3 Rumah Bapak Dame terdiri dari 2 bangunan yang letaknya saling
berhadapan. Bangunan pertama merupakan dapur sekaligus tempat tinggal Bapak Dame bersama kedua anaknya, Wayan Radi dan Nengah Ratna. Bangunan kedua
merupakan tempat tinggal anaknya, I Ketut Rabek. Luas bangunan pertama yaitu kurang lebih 4 x 6 meter dan bangunan kedua sekitar 8 x 6 meter. Bangunan
pertama dan kedua beratapkan genteng dan beralaskan semen namun bangunan pertama masih menggunakan anyaman bambu sebagai dindingnya sedangkan
bangunan kedua menggunakan batako yang sudah dicat cukup rapi. Rumah Bapak Dame mendapatkan aliran listrik PLN. Listrik tersebut hanya digunakan untuk
menyalakan lampu pada kamar tidur. Keluarga ini masih memasak dengan menggunakan kayu bakar sehingga
menambah suasana pengap didalam dapur yang merupakan sekaligus tempat tinggal Bapak Dame beserta kedua anaknya. Di lahan ini hanya terdapat 1 tempat
MCK yang digunakan oleh seluruh keluarga. Kamar mandi tersebut merupakan bangunan permanen yang cukup layak untuk MCK. Sumber air didapatkan
sebagian besar dari air hujan yang ditampung dan saat musim kering melanda Bapak Dame memenuhi kebutuhan air dengan cara membeli air.
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan
Berikut ini merupakan penjabaran profil ekonomi keluarga Bapak I Nyoman Dame.
1.2.1 Pendapatan keluarga Dalam kesehariannya Bapak I Nyoman Dame bekerja sebagai buruh untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari dengan penghasilan yaitu kurang lebih sebesar Rp 50.000hari. Selain itu Bapak Dame juga menanam jeruk dimana
penghasilannya sebagai petani ini kurang lebih sebesar Rp 2.000.000tahun. Penghasilan tersebut dikatakan tidak menentu dan dirasakan cukup untuk
memenuhi kebutuhan keluarga dengan menanggung uang saku dan kebutuhan anak sekolah sebanyak dua orang. Anak keempat Bapak Dame juga bekerja
sebagai buruh sehari-harinya untuk menambah penghasilan keluarga dimana penghasilan anak pertama Bapak Dame sebagai buruh kurang lebih sebesar Rp
50.000hari. Jika ditotal pendapatan keluarga ini Rp 100.000hari.
4 1.2.2 Pengeluaran Keluarga
- Kebutuhan sehari-hari dan bulanan
Keadaan keluarga dengan ekonomi yang sulit mengharuskan Bapak Dame sekeluarga untuk hidup berkecukupan sehingga keluarga
biasanya mengkonsumsi nasi, sayur, tahu atau tempe, dan pindang. Terkadang apabila memperoleh penghasilan lebih atau saat hari
raya, keluarga dapat membeli daging ayam untuk dikonsumsi. Bapak Dame saat ini sudah mendapatkan bantuan beras miskin
setiap bulannya sebanyak 15 kg dengan membayar Rp 24.000. Bantuan beras ini sangat membantu karena jatah untuk membeli
beras dapat dialihkan untuk membeli kebutuhan lainnya. Perincian untuk kebutuhan sehari-hari keluarga Bapak Dame adalah
sebagai berikut : a.
Pengeluaran setiap hari - Beras 1 kg 10.000
: Rp 10.000hari - Lauk
: Rp 40.000hari - Sayur bumbu masak
: Rp 10.000hari - Sembahyang
: Rp 5.000hari Total pengeluaran setiap hari Rp 70.000hari
b. Pengeluaran setiap bulan - Kebutuhan MCK
: Rp. 50.000bulan - Air
: Rp 250.000bulan - Upacara
: Rp 150.000bulan Total pengeluaran satu bulan
Rp 450.000bulan Jadi, total pengeluaran keluarga Bapak Dame dalam satu bulan
adalah Rp. 2.550.000bulan.
- Pendidikan
Dikarenakan masalah ekonomi, anak pertama dan anak keempat Bapak Dame tidak melanjutkan pendidikan ke tingkat SMA
5 sehingga status pendidikan terakhirnya adalah tamat SMP.
Sedangkan anak kelima dan keenam masih menuntut ilmu di tingkat Sekolah Dasar dan keduanya bebas biaya pendidikan. Pengeluaran
lain dari segi pendidikan untuk anak-anaknya yaitu pada alat-alat perlengkapan sekolah dan biaya seragam serta uang saku setiap
harinya. Selain itu anak kelima dan keenam bapak Dame masih belum lancar membaca, menulis, dan berhitung karena kurangnya
pengawasan dari orang tua yang seharian bekerja di ladang. Perincian untuk pengeluaran pendidikan keluarga Bapak Dame
adalah sebagai berikut : a.
Bekal sekolah : Rp. 300.000 bulan
b. Perlengkapan sekolah
: Rp. 50.000 bulan
- Kesehatan
Permasalahan kesehatan keluarga Bapak Dame adalah masalah kesehatan yakni sakit sendi. Sakit ini sudah sekitar 1 tahun
dideritanya. Jika cuaca menjadi lebih dingin, maka sakit ini dikatakan semakin bertambah parah. Namun sakit yang dirasakan
bersifat hilang timbul dan masih bisa beraktivitas seperti biasa. Almarhumah Ni Nengah Masih yang merupakan istri dari Bapak
Dame meninggal 3 tahun yang lalu dan menderita penyakit darah tinggi. Dikatakan semasih hidup sering mengeluh sakit kepala.
Dikatakan juga bahwa jika sakit, keluarga berobat ke Bidan Desa atau ke Puskesmas. Keluarga Bapak Dame juga sudah memiliki
JKBM. Namun biasanya keluarga pasien mencari pengobatan apabila sakit yang diderita sudah dirasa berat. Setelah mendapat
obat, rasa sakit dikatakan hilang namun dapat kembali kambuh tidak tentu waktunya. Selain itu, keluarga juga terkadang mengkonsumsi
obat-obatan tradisional seperti jamu loloh. Bapak Dame tidak merokok dan minum-minuman beralkohol. Karena cuaca yang
dingin keluarga ini biasanya mandi 2-3 hari sekali. Bapak Dame juga jarang mengganti sprei tempat tidurnya. Kondisi kamar Bapak
6 Dame dan anak-anaknya kurang mendapat cahaya matahari,
sehingga tampak lembap dan sedikit kotor. Keadaan lingkungannya terlihat cukup rapi.
- Pengeluaran Lain-lain
Biaya rutin yang harus di keluarkan dalam sebulan, yaitu Biaya
Listrik sebesar Rp. 20.000,00 sedangkan, biaya lain-lain yang tidak
terduga diperkirakan sebesar Rp. 50.000,00 per bulan. Jadi, dapat disimpulkan bahwa total pengeluaran dari Bapak Dame selama satu
bulan adalah kurang lebih sebesar Rp. 2.970.000,00 dapat dikatakan antara pendapatan dan pengeluaran dari keluarga Bapak Dame ini
seimbang dan terkadang tidak mencukupi saat hari raya besar seperti Galungan dan Kuningan. Pendapatan maupun pengeluaran
dari keluarga ini dapat berubah setiap harinya tergantung dari pengeluaran ataupun pendapatan yang diterima dimana kerabatnya
yang lain juga terkadang ikut memberikan bantuan.
7
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH