aktifitas pusat Pasar Medan karena keberadaan mereka yang cenderung dekat dengan aktifitas masyarakat.
Secara teoritis, ambang permintaan penduduk untuk satu pasar modern adalah 300 ribu orang namun dipengaruhi pula oleh daya beli dan pola belanjanya.
Idealnya pasar modern berlokasi di pusat kota sebaliknya lokasi pasar tradisional berdekatan dengan konsentrasi penduduk. Ini dapat dipengaruhi oleh kebijakan
penataan ruang termasuk sistem pelayanan angkutan lokal untuk mendukung sistem aktivitas ekonomi lokal. Kenyataan menunjukkan bahwa tataruang belum
mampu mengakomodasi kepentingan semua pihak bahkan kecenderungan memberikan kemudahan kepada para pemodal untuk mengembangkan jaringan
bisnisnya sampai ke daerah pinggiran yang menjadi wilayah pasarnya bagi para pedagang di pasar tradisional. Kebijakan lainnya berkaitan dengan spesialisasi
antara produsen, distribusi dan perdagangan, konsumen. Sangat sedikit yang ingin menjadi produsen karena lemahnya perlindungan untuk meningkatkan
kesejahtearaan produsen. Sebagian dari mereka menjadi pedagang karena lebih mudah termasuk besaran modal usaha dan dapat mengendalikan risiko
berdasarkan modalnya berbanding sebagai produsen. Sifat ekonomis tersebut menyebabkan sangat banyak pedagang di pasar tradisional terutama pedagang
kaki lima. Pemerintah perlu mengendalikan jumlahnya karena persaingan seterusnya tingkat keuntungan ditentukan pula oleh jumlah pedagang.
4.3.3. Persepsi Tentang Peluang Keamanan Berbelanja
Fasilitas lainnya yang perlu ditambah adalah pos satpam atau adanya satuan pengaman di kawasan Pusat Pasar Medan. Keamanan juga menjadi salah
satu hal yang menunjang kenyamanan dalam berbelanja.
Universitas Sumatera Utara
Pengelompokan berdagang juga dapat dilakukan di kawasan Pusat Pasar Medan. Hal ini bertujuan agar tidak terjadi kesenjangan antara pedagang yang
telah menetap di komplek Pusat Pasar Medan. Menurut Ibu Tampu dan Pak Regar 29 dan 37 Tahun Hasil wawancara pada tanggal 4 Agustus 2014
mereka merupakan pedagang di Pusat Pasar Medan jika pemerintah jika telah memindahkan Pusat Pasar Medan diharapkan di kawasan pusat pasar lau Cih
diterapkan aturan hukum yang tegas bagi masyarakat yang berjualan tanpa izin tertulis dari Pemerintah dan pedagang liar yang menggunakan ruang publik
dikenai sanksi tegas seperti denda maupun kurungan penjarauntuk memberikan efek jera bagi pedagang tersebut dan orang lain yang memiliki tujuan yang sama.
Dilain pihak, aturan dan sanksi yang tegas juga diberikan kepada pedagang yang telah memiliki izin tertulis dari Pemerintah yang melanggar aturan tersebut
dengan memperlebar ruang aktifitas dalam berdagang.
4.3.4. Persepsi Tentang Peluang Kenyamanan Berbelanja
Persepsi masyarakat mengenai fasilitas umum yang perlu ditambah demi kenyamanan masyarakat dan konsumen sekitar berbelanja di kawasan Pusat Pasar
Medan adalah toilet dan tempat parkir. Di kawasan Pusat Pasar Medan belum ada toilet sehingga kenyamanan berbelanja masyarakat berkurang apalagi jika
mendekati hari raya mereka memerlukan waktu yang cukup lama berkeliling di kawasan Pusat Pasar Medan. Tempat Parkir juga saat ini menjadi fasilitas umum
yang perlu ditambah menurut persepsi masyarakat. Menurut hasil pengamatan, kawasan tempat parkir di Pusat Pasar Medan
sudah cukup besar untuk menampung kendaraan para konsumen yang sedang berbelanja, namun para pedagang dan konsumen Pusat Pasar Medan
Universitas Sumatera Utara
menggunakan tempat parkir sebagai tempat usaha mereka sehingga luastempat parkir berkurang. Penambahan tempat sampah dan air bersih juga menjadi
persepsi masyarakat mengenai fasilitas umum yang perlu ditambah. Kondisi pasar yang bersih dan rapi juga menambah kenyamanan masyarakat dalam berbelanja
serta air bersih yang sehat menjadi salah satu jaminan jika masyarakat hendak membeli makanan dan minuman di kawasan Pusat Pasar Medan.
Ibu Sembiring 37 Tahun merupakan Informan Hasil wawancara pada tanggal 31 Juli 2014 mengakui pula tingkat kenyamanan di pasar tradisional
kurang karena faktor pencahayaan dan sirkulasi udara. Walaupun faktor keamanan dan kenyamanan kurang terpenuhi namun mereka mengakui tetap
menyukai pasar tradsional terutama untuk belanja keperluan harian. Kenyamanan juga terkait dengan ketersediaan faktor penunjang seperti akses yang mudah dan
langsung dengan pelayanan angkutan. Bahkan ada pula anak-anak yang mau membawakan barang belanja dengan memberi sedikit tips sebaliknya di pasar
modern tersedia kereta untuk membawa belanjaan sampai ke tempat parkir tanpa bayaran. Di pasar tradisional tersedia pula tempat jajan walaupun di pasar modern
lebih baik keadaannya namun faktor harga dan rasa mungkin jadi pertimbangan tertentu. Tempat parkir diakui mereka bermasalah baik di pasar tradisional dan
semimodern dan modern karena terbatasnya lahan pasar untuk tempat parkir. Sarana sosial seperti tempat beribadah umumnya tidak disediakan untuk
pengunjung karena waktu berbelanja relatif singkat antara setengah sampai dua jam umumnya pagi hari. Tempat istirahat termasuk arena bermain anak juga tidak
tersedia di pasar tradisional sebaliknya pasar modern menyediakan tempat beribadah dan tempat istirahat berupa bangku tempat duduk. Ini kelengkapan
Universitas Sumatera Utara
standar yang harus disediakan oleh pengelola pasar modern karena fungsinya juga wadah rekreasi bagi masyarakat. Kelengkapan itu berkait pula dengan waktu
operasinya dari siang sampai malam sebaliknya pasar tradisional beroperasi dari pagi sampai sore saja.
Sebagian besar pengunjung pasar tradisional adalah ibu rumah tangga terutama mereka yang tidak bekerja. Pada hari libur jumlah pengunjung
meningkat karena ibu rumah tangga yang bekerja juga menyempatkan diri berbelanja ke pasar tradisional untuk mengisi lemari pendingin mereka.
Kunjungan sangat tinggi menjelang perayaan keagamaan karena ibu rumah tangga harus memasak untuk keluarganya sebagai perlambang kesejahteraan keluarga.
Di pasar tradisional umumnya pedagang sekaligus penjual termasuk anggota keluraga yang membantu sebagai penjual. Sebaliknya pasar semimodern
dan modern merekrut tenaga penjual yang sudah dilatih menjadi penjual profesional. Jumlah pedagang di pasar tradisional sangat banyak termasuk
pedagang kaki lima sebaliknya di pasar semimodern dan modern sangat terbatas bergantung kepada kemampuan modal dan jaringan bisnisnya. Ini sangat
berpengaruh kepada pola bisnis dimana ketergantungan kepada hasil penjualan sangat tinggi baik untuk kelangsungan bisnis maupun untuk menghidupi
keluarganya. Pasar merupakan pusat kegiatan ekonomi dimana pasar merupakan tempat
pertemuan antara penjual dan pembeli atau tempat dimana produsen dan konsumen dipertemukan. Pada awalnya pasar berfungsi untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat yang bersangkutan, untuk perkembangan selanjutnya pasar menampung berbagai hasilsumber daya alam yang di distribusikan oleh
Universitas Sumatera Utara
produsendan langsung memasarkannya ke konsumen. Pasar yang berfungsi sebagai tempat kegiatan ekonomi mendorong dan memperlancar aktivitas yang
bersifat ekonomis bagi masyarakat setempat. Salah satunya adalah dengan adanya Pusat Pasar yang dibangun pada tahun 1933 hingga 2014 pengaruhnya sangat
besar terhadap kehidupan masyarakat setempat secara khusus dan kota Medan pada umumnya.
Adapun dampaknya dalam bidang ekonomi adalah masyarakat setempat lebih dominan bekerja sebagai pedagangpengusahadimana jumlah pendapatan
yang diperoleh relatif besar. Berdasarkan dari pengamatan yang dilakukan secara langsung di Pusat Pasar, banyak masyarakat yang sangat bergantung pada Pusat
Pasar karena di pasar ini para pedagang melakukan kegiatan jual-beli dengan para pembeli.Selain itu dampak negatif yang ditimbulkan yaitu adanya persaingan
harga antara pedagang yang satu dengan yang lainnya dalam memperebutkan pembeli.
Menurut Bapak Teddy dan Bu Rina Hasil wawancara pada tanggal 28Mei 2013 “Kami sudah 15 tahun berjualan ikan teri di Pusat Pasar ini,
pendapatan yang saya peroleh setiap harinya bisa mencapai Rp. 4.000.000, dimana pembeli yang datang berasal dari dalam dan luar kota Medan, pada
umumnya para pembeli yang menjadi langganan saya berasal dari luar kota seperti:Siantar, Tebing, Jakarta dan mereka membeli dalam jumlah banyak.
Dengan adanya Pusat Pasar ini saya bisa berdagang untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga saya sehari-harinya”.
Meskipun pedagang pusat Pasar Medan telah memberikan manfaat yang tidak sedikit kepada masyarakat, tetapi pedagang pusat Pasar Medan juga
Universitas Sumatera Utara
mempunyai dampak negatif berupa gangguan ketidaknyamanan pejalan kaki kerena jalanan sesak dan macet, sempitnya trotoar, parkir menjadi sulit,
lingkungan kotor, merasa kurang aman, dan gangguan secara visual yang ditunjukkan oleh tampilan PKL yang tidak teratur dan tidak tertib.
Namun ada juga masyarakat menganggap bahwa kehadiran pedagang pusat Pasar Medan tidak memberi gangguan yang berarti. Umumnya masyarakat
yang berpendapat demikian adalah masyarakat yang lokasi aktifitasnya belum dipenuhi oleh aktifitas pedagang pusat Pasar Medan atau masyarakat dan
konsumen sekitar yang berlalu lalangberaktifitas bukan pada lokasi yang dipadati oleh PKL sehingga mereka beranggapan bahwa aktifitas pedagang pusat Pasar
Medan yang ada belum terlalu mengganggu. Persepsi masyarakat terhadap pengelompokan pedagang pusat Pasar
Medan dalam usaha berdagangnya menunjukkan bahwa penataan pedagang pusat Pasar Medan sebaiknya bercampur dengan jenis daganganyang lain dengan alasan
untuk mengurangi persaingan antara sesame pedagang di kawasan tersebut dan memberikan kemudahan bagi konsumen untuk melihat-lihat terlebih dahulu
sebelum menentukan pilihannya untuk membeli barang. Sementara itu masyarakat yang berpendapat PKL sebaiknya berjualan dengan jenis dagangan yang sama
mengemukakan alasan agar mudah dicari oleh konsumen. Karena mungkin telah diketahui bahwa lokasi ini merupakan tempat
berjualan beraneka jenis barang. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa masyarakat cenderung berpendapat pengaturan pedagang pusat Pasar Medan
sebaiknya tidak dikelompokkan menurut jenis dagangannya bercampur beraneka jenis barang, karena disamping akan mengurangi persaingan antar pedagang itu
Universitas Sumatera Utara
sendiri juga akan memudahkan masyarakat untuk melihat-lihat keberagaman dagangan pedagang pusat Pasar Medan sebelum konsumen memutuskan untuk
membelinya Berdasarkan pendapat di atas, pendapatan yang diperoleh setiap harinya
relatif besar dimana para pembeli yang datang berasal dari dalam dan luar kota yang membeli dalam jumlah banyak guna dijual kembali, digunakan untuk
keperluan pribadi maupun untuk oleh-oleh buah tangan dari kota Medan.
4.3.5. Persepsi Tentang Gagasan Relokasi Pasar