Sejarah Agro Wisata Sondokoro

commit to user 21

C. Sejarah Agro Wisata Sondokoro

Agro Wisata Sondokoro didirikan pada tanggal 18 Desember 2005, pabrik gula Tasikmadu ini hanya berproduksi 4 bulan sekali, sementara banyak aset yang tak ternilai harganya, maka muncul ide dari Hanung Tri Utomo.STMN untuk memanfaatkan segala aset yang telah ada tersebut menjadi sesuatu yang mempunyai nilai. adapun aset-asetnya seperti: kereta uap yang dibuat pada abab 19, pohon yang umurnya hampir ratusan tahun, rumah-rumah dinas yang dibangun pada abab ke 18 dan termasuk pabrik gula itu sendiri. Dari aset yang ada pihak pengelola berupaya mengembangkan dan melestarikan untuk dijadikan obyek wisata. Agrowisata Sondokoro terletak di Desa Ngijo, Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar. Berjarak 15 kilometer dari kota Solo ke arah timur atau arah Karanganyar. Berdiri di atas tanah seluas 28 hektar dan terdapat belasan lokomotif uap yang dimanfaatkan untuk melayani para pengunjung Agrowisata dan berbagai wahana lain yang bisa dimanfaatkan. http:www.javaexplore.co.cc200812agrowisata-sondokoro_14.html, diakses 10 Februari 2011. Untuk menuju obyek wisata Agro Wisata Sondokoro sangat mudah. Dengan jarak sekitar 15 km dari Kota Solo dapat kita tempuh dalam waktu 30 menit. Saat melintasi Sungai Bengawan Solo, selanjutnya sampai dipertigaan palur, ambil jalur lurus ke Tawangmangu. Jalur ke kiri merupakan jalur menuju Surabaya . Dan sebelum memasuki Kota Kabupaten Karanganyar anda akan sampai diperempatan Papahan yang ditandai 2 buah tugu batu berwarna hitam commit to user 22 dan Papan Nama Agrowisata Sondokoro yang berbentuk lokomotif. Selanjutnya belok kiri mengikuti penunjuk jalan yang ada. Sekitar 500 meter dari perempatan tersebut anda akan sampai di Obyek Wisata Agrowisata Sondokoro yang berada satu komplek dengan PG. TASIKMADU. Agro Wisata Sondokoro memberikan berbagai fasilitas-fasilitas umum diantaranya adalah tempat ibadah, gazebo, kamar mandi, tempat duduk, Café De Loco’s, dan Hot Spo area. Guest House adalah tempat yang disediakan bagi wisatawan yang ingin bermalam didalam komplek Agro Wisata Sondokoro. Untuk atraksi ataupun pertunjukan, pihak pengelola memberikan tontonan berupa seni wayang kulit yang dapat dinikmati pengunjung yang berkunjung ke obyek wisata tersebut. Ada pula pertunjukan seni Reog, namun keduanya hanya deselenggarakan pada event-event tertentu saja. Sejarah tentang nama “SONDOKORO”. Konon dulu ceritannya adalah nama desa berasal dari nama Kyai Sondo dan Kyai Koro yang bertarung 40 hari 40 malam demi mendapatkan menantu bagi anak gadis mereka yang sama-sama mencintai Tumenggung Joyo Lelono. Namun pertarungan tersebut berakhir imbang tanpa ada yang menang ataupun kalah di karenakan mereka berasal dari satu perguruan yang sama. Kemudian oleh penduduk setempat tempat tersebut di namai Sondokoro yang di ambil dari nama Kyai Sondo dan Kyai Koro, yang petilasannya dapat dilihat di lokasi Jalan Refleksi yang berada di Wahana Sri Widowati, yang diambil dari nama anak gadis Kyai Sondo. commit to user 23 Tiket masuk obyek wisata Rp 4.000 per orang, pengunjung bisa memilih wahana yang diinginkan. Harga tiket dan wahana lain seperti: 1 Sri Widowati Area Kolam Renang Water Boom: Rp. 5.000 , 2 Motor Listrik : Rp. 3.000, 3 Spoor Teboe: Rp. 5.000, 4 Spoor Gula: Rp. 4.000, 5 Spoor Sakarosa: Rp. 6.000, 6 Flying Fox: Rp. 5.000, 7 Jembatan Gantung: Rp. 3.000, 8 Taman Air: Rp. 3.000, 9 Dunia Kreasi: Rp. 3.000, 10 Panjat Dinding: Rp. 5.000, 11 Air Cerdas: Rp. 3.000, 12 Agro Sehat: Rp. 3.000, 13 Wisata Pabrik Gula: Rp. 8.000, 14 Graha Sondokoro: Rp. 200.000Jam, 15 Ruang Meeting: Rp. 150.000Jam, 16 Lapangan Tenis : Rp. 100.000Jam. Wahana yang terdapat di Agro Wisata Sondokoro yang dapat dimanfaatkan oleh pengunjung antara lain: a. Flying Fox, Wisata tantangan yang mengajak kita meluncur dari ketinggian pohon. b. Taman Air, Wisata air yang bernuansa taman untuk tempat kebersamaan keluarga. c. Refleksi, Wisata berjalan yang berguna untuk membantu merefleksi kesehatan badan dan tubuh. d. Kolam Renang, yang berada di Sri Widowati Area yang terdapat berbagai macam tantangan yang memberikan keceriaan dan kesegaran keluarga. e. Jembatan Gantung, Wisata yang memberikan tantangan berupa berjalan melalui jembatan yang menghubungkan dari pohon ke pohon. f. Dunia Kreasi, Area bermain dan belajar anak untuk menambah dan membangun imajinasi kreatifitas. commit to user 24 g. Spoor Teboe, Wisata spoor dari Loko kuno yang digunakan untuk menarik lori-lori tebu pada tahun 1800an. h. Green House, Wisata unik yang menyajikan rumah-rumah diatas pohon. i. Agro Sehat, Wisata untuk mengenal bermacam-macam tanaman obat. j. Pandusita, Ruang serbaguna yang dipenuhi untuk segala bentuk penyelenggaraan acara. k. Sanggar Senam dan Sport Center, Sarana tempat olah raga yang cukup memberikan kebebasan ruang gerak bagi pengunjung. l. Taman Lalu Lintas, Arena bermain dan belajar anak untuk memahami peraturan dan jenis-jenis rambu-rambu lalulintas. Selain wahana tersebut, pengunjung juga bisa menikmati obyek sejarah berupa bangunan Pabrik Gula Tasik Madu yang didirikan KGPAA Mangkunegara IV pada tahun 1870. Menurut Megantoro manajer Argrowisata Sondokoro, pengunjung tak sekedar melihat bangunan fisik, tapi juga menyaksikan secara langsung proses pembuatan gula di pabrik. Bahkan wisatawan bisa mengikuti ritual “Cembengan”, yaitu sebuah ritual panen raya dan giling tebu pertama, yang biasa digelar pada bulan-bulan Mei-Oktober. Agrowisata Sondokoro memiliki banyak sepur uap kuno. Dengan membayar tiket Rp. 4000 per orang wisatawan bisa keliling ladang tebu dengan naik kereta api atau sepur uap kuno tersebut. Dari atas kereta yang melaju pelan wisatawan juga bisa melihat langsung mesin-mesin penggiling tebu yang sampai saat ini masih digunakan untuk memproses tebu menjadi gula commit to user 25

D. Bahan Baku Dalam Pembuatan Gula