46
Didalam penelitian ini, analisis regresi digunakan untuk menyatakan dalam bentuk persamaan model matemetika matematik, antara variabel bebas
dengan variabel terikat. Karena variabel bebas ini terdapat dua prediktor yaitu motivasi berprestasi X
1
dan fasilitas belajar X
2
yang berpengaruh terhadap hasil belajar akuntansi Y, maka hubungan kedua variabel tersebut merupakan
garis lurus linier, sehingga dalam penelitian ini menggunakan metode analisis regresi berganda yaitu 2 prediktor. Bentuk umum regresi berganda dengan 2
variabel bebas adalah :
X a
X a
a
o
Y
2 2
1 1
+ +
= Keterangan :
Y = Variabel hasil belajar akuntansi
a
o
= Konstanta yang merupakan intersep garis antara X dan Y
a
1
= Koefisien perubah bebas antara
X
1
terhadap Y
a
2
= Koefisien perubah bebas antara
X
2
terhadap Y
X
1
= Motivasi berprestasi
X
2
= Fasilitas belajar Sudjana,2003:70.
Untuk membantu proses pengolahan data secara cepat dan tepat maka pengolahan datanya dilakukan melalui program SPSS versi 15 Statistical
Package for Social Sciences. Melalui program SPSS, kegiatan pengolahan data dapat dilakukan dengan mudah tanpa harus melibatkan pemakai dalam persoalan
rumus-rumus statistika yang cukup rumit, karena rumus statistika diatas tidak akan terlihat secara langsung.
3.7 Uji Prasyarat Regresi
47
3.7.1 Uji Normalitas
Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui normal tidaknya masing- masing variabel penelitian. Data dianalisis dengan bantuan komputer program
SPSS for windows release 15. Data pengambilan keputusan berdasarkan probabilitas. Jika probabilitas lebih besar dari 0,05 maka data dalam penelitian
berdistribusi normal.
3.7.2 Uji Linieritas Garis Regresi
Uji linieritas garis regresi dimaksudkan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berbentuk linier atau tidak. Jika data berbentuk linier dengan
tingkat signifikansi lebih dari 0,05, maka penggunaan analisis regresi pada pengujian hipotesis dapat dipertanggung jawabkan. Akan tetapi jika tidak linier
maka harus digunakan analisis non linier.
3.8 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dimaksudkan untuk mengetahui apakah model regresi penelitian memenuhi asumsi klasik atau tidak.
3.8.1 Uji Multikolinieritas
Multikolinieritas artinya variabel independen yang terdapat dalam model memiliki hubungan yang sempurna atau mendekati sempurna koefisien korelasi
tinggi atau bahkan 1. Syarat berlakunya model regresi ganda adalah antar variabel bebasnya tidak memiliki hubungan sempurna atau tidak mengandung
multikolinieritas. Pengujian multikolinieritas ini dapat dilihat dari variance inflation factor VIF. Deteksi adanya multikolinieritas dengan menggunakan
nilai VIF dengan tolerance melalui SPSS. Model regresi yang bebas
48
multikolinieritas memiliki VIF dibawah 10 dan nilai tolerance di atas 0,1. Deteksi lain dengan melihat korelasi antara variabel bebas, apabila masih dibawah 0,8 ,
maka dapat disimpulkan tidak mengandung multikolinieritas. Ghozali,2005:92
3.8.2 Uji Heteroskedastisitas
Heteroskedastisitas artinya varians dalam model tidak sama. Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah terjadi ketidaksamaan varians
dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah homokedastisitas atau tidak mengandung heteroskedastisitas
Ghozali,2005:105. Untuk mengetahui gejala heteroskedastisitas dilakukan dengan mengamati grafik scatter plot melalui SPSS. Model yang bebas dari
heteroskedastisitas memiliki grafik scatter plot dengan pola titik-titik yang menyebar di atas dan di bawah sumbu Y.
3.9 Uji Hipotesis 3.9.1 Uji Simultan