145
terhadap gempa S1, T2
W4, T2, T4 Sumber: Analisis data primer dan sekunder, 2016
2 Alternatif strategi untuk upaya pengembangan Alternatif strategi pengembangan Perusahaan Burat Kriasta adalah dengan
menyilangkan faktor-faktor strategi internal dan eksternal. Berdasarkan hasil persilangan faktor internal dan eksternal tersebut diperoleh sepuluh 10 strategi
untuk pengembangan Perusahaan Burat Kriasta. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah menjumlahkan hasil keterkaitan skor yang diperoleh masing-
masing alternative strategi. Selanjutnya adalah menentukan peringkat atau rangking P sesuai dengan jumlah skor, yaitu peringkat satu skor tertinggi
sampai peringkat sepuluh skor terendah. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di tabel 12 berikut ini:
Tabel 12: Alternative Strategi Pengembangan Perusahaan Burat Kriasta Alternatif Strategi
Keterkaitan Skor
Peringkat P
Strategi SO 1. Meningkatkan kualitas
produk untuk memperkuat tingkat penjualan dalam
negeri maupun luar negeri S2, S3, S5,O1
2,16 2
2. Mencari referensi-referensi desain produk keramik
dalam negeri serta luar negeri
S1, S5, O1 1,80
3 3. Rutin mengikuti pelatihan
pengembangan SDM yang diadakan pemerintah
S3, O2, O3 1,22
6 4. Menitik beratkan pada
kerjasama dengan pengerajin sejenis
S2, S5, O1, O2 2,40
1
Strategi WO
146
1. Memperbanyak mesin pengering buatan seperti
headrayer W3, O1
1,76 5
2. Memaksimalkan saluran distribusi bahan baku tanah
liat W1, W2, O1, O2
1,76 4
Strategi ST 1. Memperkaya dan selalu up-
to-date tentang perkembangan desain-
desain keramik S1, S5, T1, T3
1,05 8
2. Antisipasi bencana alam gempa bumi dengan
pembangunan tempat usaha yang didesain tahan
terhadap gempa S1, T2
0,75 9
Strategi WT 1. Penghematan bahan baku
dengan mengolah kembali tanah liat yang gagal
produksi sebelum pembakaran
W1, W2, T2, T4 0,41
10
2. Berhati-hati dan teliti dalam proses produksi agar tanah
liat tidak terbuang sia-sia W1, W2, W4,
T2, T4 1,09
7 Sumber: Analisis data primer dan sekunder, 2016
Berdasarkan tabel 12 dapat diketahui alternatif strategi mempertahankan eksistensi Perusahaan Keramik Burat Kriasta dalam menyiasati persaingan global.
Alternatif nomor satu yaitu menitikberatkan pada kerjasama dengan pengerajin sejenis. Adanya kerjasama antar sesama industri keramik glasir dapat membantu
proses produksi pesanan skala besar. dalam hal ini industri yang menerima pesanan menangani finishing, sedangkan industri rekanan melakukan proses
produksi dari bahan mentah menjadi bahan setengah jadi. Hal ini juga
147
dimaksudkan agar industri tetap dapat menerima permintaan pasar dan dapat memenuhi permintaan dengan tepat waktu.
Alternatif kedua adalah meningkatkan kualitas produk untuk memperkuat tingkat penjualan dalam negeri maupun luar negeri agar produk kerajinan keramik
Burat Kriasta dapat bersaing dengan industri keramik daerah lain dan juga untuk mempertahankan konsumen agar menjadi pelanggan setia produk kerajinan
keramik Burat Kriasta. Alternatif ketiga adalah mencari referensi-referensi desain produk keramik
dalam negeri serta luar negeri, dengan terus mengikuti dan mencari refrensi- refrensi dsain diharapkan Burat Kriasta akan lebih memperbanyak variasi desain
produk keramik yang dimilikinya. Dengan bentuk-bentuk yang lebih variatif dan contoh desain yang lebih kaya diharapkan konsumen yang datang memesan di
Burat Kriasta akan bertambah banyak.
148
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari penelitian yang telah berhasil dihimpun oleh peneliti, di dapatlah sebuah kesimpulan yang berkenaan dengan strategi Burat Kriasta dalam mengolah
bahan baku, mengelola tenaga kerja, serta menyikapi persaingan dan proses kreativitas desain guna menghadapi persaingan global.
Strategi yang diterapkan Industri Burat Kriasta Desa Mrisi, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta, dalam mengolah bahan baku secara keseluruhan
dapat disimpulkan bahwa Burat Kriasta memilih menggunakan tanah liat Sukabumi di dalam proses produksinya, tanah liat Sukabumi ini merupakan tanah
liat endapan sekunder yang memiliki sifat berbutsir halus dan lebih plastis. Karena memiliki plastisitas yang tinggi kekuatan dari body tanah liat Sukabumi
ini kurang dan cukup riskan bila digunakan untuk mebuat produk-produk dengan ukuran
besar, beranjak
dari hal
tersebut Burat
menyiasatinya dengan
menambahkan kaolin dan tanah liat Singkawang agar body dari keramik tersebut lebih kuat.
Dalam menghadapi
persaingan global
dewasa ini
Burat kriasta
membutuhkan tenaga kerja yang fleksibel, inovatif, berpengalaman, dan kompak dalam tim. Untuk mendapatkan tenaga kerja seperti itu strategi yang Burat
lakukan ialah dengan mempertahankan para tenaga kerja yang ada. Dengan tidak adanya pergantian keluar masuk tenaga kerja diharapkan tenaga kerja yang ada
149
akan lebih mengerti dan paham tentang Perusahaan Burat luar dalam sehingga lebih fleksibel, lebih berpengalaman, dan tentunya akan lebih kompak dalam
bekerja karena sudah saling mengenal. Adapun untuk mempertahankan tenaga kerjanya Burat Kriasta memberlakukan prinsip kekeluargaan, Burat lebih memilih
kata “tolong” dari pada kata-kata “perintah”. Kemudian untuk menyiasati timbulnya rasa kebosanan dan kelelahan kerja yang dirasakan oleh tenaga kerja,
upaya yang dilakukan ialah dengan menyertakan musik pengiring kerja pada saat sedang berlangsungnya proses produksi.
Adapun strategi yang digunakan Burat Kriasta untuk memenangan persaingan dan meraih pangsa pasar di era persaingan global dewasa ini ada tiga
3 kunci yaitu variasi produk, menyikapi pesaing usaha, dan fokus pemasaran. Strategi pertama, untuk memenangkan persaingan dan meraih pangsa pasar di era
global ini diperlukan kreativitas yang tinggi untuk menemukan ide-ide desain yang baru, cara Burat Kriasta untuk memvariasikan produknya terbagi menjadi
dua yaitu “penemuan sendiri” dan “adopsi inovasi”. Penemuan sendiri adalah desain yang murni diciptakan oleh Burat Kriasta, sedangkan adopsi inovasi adalah
penciptaan desain-desain yang diambil dari permintaan pasar yang kemudian dikembangkan sedemikian rupa.
Strategi yang kedua ialah Burat Kriasta menjadikan pesaing industri sejenis di sekitar sebagai “rekan” bukan “rival”, dalam hal ini Burat menjadikan
industri rekanan untuk saling membantu dalam proses produksi dan mencari orientasi pasaran. Kemudian strategi yang ketiga ialah Burat lebih menitik
150
beratkan untuk lebih memfokuskan perkembangan produk yang berorientasi pasar dalam negeri, karena dirasa bahwa peluang pangsa domestik untuk produk
keramik masih sangat terbuka di era persaingan global ini. Dari pada pasaran dalam negeri di kuasai perusahaan luar, akan lebih baik jika dapat lebih menitik
beratkan persaingan di dalam negeri sendiri, dan memenangkan persaingan di dalam negeri sendiri.
B. Saran
Setiap karya-karya yang lahir dari buah pikir yang cemerlang dari Burat Kriasta perlu di akui dan dilindungi. Untuk itu sistem HaKI atau HKI diperlukan
sebagai bentuk penghargaan atas hasil karya kreativitas nya. Disamping itu sistem HKI menunjang diadakannya sistem dokumentasi yang baik atas segala
bentuk kreativitas manusia sehingga kemungkinan dihasilkannya karya lainnya yang sama dapat dihindari atau dicegah.
Bagi para pelaku bisnis sebaiknya mendaftarkan hak paten desainnya sehingga bisnis yang dimiliki terlindung oleh hukum serta mengurangi adanya
pelanggaran hak kekayaan intelektual yang dilakukan oleh pihak lain. Selain itu pelaku bisnis diharapkan memiliki rasa yang kreatif dan inovatif sehingga
menciptakan ide-ide desain yang baru tanpa melakukan peniruan dari desain yang telah ada mengingat kerugian-kerugian yang didapatkan apabila praktik
pelanggaran HKI tetap dilaksanakan.
151
DAFTAR PUSTAKA A. Dokumen Resmi
Departemen Pendidikan Nasional. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Edisi Keempat. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
B. Buku
Astuti, Ambar. 1997. Pengetahuan keramik. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Budiyanto, Gatot., dkk. 2008. Kriya Keramik untuk SMK Jilid 1. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.
2008. Kriya Keramik untuk SMK Jilid 3. Jakarta: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan, Direktorat Jenderal
Manajemen Pendidikan Dasar dan Menengah, Departemen Pendidikan Nasional.
Bustami, Bastian., dkk. 2007. Mari Membangun Usaha Mandiri…: Pedoman Praktis Bagi UKM. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Dalman. 2012. Menulis Karya Ilmiah. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. Djelantik. 1999. Estetika Sebuah Pengantar. Bandung: MSPI dan KuBuku.
Gautama, Nia. 2011. Keramik Untuk Hobi dan Karir: Yuk Berkreasi Mengolah Tanah Liat Menjadi Aneka Keramik. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Guntur. 2005. Keramik Kasongan: Konteks Sosial dan Kultur Perubahan. Wonogiri: Bina Citra Pustaka.
Hartomo, Anton J. 1994. Mengenal Keramik Modern. Yogyakarta: Andi Offset.
152
Heskett, John. 1986. Desain Industri. Diterjemahkan oleh Chandra Johan. Jakarta: CV. Rajawali.
Hitt, Michael A., dkk. 1997. Manajemen Nasional: Menyongsong Era Persaingan dan Globalisasi. Diterjemahkan oleh Armand Hendiyanto. Jakarta:
Erlangga.
Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: C.V ANDI OFFSET.
Lutfi Muta’ali. 2003. Teknik Penyusunan Rencana Strategis Dalam Pembangunan Wilayah RRA, Analisis Situasi, SWOT, RENSTRA. Program Studi
Pembangunan Wilayah. Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM.
Moleong, Lexy J. 2012. Metodologi Penelitian Kualitatif. Edisi Revisi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Notoatmojo, soekidjo. 2003. Pengembangan Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Prakoso, Reza Herwanto. 2012. Strategi Survival Pengrajin Sentra Industri Kecil Gerabah Kasongan Dalam Menyiasati Ancaman Krisis Global. Tesis S2.
Program Pascasarjana Sosiologi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UGM Yogyakarta.
Prasetijo, Ristiyanti., dan John J.O.I Ihalauw. 2005. Perilaku Konsumen. Yogyakarta: ANDI.
Purnomo, Hari. 2004. Pengantar Teknik Industri. Edisi Kedua. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Rangkuti, Freddy. 1997. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis: Reoritasi Konsep Perencanaan Strategis untuk Menghadapi Abad 21.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Razak, R.A. 1981. Industri Keramik. Jakarta: PN Balai Pustaka. Rivai, Veithzal., dan Sagala, Ella Jauvani. 2011. Manajemen Sumber Daya
Manusia untuk Perusahaan: Dari Teori Ke Praktik. Jakarta: Rajawali Pers.