PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA PEMBANGUNAN PERDESAAN DI KECAMATAN SIBORONGBORONG KABUPATEN TAPANULI UTARA.

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PADA PEMBANGUNAN
PERDESAAN DI KECAMATAN SIBORONGBORONG
KABUPATEN TAPANULI UTARA

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebahagian
Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan
Oleh :
ANDI RAJA OLO MARBUN
NIM. 061233310074

JURUSAN PENDIDIKAN GEOGRAFI
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2013

LEMBAR PERSETUJUAN PENGESAIIAN

Skripsi oleh Andi Ra,ia Olo Marbun, NIM 0612333t0$74
Telah Dipertahankan Di Depan Tim Penguji

D- J- T^,- -^^I
r r T--l: n1l t
I inrg5ilt, lJ JurI zurJ
r'4ua
->

Tim Penguji:

Drs. Marinean Sirait. SU

Pembimbing

v

dr+-

Pra. Asnidar, M. Si
Penguji

Darwin P. Lubis. S.Si. M.Si

Fenguji

Fra. MinaLSin*haii.,M.Si
Penguji
Disetujui dan disyahkan pada tanggal Juti 2013
Panitia ujian

t'
$,
!$,

#

:

Sekretnris:
Ketua Jurusan F*nd" Geografi
Llniversitas Negeri Medam

F


$
$
'i.,

$
#i,
'"tl'

i;

,*.

S$"

1&'"

LuqbqstEtue$.

&€"Si


NrF" 19s618SS 19S3$3 ISSS

ABSTRAK

Andi Raja Olo Marbun. Nim. 061233310074. Pemberdayaan Masyarakat Pada Pembangunan
Perdesaan Di Kecamatan Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara. Skripsi. Jurusan
Pendidikan Geografi. Universitas Negeri Medan, 2013.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi mengenai bentuk pemberdayaan
masyarakat dalam pembangunan perdesaan dari dimensi sosial, politis, ekonomis, dan
psikologis.
Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Siborongborong pada tahun 2013. Populasi
dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat Kecamatan Siborongborong yang berjumlah
8.516 kepala keluarga. Sampel diambil secara acak dengan membagi desa, yakni 4 desa yang
dekat dengan kota kecamatan dijadikan sampel, selanjutnya sampel dari desa diambil secara acak
sebanyak 60 kepala keluarga. Pengumpulan data dilakukan dengan teknikk komunikasi tidak
langsung. Teknik analisis data dilakukan dengan metode deskriptif
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemberdayaan Masyarakat pada pembangunan
perdesaan dikecamatan Siboorongborong pada dimensi sosial rata-rata 16,72 %, Pemberdayaan
Masyarakat pada pembangunan perdesaan dikecamatan Siboorongborong pada dimensi politis

rata-rata 12,63 %, Pemberdayaan Masyarakat pada pembangunan perdesaan dikecamatan
Siboorongborong pada dimensi ekonomis rata-rata 13,35 %, dan, Pemberdayaan Masyarakat
pada pembangunan perdesaan dikecamatan Siborongborong pada dimensi psikologis rata-rata
17, 35 %, sehingga secara keseluruhan pemberdayaan masyarakat dikecamatan Siborongborong
diperoleh rata-rata 60,05 %. Hal ini menunjukkan bahwa pemberdayaan masyarakat pada
pembangunan perdesaan di Kecamatan Siborongborong termasuk ke dalam kategori tinggi.

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis Ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
berkat dan anugerahNya sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Skripsi ini berjudul
Pemberdayaan Masyarakat Pada Pembangunan Perdesaan Di Kecamatan Siborongborong
Kabupaten Tapanuli Utara. Tujuan Skripsi ini adalah sebagai persyaratan memperoleh gelar
sarjana Pendidikan.
Skripsi ini dapat penulis selesaikan berkat adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh
karena itu, penulis ingin menyampaikan ucapan terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada
semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Maka berkat
bantuuan dan bimbingan yang diberikan, dengan rasa hormat, ketulusan dan kerendahan hati,
penulis mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada :
1. Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Dr. Restu M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan.
3. Drs. W. Lumbantoruan, M.Si selaku Ketua Jurusan Pendidikan Geografi.
4. Dra. Asnidar M.Si Selaku Sekertaris Ketua Jurusan sekaligus Pembimbing Akademik
yang telah memberi bimbingan dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Drs. Maringan Sirait, S.U selaku pembimbing skripsi yang telah banyak memberi
bimbingan dan motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.
6. Bapak dan Ibu Dosen yang telah memberikan perkuliahan selama peneliti dalam
menuntut ilmu.

7. Camat Siborongborong yang telah memnerikan izin kepada peneliti untuk mengadakan
penelitian di Kecamatan Siborongborong
8. Seluruh Masyarakat Kecamatan Siborongborong yang telah bersedia dijadikan responden
dalam pelaksanaan penelitian
9. Teman-teman jurusan pendidikan Geografi ’06 yang telah memberikan doa dan
dukungan kepada penulis
10. Teristimewa kepada Ayahanda D. Marbun, S.Pdk dan Ibunda A.M. Hutabarat, S.Th yang
telah memberikan doa dan dukungan penuh kepada penulis. Tuhan Memberkati
11. Kepada adik-adik tersayang, Bernad, Ebzan, Giofani, Edlin dan seluruh keluarga besar.
12. Kepada saudara, kakak, abang dan adik-adik penulis, Kak Rini, Juniaty, Bang Jepri, Kak
Lommy, Irma, Elisabet, Nurmola, Mika, Sulastri, Dina, Evy, Sinda, Eleven, Lastri, terima

kasih dukungan dan doanya
13. Untuk yang terkasih Noventi Simarmata yang telah menjadi teman istimewa penulis
14. Buat Adik-adik stambuk Jurusan pendidikan geografi yang telah membantu penulis
15. Buat Bapak Siagian Selaku pegawai Jurusan Pendidikan Geografi yang telah banyak
memberikan bantuan dan semangat kepada penulis.
Tiada Kata Indah yang penulis dapat sampaikan nselain doa kepada Tuhan Yang Maha
Esa agar kiranya diberikan Berkat dan Anugerahnya yang diberikan kepada Penulis. Semoga
skripsi ini berguna bagi pembaca, khususnya bagi mahasiswa jurusan Pendidikan Geografi
Medan,
Penulis

Juli 2013

ANDI RAJA OLO MARBUN

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING……………………………………….... i
LEMBAR PERSETUJUAN DAN PENGESAHAN………………………………… ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................... iii

ABSTRAK…………………………………………………………………………….. iv
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN……………………………………………. v
DAFTAR ISI………………………………………………………………………….. vi
DAFTAR TABEL…………………………………………………………………….. vii
DAFTAR GAMBAR…………………………………………………………………. viii
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………………………….

ix

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………..

1

A.
B.
C.
D.
E.
F.


Latar Belakang Masalah………………………………………………………..
Identifikasi Masalah……………………………………………………………
Pembatasan Masalah…………………………………………………………...
Perumusan Masalah……………………………………………………………
Tujuan Penelitian………………………………………………………………
Manfaat Penelitian……………………………………………………………..

BAB II KAJIAN PUSTAKA…………………………………..………………….…

1
4
4
5
5
6
7

A. Kerangka Teori………………………………………………………………..
7
B. Penelitian Yang Relevan……………………………………………………… 15

C. Kerangka Berfikir…………………………………………………………….. 16
BAB III METODE PENELITIAN…………………………………………………..

17

Lokasi Penelitian……………………………………………………………..
Populasi………………………………………………………………………
Sampel………………………………………………………………………..
Variabel Penelitian dan Devenisi Operasional……………………………….
Teknik Pengumpulan Data…………………………………………………...
Teknik Analisa Data………………………………………………………….

17
18
19
20
22
22

A.

B.
C.
D.
E.
F.

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN………..……………………….

24

A. Keadaan Fisik ……………………………………………………………….. 24
1. Letak Dan Luas………………………………………………………….. 24
2. Topografi………………………………………………………………… 27
3. Iklim Dan Curah Hujan………………………………………………….. 27
4. Luas Wilayah Dan Tata Guna Lahan……………………………………. 27
B. Keadaan Non Fisik ………………………………………………………….. 28
1. Sejarah Kabupaten Tapanuli Utara………………………………………. 28
2. Jumlah Penduduk………………………………………………………… 35
a. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin……………………….. 37
b. Komposisi Penduduk Menurut Umur………………………………... 38
3. Sarana Dan Prasarana Wilayah Penelitian……………………………….. 39
a. Sarana Kesehatan…………………………………………………….. 39
b. Sarana Ibadah……………………………………………………….... 40
c. Sarana Transportasi / Perhubungan…………………………………... 40
d. Prasarana Transportasi………………………………………………… 41

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN…………………………….

42

A. Hasil Penelitian……………...……………………………………………..
B. Pembahasan Hasil Penelitian……...…………………………………….....

42
54

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN…………………………………..………

57

A. Kesimpulan……………………………………………………..………….
B. Saran………………………………………………………..……………....

57
58

DAFTAR PUSTAKA………………………………………..…………………......

59

LAMPIRAN……………………………………………………………..................,,,,,

61

DAFTAR TABEL

No.

Uraian

Hal.

1

Wilayah Penelitian Dan Jumlah Populasi............................................…….

18

2

Operasional Variabel ....................................................................................

21

3

Alternatif Jawaban Angket ...........................................................................

22

4

Tataguna Lahan ............................................................................................

33

5

Jumlah Penduduk .........................................................................................

36

6

Jumlah Penduduk Menurut Jenis Kelamin ..................................................

37

7

Jumlah Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur ........................................

39

8

Prasarana Kesehatan......................................................................................

40

9

Sarana Ibadah ...............................................................................................

41

10

Jumlah Kendaraan Bermotor Yang Terdaftar Menurut Jenisnya.................

42

11

Prasarana Transportasi..................................................................................

42

12

Penggolongan Umur Sampel ......................................................................

44

13

Tingkat Pendidikan Responden ..................................................................

45

14

Hasil Penyebaran Angket Pemberdayaan Masyarakat Dalam
Pembangunan Perdesaan Di Kecamatan Siborongborong ..........................

46

15

Pemberdayaan Masyarakat Dilihat Dari Dimensi Sosial ............................

49

16

Pemberdayaan Masyarakat Dilihat Dari Dimensi Politis ............................

50

17

Pemberdayaan Masyarakat Dilihat Dari Dimensi Ekonomis ......................

52

18

Pemberdayaan Masyarakat Dilihat Dari Dimensi Psikologis……...............

53

DAFTAR GAMBAR

No.

Uraian

Hal.

1

Peta Kabupaten Tapanuli Utara……………………………………………

32

2

Peta Kecamatan Siborongborong…………………………………………..

33

DAFTAR LAMPIRAN
No.

Uraian

Hal.

1

Angket…………………………………………………………………………

61

2

Tabel Rekapitulasi Angket……………………………………………………

63

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah
Pembangunan perdesaan sebagai bagian integral dari pembangunan daerah
dan nasional, dewasa ini mendapat sorotan yang amat tajam dari berbagai
kalangan. Persoalan ini selain menyangkut sebagian besar (±75%) masyarakat
Indonesia berdiam di desa (BPS, 2001), juga karena banyak masyarakat persoalan
pembangunan yang belum mampu dipecahkan di tingkat desa, seperti masalah
pengangguran, ketimpangan, kemiskinan kurang lebih 60% bertempat tinggal di
desa.
Masalah

dalam

pembangunan

perdesaan

menyangkut

masalah

pemberdayaan masyarakat (desa) yang senantiasa beriringan dengan masalah
perangkap lain seperti kemiskinan. Chamber (1988) menyatakan bahwa ada
keterkaitan antara ketidakberdayaan dan dimensi perangkap kemiskinan (poverty),
kerentanan

(vulnerability),

keterangsingan

(isolation)

menjadi

sumber

ketidakberdayaan dalam pembangunan perdesaan. Cabb (2005) juga menyatakan
bahwa ketidakberdayaan masyarakat disebabkan beberapa faktor seperti: 1.
Ketiadaan akses terhadap informasi, 2) ketiadaan dukungan financial, 3)
pelatihan, 4) jaminan politik dan 5) adanya ketegangan sosial. Untuk itu, perlu
upaya pembangunan perdesaan yang dijiwai semangat otonomi yang ditujukan
menumbuhkan pemberdayaan masyarakat dalam bentuk partisipasi, kemandirian
dan kenampuan sangat relevan bagi pembangunan yang berorientasi pada

2

peningkatan kualitas sumberdaya manusia (Supritna, 200). Konsep ini sejalan
dengan arah kebijakan Nasional Pembangunan Perdesaan pada Peraturan Presiden
No. 7 Tahun 2005 Jangka Panjang Pembangunan Nasional 2004-2009 Bab 5:
Meningkatkan

keberdayaan

masyarakat

perdesaan

melalui

peningkatan

kualitasnya, sebagai insan dan sumberdaya pembangunan, serta penguatan
kelembagaan dan modal sosial masyarakat perdesaan berupa jaringan kerjasama
untuk memperkuat posisi tawar. Pada bagian lain dinyatakan: Program
peningkatan keberdayaan masyarakat perdesaan, dilakukan melalui peningkatan
kapasitas pemerintahan di tingkat lokal dalam mengelola pembangunan perdesaan
sesuai prinsip-prinsip tata pemerintahan yang baik, penguatan lembaga dan
organisasi berbasis masyarakat dalam menyuarakan aspirasi masyarakat dan
peningkatan akses masyarakat pada informasi serta sumber-sumber daya
pembangunan.
Peraturan pemerintah ini mengisyarakat bahwa upaya pemberdayaan
masyarakat untuk mampu dan berkembang secara mandiri sangat diperlukan
dalam proses pembangunan, baik di tingkat nasional maupun di tingkat perdesaan.
Upaya ke arah itu, melalui pengembangan kelembagaan yang mampu berfungsi
dan beradaptasi dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam lingkungannya.
Berbagai program bantuan pemerintah yang mengalir ke desa belum
secara signifikan mengangkat harkat hidup masyarakat desa, memerangi
kemiskinan desa, mencegah urbanisasi, menyediakan lapangan kerja. Situasi yang
terjadi adalah ketergantungan, konservatisme dan pragmatisme masyarakat desa
terhadap bantuan pemerintah (Eko, 2004). Kegagalan program pemerintah

3

disebabkan banyak hal, mulai dari strategi dan pendekatan yang keliru sampai
pada pengelolaan program yang salah urus.
Lemahnya keberdayaan masyarakat desa dalam melakukan perubahan
terkait dengan kurangnya masyarakat desa memperoleh akses informasi terhadap
sumber-sumber daya pembangunan sebagai konsekueansi adanya dinamika dan
perubahan kebijakan yang seharusnya mereka ketahui dan mereka lakukan. Tidak
heran, apabila timbul ketimpangan aktivitas dan dinamika lembaga desa. Adanya
salah persepsi berakibat pada munculnya konflik sosial yang mengarah dalam
mengadopsi nilai baru dalam pembangunan.
Hal yang tidak dapat dipisahkan dalam pengembangan lembaga yakni
Kepala Desa harus tanggap terhadap pesan-pesan pembangunan dan mampu
menyampaikan pesan-pesan tersebut ke dalam bahasa atau lembaga yang kiranya
dapat dipahami masyarakatnya. Belum efektifnya komunikasi yang dibangun
berimplikasi pada tidak sedikit pesan-pesan pembangunan yang tidak sampai pada
khalayak (masyarakat).
Berdasarkan latar berlakang masalah, maka pada penelitian ini, penulis
memfokuskan penelitian di wilayah Kecamatan Siborongborong Kabupaten
Tapanuli Utara. Pertimbangan pemilihan lokasi penelitian ini karena posisi
geografis Kecamatan Siborongborong cukup strategis sebagai pintu masuk dari
Kota Medan dan penghubung ke Tarutung dan Lintong Nihuta, dan karena
kecamatan

siborongborong

merupakan

pembangunan daerahnya relatif

kecamatan

yang

peningkatan

lambat yang disebabkan masih lemahnya

pembangunan perdesaan di kecamatan tersebut.

Bertolak dari latar belakang

4

masalah

ini,

penulis

melakukan

penelitian

dengan

mengambil

judul

”Pemberdayaan Masyarakat Pada Pembangunan Perdesaan Di Kecamatan
Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara.

B. Identifikasi Masalah
Berdasar pada latar belakang masalah, dapat dikemukakan problem
statement yaitu bahwa”. Upaya pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan
perdesaan, tegasnya bahwa pengembangan lembaga desa belum optimal
memberdayakan masyarakat dalam pembangunan perdesaan”.

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan pada Identifikasi masalah, maka penelitian ini dibatasi pada
keadaan atau pelaksanaan pemberdayaan masyarakat pada pembangunan
perdesaan di Kecamatan Siborongborong pada dimensi sosial, politis, ekonomi
dan psikologis

5

D. Perumusan Masalah
Dari pembatasan masalah tersebut diatas maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut :
1. Bagaimana pelaksanaan pemberdayaan masyarakat pada pembangunan
perdesaan di Kecamatan Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara
pada dimensi sosial?
2. Bagaimana pelaksanaan pemberdayaan masyarakat pada pembangunan
perdesaan di Kecamatan Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara
pada dimensi Politis?
3. Bagaimana pelaksanaan pemberdayaan masyarakat pada pembangunan
perdesaan di Kecamatan Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara
pada dimensi Ekonomis?
4. Bagaimana pelaksanaan pemberdayaan masyarakat pada pembangunan
perdesaan di Kecamatan Siborongborong Kabupaten Tapanuli Utara
pada dimensi psikologis?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan Rumusan masalah maka tujuan penelitian ini adalah :
1.

Untuk

mengetahui

pelaksanaan

pemberdayaan

masyarakat

pada

pembangunan perdesaan di Kecamatan Siborongborong Kabupaten
Tapanuli Utara. Pada dimensi sosial
2.

Untuk

mengetahui

pelaksanaan

pemberdayaan

masyarakat

pada

pembangunan perdesaan di Kecamatan Siborongborong Kabupaten
Tapanuli Utara. Pada dimensi politis

6

3.

Untuk

mengetahui

pelaksanaan

pemberdayaan

masyarakat

pada

pembangunan perdesaan di Kecamatan Siborongborong Kabupaten
Tapanuli Utara. Pada dimensi ekonomis
4.

Untuk

mengetahui

pelaksanaan

pemberdayaan

masyarakat

pada

pembangunan perdesaan di Kecamatan Siborongborong Kabupaten
Tapanuli Utara. Pada dimensi psikologis

F. Manfaat Penelitian
1. Dari aspek teoritis, dapat memberi sumbangan terhadap pengembangan
teori penyebaran informasi khususnya teori-teori pendekatan keruangan.
2.

Temuan-temuan yang diperoleh dari hasil penelitian ini, diharapkan dapat
dijadikan bahan informasi dan sumbangan pemikiran dalam bentuk
rekomendasi dan rumusan-rumusan pemikiran yang aktual, pragmatis bagi
para pengambil keputusan (praktisi)

3. Kemudian bagi para peneliti, dapat dijadikan sumber informasi guna
melakukan penelitian lebih lanjut dalam kajian serupa dari variabel lain
yang tidak teridentifikasikan sehingga serta dapat memberi kontribusi
dalam pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya disiplin Ilmu Geografi

57

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, dapat di tarik kesimpulan sebagai berikut,
Pemberdayaan masyarakat di Kecamatan Siborongborong pada aspek/dimensi
sosial termasuk kedalam kategori tinggi, Pemberdayaan Masyarakat di Kecamatan
Siborongborong pada aspek/dimensi politis berada pada kategori rendah rendah,
hal ini disebabkan karena masyarakat masih kurang dalam melakukan komunikasi
dengan pemerintahny, sedangkan Pemberdayaan Masyarakat di Kecamatan
Siborongborong dari Aspek Ekonomis termasuk kedalam kategori tinggi, dan
Pemberdayaan Masyarakat di Kecamatan Siborongborong pada aspek Psikologis
juga termasuk kedalam kategori tinggi, disebabkan karena adanya keyakinan dari
masyarakat bahwa pembangunan perdesaan dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat
Jadi, secara keseluruhan, pemberdayaan masyarakat pada pembangunan
perdesaan dikecamatan siborongborong termasuk dalam kategori tinggi, yang
berarti, masyarakat siborongborong, ikut ambil bagian dalam pembangunan
perdesaan dikecamatan tersebut

58

B. Saran
Adapun saran dari penulis dalam penelitian ini adalah Kepada seluruh
masyarakat Kecamatan Siborongborong, supaya lebih ikut ambil bagian dalam
pembangunan perdesaan, yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan
bersama, selanjutnya Diharapkan kepada pemerintah daerah, untuk senantiasa
menyampaikan informasi-informasi pembangunan dari pemerintah pusat kepada
masyarakat, dan bersama-sama dalam melaksanakan pembangunan dengan
masyarakat, sehinggga terjadi kerjasama, gotongroyong, dan pemihakan antara
pemerintah dan masyarakat.