ADC Analog Digital Converter Referensi Penetas Telur

Gambar 2.11 Penyearah Gelombang Penuh 2.8.3 Regulator Regulator merupakan rangkaian yang digunakan untuk menjaga tegangan keluaran tetap stabil meskipun terjadi perubahan tegangan atau pada kondisi beban yang berubah-ubah. Rangakaian regulator ini telah banyak dibuat dalam bentuk IC, seperti IC Regulator Tiga Terminal LM 78XX. Besarnya tegangan teregulasi tergantung dari dua angka setelah nomor seri 78, misalnya 7805 dimana tegangan keluaran adalah 5 Volt. Gambar 2.12 Regulator IC 7812 dan 7805

2.9 ADC Analog Digital Converter

ADC Analog Digital Converter suatu rangkaian yang dapat mengubah tegangan analog menjadi data digital. Input tegangan analog deferensial dapat meningkatkan common mode rejection dan pengaturan offset tegangan input nilai nol. Tegangan referensi dapat diatur untuk mendekodekan berapapun tegangan input pada resolusi 8 bit. Gambar 2.13 ADC 0804 Fungsi dari masing-masing pin adalah sebagai berikut : CS : pemilih chip aktif RD : enable output aktif rendah WR : star konversi aktif rendah CLKIN : clock external INTR : aktif konversi aktif rendah Vin+Vin- : input analog AGND : ground analog Vref2 : pin koneksi DGND : ground digital Vcc 5V : catu daya positif CLK R : clock internal D0-D7 : output digital

2.10 Referensi Penetas Telur

Penetasan pada prisipnya menyediakan lingkungan yang sesuai untuk perkembanganembrio unggas. Secara garis besar penetasan dapat dibagi menjadi dua, yaitu : a. Penetasan secara alami : penetasan ini tanpa campur tangan manusia b. Penetasan buatan : penetasan dengan campur tangan manusia Dengan perkembangan teknologi di bidang peternakan sekarang, banyak mesin tetas yangyang berukuran besar yang mampu menampung banyak telur sekaligus bekerja dengan otomatis. Dengan demikian lingkungan yang sesuai dengan perkembangan embrio Beberapa hal yang prlu diperhatikan agar penetasan dapat berhasil denganbaik adalah : a. Telur Telur tetas yang baik adalah : ‐ Berbentuk oval dengan indeks 74 ‐ Berwarna gelap dan halus ‐ Bersih dari kotoran ‐ Rongga udara sempit dan terletak pada ujung yang tumpul ‐ Umur telur tidak lebih dari 5 hari b. Ruang mesin tetas ‐ Temperatur antara 100° F - 103° F atau 37,7° C – 39,4° C ‐ Kelembapan 60 – 70 ‐ Ventilasi cukup c. Posisi telur dalam mesin tetas yaitu diletakkan miring membenrtuk sudut 30° dan ujung tumpul di bagian atas. d. Pemutaran telur selama penetasan : ‐ Dilakukan sejak hari keempat sampai menetas ‐ Dilakukan selama 3 kali sehari e. Candling pemeriksaan telur Dilakukan selama dua kali yaitu antara hari ketujuh sampai tiga hari sebelum menetas. Fungsi candling adalah : ‐ Mengeluarkan telur interfil dan retak ‐ Mengeluarkan telur yang embrionya mati

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN