Sebab Psikologis Penyebab Timbulnya Gangguan Jiwa

Penyebab umum gangguan jiwa menurut Santrock 1999 dibedakan atas 2 dua penyebab, yaitu : 2.1.2.1. Sebab-sebab jasmaniahbiologic 1. Keturunan Peran yang dianggap sebagai penyebab yang belum jelas, terbatas dalam mengakibatkan kepekaan untuk mengalami gangguan jiwa tapi hal tersebut sangat didukung dengan situasi lingkungan kejiwaan yang tidak sehat. 2. Jasmaniah Kondisi tubuh individu yang berhubungan dengan gangguan jiwa tertentu, Misalnya yang bertubuh gemuk endoform cenderung menderita psikosa manic depresif, sedang yang kurus ectoform cenderung menjadi skizofrenia. 3. Temperamen Individu yang terlalu sensitif terkadang mempunyai masalah kejiwaan dan ketegangan yang memiliki kecenderungan mengalami gangguan jiwa. 4. Penyakit dan Cedera Tubuh Penyakit-penyakit tertentu seperti penyakit jantung, kanker dan sebagainya bisa saja menyebabkan merasa murung dan sedih. Cedera atau cacat tubuh tertentu juga dapat menyebabkan rasa rendah diri.

2.1.2.2. Sebab Psikologis

Berbagai macam pengalaman frustasi, kegagalan dan keberhasilan yang dialami akan mewarnai sikap, kebiasaan dan sifat untuk selanjutnya. Kehidupan manusia dapat dibagi atas 7 masa dan dalam keadaan tertentu dapat mendukung terjadinya gangguan jiwa. 1. Masa bayi Masa bayi menjelang usia 0-2 tahun, dasar perkembangan yang dibentuk pada masa tersebut adalah sosialisasi dan pada masa ini. Kasih sayang dan cinta dari seorang ibu akan memberikan rasa hangat dan aman bagi bayi dan dikemudian hari akan menjadikan pribadi yang hangat, terbuka dan bersahabat. Sebaliknya, apabila sikap seorang ibu dingin, acuh tak acuh bahkan menolak maka dikemudian hari akan berkembang menjadi pribadi yang bersifat menolak dan menentang lingkungan. Sebaiknya apabila dilakukan dengan tenang, hangat yang akan memberi rasa aman dan terlindungi, sebaliknya, pemberian yang kaku, keras dan tergesa-gesa maka akan menimbulkan rasa cemas dan tekanan. 2. Masa anak pra sekolah antara 2 sampai 7 tahun Di usia ini sosialisasi sudah mulai dijalankan dan telah tumbuh disiplin dan otoritas. Penolakan orang tua pada masa ini yang mendalam maupun ringan akan menimbulkan rasa tidak aman sehingga ia akan mengembangkan cara penyesuaian yang salah, ia mungkin akan nurut, menarik diri atau malah menentang dan memberontak. Anak yang tidak mendapat kasih sayang dari orang tua tidak akan disiplin karena tidak ada panutan, pertengkaran dan keributan yang membingungkan sehingga menimbulkan rasa cemas serta rasa tidak aman. Hal- hal tersebut merupakan dasar yang kuat untuk menimbulkan tuntutan tingkah laku dan gangguan kepribadian pada anak dikemudian hari. 3. Masa Anak sekolah Masa ini ditandai dengan pertumbuhan fisik dan intelektual yang pesat. Pada masa ini anak mulai memperluas lingkungan pergaulannya. Keluar dari batasan keluarga. Kekurangan atau cacat fisik dapat menimbulkan maladaptive. Lingkungan sangat berpengaruh dalam hal ini anak mungkin menjadi rendah diri atau sebaliknya dapat melakukan kompensasi yang positif atau kompensasi negatif. Sekolah merupakan tempat yang baik untuk seorang anak mengembangkan kemampuan bersosialisasi dan memperluas pergaulannya, menguji kemampuan, dituntut berprestasi, mengekang atau memaksakan kehendaknya meskipun tak disukai oleh si anak. 4. Masa Remaja Pada masa ini akan terjadi perubahan-perubahan fisikjasmaniah misalnya timbulnya tanda-tanda sekunder ciri-ciri diri kewanitaan atau kelaki-lakian Sedangkan secara kejiwaan, pada masa ini terjadi pergolakan- pergolakan hebat. Pada masa ini juga seorang remaja mulai dewasa mencoba kemampuannya, di suatu pihak ia merasa sudah dewasa hak-hak seperti orang dewasa, sedangkan di lain hal ia masih belum sanggup dan belum ingin menerima tanggung jawab atas semua perbuatannya. Menentang terhadap otoritas, senang berkelompok serta idealis merupakan sifat-sifat yang sering terlihat. Lingkungan yang baik dan penuh pengertian akan sangat membantu menunjang proses kematangan kepribadian di usia remaja. 5. Masa Dewasa muda Individu yang telah melalui masa-masa sebelumnya dengan aman dan bahagia akan memiliki kesanggupan dan kepercayaan diri. Umumnya ia akan berhasil mengatasi kesulitan-kesulitan pada masa ini. Sebaliknya seseorang yang mengalami banyak gangguan pada masa sebelumnya, apabila mengalami masalah pada masa ini mungkin akan mengalami gangguan jiwa. 6. Masa dewasa tua Yang menjadi patokan pada masa ini aka tercapai apabila status pekerjaan dan sosial seseorang sudah mantap. Sebagian individu berpendapat perubahan ini sebagai masalah ringan seperti rendah diri, pesimis. Keluhan jiwa berat misalnya murung, kesedihan mendalam diikuti kegelisahan yang hebat bahkan berusaha bunuh diri. 7. Masa Tua Terdapat dua hal penting yang harus diperhatikan pada masa ini yaitu : berkurangnya daya tanggap, daya ingat, daya belajar, kemampuan fisik dan kemampuan sosial ekonomi yang menimbulkan rasa cemas dan rasa tidak aman serta sering mengakibatkan terjadinya kesalah pahaman orang tua terhadap orang di sekitarnya, berperasaan merasa diasingkan karena kehilangan teman sebaya, terbatas bergerak dapat menimbulkan kesulitan emosional yang cukup hebat.

2.1.2.3. Sebab Sosio Kultural

Dokumen yang terkait

Studi Penggunaan Obat Pada Pasien Anak Rawat Inap Di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Pirngadi Kota Medan Periode Januari 2013 - Desember 2013

2 65 88

Gambaran Perilaku Petugas Rawat Inap Dalam Pelaksanaan Promosi Kesehatan Rumah Sakit (PKRS) Di Rumah Sakit Umum Daerah Tanjung Pura Kabupaten Langkat Tahun 2012

3 93 99

Penyajian Makanan Pada Pasien Rawat Inap Karyawan dan Staf di Rumah Sakit PTPN-II Bangkatan Binjai Tahun 2000

0 52 70

Prevalensi Kejadian Hipertensi pada Pasien Rawat Inap yang Obesitas di Rumah Sakit Martha Friska Medan

0 28 65

Penentuan Tarif Jasa Rawat Inap Berdasarkan Metode Activity Based Costing (ABC) Di Rumah Sakit Islam Al Ummah

25 169 114

PENERIMAAN KELUARGA TERHADAP PASIEN SKIZOFRENIA YANG MENJALANI RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT JIWA DAERAH Penerimaan Keluarga Terhadap Pasien Skizofrenia Yang Menjalani Rawat Inap Di Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta.

0 0 19

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Keluarga dalam Proses Rehabilitasi Pasien Rawat Inap di Ruang Bisma (VIP) Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta T1 462012095 BAB I

0 2 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Keluarga dalam Proses Rehabilitasi Pasien Rawat Inap di Ruang Bisma (VIP) Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta T1 462012095 BAB IV

0 0 28

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Keluarga dalam Proses Rehabilitasi Pasien Rawat Inap di Ruang Bisma (VIP) Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta

0 0 16

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Peran Keluarga dalam Proses Rehabilitasi Pasien Rawat Inap di Ruang Bisma (VIP) Rumah Sakit Jiwa Daerah Surakarta

0 0 54