dan
meningkat.

78

DAFTAR PUSTAKA
Agung, Leo. 2012. Sejarah Asia Timur 1. Yogyakarta: Penerbit Ombak
Badan Pusat Statistik Kabupaten Tapanuli Utara. 2016. Siborongborong dalam
angka 2016.
Dalman, H. 2013. Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada
Guillot, Claude. 2002. Lobu Tua Sejarah Awal Barus. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia
Ihromi, T O. 2006. Pokok-pokok Antropologi Budaya. Jakarta: Yayasan Obor
Indonesia
Jr, Vleming. 1988. Kongsi Dan Spekulasi Jaringan Kerja Bisnis Cina. Jakarta: \
PT Pustaka Utama Grafiti
Koentjaraningrat. 1986. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru
Kurris, R. 2006. Pelangi di Bukit Barisan. Yogyakarta: Kanisius
Koentjaraningrat. 1977. Metode-metode Penelitian Masyarakat. Jakarta: PT
Gramedia
Koentjaraningrat. 1986. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Aksara Baru
Lembaga Demografi FEUI. 2007. Dasar-dasar Demografi: Lembaga Penerbit
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia
Moleong, J Lexy. 2007. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya
Pelly, Usman. 1994. Urbanisasi dan Adaptasi. Jakarta: PT Pustaka LP3ES
Indonesia.
Reid, Anthony. 2014. AsiaTenggara dalam kurun niaga 1450-1680. Jakarta:
Yayasan Pustaka Obor Indonesia
Reid, Anthony. 2011. Menuju sejarah Sumatera antara Indonesia dan Dunia.
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia
Revida, Erika: interaksi sosial Masyarakat Etnik Cina Dengan Pribumi Di Kota
Medan, jurnal Harmoni Sosial 23: 2006

Sjamsuddin, Helius. 2012. Metodologi Sejarah. Yogyakarta: Ombak
Suryadinata, Leo. 1999. Etnis Tionghoa dan pembangunan bangsa. Jakarta: PT
Pustaka LP3ES
Tan, G Mely. 1981. Golongan Etnis Tionghoa di Indonesia. Jakarta: PT Gramedia
Wibowo, Arie, Guntur: Kuli Cina di Perkebunan Tembakau Sumatra Timur Abad
18, Jurnal Sejarah dan Budaya 29: 2015
Susanto, Budi,SJ (ed).2015.Menjadi (Tionghoa) Indonesia Dua Cerita Sio Hong
Wai
Zein, Baqir, Abdul. 2000. Etnis Cina dalam potret pembauran di Indonesia.
Jakarta: PT.Prestasi Insan Indonesia

Sumber Internet :
http://blogtapanuli.blogspot.co.id/2013/04/sejarah-tapanuli-utara.html).
http://siborongborongnews.blogspot.co.id/2015/05/asal-usul-siborongborongnauli.html
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/53795/3/Chapter%20II.pdf