45
3.3.2. Cara Pengumpulan Data
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survei, yaitu penyelidikan yang diadakan unutk memperoleh fakta-fakta dari gejala-gejala yang
ada dan mencari keterangan-keterangan secara aktual Nazir, 2005: 56. Dalam memperoleh data, digunakan teknik pengumpulan data dengan
metode observasi yaitu mengadakan pengamatan secara langsung terhadap obyek yang sedang diteliti. Antara lain dengan cara Nazir, 2005: 174-213 :
1. Metode Wawancara
Teknik pengumpulan dengan mengadakan wawancara atau tanya jawab langsung dengan karyawan koperasi yang berwenang dalam memberikan
informasi atau data yang diperlukan. 2.
Metode Dokumenter Teknik pengumpulan data dengan cara mengutip atau memperoleh data
melalui dokumen-dokumen serta catatan yang terdapat pada koperasi.
3.4. Teknik Analisis dan Uji Hipotesis
3.4.1. Uji Normalitas Data
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengetahui apakah suatu data mengikuti sebaran normal atu tidak. Untuk mengetahui apakah data tersebut
mengikuti sebaran normal dalam penelitian ini dengan menggunakan metode Kolmogrov Smirnov Sumarsono, 2004: 42.
Dalam pengambilan keputusan apakah sebuah distribusi data mengikuti distribusi normal adalah Sumarsono, 2004: 43:
46
a. Jika nilai signifikan nilai probabilitasnya lebih kecil dari 5, maka
distribusi adalah tidak normal. b.
Jika nilai signifikan nilai probabilitasnya lebih besar dari 5, maka distribusi normal.
3.4.2. Asumsi Klasik
Persamaan umum linier berganda sebagai berikut : Persamaan regresi ini harus bersifat BLUE Best Linier Unbiased Estimator, artinya pengambilan
keputusan uji-F dan uji-t tidak bias. Untuk menghasilkan keputusan yang BLUE maka harus dipenuhi diantaranya 3 asumsi dasar yang tidak boleh dilanggar oleh
regresi linier yaitu : 1.
Tidak boleh ada Multikollinieritas 2.
Tidak boleh ada Autokorelasi 3.
Tidak boleh ada Heterokedastisitas Apabila salah satu dari ketiga asumsi dasar tersebut dilanggar maka
persamaan regresi yang diperoleh tidak lagi bersifat BLUE Best Linier Unbiased Estimator sehingga pengambilan keputusan melalui uji-F dan uji-t menjadi bias.
a. Multikollinieritas
Multikolinieritas berarti terjadi korelasi mendekati sempurna antarvariabel bebas. Jika variabel bebas saling berkorelasi, maka variabel-
variabel ini tidak orthogonal. Variabel orthogonal adalah variabel bebas yang nilai korelasi antar
sesama variabel bebas sama dengan nol. Diagnosis secara sederhana terhadap adanya multikorelasi di dalam model regresi adalah sebgai berikut:
47
a. Nilai R
2
yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi empiris sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel bebas banyak yang tidak
signifikan mempengaruhi variabel terikat. b.
Jika diantara dua variabel independen memiliki korelasi yang spesifik maka di dalam model regresi tersebut terdapat multikolinieritas.
c. Multikolonieritas dapat juga dilihat dari 1 nilai tolerance dari lawannya 2
variance inflation faktor VIF. Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel bebas manakah yang dijelaskan oleh variabel bebas lainnya.
Tolerance mengukur variabilitas variabel bebas terpilih yang tidak dapat dijelaskan oleh variabel lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama
dengan nilai VIF tinggi karena VIF = 1tolerance dan menunjukkan adanya kolonieritas yang tinggi. Nilai cutoff yang umum diapakai adalah nilai
VIF10 maka terjadi multikolonieritas Ghozali, 2006: 91. b.
Autokorelasi Autokorelasi adalah korelasi antara data observasi yang diurutkan
berdasarkan waktu urut time series atau data yang diambil pada waktu tertentu data cross sectorial. Dalam konteks regresi, model regresi linier
mengasumsikan bahwa autokorelasi seperti itu tidak terdapat dalam disturbansi atau nilai pengganggu. Jadi uji autokorelasi bertujuan menguji
apakah dalam model regresi ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 sebelumnya
Ghozali, 2006: 95.
48
c. Heterokedastistas
Heterokedastistas bertujuan untuk menguji apakah model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain Ghozali, 2006: 105. Maksud dari penyimpangan heteroskedastisitas adalah varians variabel dalam model tidak sama konstan.
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas digunakan korelasi Rank Spearman antara residual dengan variabel independen.
- Apabila nilai signifikan hitung sig dari tingkat signifikan α = 0,05
berarti tidak terjadi heteroskedastisitas. - apabila nilai signifikan hitung sig dari tingkat signifikan
α = 0,05 berarti terjadi heteroskedasitisitas Santoso, 1999: 231.
3.4.3. Uji Hipotesis
Uji hipotesis yang digunakan dalam Regresi Linier Berganda adalah dengan menggunakan Uji Normalitas, Uji-F dan Uji-T
B. Uji F
Uji ini dilakukan untuk melihat apakah model yang dianalisis memiliki tingkat kelayakan model yang tinggi yaitu variabel-variabel yang digunakan
model untuk menjelaskan fenomena yang dianalisis. H
: b
1
= b
2
= b
3
= 0 tidak ada kesesuaian model antara variabel X
1
, X
2
, X
3
terhadap Y. H
1
: b
1
= b
2
= b
3
≠ 0 ada kesesuaian model antara variabel X
1
, X
2
, X
3
terhadap Y. Dalam penelitian ini digunakan tingkat signifikasi
α 0,05.
49
Kriteria pengujian sebagai berikut : a.
Jika nilai probabilitas 0,05 , maka H diterima dan H
1
ditolak, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan X
1
, X
2
, X
3
terhadap Y. b.
Jika nilai probabilitas 0,05 , maka H ditolak dan H
1
diterima, berarti pengaruh yang signifikan X
1
, X
2
, X
3
terhadap Y. C.
Uji t Untuk menguji signifikan atau tidaknya pengaruh antar variabel
independen secara parsial terhadap variabel dependen digunakan uji t dengan rumus sebagai berikut :
a. Hipotesis
H : b
1
= b
2
= b
3
= 0 Tidak terdapat pengaruh yang nyata variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.
H
1
: b
1
= b
2
= b
3
≠ 0 Terdapat pengaruh yang nyata variabel bebas secara parsial terhadap variabel terikat.
Dimana i = 1, 2, 3 Level of signifikan
α = 0,05 b.
Ketentuan pengujian : 1
Jika tingkat signifikan p-value 0,05 maka H diterima dan H
1
ditolak. 2
Jika tingkat signifikan p-value 0,05 maka H ditolak dan H
1
diterima.
3.4.4. Teknik Analisis
Penelitian ini menggunakan Metode Statistik Regresi Linier Berganda untuk melihat pengaruh antara variabel bebas dan variabel tidak bebas. Rumus
yang digunakan pada Regresi Linier Berganda adalah sebagai berikut :
50
el X Yi =
β
u
+ β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ β
3
X
3
+ β
4
X
4
+ ei…………………… 1 Anonim, 2003: L-21
Keterangan : Y
i
= Sisa Hasil Usaha X
1
= Jumlah Anggota Koperasi X
2
= Jumlah Pinjaman X
3
= Jumlah Simpanan X
4
= Tambahan Modal Β
= Konstanta
1
,
2
,
3
,
4
= Koefisien Regresi Variab
ei = Kesalahan Pengganggu
1 = 1, 2, 3, ………, n: pengamatan ke i sampai ke n
BAB IV HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN