Penyerapan air Sifat Fisis Resin Komposit

2.3.5 Resin Komposit Nanofiller

Resin komposit nanofiller menjadi salah satu klasifikasi resin komposit menurut ukuran partikelnya sejalan dengan pengenalan akan nanotechnology di bidang kedokteran gigi. 1,4-6 Resin komposit nanofiller disebut juga dengan nanocomposite dengan sistem partikel bahan pengisinya adalah kombinasi antara silika nanofiller dengan ukuran partikel utama 20 – 75 nm dan zirconiasilica nanocluster dengan diameter 0,6 – 1,4 µm. Partikel bahan pengisi dari resin komposit nanofiller sekitar 59,5 volume, dan ini mirip dengan persentase volume partikel bahan pengisi resin komposit mikrohibrid. Resin komposit nanofiller yang memiliki ukuran partikel yang lebih kecil memungkinkan hasil pemolesan yang lebih rapi dan halus daripada resin komposit dengan ukuran partikel yang lebih besar. Resin komposit ini juga memiliki sifat fisis yang mirip dengan resin komposit hibrid sehingga diindikasikan untuk restorasi gigi posterior dengan tekanan pengunyahan yang besar. 1,5,6,20-22

2.4 Sifat Fisis Resin Komposit

Penyerapan air, solubilitas air, working dan setting time, konduktivitas termal dan pengerutan saat polimerisasi merupakan sifat-sifat fisis dari resin komposit. Sifat fisis ini dapat mempengaruhi ketahanan jangka panjang dari restorasi resin komposit. 1,2,9

2.4.1 Penyerapan air

Penyerapan air adalah jumlah air yang diserap oleh resin komposit ketika direndam dalam air dalam jangka waktu tertentu. Bahan coupling dan ikatan yang terjadi antara matriks resin dan partikel bahan pengisi akan mempengaruhi jumlah air yang akan diserap oleh resin komposit. Jika ikatan yang terbentuk baik, maka penyerapan air dan kehilangan partikel akan berkurang. 3,16,17 Universitas Sumatera Utara Penyerapan air pada resin komposit terutama pada rongga mulut terjadi seiring berjalannya waktu. Semakin besar ukuran partikel dari resin komposit, semakin banyak air yang akan diserap. Penyerapan air akan menyebabkan degradasi material hidrolisis dan menyebabkan ekspansi seperti ekspansi higroskopik dari resin komposit tersebut, tetapi penyerapan air merupakan suatu proses yang lama dibandingkan dengan pengerutan akibat polimerisasi. 2,4,9,19 Penyerapan air pada resin komposit merupakan suatu proses difusi dimana semakin besar laju difusi dari air, semakin banyak air yan terserap. Secara umum, mekanisme difusi air melalui material polimer adalah teori volumetrik bebas dan teori interaksi. Teori volumetrik bebas menyatakan bahwa air berdifusi melalui microvoid tanpa adanya hubungan dengan molekul polar pada material. Teori interaksi menyatakan air berrdifusi melalui material yang berikatan dengan kelompok hidrofilik. Air juga dapat berpenetrasi ke dalam matriks hidrofobik melalui tiga mekanisme yaitu difusi langsung ke dalam material, penetrasi dari microvoid atau kerusakan mikro yang memang sudah ada pada material, dan melalui interface matriks dan partikel bahan pengisi. 2,3,24 Penyerapan air dapat dipengaruhi oleh komposisi matriks resin, jenis, ukuran, kehadiran golongan hidroksil yang mampu membentuk ikatan hidrogen dengan air dan ikatan matriks dengan partikel bahan pengisi. Rusaknya ikatan tersebut memberikan dua konsekuensi penting. Pertama, ketika ikatan antara matriks resin dan partikel bahan pengisi hilang, partikel bahan pengisi kehilangan keefektifitasannya sebagai bahan yang memperkuat dan akan menyebabkan kerusakan pada restorasi resin komposit. Kedua, partikel bahan pengisi kehilangan kohesi permukaan sehingga restorasi tidak tahan aus. 12 Selain itu, penyerapan air juga memberi pengaruh terhadap stabilitas warna dari resin komposit. Jika resin komposit dapat menyerap air maka resin komposit juga dapat menyerap cairan lain yang dapat menghasilkan perubahan warna. 3,18,27 Universitas Sumatera Utara

2.5 Kerangka teori