Kritik Sumber Interpretasi Historiografi

22

2. Kritik Sumber

Merupakan tahap penilaian atau pengujian terhadap bahan-bahan sumber yang diperoleh dari sudut pandang nilai kebenarannya. Dalam hal ini, apakah dokumen atau bahan itu dapat dipertanggung jawabkan keasliannya atau keautentikannya atau tidak, maka untuk pengujiannya dilakukan melalui: a. Kritik Ekstern Terdapat tiga hal pokok yang harus dijawab, yaitu: a. keaslian dari sumber yang kita kehendaki tersebut, b. adakah sumber itu sesuai dengan aslinya atau tiruannya, yang mana ini menyangkut sumber kuno, c. apakah sumber itu utuh atau telah diubah-ubah. Pada intinya kritik ini bertujuan untuk menguji otensitas, asli atau tidaknya sumber yang dipakai. b. Kritik Intern Kritik intern digunakan untuk menguji dan menilai apakah isi dari dokumen yang telah diteliti sesuai dan dapat digunakan atau sebaliknya. Dua pendekatan yang harus dilaksanakan dalam kritik intern yaitu, penilaian intrinsik dan perbandingan sumber-sumber. Kritik ini bertujuan mengungkapkan apakah isi sumber yang digunakan dipercaya atau tidak, misalnya dengan membandingkan dengan sumber lain Notosusanto, 1978 : 39

3. Interpretasi

Menetapkan makna dan saling berhubungan dari fakta-fakta yang diperoleh Notosusanto, 1971:17. Interpretasi merupakan usaha 23 menghubungkan dan mengkaitkan antara fakta sehingga menghasilkan satu kesatuan yang bermakna. Dalam proses ini tidak semua fakta sejarah dapat dimasukkan, tetapi harus dipilih mana yang relevan dengan gambaran cerita yang akan disusun. Dengan kata lain bahwa rangkaian fakta-fakta itu harus menunjukkan diri sebagai rangkaian yang bermakna dari kehidupan masa lampau suatu masyarakat atau bangsa.

4. Historiografi

Historiografi adalah penyajian yang berupa cerita sejarah. Penulisan ini didasarkan atas kaidah-kaidah penulisan sejarah, dan penyajiannya dilakukan dengan melalui pendekatan diskriptif analitis, artinya bentuk cerita sejarah dengan penggambaran secara jelas dengan memasukkan analisa peneliti pada tahap akhir memerlukan kemampuan menyusun fakta yang fragmentaris kedalam suatu uraian yang sistematis utuh dan komunikatif. Penulisan itu merupakan suatu hasil interpretasi penulis dari data-data yang telah dikritik, dan ditampilkan dalam suatu bentuk cerita sejarah yang didasarkan atas fakta-fakta sejarah yang ada, sehingga keberadaan hasilnya dapat dipertanggungjawabkan.

H. Sistematika Penulisan