Perancangan Mekanik Skema Pengujian Rangkaian Mikrokontroller AT89S51

5. PCB dibersihkan dengan menggunakan kapas untuk menghilangkan sisa-sisa larutan Ferri Clorite dari papan PCB. Untuk menghilangkan sablon menggunakan tinerbensin. 6. Proses pelubangan PCB manggunakan bor PCB dengan diameter bor 0,8 mm atau 1,0 mm. 7. Pemberian tiner pada gambar rangkaian yang telah dibor. 8. Mengolesi PCB dengan getah damar gondorukem untuk melapisi jalur PCB agar tembaga tidak mudah terkelupas saat dipanaskan di-solder berulang-ulang. 9. Langkah selanjutnya setelah getah damar yang dioleskan kering adalah memasang komponen yang telah ditentukan pada jalur PCB yang telah tergambar. Setelah selesai melakukan perancangan alat-alat, langkah selanjutnya adalah perakitan. Tahap perakitan dimulai dengan urutan sebagai berikut : 1. Merangkai komponen elektronik Komponen elektronik, minimum sistem AT89S51, sensor ultrasonik, LCD dan speaker dirangkai sesuai dengan perancangan yang telah dibuat. Komponen dipasang pada tempatnya sesuai dengan layout PCB. 2. Memasang PCB ke dalam box PCB yang sudah dipasangi komponen elektronik dan komponen mikrokontroler dipasang ke dalam box agar lebih rapi dan teratur.

3.5 Perancangan Mekanik

Dalam pembuatan mekanik dibutuhkan beberapa komponen pokok yaitu aklirik, gergaji, penggaris dan lem sebagai perekat. Perancangan mekanik dimulai dari menggambar skema mekanik pada aklirik dengan ukuran sesuai keinginan. Skema mekanik yang telah dibuat kemudian dipotong dengan menggunakan gergaji langkah-langkah sebagai berikut: 1. Membuat skema mekanik yang akan dibuat pada aklirik. 2. Proses berikutnya adalah memotong aklirik dengan menggunakan gergaji sesuai skema yang telah dibuat. 3 3. Set ses 4. Set dir

3.6 Skema

Ketera 1. Bo 2. Mo ter dap 3. Pej me 4. La 5. Tra 6. Ra 7. LC ink telah menjad suai keingina telah tersusu rangkai deng a Mekanik G angan gamba ox terbuat da otor servo y sebut memu pat terbalik. jepit telur, empermudah mpu yang be afo atau catu angkaian Mik CD yang ber kubator terse di potongan- an dan penem un rapi kemu gan rangkaia Gambar 3.10 ar : ari aklirik yan yang berfung utar penjepit , pada ba h dalam men erfungi seba u daya. krokontroler rfungsi untu ebut. -potongan k mpelannya m udian box te an mikrokont 0 Mekanik A ng berukura gsi untuk m telur yang a agian atas nata telur agai pemanas r yang dipak uk menampil kemudian akl menggunaka ersebut dileta trol yang tela Alat Penetas n 20x21x30 emballik po ada pada bo bisa dibo s ai. lkan suhu ya lirik tersebu an lem khusu akkan diatas ah dibuat. Telur . osisi telur, m x sehingga p ongkar pas ang terdetek ut dirangkai us aklirik. papan dan motor servo posisi telur sang agar ksi didalam 8. LM 35 yang berfungsi sebagai pendeteksi suhu incubator. 9. Alas box yang terbuat dari papan berukuran 37x42, berfungsi untuk meletakkan box dan rangkaian mikrokontroller.

3.6 Analisa Kebutuhan

Dalam pembuatan alat penetas telur ini membutuhkan beberapa perangkat keras hardware, perangkat lunak software dan alat-alat pendukung antara lain:

3.6.1 Hardware

1. Rangkaian Catu Daya dan Regulator

Rangkaian ini menggunakan adaptor CT 12V1A yang berfungsi menurunkan tegangan 220V. Dengan menggunakan adaptor ini, tegangan yang di inginkan dapat di pilih, mulai dari 3 V DC sampai dengan 12 V DC. Dioda digunakan untuk mencegah kerusakan regulator ketika polaritas terbalik. Selain itu terdapat pula regulator LM7805 yang berfungsi untuk menstabilkan tegangan sebesar 5 Volt. Jadi secara garis besar fungsi rangkaian catu daya dan regulator LM7805 adalah untuk menurunkan tegangan dari 220 V AC ke DC.

2. Minimum Sistem AT89S51

Rangkaian ini bisa disebut sebagai CPU board yang berfungsi sebagai pengendali utama dari keseluruhan sistem atau dapat disebut sebagai otak dari rangkaian. Rangkaian ini dilengkapi dengan port-port dimana CPU board dapat berhubungan dengan modul-modul pendukung yang lain. Minimum sistem AT89S51 menggunakan chip AT89S51.

3. Rangkaian ADC

Rangkaian ADC dengan IC 0804 berfungsi untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital. Umumnya digunakan ADC 8 bit untuk mengubah rentang sinyal analog 0-5 volt menjadi level digital 0-255. Osilator pada rangkaian ADC ini dibangun oleh kapasitor sebesar 150 pF dan sebuah resistor sebesar 10 Kohm.

4. Rangkaian LCD Liquid Crystal Display

Rangakaian LCD memakai LCD 16x2 dengan modus 8 bit. LCD digunakan sebagai interface suhu, sehingga suhu yang terditeksi akan ditampilkan pada LCD tersebut.

5. Lampu Indikator

Perangkat ini digunakan sebagai indikator bahwa sensor bekerja dengan baik. Rangkaian terdiri dari Triac BT151 sebagai pensaklar arus AC untuk menyalakan lampu AC dan MOC3021 sebagai perangkat optikal driver triac.

6. Sensor LM 35

Rangkaian pengatur suhu inkubator menggunakan sensor LM 35 sebagai pengontrol suhu dan outputnya dimasukkan ke dalam rangkaian ADC sebagai konverter. Sinyal tersebut diolah oleh mikrokontroler untuk kemudian dikeluarkan pada LCD.ataupun ke lampu pemanas.

3.6.2 Software

1. Notepad

Aplikasi ini digunakan untuk menuliskan program asembly yang nantinya akan disimpan dengan ekstensi “.asm”.

2. Protel Design System

Protel sebagai program yang digunakan untuk merancang rangkaian Elektronik dan PCB design.

3. Program compiler ASM51 dan program downloader AEC ISP ASM51

ASM51 adalah program compiler berbasis windows untuk mikrokontroler keluarga ATMEL. Pemrograman pada mikrokontroler AT89S51 menggunakan bahasa tingkat tinggi yaitu bahasa Assembler. Fungsi dari program compiler ASM51 adalah untuk me-load file berekstensi “.asm” yang sudah dibuat dengan menggunakan Notepad untuk dirubah menjadi file berektensi “.hex”. Setelah file dirubah menjadi “.hex” kemudian di-load dengan menggunakan program compiler AEC ISP. Tujuannya adalah untuk memasukkan program mikro ke dalam downloader mikrokontroler AT89S51.

3.6.3 Alat Pendukung

1. Solder

Alat pendukung yang digunakan untuk memanaskan dan menyambung komponen-komponen elektronika pada PCB.

2. Multimeter

Alat yang digunakan untuk mengukur arus ampere, tegangan voltage dan hambatan resistansi. Alat ini terdiri atas dua kabel penyidik yang berwarna merah dan hitam. Agar bisa bekerja, multimeter ini memerlukan catu daya dari baterai.

3. Gergaji

Alat yang digunakan sebagai pemotong.

4. Bor

Alat yang digunakan untuk membuat lubang pada PCB.

5. Larutan HCL dan H

2 O 2 Cairan ini digunakan untuk melarutkan desain rangkaian pada PCB. Larutan ini dicampur dengan air dengan perbandingan HCL:H 2 O 2 :air adalah 1:1:4. Desain PCB yang tidak terblok akan mengelupas dan tembaga akan terlihat jika proses pelarutan selesai dilakukan. BAB IV IMPLEMENTASI DAN ANALISA

4.1 Pengujian Rangkaian Mikrokontroller AT89S51

Pengujian rangkaian mikrokontroller AT89S51 ini dilakukan dengan membuat rangkaian seperti berikut : Gambar 4.1 Rangkaian uji coba rangkaian Mikrokontroller AT89S51 Pengecekan mikrokontroller AT89S51 dilakukan dengan port 0.0 sampai port 0.7 dihubungkan dengan delapan buah LED pada kaki katoda. Kaki Kanoda LED dihubungkan dengan resistor 330 ohm. Sedangkan kaki anoda dihubungkan dengan VCC.

4.2 Pengujian Rangkaian Interfacing LCD 2x16