7 3.
Bagi Masyarakat Memberi pengetahuan tentang pengembangan alat footwork test
and training pada bulutangkis sebagai pendukung latihan yang menerapkan teknologi.
H. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan
Asumsi pengembangan yang digunakan dalam penelitian dan Pengembangan Media Footwork Test and Training adalah sebagi berikut:
1. Media Footwork Test and Training dapat menjadi alat bantu melatih
bagi pelatih bulutangkis di klub tingkat kabupaten, daerah, maupun nasional.
2. Bagi atlet, Footwork Test and Training dapat dijadikan sebagai motivasi
latihan dan metode latihan yang baru yang lebih efektif.
Permasalahan pada peneliti ini perlu dibatasi agar masalah yang dikaji lebih fokus dan tidak terlalu luas. Adapun batasan-batasannya sebagai berikut.
1. Penelitian ini dilaksanakan di Pembinaan Atlet Berbakat Bulutangkis
Daerah Istimewa Yogyakarta. 2.
Penelitian ini menitikberatkan pada pembuatan alat Footwork Test and Training untuk cabang olahraga bulutangkis.
3. Pengembangan dilakukan menyesuaikan kondisi waktu dan biaya yang
ada, karena pengembangan yang sempurna membutuhkan waktu dan biaya yang tidak sedikit.
8
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Deskriptif teori
1. Hakekat Pengembangan
Menurut Sugiyono 2012: 297, metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Penelitian dan pengembangan yang menghasilkan produk tertentu untuk
bidang administrasi, pendidikan, dan sosial lainnya, masih rendah. Padahal banyak produk tertentu dalam bidang pendidikan dan sosial yang perlu
dihasilkan melalui research and development Sugiyono, 2012: 408. Research and development bertujuan untuk menghasilkan produk-
produk dalam
penelitian pengembangan
berupa materi-materi
pembelajaran dalam bentuk software, buku, alat, dan yang lainnya untuk keperluan pendidikan dan pembelajaran.
Menurut Sugiyono 2012: 407, metode penelitian dan pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk
menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Tujuan pertama disebut fungsi pengembangan, sedangkan tujuan kedua
disebut sebagai
validasi. Dengan
demikian konsep
penelitian pengembangan lebih tepat diartikan sebagai upaya pengembangan yang
disertai dengan upaya memvalidasi.