20 akan berbicara apa adanya, secara lugas, tanpa mengkritik, menuntut, memerintah,
apalagi menghukum.
3 Pendekatan Komprehensif
Masalah yang terjadi di antara pihak bertikai harus dilihat secara
gestalt
, pemahaman terhadap satu kesatuan yang menyeluruh, tidak dilihat dari sudut-
sudut bagian-bagiannya secara terpisah-pisah. Teknik diarahkan agar peserta layanan mampu secara jernih melihat masalah yang mereka hadapi secara
gestalt
, menyeluruh, dan komprehensif.
4 Pendekatan Realistik, Bermoral, dan Bertanggung Jawab
Menurut Glasser yang dikutip Prayitno, dalam uraiannya tentang
Reality Therapy
menegaskan bahwa kehidupan yang baik didasarkan pada kaidah-kaidah realistik, moral, dan tanggung jawab. Dengan kaidah 3R
reality, right, responsibility
kehidupan akan berjalan dengan baik
d. Teknik yang Digunakan dalam Layanan Mediasi
Penerapan teknik-teknik tertentu dalam layanan mediasi, pada prinsipnya bertujuan untuk mengaktifkan peserta layanan dalam proses layanan, yaitu teknik
umum dan teknik khusus.
44
1 Teknik Umum
Teknik umum dalam layanan mediasi dimulai dengan a Penerimaan terhadap klien dan posisi duduk, yaitu proses diawali dengan penerimaan terhadap
klien dengan suasana penerimaan sedemikian rupa sehingga peserta layanan merasa diterima dengan penghormatan, keakraban, kehangatan, dan keterbukaan,
44
Tohirin, op. cit., h. 197
21 Kemudian posisi duduk, yaitu semua peserta merasa nyaman, masing-masing
pihak merasa dianggap setara. b Penstrukturan, yaitu konselor mengembangkan pemahaman para peserta layanan tentang apa, mengapa, untuk apa, serta
bagaimana layanan mediasi. c Ajakan untuk berbicara, yaitu mengajak para peserta layanan untuk membicarakannya. Ajakan ini dapat diawali dengan
bagaimana konselor menjadi tahu adanya permasalahan yang mereka alami, dan
hanya mengemukakan pokok-pokoknya
Secara umum teknik konseling dalam layanan mediasi digunakan teknik membangun hubungan seperti kontak mata, kontak psikologis, dan dorongan
minimal teknik ini untuk mengarahkan kepada setiap peserta yang akan berbicara, mengembangkan, dan mendalami masalah keruntutan, refleksi,
pertanyaan terbuka, penyimpulan, penafsiran, konfrontasi.
2 Teknik Khusus
Teknik-teknik khusus untuk mengubah tingkah laku para peserta layanan, khususnya berkenaan dengan permasalahan yang mereka alami, teknik ini dimulai
dengan:
a Pemberian Informasi dan Contoh Pribadi
Pemberian informasi diberikan dengan jelas dan objektif, sedangkan contoh pribadi diberikan secara sederhana, dan tidak dibesar-besarkan.
b .
Perumusan Tujuan,
Pemberian Contoh
dan Latihan
Bertingkah Laku
Hal ini diarahkan bagi terbentuknya tingkah laku baru, latihan bertingkah laku khususnya cara berhubungan dan berkomunikasi dapat dilaksanakan melalui
22 teknik kursi kosong, yakni klien diarahkan untuk berbicara dengan orang lain
yang dibayangkan sedang duduk dikursi kosong yang ada di .
samping atau di
. depan klien, setelah itu klien diminta untuk berganti tempat duduk dan
menjawab pertanyaannya tadi seolah-olah sebelumnya klien adalah orang lain tersebut. Tugas konselor adalah mengarahkan pembicaraan dan menentukan
kapan klien harus berganti tempat duduk.
45
c Pemberian Nasihat
Pemberian nasihat sebaiknya dilakukan apabila klien memintanya, meskipun demikian konselor tetap harus mempertimbangkannya, yakni hanya
disampaikan jika benar-benar dalam kondisi diperlukannya pemberian nasihat karena memandang aspek kemandirian dalam konseling.
46
Apabila teknik-teknik di
. atas sudah terlaksana dengan baik, biasanya pemberian nasihat tidak
diperlukan.
47
d Peneguhan Hasrat dan kontrak
Tahap pengunci atas berbagai upaya pengubahan tingkah laku yang telah dilaksanakan.
48
45
Namora Lumongga Lubis, op. cit., h. 164
46
Sofyan Willis, Konseling Individual, Bandung: Alfabeta, 2004, h. 171
47
Prayitno, op. cit., h. 26
48
Tohirin, op. cit., h. 198-200
23
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan
field research
, yaitu penelitian yang dilakukan untuk menggali dan meneliti data dengan terjun langsung ke lapangan.
49
2. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif.
Basrowi dan Suwadi mengungkapkan bahwa, “Penelitian kualitatif adalah salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
ucapan atau tulisan, dan perilaku orang-orang yang diamati ”.
50
Jadi, penelitian
kualitatif adalah penelitian yang dapat mengambarkan secara objektif tentang layanan mediasi bimbingan dan konseling di Madrasah Tsanawiyah
Muhammadiyah 3 Al-Furqan Banjarmasin. B. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian
Subjek penelitian ini adalah guru BK yang berjumlah 3 orang, dan 4 orang siswa yang diberikan layanan mediasi di Madrasah Tsanawiyah Muhammadiyah
3 Al-Furqan Banjarmasin. Adapun dalam menetapkan 4 orang siswa
49
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2002, h. 3
50
Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif, Jakarta: Rineka Cipta, 2008, h. 1