Subyek Pajak Bumi dan Bangunan Tarif Pajak Bumi dan Bangunan Dasar Pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan Cara Menghitung Pajak Bumi dan Bangunan

commit to user · Bidang kesehatan. · Bidang pendidikan. · Bidang sosial. · Bidang kebudayaan nasional. b Digunakan untuk kuburan, peninggalan purbakala, dan lain- lain. c Merupakan hutan lindung, hutan suaka alam, hutan wisata, taman nasional, tanah penggembalaan, yang dikuasai oleh suatu desa. d Digunakan oleh perwakilan diplomatik, konsulat berdasarkan asas perlakuaan timbal balik. e Digunakan oleh badan atau perwakilan organisasi internasional yang ditentukan oleh Menteri Keuangan. 4 Obyek pajak yang digunakan oleh negara untuk penyelenggaraan pemerintahan, penentuan pengenaan pajaknya diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah. 5 Nilai Jual Obyek Pajak Besarnya Nilai Jual Obyek Pajak ditetapkan setinggi- tingginya Rp 12.000.000,00 dua belas juta rupiah untuk setiap wajib pajak. Apabila seorang wajib pajak mempunyai beberapa obyek pajak, yang diberikan Nilai Jual Obyek Pajak Tidak Kena Pajak hanya salah satu obyek pajak yang nilainya terbesar.

d. Subyek Pajak Bumi dan Bangunan

commit to user Menurut Direktorat Jenderal Pajak, 2011, subyek pajak adalah orang pribadi atau badan yang secara nyata: 1 Mempunyai suatu hak atas bumi dan atau, 2 Memperoleh manfaat atas bumi dan atau, 3 Memiliki bangunan dan atau, 4 Menguasai bangunan dan atau, 5 Memperoleh manfaat atas bangunan.

e. Tarif Pajak Bumi dan Bangunan

Tarif pajak yang dikenakan atas obyek pajak adalah sebesar 0,5 nol koma lima persen.

f. Dasar Pengenaan Pajak Bumi dan Bangunan

1 Nilai Jual Obyek Pajak. 2 Besarnya Nilai Jual Obyek Pajak ditetapkan setiap 3 tiga tahun oleh Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak atas nama Menteri Keuangan dengan mempertimbangkan pendapat Pemerintah Daerah setempat. 3 Dasar penghitungan pajak adalah yang ditetapkan serendah- rendahnya 20 dua puluh persen dan setingginya 100 seratus persen dari Nilai Jual Obyek Pajak. 4 Besarnya persentase ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah dengan memperhatikan kondisi ekonomi nasional. Untuk perekonomian sekarang ini, terutama untuk mengurangi beban wajib pajak di daerah pedesaan, namun commit to user dengan tetap memperhatikan penerimaan, khususnya bagi Pemerintah Daerah, maka telah ditetapkan besarnya persentase untuk menentukan besarnya Nilai Jual Kena Pajak, terdiri atas: 1 Sebesar 40 empat puluh persen dari Nilai Jual Obyek Pajak untuk: a Obyek Pajak perkebunan. b Obyek Pajak kehutanan. c Obyek pajak lain yang wajib pajaknya perorangan dengan Nilai Jual Obyek Pajak atas bumi dan bangunan sama atau lebih besar dari Rp 1.000.000.000,00 satu milyar rupiah. 2 Sebesar 20 dua puluh persen dari Nilai Jual Obyek Pajak untuk: a Obyek pajak pertambangan. b Obyek pajak lain dengan Nilai Jual Obyek Pajak kurang dari Rp 1.000.000.000,00 satu milyar rupiah.

g. Cara Menghitung Pajak Bumi dan Bangunan

P BB = Tarif Pajak x NJKP = 0,5 x [Persentase NJKP x NJOP- NJOPTKP]

h. Tata Cara Pembayaran dan Penagihan