13
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Teori 1. Konsep Pemberdayaan Pemuda
a. Pengertian Pemberdayaan
Definisi pemberdayaan dalam arti sempit, yang berkaitan dengan sistem pengajaran antara lain dikemukakan oleh Merriam Webster dan
Oxford English Dictionary kata “empower” mengandung dua arti. Pengertian pertama adalah to give power of outhority dan pengertian
kedua berarti to give ability to or enable dalam pengertian pertama diartikan sebagai memberi kekuasaan, mengalihkan kekuasaan.
Sedangkan dalam pengertian kedua diartikan sebagai upaya untuk memberikan kemamuan atau keberdayaan Ambar Teguh S, 2004: 28.
Secara epistemologis, pemberdayaan empowering berasal dari kata dasar “daya” yang berarti kekuatan atau kemampuan. Bertolak dari
pengertian tersebut, maka pemberdayaan dapat dimaknai sebagai suatu proses menuju berdaya, atau proses untuk memperoleh dayakekuatan
kemampuan, dan atau proses pemberian dayakekuatankemampuan dari pihak yang memiliki daya kepadapihak yang kurang atau belum berdaya
Ambar Teguh, 2004: 77. Memperoleh dan memberi dayakekuatan dari pihak yang telah
lebih dulu memiliki daya kepada pihak yang kurang atau belum berdaya sering menggunakan istilah memberdayakan. Pihak yang belum berdaya
14 bukan semata-mata diberdayai namun dalam konteks pemberdayaan,
pihak tersebut memperoleh serangkaian proses belajar menuju berdaya. Pembangunan berbasis pemberdayaan merujuk pada tindakan positif
yang memiliki tujuan dalam aspek kehidupan.
Suparjan dan Hempri 2003: 43 pemberdayaan memiliki makna membangkitkan sumber daya, kesempatan, pengetahuan dan ketrampilan
masyarakat untuk meningkatkan kapasitas dalam menentukan masa depan mereka. Sedangkan Kidervatter dalam Anwar 2007: 77
memandang pemberdayaan sebagai proses pemberian kekuatan atau daya dalam bentuk pendidikan yang bertujuan membangkitkan
kesadaran, pengertian, dan kepekaan warga belajar terhadap perkembangan sosial, ekonomi, dan politik sehingga pada akhirnya ia
mampu memiliki kemampuan untuk memperbaiki dan meningkatkan
kedudukannya didalam masyarakat.
Proses pemberdayaan dalam konteks aktualisasi diri berkaitan dengan upaya untuk meningkatkan kemampuan individu dengan
menggali segala potensi yang dimiliki oleh individu tersebut baik menurut kemampuan keahlian skill ataupun pengetahuan knowledge.
Seorang tokoh pendidikan Paulo Freire, berpendapat bahwa pendidikan seharusnya memberdayakan dan membebaskan para peserta didiknya,
karena dapat mendengarkan suara dari peserta didik.
Pemberdayaan adalah suatu cara rakyat, organisasi, dan komunitas diarahkan agar mampu menguasai kehidupannya, atau
15 pemberdayaan dianggap sebuah proses menjadikan orang cukup kuat
untuk berpartisipasi terhadap kejadian-kejadian serta lembaga yang
mempengaruhi kehidupannya Chatarina Rusmiyati, 2011: 12.
Pemberdayaan adalah sebuah “proses menjadi”, bukan sebuah “proses instan”. Dapat dikatakan bahwa pemberdayaan adalah proses
menyeluruh, suatu proses aktif antara motivator, fasilitator, dan kelompok masyarakat yang perlu diberdayakan melalui peningkatan
pengetahuan, ketrampilan, pemberian berbagai kemudahan, serta peluang untuk mencapai akses sistem sumber daya kesejahteraan sosial
dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Proses pemberdayaan meliputi enabling menciptakan suasana kondusif empower penguatan
kapasitas dan kapabilitas masyarakat, supporting bimbingan dan dukungan, foresting memelihara kondisi yang kondusif dan seimbang
Sri Kuntari, 2009: 12.
Berdasarkan beberapa pengertian pemberdayaan tersebut dapat disimpulkan bahwa pemberdayaan merupakan upaya meningkatkan
kemampuan, pengetahuan, keterampilan dan kemandirian sehingga masyarakat dapat mengaktualisasikan potensi yang sudah dimiliki dan
memegang kendali atas diri dan akses terhadap berbagai sumber daya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan. Dengan demikian, kegiatan
yang berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat dirasakan cukup penting dalam pembangunan salah satunya melalui kegiatan pelatihan
yaitu pemberdayaan yang melibatkan masyarakat terutama pemuda.
16
b. Karakteristik Pemberdayaan