Teknik Pengumpulan Data STRATEGI MEMPERTAHANKAN EKSISTENSI PERUSAHAAN KERAMIK BURAT KRIASTA DI KASIHAN BANTUL DALAM MENYIASATI PERSAINGAN GLOBAL.

58 yang menganalisis tentang strategi mempertahankan eksistensi Perusahaan Keramik Burat Kriasta ini. 3. Dokumentasi Dokumentasi dapat digunakan sebagai pengumpul data apabila informasi yang dikumpulkan bersumber dari dokumen, seperti: buku, jurnal, surat kabar, majalah, notulen rapat, dan sebagainya Sangadji, 2010: 48. Dengan teknik dokumentasi ini, peneliti mencari refrensi yang berkaitan dengan hal-hal objek dan subyek penelitian, yaitu sejarah, dokumen pribadi keberadaan keramikkarya-karya Burat Kriasta, data bagan ketenagakerjaan Perusahaan Burat Kriasta dan dokumen penunjang yang relevan lainnya. Dengan teknik ini diharapkan peneliti mampu mendeskripsikan hasil penelitian secara sistematis sesuai dengan hirarkis kondisi objek dan subjek penelitian. Sugiyono 2013: 240 juga mengatakan, bahwa “studi dokumen merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif.”

E. Instrumen Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, yang menjadi instrumen atau alat penelitian adalah peneliti itu sendiri. Jadi peneliti kualitatif sebagai human instrument, berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data, menafsirkan data, dan membuat kesimpulan atas temuannya Sugiyono, 2013: 222. 59 Dalam penelitian kualitatif segala sesuatu yang akan dicari dari objek penelitian belum jelas dan pasti masalahnya, sumber datanya, dan hasil yang diharapkan semuanya belum jelas. Rancangan penelitian masih bersifat sementara dan akan berkembang setelah peneliti memasuki objek penelitian. Oleh karena itu, dalam penelitian kualitatif “the researcher is the key instrument”. Jadi peneliti adalah merupakan instrumen kunci dalam penelitian kualitatif. Jadi dalam penelitian kualitatif ini, peneliti menggunakan diri peneliti sendiri sebagai instrumen penelitian human instrument dan menggunakan alat bantu berupa pedoman wawancara, pedoman observasi, dan pedoman dokumentasi.

F. Validitas Data

Untuk menentukan validitas data dari penelitian ini digunakan cara triangulasi dan ketekunan pengamatan. Menurut Moleong 2012: 330 menyatakan, bahwa triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Sugiyono 2013: 273-274 menyebutkan, bahwa triangulasi dalam pengujian kredibilitas dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu triangulasi sumber data, triangulasi teknik pengumpulan data, dan triangulasi waktu pengumpulan data. 60 1. Triangulasi Sumber Triangulasi sumber untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data yang diperoleh melalui beberapa sumber. Sebagai contoh, semisal kita mengambil data dari pemimpin perusahaan, kemudian data itu dicek atau dibandingkan dengan data yang diambil dari para tenaga kerja ataupun dari rival pemimpin usaha. 2. Triangulasi Teknik Triangulasi teknik untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Jadi semisal data diperoleh dengan teknik wawancara, kemudian data tersebut dicek kembali dengan teknik observasi atau dokumentasi. 3. Triangulasi Waktu Triangulasi waktu untuk menguji kredibilitas data dilakukan dengan cara data yang dikumpulkan dengan teknik wawancara di pagi hari, dicek kembali dalam waktu atau situasi yang berbeda. Dalam penelitian ini untuk menentukkan validitas data digunakan ketiga jenis triangulasi tersebut, yaitu triangulasi teknik, triangulasi sumber, dan triangulasi waktu. Tidak semua data menggunakan ketiga metode tersebut, tetapi dikarenakan tidak semua data yang ada di sini bisa diolah hanya dengan triangulasi sumber, jadi digunakan jenis triangulasi teknik maupun triangulasi waktu untuk menentukkan kevaliditasan data. Sebagai contoh, untuk teknik pengglasiran tidak semua pegawai di Burat Kriasta mengetahui teknik-teknik