11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Pembangunan dan Industrialisasi
a. Pembangunan Masyarakat
Pembangunan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu perubahan sosiokultural yang direncanakan Arensberg dan Niehoff,
1964. Secara garis besar usaha pembangunan ini mengandung beberapa peringkat pengambilan keputusan, yaitu: penentuan tujuan
pembangunan, pemilihan strategi pembangunan, dan pelaksanaan pembangunan. Dalam setiap peringkat pengambilan keputusan diatas
dipercayai adanya keterlibatan faktor-faktor sosiokultural Amri Marzali, 2005: 62.
Pembangunan pada hakikatnya adalah pembangunan manusia Indonesia seutuhnya dan pembangunan masyarakat Indonesia
seluruhnya. Pembangunan tidak hanya mengejar kemajuan lahiriah: sandang, pangan, papan, kesehatan dan sebagainya, tidak pula mangejar
kemajuan dan kepuasan batiniah: pendidikan, rasa aman, bertanggung jawab, dan keadilan, akan tetapi mengejar keseluruhan serta kesesuaian
dan keseimbangan antar keduanya Joyomartono, 1991: 61. Dapat pula dikemukakan bahwa pembangunan sebagai usaha
berencana untuk menciptakan perubahan sosial budaya. Dikatakan
12
sebagai usaha berencana karena didalam pembangunan itu ada intervensi aktif yang dilakukan individu-individu dengan tujuan untuk
meningkatkan taraf kesejahteraan sosial dengan menggunakan ide-ide dan praktek bangsa lain.
Pada hakikatnya Soekanto dalam Joyomartono setiap kali berlangsung proses pembangunan terjadi antara provider dengan
masyarakat yang menjadi sasaran pembangunan target sebagai penerima recipients. Hubungan antara dua pihak itu merupakan
hubungan timbal balik. Agen pembangunan dituntut untuk menyesuaikan programnya dengan kebutuhan masyarakat sasaran
target, sebaliknya masyarakat sasaran akan mau menerima program itu apabila hal tersebut sesuai dengan kebutuhannya.
Usman 1998: 32, dalam usaha memberdayakan masyarakat desa serta menanggulangi kemiskinan dan kesenjangan menjadi fenomena
yang semakin kompleks. Pembangunan pedesaan dalam perkembanganya tidak semata-mata terbatas pada peningkatan produksi
pertanian saja, dan pembangunan pedesaan juga tidak mencakup implementasi program peningkatan kesejahteraan sosial melalui
distribusi uang dan jasa untuk mencukupi kebutuhan desa. Lebih dari itu adalah sebuah upaya dengan spektrum dengan kegiatan yang
menyentuh pemenuhan berbagai macam kebutuhan sehingga segenap anggota masyarakat dapat mandiri, percaya diri, tidak bergantung dan
dapat lepas dari belenggu struktural yang membuat hidup sengsara.
13
b. Industrialisasi