Prosedur Kenaikan Pangkat Reguler Pegawai Negeri Sipil Metode Pengamatan

commit to user 16 mencapai batas usia pensiun dan tidak terputus statusnya sebagai Pegawai Negeri Sipil. Pegawai Negeri Sipil yang oleh Tim Penguji Kesehatan dinyatakan cacat karena dinas dan tidak dapat bekerja lagi dalam semua jabatan negeri, diberikan kenaikan pangkat pengabdian setingkat lebih tinggi. Dari beberapa uraian diatas maka penulis dalam laporan Tugas Akhir ini mengacu pada Kenaikan Pangkat Reguler karena selama pengamatan PNS di RSUD Dr. Moewardi banyak yang mengajukan kenaikan pangkat reguler sehingga penulis ikut membantu proses memilah syarat-syarat sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Oleh sebab itu penulis banyak mendapatkan data-data yang akurat tentang kenaikan pangkat reguler.

C. Prosedur Kenaikan Pangkat Reguler Pegawai Negeri Sipil

Prosedur kenaikan pangkat reguler adalah proses tata urutan waktu yang diperlukan untuk memenuhi syarat dalam mencapai kenaikan pangka treguler. Prosedur Kenaikan Pangkat Pegawai Negeri Sipil adalah : 1. Mengumpulkan syarat kelengakapan aministratif yang diperlukan di bagian Organisasi dan Kepegawaian. 2. Bagian Organisasi dan Kepegawaian menerima semua persyaratan yang diajukan PNS untuk kenaikan pangkat. 3. Bagian Organisasi dan Kepegawaian meniliti semua persyaratan yang sudah dikumpulkan PNS yang mengajukan kenaikan pangkat. 4. Persyaratan yang sudah dikumpulkan diteliti apakah sudah lengkap atau belum apabila belum lengkap semua berkas persyaratan yang diajukan dikembalikan lagi kepada pemohon untuk dilengkapi sesuai dengan aturan yang berlaku. 5. Data dari PNS yang sudah masuk di input melalui online system. 6. Pengiriman semua berkas dan daftar nominatif yang sudah di tanda tangan Bupati ke BKD Provinsi Jawa Tengah. commit to user 17 Selanjutnya akan diproses oleh BKD Provinsi Jawa Tengah dan BKN Yogyakarta sampai SK PNS diterbitkan.

D. Metode Pengamatan

Metode pengamatan adalah segala teknik yang digunakan dalam pengamatan atau segala sesuatu yang berkaitan dengan pengamatan yang diadakan. Metode pengamatan ini menyangkut beberapa hal, penulis melakukan pertimbangkan berbagai hal yaitu: 1. Lokasi Pengamatan Lokasi yang ditentukan penulis dalam pengamatan bertempat di Bagian Organisasi dan Kepegawaian RSUD Dr. Moewardi Jl. Kol. Soetarto No.132 Telp 634634 Surakarta 57126. Alasan memilih lokasi adalah karena RSUD Dr. Moewardi salah satu rumah sakit negeri yang ada di surakarta dan banyaknya Pegawai Negri Sipil yang bekerja di RSUD Dr. Moewardi sehingga menarik untuk melakukan pengamatan. 2. Jenis Pengamatan Mengacu pada sumber data yang digunakan, maka pengamatan dilakukan dengan pendekatan deskriptif kualitatif dengan observasi berperan. Deskriptif kualitatif adalah pengamatan tentang data yang dikumpulkan dan dinyatakan dalam bentuk kata-kata disusun dalam kalimat. Misalnya hasil wawancara antara penulis dan informan. Ciri metode pengamatan deskriptif menurut H.B Sutopo 2002:111 yaitu : pengamatan kualitatif studi kasusnya mengarah pada pendetugas akhiran secara rinci dan mendalam mengenai potret kondisi tentang apa yang sebenarnya terjadi menurut apa adanya di lapangan studinya. commit to user 18 3. Sumber Data Sumber data yang penulis gunakan adalah : a. Narasumber informan Dalam pengamatan posisi sumber data manusia sangat penting perannya sebagai individu yang memiliki informasi. b. Dokumen Dokumen merupakan bahan tertulis yang berkaitan dengan suatu peristiwa yang berupa tulisan. Contoh penulis ingin mengetahui kenaikan pangkat pegawai negeri sipil yang di RSUD Dr. Moewardi. 4. Pengumpulan Data Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan untuk mempermudah dan membantu penulis untuk mendukung pengamatan ini berdasarkan teknik pengumpulan data menurut H.B Sutopo 2002:58-72 dengan cara : a. Observasi Langsung Dalam penulisan tugas akhirn ini penulis mengadakan pengamatan langsung berbagai kegiatan dan aktifitas yang dilakukan pegawai terutama untuk mengetahui prosedur penyusunan tata naskah dinas. b. Wawancara Pengumpulan yang digunakan penulis untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan melalui komunikasi langsung atau tanya jawab. c. Mengkaji Dokumen Teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengambil catatan dan arsip yang diperlukan yang memiliki kaitan dengan obyek. commit to user 19 5. Teknik Analisis Data Setelah semua data terkumpul, tahap selanjutnya adalah analisis data. Analisis data adalah mengelompokkan, membuat semacam urutan manipulasi serta menyingkatkan data sehingga mudah untuk dibaca. Dalam penulisan tugas akhir ini penulis menggunakan analisis data kualitatif. Analisis dalam pengamatan kualitatif menurut H.B Sutopo 2002 : 91-93, terdiri dari tiga komponen utama yaitu reduksidata, sajian data dan penarikan simpulan. 1. Reduksi Data Merupakan komponen pertama dalam analisis yang merupakan proses selektif, pemfokusan, pensederhanaan dan abstraksi data dari pengumpulan data yang berlangsung dengan membuat ringkasan dari catatan data yang diperoleh di lapangan. 2. Sajian Data Merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskriptif dalam bentuk narasi yang memungkin simpulan pengamatan dapat dilakukan, sajian ini disusun secara secara logis dan jelas sistematisnya sehingga mudah dibaca, mudah dipahami. Sajian data ini mengacu pada rumusan masalah yang telah dirumuskan sebagai pertanyaan pengamatan. Dengan melihat penyajian data, penulis akan mengerti apa yang terjadi dan memungkinkan untuk mengerjakan sesuatu pada analisis data. 3. Penarikan Simpulan Pada penarikan simpulan pada awalnya simpulan tersebut kurang jelas kemudian semakin jelas karena landasan yang kuat. Simpulan perlu diverifikasi agar mantab, bisa dipercaya dan dapat dipertanggungjawabkan. Simpulan bisa dilakukan commit to user 20 dengan berdiskusi, penelusuran data kembali dengan cepat, replikasi dalam satuan data yang lain. Untuk lebih jelasnya proses analisa data interaktif dapat dilihat dari gambar dibawah ini : Sumber : Sutopo2002:98 Penulis menggunakan Model Analisis interaktif interaktif model of analisis dalam pengamatan ini, yang biasanya digunakan dalam penelitian. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam pengamatan ini adalah : 1. Pengumpulan data. 2. Melakukan analisas awal dari data yang diperoleh. 3. Melakukan penggalian data yang lebih mendalam, bila ternyata dalam menganalisisnya dirasa kurang mendalam. 4. Penarikan kesimpulan terakhir. PENGUMPULAN DATA REDUKSI DATA SAJIAN DATA PENARIKAN KESIMPULAN VERIFIKASI commit to user 21

BAB III DESKRIPSI LEMBAGA

RSUD Dr. Moewardi merupakan rumah sakit milik pemerintah daerah. Rumah sakit yang berdiri dengan megah ini berada di Jl. Kol. Sutarto No.132 Surakarta 57126. Luas tanah 49.622 m² dan luas bangunan 32.205 m². Bangunan utama terdiri dari 5 lantai dengan klasifikasi kamar mulai kelas III, II, I utama, VIP B, VIP A, VVIP dengan daya tamping seluruhnya 680 TT. Dengan didukung tenaga paramedik ± 500 orang, para medis non perawatan ± 163 orang, non medis ± 436 orang. Dilengkapi fasilitas modern kedokteran berbagai jenis gangguan penyakit mulai dari penyakit dalam, kebidanan, jantung, saraf, tht, kulit dan kelamin, bedah, dan peralatan canggih lainnya.

A. Sejarah RSUD Dr. Moewardi di Surakarta

Dinamika dan perkembangan Rumah Sakit di Surakarta dibagi menjadi 3 periode, yaitu : 1. Perkembangan pada masa Kolonial Di wilayah Karesidenan Surakarta, selain Rumah Sakit Zending Jebres yang didirikan pada tahun 1912 oleh Yayasan Kristen yang sampai sekarang terkenal dengan Yayasan Kesehatan Kristen Untuk Umum YAKKUM, terdapat rumah sakit lain, yaitu : a. Ziekenzorg, yang berkedudukan di Mangkubumen dengan nama Partikelir Inslandscziekenhuis der Verregniging Ziekenzorg. Tidak diketahui secara pasti kapan rumah sakit ini didirikan, namun yang jelas pada tahun 1907 rumah sakit ini sudah mendapatkan sudah mendapatkan subsidi dari pemerintah Kolonial. b. Pantirogo, yang merupakan rumah sakit milik pemerintah keratin Kasunanan Surakarta. Diperkirakan rumah sakit ini didirikan pada masa pemerintahan Sunan Paku Buwono X.