PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MENULIS DESKRIPSI BERBAHASA LAMPUNG PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 SUKARAMEDUA BANDAR LAMPUNG

(1)

ABSTRACT

IMPLEMENTATION OF CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING APPROACH TO INCREASE THE STUDENT LEARNING ACHIEVEMENT

IN DESCRIPTIVE WRITING OF LAMPUNG LANGUAGE LESSON FOR GRADE 5 (FIVE) IN SDN 1 SUKARAME DUA TELUK BETUNG BARAT

BANDAR LAMPUNG BY

RENY SEPTIANI

The general purpose of this research was describe : 1) formation of lesson plan using

CTL , 2) learning process, 3) learning evaluation, 4) progress of grade 5 student’s

learning activity in Lampung language at SDN 1 Sukarame dua, trough CTL. Action Research was the method used in this research, by emphasizing the student’s learning process. The research objects were all grade 5A and 5B in academic year 2009/2010, consist of 60 students ; 34 girls and 26 boys. It was held in 3 (three) cycle.

First cycle held with student’s activity in observation of picturesthose were in the

classroom. Second cycle, students did observation using picture and object in the classroom. Third cycle, students did observation and plant some descriptive writing of Lampung language.

Research result showed that 1) there was progress in the formation of lesson plan of Lampung language lesson using CTL from 1st cycle to 3rd cycle, 2) there was progress in the learning process using CTL; in 1st cycle the compenents used were just several, then in the 3rd cycle it was all used, 3) there was progress in the student learning activity; in 1st cycle there were 55 % students not following the lesson actively or only 45% students can follow it actively. In 3rd cycle there were 76,6% students active following the lesson, it was mean 31,6% increase from 1st cycle to 3rd cycle. 4) there

was progress in student’s learning activity from 1st

cycle to 3rd cycle in 1st cycle the score average of students was 62,66. it increase become 67,25 in 2nd cycle, or 4,59% increase from the score average of 1st cycle. In 3rd cycle the students average was 79,41 its mean the score was increase 16,75 % from 1st cycle in Lampung descriptive writing through CTL.


(2)

ABSTRAK

PENERAPAN PENDEKATAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR

MENULIS DESKRIPSI BERBAHASA LAMPUNG PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 SUKARAMEDUA

BANDAR LAMPUNG Oleh

RENY SEPTIANI

Tujuan penelitian ini secara umum bertujuan untuk mendeskripsikan : (1) penyusunan RPP mata pelajaran Bahasa Lampung dengan menggunakan CTL, (2) pelaksanaan proses pembelajaran Bahasa Lampung dengan CTL, (3) pelaksanaan evaluasi pembelajaran dengan CTL yang dilakukan Mulok Bahasa Lampung, dan (4) peningkatan prestasi belajar siswa Mulok Bahasa Lampung kelas 5 SD N 1 Sukaramedua Bandar Lampung dengan CTL.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode tindakan (action research) dengan penekanan terhadap proses pembelajaran Bahasa Lampung siswa kelas 5 SDN 1 Sukaramedua Bandar Lampung. Objek penelitian adalah siswa kelas 5 A dan 5 B pada Tahun Pelajaran 2009/2010 yang berjumlah 60 siswa, terdiri dari 34 putri dan 26 putra. Penelitian ini dilakukan dalam 3 (Tiga) siklus. Siklus pertama, sisw melakukan pengamatan secara langsung pada gambar disekitar kelas. Siklus kedua, siswa melakukan pengamatan langsung pada gambar dan benda nyata di dalam kelas. Siklus ketiga siswa melakukan pengamatan secara langsung di lingkungan sekolah dan melakukan kegiatan menulis deskripsi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terjadi peningkatan penyusunan RPP Bahasa Lampung dengan menggunakan CTL dari Siklus 1 sampai dengan Siklus 3, (2) Terjadi peningkatan pelaksanaan pembelajaran Bahasa Lampung dengan CTL yang pada Siklus 1 komponen CTL sebagian digunakan oleh guru dalam pelaksanaan pembelajaran meningkat menjadi seluruhnya digunakan pada Siklus 3, (3) Terjadi peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran Bahasa Lampung di SDN 1 Sukaramedua Bandar Lampung yang pada Siklus 1 masih ada 55 % siswa yang tidak aktif atau 45% siswa yang aktif mengikuti pembelajaran. Pada Siklus 3 terdapat 76,66% siswa aktif mengikuti pembelajaran atau mengalami peningkatan 31,6%, dan (4) Terjadi peningkatan prestasi belajar Bahasa Lampung kelas 5 SDN 1 Sukaramedua Bandar Lampung dari Siklus 1 sampai dengan Siklus 3. Pada Siklus 1 nilai rata-rata siswa adalah 62,66. Pada Siklus 2 nilai rata-rata siswa adalah 67,25 yang berarti meningkat 4,59% dari nilai rata-rata Siklus 1. Pada Siklus 3 nilai rata-rata siswa 79,41 yang berarti mengalami peningkatan sebesar 12,16% dari Siklus 2 atau mengalami peningkatan 16,75% dari Siklus 1 pembelajaran Mulok Bahasa Lampung dengan CTL.


(3)

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian maka dapat disimpulkan sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian bahwa

1. terjadi peningkatan penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dalam pembelajaran menulis deskripsi Lampung pada kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Sukarame Dua Bandar Lampung dengan menggunakan pendekatan CTL dari Siklus I sampai dengan Siklus III. Pada Siklus I, RPP yang disusun dalam kategori cukup baik meningkat menjadi kategori sangat baik pada Siklus III. Hal tersebut berdasarkan aspek yang diobservasi dan dinilai observer, yaitu keterkaitan dan keterpaduan antara SK, KD, materi pelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar; berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisisatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar; memperhatikan minat, motivasi belajar, potensi, kemampuan sosial, emosi, kecepatan belajar, latar belakang budaya, dan/atau lingkungan peserta didik; memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi; mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis dan efektif sesuai dengan kondisi; dan


(4)

langkah-169 langkah pembelajaran Bahasa Lampung dalam RPP disusun dengan menerapkan pendekatan pembelajaran kontekstual.

2. terjadi peningkatan proses pelaksanaan pembelajaran menulis deskripsi bahasa Lampung pada kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Sukarame Dua Bandar Lampung dengan pembelajaran CTL dari Siklus I sampai dengan Siklus III. Pada Siklus I, proses pelaksanaan pembelajaran dalam kategori cukup baik meningkat menjadi kategori sangat baik pada Siklus III. Pada pendekatan pembelajaran kontekstual ini siswa diberi kesempatan untuk mengkonstruksi kemampuan siswa, menemukan, bertanya, dan belajar secara kelompok, dan membuat siswa merefleksi pembelajaran bahasa Lampung yang telah dilaksanakan.

3. terjadi peningkatan pelaksanaan sistem evaluasi pembelajaran menulis deskripsi bahasa Lampung pada kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Sukarame Dua Bandar Lampung dengan pendekatan CTL yang dilakukan dari Siklus I sampai dengan Siklus III. Pada Siklus I, pelaksanaan sistem evaluasi dalam kategori cukup baik meningkat menjadi kategori sangat baik pada Siklus III.

4. terjadi peningkatan prestasi belajar menulis deskripsi bahasa Lampung pada kelas V Sekolah Dasar Negeri 1 Sukarame Dua Bandar Lampung dari Siklus 1 sampai dengan Sklus III. Pada Siklus I siswa mencapai ketuntasan pada kelas V/a terdapat 48% dan kelas V/b terdapat 58% meningkat menjadi 96,5% dan kelas V/b terdapat 96,7%. Artinya, terjadi peningkatan 48,5% pada kelas V/a dan 38,7% pada kelas V/b.


(5)

Berdasarkan kesimpulan di atas, pembelajaran menulis deskripsi menggunakan pendekatan CTL dapat meningkatkan pembelajaran bahasa Lampung Kelas V SDN 1 Sukarame Dua Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2009/2010.

Pembelajaran yang dimaksudkan peneliti tentunya dengan memperhatikan:

1. Pendekatan CTL yang digunakan dalam pembelajaran menulis deskripsi berbahasa Lampung.

2. Proses pembelajaran sudah dikelola dengan baik yang bermitra atau observer yang menilai pengelolaan pembelajaran menulis deskripsi berbahasa Lampung.

3. Siswa mendapat kesempatan berupaya menemukan konsep-konsep secara terbimbing, komunikasi multi arah.

4. Saat proses pembelajaran menulis deskripsi berbahasa Lampung, guru tidak hanya menyampaikan materi tetapi mampu memotivasi dan mengembangkan kreativitas siswa.

5. Pembelajaran menulis deskripsi berbahasa Lampung tidak berpusat pada guru tetapi berpusat pada siswa (student centred).

6. Penggunaan pendekatan CTL dan pemanfaatan lingkungan sebagai sumber yang bervariasi.

7. Proses pembelajaran menulis deskripsi berbahasa Lampung dilaksanakan sesuai logika berpikir siswa secara berkelanjutan, dari yang mudah atau sederhana ke yang sulit atau komplek.

Dengan demikian maka pembelajaran menulis deskripsi mengunakan pendekatan CTL dan memanfaatkan lingkungan sebagai sumber dan media belajar yang


(6)

171 bervariasi mengembangkan potensi dan keterampilan siswa, terutama dalam meningkatkan kemampuan menulis deskripsi bahasa Lampung.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini, penulis berharap dalam pembelajaran menulis deskripsi bahasa Lampung dapat menggunakan pendekatan CTL karena dapat dijadikan model pembelajaran kreatif dan inovatif bagi siswa sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa Sekolah Dasar, terutama kemampuan menulis deskripsi bahasa Lampung di kelas V Sekolah Dasar. Secara spesifik, penulis berharap:

1. Guru hendakya menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang mencerminkan pembelajaran dengan pendekatan CTL.

2. Dalam pembelajaran hendaknya guru dapat menerapkan pendekatan CTL dengan mengoptimalkan kemampuaan menemukan kompetensi yang ditargetkan dalam pembelajaran. Prinsip dasarnya adalah bahwa setiap siswa telah memiliki kemampuan yang dapat diotimalkan. Dengan pendekatan CTL, pembelajaran lebih dapat merangsang dan memotivasi siswa berpikir kreatif, mengembangkan daya pikir, mengembangkan kemampuan interpretasi, dan kemampuan daya ingat siswa dengan baik.

3. Guru hendaknya menyusun dan melaksankan evaluasi yang mencerminkan penerapan pendekatan CTL dengan memperhatikan kriteria evaluasi yang baik.

4. Guru hendaknya mengembangkan semua aspek perilaku siswa baik yang bersifat pengembangan keterampilan kognitif, keterampilan afektif, maupun


(7)

pengembangan keterampilan psikomotor yang dapat dikembangkan dengan pendekatan CTL. Hendaknya pembelajaran diarahkan untuk membina dan mengembangkan potensi diri siswa atau upaya ke arah membantu kemudahan, kelancaran, dan kebermanfaatan. Siswa dalam menyerap kompetensi hendaknya diarahkan melalui proses aktif sehingga tumbuh kreativitas, terutama dalam menulis deskripsi bahasa Lampung.


(8)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kebijakan pemerintah menerapkan UU RI No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) yang disahkan pada tanggal 8 Juli 2003 (Tambahan Lembaran Negara RI tahun 2003 No. 4301), khususnya pasal 37 ayat (1) tentang bahasa dijelaskan bahwa bahan kajian bahasa mencakup bahasa Indonesia, bahasa daerah, dan bahasa asing dengan pertimbangan (1) bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional, (2) bahasa daerah merupakan bahasa ibu peserta didik, (3) bahasa asing terutama bahasa Inggris, merupakan bahasa internasional yang sangat penting kegunaannya dalam pergaulan global (Sumanto: 2005: 46). Hal ini menjelaskan eksistensi bahasa daerah sejajar dengan bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa Inggris maupun bahasa asing lainnya sebagai bahasa global.

Diamanatkan dalam UU No. 20 Th 2003 tentang Sisdiknas pasal 37 ayat (1)

“Kurikulum pendidikan dasar dan menengah wajib memuat muatan lokal”. Celah

inilah yang sebenarnya harus dimanfaatkan dalam rangka memberikan porsi terhadap pembelajaran bahasa daerah. Muatan lokal dalam pasal tersebut sesuai dengan kebijakan pemerintah daerah yang memanfaatkan kekuatan otonominya, untuk menjadikan bahasa daerah sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah, diantaranya adalah kurikulum Muatan Lokal bahasa Lampung.


(9)

Sekolah merupakan institusi tempat aktivitas pendidikan dapat berjalan dengan melibatkan semua sistem yang baik dan terstruktur serta dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai. Melalui pembelajaran bahasa daerah di sekolah, akan memberikan kesadaran pada generasi penerus untuk selalu melestarikan khasanah budaya daerah yang semakin terdesak oleh pengaruh globalisasi.

Secara umum, bahasa daerah memiliki tiga keistimewaan yaitu dari unsur psikologi, bahasa daerah merupakan sesuatu yang secara lebih bermakna mampu dipahami, secara otomatis mampu berfungsi untuk mengekspresikan dan memahami informasi. Secara sosiologis, bahasa daerah merupakan alat identifikasi sesama anggota komunitas bahasa tersebut. Sementara dalam faktor edukatif, pembelajaran melalui media bahasa daerah, lebih cepat dibandingkan melalui media bahasa yang tidak familier atau asing.

Pembelajaran bahasa daerah di sekolah merupakan upaya terstruktur yang dapat dilakukan untuk mengurangi kekhawatiran atas kepunahan bahasa tersebut, atau dapat meminimalisasi. Aktivitas pembelajaran bahasa daerah tersebut juga dapat merupakan langkah antisipatif dan sekaligus sebagai sarana proses pelestarian secara terprogram.

Tidak bisa dipungkiri bahwa untuk mencapai tujuan pembelajaran Menulis Deskripsi berbahasa Lampung diperlukan perencanaan yang matang. Perencanaan ini dikemas dalam bentuk Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang seharusnya dibuat sebagai panduan yang operasional dalam pembelajaran. Dengan menyesuaikan antara standar kompetensi, kompetensi dasar, strategi, metode, sumber maupun evaluasi pembelajarannya. Namun sayangnya, terkadang RPP


(10)

3 yang telah disusun tidak dapat dilaksanakan dengan sempurna sesuai keinginan. Bukan hanya karena kemampuan dasar anak dalam berpikir dan gaya belajar tapi lebih dari itu juga ditentukan oleh materi pelajaran, fasilitas dan lingkungan. Hal ini yang mengakibatkan tujuan dalam RPP tidak dapat terwujud dengan maksimal dalam beberapa materi pembelajaran Menulis Deskripsi berbahasa Lampung di kelas 5 SDN 1 Sukarame dua. Terbukti dari hasil pra-penelitian yang diwujudkan dalam bentuk kuesioner (lampiran 1.1). dari enam indikator ternyata, terdapat empat indikator yang termasuk dalam kategori kurang. Indikator tersebut adalah, RPP yang disusun berpusat pada peserta didik untuk medorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar. Indikator kedua mengenai penyusunan RPP yang memperhatikan minat, motivasi belajar, potensi, kemampuan sosial, emosi, kecepatan belajar, latar belakang budaya, dan/atau lingkungan peserta didik. Selanjutnya RPP yang disusun untuk memberikan umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi. Indikator yang terakhir adalah RPP yang disusun dengan menerapkan pendekatan kontekstual. Keempat indikator penyusunan RPP tersebut masih direvisi.

ada hal lain juga yang menjadi penyebab siswa mendapatkan prestasi rendah. Diantara penyebab tersebut adalah pemilihan strategi pembelajaran yang kurang tepat, yaitu: pendekatan, metode, media, dan sumber belajar. Dalam pengamatan pra-penelitian, ditemukan bahwa pemilihan strategi pembelajaran ternyata kurang sesuai dengan materi pelajaran. Materi pembelajaran tentang “Menulis Deskripsi” dalam RPP dicantumkan menggunakan metode ceramah, Tanya jawab, dan latihan (lampiran 1.2), ternyata strategi ini membuat siswa tidak bisa


(11)

mengoptimalkan cara berpikir analisis. Penggunaan metode ceramah untuk menjelaskan materi pelajaran tentang menulis deskripsi dinilai kurang efektif, seharusnya dilakukan dengan pengamatan langsung, dengan kata lain menggunakan pendekatan kontekstual.

Umumnya siswa memiliki rasa ingin tahu yang tinggi dan selalu mengikuti pembelajaran di kelas dengan aktif, akan tetapi jika diadakan tes tertulis ataupun diadakan unjuk kerja di lain waktu, banyak siswa yang lupa tentang materi yang telah dipelajari bersama, mereka hanya menghafal materi tersebut sehingga memperoleh hasil akhir yang tidak sesuai dengan harapan. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa berupa nilai yang didapatkan berdasarkan tes awal (lampiran 1.3) tes dilakukan pada dua kelas, yaitu kelas 5A dan kelas 5B di SDN 1 Sukarame Dua , secara umum, diperoleh data sebagai berikut.

Tabel: 1.1 Hasil Tes Prapenelitian Pelajaran Bahasa Lampung Kelas V-a

No Kategori Nilai Jumlah Siswa Persentase (%)

1 Sangat Baik 90 – 100 2 3

2 Baik 80 – 89 6 22

3 Sedang 70 – 79 8 29

4 Buruk 40 – 69 13 46

Jumlah 29 100

Sumber: Data nilai Guru Bahasa Lampung kelas 5 Semester Ganjil SDN 1 Sukarame Dua Bandar Lampung. TP.2008/2009 (Lampiran 1.4)

Demikian halnya nilai yang diperoleh pada kelas 5B yang tergolong masih rendah seperti tertera pada tabel 1.2 berikut

Tabel: 1.2 Hasil Tes Prapenelitian Pelajaran Bahasa Lampung Kelas V-b

No Kategori Nilai Jumlah Siswa Persentase (%)

1 Sangat Baik 90 – 100 1 3

2 Baik 80 – 89 6 19

3 Sedang 70 – 79 10 32

4 Buruk 40 – 69 14 46

Jumlah 31 100

Sumber: Data nilai Guru Bahasa Lampung kelas 5 Semester Ganjil SDN 1 Sukarame Dua Bandar Lampung. TP.2008/2009 (Lampiran 1.5)


(12)

5 Menulis deskripsi merupakan salah satu kompetensi dasar yang harus dicapai siswa kelas V semester 1 (pertama), memperhatikan dokumen sekolah kemampuan siswa materi menulis deskripsi rata-rata rendah. Hal ini menunjukkan bahasa Lampung belum dikuasai secara utuh oleh siswa kelas V Sekolah Dasar, terutama di kelas V SDN 1 Sukarame Dua Bandar Lampung.

Peran evaluasi pembelajaran tidak kalah penting untuk mengiringi pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan RPP terancang. Sebab dengan evaluasi ini akan dapat diketahui apakah pendekatan pembelajaran yng dipilih telah sesuai dengan materi yang diharapkan. Idealnya, evaluasi dapat dikatakan baik sebagai alat ukur jika memenuhi persyaratan evaluasi, yaitu memiliki : 1) validitas, 2) reliabilitas, 3) objektivitas, 4) praktibilitas, dan 5) ekonomis (Arikunto, 2005:57). Maka alangkah kurang bermakna jika pembelajaran tanpa perencanaan dan evaluasi. Meskipun dalam kenyataan, perencanaan dan evaluasi pembelajaran ini belum dapat dilaksanakan secara maksimal oleh guru. Keterbatasan waktu guru dalam menerapkan sistem evaluasi yang baik dan ideal merupakan salah satu penyebabnya.

Terwujudnya tujuan diatas, diperlukan sebuah pendekatan pembelajaran kontekstual, yang menuntut pendidik dapat mengeksplorasi dan mengkombinasi aneka sumber belajar yang ada disekitar peserta didik, baik itu di sekolah maupun di rumah. Karena segala sesuatu yang ada di sekitar mereka diyakinkan mampu memberi pengalaman langsung, dengan begitu peserta didik dapat melihat dan terlibat langsung di dalamnya.


(13)

Guru merupakan faktor yang dominan dalam menentukan keberhasilan pendidikan. Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Depdikbud (1994 : 4) bahwa komponen yang mempengaruhi proses belajar mengajar (PBM)

adalah siswa, kurikulum, guru, metode, sarana prasarana dan lingkungan.” Dari

komponen tersebut, gurulah yang lebih menentukan, karena guru yang akan mengelola komponen yang lainnya, sehingga guru diharapkan dapat meningkatkan proses belajar mengajar sesuai dengan tuntutan kurikulum.

Berdasarkan hal tersebut di atas, keefektifan guru merupakan salah satu karakteristik yang berpengaruh pada prestasi akademik siswa di sekolah. Artinya, semakin efektif seorang guru melakukan tugas dan kegiatannya maka akan semakin tinggi prestasi akademik siswa yang diperoleh. Sebaliknya, semakin tidak efektif guru menjalankan tugasnya, semakin rendah prestasi akademik siswa di sekolah tersebut.

Pembelajaran CTL adalah konsep belajar yang menghadirkan dunia nyata dan mendorong siswa menghubungkan pengetahuan yang telah dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Pada saat siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan dari konteks yang terbatas, saat itu pula sedikit demi sedikit siswa mengkonstruksikan pemikirannya. Hasil dari proses ini dijadikan siswa sebagai bekal untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya.

Pembelajaran CTL mengakui bahwa “belajar” merupakan sesuatu yang kompleks dan multi dimensional yang jauh melampaui berbagai metode belajar lainnya yang hanya berorientasi pada latihan dan rangsangan/ tanggapan (stimulus-respon) Pembelajaran kontekstual menganjurkan bahwa belajar hanya terjadi jika siswa


(14)

7 memproses informasi atau pengetahuan baru seemikian rupa sehingga dirasakan sesuai dengan kerangka pikiran yang dimilikinya (ingatan, pengalaman dan tanggapan).

Berdasarkan kondisi inilah penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan (Action Research). dengan judul ”Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Menulis Deskripsi Bahasa Lampung pada Siswa Kelas V SDN 1 Sukarame Dua Bandar Lampung.” Penelitian ini dilakukan secara berkesinambungan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran. Penulis berharap melalui inovasi dalam pembelajaran menulis deskripsi menggunakan CTL dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, dapat meningkatkan hasil belajar menulis deskripsi bahasa Lampung sebagai pelajaran Mulok di Sekolah Dasar, terutama di kelas V SDN 1 Sukarame Dua Bandar Lampung.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Prestasi belajar siswa di SDN 1 Sukarame Dua pada pelajaran bahasa Lampung umumnya rendah

2. Motivasi siswa mempelajari bahasa Lampung kurang yang tercermin dengan kurang antusiasnya siswa dalam pembelajaran bahasa Lampung. 3. Perencanaan pembelajaran bahasa Lampung belum maksimal karena RPP

belum disusun berdasarkan analisis dan belum disesuaikan dengan pembelajaran menulis deskripsi berbahasa Lampung yang benar.


(15)

4. Pemilihan pendekatan pembelajaran belum sesuai dengan tujuan pembelajaran.

5. Evaluasi pembelajaran belum inovatif dan belum mencerminkan evaluasi yang sebenarnya sesuai dengan prinsip penilaian yang benar.

6. Pembelajaran CTL belum diterapkan dalam pembelajaran menulis deskripsi yang memungkinkan pembelajaran lebih aktif, efektif, inovatif, kreatif dan menyenangkan.

C. Pembatasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada (1) Perencanaan pembelajaran Bahasa Lampung yang belum disusun dengan menggunakan pendekatan pembelajarankontekstual, (2) Proses pelaksanaan pembelajaran bahasa Lampung yang belum dilakukan secara kontekstual., (3) Evaluasi pembelajaran secara kontekstual yang belum dilakukan, dan (4) Prestasi belajar siswa Mata Pelajaran Bahasa Lampung kelas 5 yang belum sesuai harapan.

D. Perumusan Masalah

Mengacu pada identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan, maka agar penelitian ini lebih jelas dan terarah, dirumuskan masalah sebagai berikut.

1. Bagaimanakah perbaikan penyusunan perencanaan pembelajaran Bahasa Lampung menggunakan pendekatan CTL pada siswa kelas V SDN 1 Sukarame Dua Bandar Lampung?


(16)

9 2. Bagaimanakah perbaikan pelaksanaan proses pembelajaran Bahasa Lampung menggunakan pendekatan CTL pada siswa Kelas V SDN 1 Sukarame Dua Bandar Lampung?

3. Bagaimanakah pelaksanaan evaluasi pembelajaran Bahasa Lampung menggunakan pendekatan CTL pada siswa kelas V SDN 1 Sukarame Dua Bandar Lampung?

4. Bagaimanakah prestasi menulis deskripsi berbahasa Lampung siswa kelas V/a dan kelas V/b SDN 1 Sukarame Dua Bandar Lampung dengan pendekatan pembelajaran kontekstual?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, penelitian ini secara umum bertujuan untuk medeskripsikan perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran Bahasa Lampung melalui pendekatan pembelajaran kontekstual siswa kelas 5 semester ganjil SDN 1 Sukarame dua Bandar Lampung tahun pelajaran 2009 – 2010. Secara khusus tujuan penelitian adalah untuk:

1. Menyusun perencanaan pembelajaran menulis deskripsi bahasa Lampung menggunakan pendekatan CTL pada siswa kelas V SDN 1 Sukarame Dua Bandar Lampung.

2. Melaksanakan pembelajaran menulis deskripsi bahasa Lampung menggunakan pendekatan CTL pada siswa Kelas V SDN 1 Sukarame Dua Bandar Lampung?

3. Melaksanakan tindakan evaluasi pembelajaran menulis deskripsi bahasa Lampung pada siswa kelas V SDN 1 Sukarame Dua Bandar Lampung.


(17)

4. Meningkatkan prestasi menulis deskripsi berbahasa Lampung siswa kelas V/a dan kelas V/b SDN 1 Sukarame Dua Bandar Lampung.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat sebagai berikut.

1. Manfaat Teoritis

Bermanfaat bagi pengembangan teori pendidikan khususnya Teknologi Pendidikan dalam kawasan desain dan pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) untuk menulis deskripsi Bahasa Lampung siswa kelas V SD. Penelitian ini berkaitan erat dengan bagimana mengelola pembelajaran sehingga meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran, terutama berkaitan dengan pembelajaran menulis deskripsi berbahasa Lampung.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa, diharapkan siswa dapat memperoleh kemudahan dalam mempelajari menulis deskripsi berbahasa Lampung kelas V Sekolah Dasar. b. Bagi guru, diharapkan guru memperoleh tindakan alternatif teknik

pembelajaran menulis deskripsi berbahasa Lampung kelas V Sekolah Dasar. c. Bagi peneliti, diharapkan memberikan tambahan bagi peneliti guna

melengkapi dan memperluas pengetahuan yang sudah diperoleh melalui penelitian.

d. Bagi sekolah, akan terbantu terciptanya sekolah yang melaksanakan pembelajaran menulis deskripsi berbahasa Lampung yang aktif, kreatif, dan kondusif.


(1)

Menulis deskripsi merupakan salah satu kompetensi dasar yang harus dicapai siswa kelas V semester 1 (pertama), memperhatikan dokumen sekolah kemampuan siswa materi menulis deskripsi rata-rata rendah. Hal ini menunjukkan bahasa Lampung belum dikuasai secara utuh oleh siswa kelas V Sekolah Dasar, terutama di kelas V SDN 1 Sukarame Dua Bandar Lampung.

Peran evaluasi pembelajaran tidak kalah penting untuk mengiringi pelaksanaan pembelajaran yang sesuai dengan RPP terancang. Sebab dengan evaluasi ini akan dapat diketahui apakah pendekatan pembelajaran yng dipilih telah sesuai dengan materi yang diharapkan. Idealnya, evaluasi dapat dikatakan baik sebagai alat ukur jika memenuhi persyaratan evaluasi, yaitu memiliki : 1) validitas, 2) reliabilitas, 3) objektivitas, 4) praktibilitas, dan 5) ekonomis (Arikunto, 2005:57). Maka alangkah kurang bermakna jika pembelajaran tanpa perencanaan dan evaluasi. Meskipun dalam kenyataan, perencanaan dan evaluasi pembelajaran ini belum dapat dilaksanakan secara maksimal oleh guru. Keterbatasan waktu guru dalam menerapkan sistem evaluasi yang baik dan ideal merupakan salah satu penyebabnya.

Terwujudnya tujuan diatas, diperlukan sebuah pendekatan pembelajaran kontekstual, yang menuntut pendidik dapat mengeksplorasi dan mengkombinasi aneka sumber belajar yang ada disekitar peserta didik, baik itu di sekolah maupun di rumah. Karena segala sesuatu yang ada di sekitar mereka diyakinkan mampu memberi pengalaman langsung, dengan begitu peserta didik dapat melihat dan terlibat langsung di dalamnya.


(2)

Guru merupakan faktor yang dominan dalam menentukan keberhasilan pendidikan. Hal ini sejalan dengan apa yang dikemukakan oleh Depdikbud (1994 : 4) bahwa komponen yang mempengaruhi proses belajar mengajar (PBM) adalah siswa, kurikulum, guru, metode, sarana prasarana dan lingkungan.” Dari komponen tersebut, gurulah yang lebih menentukan, karena guru yang akan mengelola komponen yang lainnya, sehingga guru diharapkan dapat meningkatkan proses belajar mengajar sesuai dengan tuntutan kurikulum.

Berdasarkan hal tersebut di atas, keefektifan guru merupakan salah satu karakteristik yang berpengaruh pada prestasi akademik siswa di sekolah. Artinya, semakin efektif seorang guru melakukan tugas dan kegiatannya maka akan semakin tinggi prestasi akademik siswa yang diperoleh. Sebaliknya, semakin tidak efektif guru menjalankan tugasnya, semakin rendah prestasi akademik siswa di sekolah tersebut.

Pembelajaran CTL adalah konsep belajar yang menghadirkan dunia nyata dan mendorong siswa menghubungkan pengetahuan yang telah dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Pada saat siswa memperoleh pengetahuan dan keterampilan dari konteks yang terbatas, saat itu pula sedikit demi sedikit siswa mengkonstruksikan pemikirannya. Hasil dari proses ini dijadikan siswa sebagai bekal untuk memecahkan masalah dalam kehidupannya.

Pembelajaran CTL mengakui bahwa “belajar” merupakan sesuatu yang kompleks dan multi dimensional yang jauh melampaui berbagai metode belajar lainnya yang hanya berorientasi pada latihan dan rangsangan/ tanggapan (stimulus-respon) Pembelajaran kontekstual menganjurkan bahwa belajar hanya terjadi jika siswa


(3)

memproses informasi atau pengetahuan baru seemikian rupa sehingga dirasakan sesuai dengan kerangka pikiran yang dimilikinya (ingatan, pengalaman dan tanggapan).

Berdasarkan kondisi inilah penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan (Action Research). dengan judul ”Penerapan Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Menulis Deskripsi Bahasa Lampung pada Siswa Kelas V SDN 1 Sukarame Dua Bandar Lampung.” Penelitian ini dilakukan secara berkesinambungan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran. Penulis berharap melalui inovasi dalam pembelajaran menulis deskripsi menggunakan CTL dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa, dapat meningkatkan hasil belajar menulis deskripsi bahasa Lampung sebagai pelajaran Mulok di Sekolah Dasar, terutama di kelas V SDN 1 Sukarame Dua Bandar Lampung.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, dapat diidentifikasi beberapa permasalahan sebagai berikut:

1. Prestasi belajar siswa di SDN 1 Sukarame Dua pada pelajaran bahasa Lampung umumnya rendah

2. Motivasi siswa mempelajari bahasa Lampung kurang yang tercermin dengan kurang antusiasnya siswa dalam pembelajaran bahasa Lampung. 3. Perencanaan pembelajaran bahasa Lampung belum maksimal karena RPP

belum disusun berdasarkan analisis dan belum disesuaikan dengan pembelajaran menulis deskripsi berbahasa Lampung yang benar.


(4)

4. Pemilihan pendekatan pembelajaran belum sesuai dengan tujuan pembelajaran.

5. Evaluasi pembelajaran belum inovatif dan belum mencerminkan evaluasi yang sebenarnya sesuai dengan prinsip penilaian yang benar.

6. Pembelajaran CTL belum diterapkan dalam pembelajaran menulis deskripsi yang memungkinkan pembelajaran lebih aktif, efektif, inovatif, kreatif dan menyenangkan.

C. Pembatasan Masalah

Penelitian ini dibatasi pada (1) Perencanaan pembelajaran Bahasa Lampung yang belum disusun dengan menggunakan pendekatan pembelajarankontekstual, (2) Proses pelaksanaan pembelajaran bahasa Lampung yang belum dilakukan secara kontekstual., (3) Evaluasi pembelajaran secara kontekstual yang belum dilakukan, dan (4) Prestasi belajar siswa Mata Pelajaran Bahasa Lampung kelas 5 yang belum sesuai harapan.

D. Perumusan Masalah

Mengacu pada identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan, maka agar penelitian ini lebih jelas dan terarah, dirumuskan masalah sebagai berikut.

1. Bagaimanakah perbaikan penyusunan perencanaan pembelajaran Bahasa Lampung menggunakan pendekatan CTL pada siswa kelas V SDN 1 Sukarame Dua Bandar Lampung?


(5)

2. Bagaimanakah perbaikan pelaksanaan proses pembelajaran Bahasa Lampung menggunakan pendekatan CTL pada siswa Kelas V SDN 1 Sukarame Dua Bandar Lampung?

3. Bagaimanakah pelaksanaan evaluasi pembelajaran Bahasa Lampung menggunakan pendekatan CTL pada siswa kelas V SDN 1 Sukarame Dua Bandar Lampung?

4. Bagaimanakah prestasi menulis deskripsi berbahasa Lampung siswa kelas V/a dan kelas V/b SDN 1 Sukarame Dua Bandar Lampung dengan pendekatan pembelajaran kontekstual?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan, penelitian ini secara umum bertujuan untuk medeskripsikan perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran Bahasa Lampung melalui pendekatan pembelajaran kontekstual siswa kelas 5 semester ganjil SDN 1 Sukarame dua Bandar Lampung tahun pelajaran 2009 – 2010. Secara khusus tujuan penelitian adalah untuk:

1. Menyusun perencanaan pembelajaran menulis deskripsi bahasa Lampung menggunakan pendekatan CTL pada siswa kelas V SDN 1 Sukarame Dua Bandar Lampung.

2. Melaksanakan pembelajaran menulis deskripsi bahasa Lampung menggunakan pendekatan CTL pada siswa Kelas V SDN 1 Sukarame Dua Bandar Lampung?

3. Melaksanakan tindakan evaluasi pembelajaran menulis deskripsi bahasa Lampung pada siswa kelas V SDN 1 Sukarame Dua Bandar Lampung.


(6)

4. Meningkatkan prestasi menulis deskripsi berbahasa Lampung siswa kelas V/a dan kelas V/b SDN 1 Sukarame Dua Bandar Lampung.

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan memberi manfaat sebagai berikut.

1. Manfaat Teoritis

Bermanfaat bagi pengembangan teori pendidikan khususnya Teknologi Pendidikan dalam kawasan desain dan pengelolaan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) untuk menulis deskripsi Bahasa Lampung siswa kelas V SD. Penelitian ini berkaitan erat dengan bagimana mengelola pembelajaran sehingga meningkatkan kualitas proses dan hasil pembelajaran, terutama berkaitan dengan pembelajaran menulis deskripsi berbahasa Lampung.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi siswa, diharapkan siswa dapat memperoleh kemudahan dalam mempelajari menulis deskripsi berbahasa Lampung kelas V Sekolah Dasar. b. Bagi guru, diharapkan guru memperoleh tindakan alternatif teknik

pembelajaran menulis deskripsi berbahasa Lampung kelas V Sekolah Dasar. c. Bagi peneliti, diharapkan memberikan tambahan bagi peneliti guna

melengkapi dan memperluas pengetahuan yang sudah diperoleh melalui penelitian.

d. Bagi sekolah, akan terbantu terciptanya sekolah yang melaksanakan pembelajaran menulis deskripsi berbahasa Lampung yang aktif, kreatif, dan kondusif.