Profil wisatawan agro wisata Sondokoro Tasikmadu Karanganyar Burhanuddin OKE

(1)

commit to user i

PROFIL WISATAWAN AGRO WISATA SONDOKORO

TASIKMADU KARANGANYAR

Laporan Tugas Akhir

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Program Studi Diploma III Usaha Perjalanan Wisata

Disusn Oleh Burhanudin Harahab

C9407007

FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011


(2)

commit to user ii


(3)

commit to user iii


(4)

commit to user iv

MOTTO

Janganlah Kamu Tegakkan Kepalamu Lebih Dari Topimu (Penulis)

Janganlah Kamu Menunda-nunda Pekerjaan. Apa Yang Dapat Kamu Kerjakan Sekarang, Kerjakanlah


(5)

commit to user v

PERSEMBAHAN

Tugas Akhir ini kupersembahkan untuk: 1 Kedua Orang Tuaku tercinta yang telah

memberikan do’a serta motivasinya dalam penyusunan Tugas Akhir.

2 Kakak-kakakku yang telah memberikan dukungan dalam moril dan materil. 3 Lilik Yuliana tercinta, yang selalu

memberikan semangat, canda tawa serta do’a disaat penulis putus asa.


(6)

commit to user vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan seru sekalian alam. Berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Ahli Madya di Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta. Penyusunan tugas akhir ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan setulus hati peneliti menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Riyadi Santosa, M.Ed, Ph.D, selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah mengijinkan dan mengesahkan tugas akhir ini.

2. Ibu Dra. Hj. Isnaini WW, M.Pd, selaku Ketua program Diploma III Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta dan sekaligus selaku pembimbing kedua yang telah memberi petunjuk, dan saran-saran serta pengarahan yang sangat berharga sehingga dapat terselesainya Penulisan Tugas Akhir ini.

3. Ibu Dra. Sawitri Pri Prabawati, M.Pd selaku pembimbing pertama atas kesediaan waktu, ketelitian, semangat dan kesabaran membimbing penulis untuk memberikan yang terbaik. 4. Segenap Bapak dan Ibu Dosen DIII Usaha Perjalanan Wisata UNS yang telah memberikan

ilmu, bekal pengetahuan

5. Mbak Ifa dan Mbak Rully yang telah memberikan kemudahan dan bantuan kepada penulis. 6. Lilik Yuliana yang telah memberikan motivasi dan semangat yang luar biasa kepada penulis.


(7)

commit to user vii

7. Ahlam Veryya Afnani yang telah membantu penulis dalam kegiatan observasi wisatawan. 8. Teman-temanku Supanto, Sony, Anggit, Lilik, Topik, Hasda, Dimas yang telah

memberikan kenangan manis, tawa canda, dan motivasi selama menjalani studi ini.

9. Teman-teman D3 UPW khususnya angkatan 2007 yang telah memberikan motivasi kepada penulis.

10. Semua pihak yang telah membantu penulis, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini jauh dari kesempurnaan sehingga dengan kerendahan hati penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun.

Semoga tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan pengetahuan pariwisata pada umumnya dan kepada pembaca pada khususnya.

Surakarta, 2011


(8)

commit to user viii

ABSTRAK

Burhanudin Harahab, C9407007, 2011. Profil Wisatawan di Obyek Wisata Agro Wisata Sondokoro Kabupaten Karanganyar. Program Diploma III Usaha Perjalanan Wisata Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret.

Laporan tugas akhir ini mengkaji tentang Profil Wisatawan di Obyek Wisata Agro Wisata Sondokoro Kabupaten Karanganyar. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui daerah asal wisatawan, alasan wisatawan berkunjung, karakteristik atau ciri-ciri wisatawan serta harapan wisatawan terhadap obyek wisata Agro Wisata Sondokoro dalam pengelolaan dan pengembangannya sebagai obyek wisata.

Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Pengumpulan data dilakukan melalui metode wawancara, metode observasi, metode angket, metode dokumentasi, serta studi pustaka. Metode wawancara dilakukan secara langsung dengan pihak Agro Wisata Sondokoro, metode observasi dilakukan dengan cara berkunjung langsung ke obyek wisata dan mengamati,serta mencatat segala unsur-unsur yang tampak, metode angket dilakukan dengan cara memberikan angket kepada responden, metode dokumentasi dengan cara pengambilan gambar di obyek wisata. Studi pustaka dapat dilakukan dengan cara mengumpulkan data dan informasi dari buku-buku di perpustakaan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta dan Dinas Pariwisata Karanganyar.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) mayoritas wisatawan berasal dari Karanganyar sebesar 37%. (2) alasan wisatawan berkunjung ke tempat wisata karena ingin berekreasi atau berlibur sebesar 88%. (3) ciri-ciri wisatawan yang berkunjung di Obyek Wisata Sondokoro mayoritas anak-anak usia 7-13 tahun sebesar 35%. (4) harapan wisatawan yaitu penambahan wahana-wahana lain, pengelolaan kebersihan dan keamanan ditingkatkan, taman air dibenahi, fasilitas public ditingkatkan lagi seperti tempat ibadah, kamar mandi, tempat duduk dan gazebo


(9)

commit to user ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ... ii

LEMBAR PENGESAHAN PANITIA UJIAN ... iii

HALAMAN MOTTO ... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vi

ABSTRAK ... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Tinjauan Pustaka ... 6

F. Metode Penelitian ... 11

1. Tempat Dan Waktu Penelitian ... 11

2. Teknik Pengumpulan Data ... 11

G. Teknik Analisis Data ... 13

H. Sistematika Penulisan ... 14

BAB II GAMBARAN UMUM A. Diskripsi Wilayah Kabupaten Karanganyar ... 15

B. Obyek Dan Daya Tarik Wisata di Karanganyar... 16

1. Air Terjun Grojogan Sewu... 16

2. Candi Cetho ... 17

3. Candi Sukuh ... 17

4. Kebun Teh Kemuning ... 18

5. Sumber Air Pablengan ... 18


(10)

commit to user x

7. Astana Giribangun ... 19

8. Air Terjun Jumok ... 20

9. Situs Purbakala Giyanti... 20

10. Agro Wisata Sondokoro ... 20

C. Sejarah Agro Wisata Sondokoro ... 21

D. Bahan Baku Pembuatan Gula………. 25

E. Jumlah Kunjungan Wisatawan di Agro Wisata Sondokoro ... 27

BAB III PROFIL WISATAWAN DI OBYEK WISATA AGRO WISATA SONDOKORO TASIKMADU KARANGANYAR A. Variabel Geografis 1. Daerah Asal Responden ... 30

B. Variabel Sosio Demografi 2. Usia Responden ... 32

3. Pendidikan Terakhir Responden ... 33

4. Pekerjaan Responden ... 34

C. Variabel Psikografik 5. Tujuan Responden Berkunjung ke Obyek Wisata ... 35

D. Variabel Behavioristik 6. Ketertarikan Responden Terhadap Obyek Wisata ... 36

7. Kebersihan Obyek Wisata ... 37

8. Aktifitas Yang Dilakukan Di Obyek Wisata ... 38

9. Banyaknya Kunjungan Wisatawan Ke Objek Wisata ... 39

10. Transportasi Yang Digunakan ... 40

11. Kesan Kunjungan Wisatawan ... 40

12. Harapan Wisatawan Terhadap Obyek Wisata ... 41

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan ... 42


(11)

commit to user xi

DAFTAR TABEL

Tabel. 1 Jumlah Kunjungan Wisatawan Di Agro Wisata Sondokoro………..…... 27

Tabel. 2 Kunjungan Wisatawan Bulan Januari-Desember Tahun 2009-2010……….. 28

Tabel. 3 Daerah Asal Responden……….…. .32

Tabel. 4 Usia Responden……….. .33

Tabel. 5 Pendidikan Terakhir Responden……….…..34

Tabel. 6 Pekerjaan Responden………35

Tabel. 7 Tujuan Utama Wisatawan berkunjung ke Obyek Wisata……….36

Tabel. 8 Ketertarikan Responden Terhadap Obyek Wisata………....37

Tabel. 9 Kebersihan Obyek Wisata………...38

Tabel. 10 Aktifitas Yang Di Lakukan Di Obyek Wisata………..……...39

Tabel. 11 Banyaknya Kunjungan ke Agro Wisata Sondokoro………...……….40


(12)

commit to user xii

DAFTAR LAMPIRAN

1. Surat Ijin Observasi Dinas Pariwisata Pemerintah Kota Karanganyar………. 45

2. Surat Ijin Observasi Kesbangpol dan Linmas Pemerintah Kota Karanganyar………. 46

3. Surat Ijin Observasi Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ………. 47

4. Surat Ijin Observasi Pengelola Obyek Wisata Agro Wisata Sondokoro….…...…….. 48

5. Lembar Kuisioner……...……….………. 49

6. Daftar Nara sumber……….……….. 53

7. Daftar Nama Responden……….………….. 54

8. Peta Kota Karanganyar……….………… 56


(13)

commit to user

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini dunia pariwisata mengalami perubahan dan perkembangan yang cukup pesat, baik dari segi sumber daya manusia maupun pembangunan objek-objek wisata yang kreatif dan atraktif dalam menampilkan sesuatu yang baru untuk menarik wisatawan domestik maupun mancanegara. Pariwisata merupakan industri baru yang mampu menciptakan peluang untuk kebutuhan ekonomi negara dalam dibidang akomodasi, trasportasi, restaurant, dan lainnya. Industri pariwisata sangat pontesial untuk dikembangkan di negara berkembang seperti Indonesia yang mempunyai beragam kebudayaan dan keindahan alam serta kuliner khas yang sangat memungkinkan untuk dikembangkan.

Negara Indonesia mempunyai potensi dan peranan yang cukup besar untuk meningkatkan industri pariwisata. Industri pariwisata mempunyai keutungan,baik dari segi ekonomi, sosial maupun budaya. Dari segi ekonomi akan meningkatkan perekonomian atau taraf hidup masyarakat suatu tempat tersebut, segi sosial meningkatkan kehidupan masyarakat yang terbuka, ramah tamah dan berkepribadian akan memberikan pandangan atau citra yang baik dan positif terhadap dunia internasional,sedangkan dalam segi budaya untuk melestarikannya budaya yang dapat mewujudan akal pikiran manusia yang tak ternilai.

(http://indonesia-indahnya.blogspot.com/, diakses 29 Januari 2011).


(14)

commit to user

Selain itu negara Indonesia letaknya sangat strategis yang berada pada lalu lintas dunia dapat menjadikan peluang besar untuk menjadi persinggahan turis mancanegara. Keindahan alam dan pesona dapat menarik wisatawan untuk mengunjungi obyek-obyek wisata di Indonesia. Adapun objek-objek wisata yang terkenal di Indonesia seperti: Candi Borobudur, Candi Prambanan, Pulau Komodo, Malioboro, Masjid Agung Demak, Moseum Kartini, Gua Jatijajar, Karimun Jawa, Rawa Pening, Nusa Kambangan, Taman Mini Indonesia Indah, Bunake, Pantai Pangandaran, dan objek-objek wisata yang berada di pulau Bali. (http://wilayahindonesia.blogdetik.com/2009/12/03/10-tempat-wisata-kebanggan-indonesia/, diakses 29 Januari 2011).

Hal ini sesuai dengan Undang-undang tentang pariwisata Nomor 10 Tahun 2009 dalam Bab I yaitu tentang Ketentuan Umum, yang terulis dalam pasal 1 ayat 10. “Kawasan strategis pariwisata adalah kawasan yang memiliki fungsi utama pariwisata atau memiliki potensi untuk pengembangan pariwisata yang mempunyai pengaruh penting dalam berbagai aspek, seperti pertumbuhan ekonomi, sosial dan budaya, pemberdayaan sumber daya alam,daya dukung lingkungan hidup, serta pertahanan dan keamanan.

(http://pariwisatadanteknologi.blogspot.com/2010/03/undang-undang-kepariwisataan-tahun-2009.html, diakses 29 Januari 2011).

Jawa Tengah dikenal sebagai daerah yang memiliki keindahan alam yang beraneka ragam mulai dari keindahan pegunungan, peninggalan purbakala, serta keindahan pantainya. Jumlah obyek wisata pada tahun 2010 sebanyak 214 obyek wisata dan terbesar merata diseluruh Jawa Tengah. Banyaknya obyek wisata di


(15)

commit to user

Jawa Tengah dapat memberikan pesona alam yang sangat indah dan beraneka ragam. Faktor itulah yang menyebabkan Jawa Tengah menjadi salah satu tujuan wisata di Indonesia. (http://wisatamelayu.com/id/dest/375/jawa-tengah/, diakses

29 Januari 2011).

Karanganyar adalah sebuah kabupaten yang masuk didalam karesidenan Surakarta. Terletak 14 km disebelah timur kota Surakarta 46 LS diketinggian 28 - 70 BT dan 70 - 110 pada sekitar 110 rata-rata 511 meter di atas permukaan laut. Kabupaten Karanganyar dengan Luas + 77.378,6374 km2 merupakan daerah yang paling banyak memiliki aset wisata. Berbagai potensi wisata tersebar

dibeberapa kecamatan dan mempunyai karakteristik yang khas. Adapun beberapa potensi wisata yang ada di Karanganyar antara lain: Air Terjun Grojogan Sewu, Cadi Cetho, Candi Sukuh, Kebun Teh Kemuning, Air Terjun Jumok, Air Terjun Parang Ijo, Astana Giri Bangun, Sumber Air Pablengan, Agro Wisata Sondokoro dan lain sebagainya.

(http://karanganyar.co.cc/search/letak+geografis+karanganyar/, diakses 30 Januari 2011).

Adapun salah satunya ialah Agro Wisata Sondokoro yang terletak di 15 km sebelah timur kota Solo, tepatnya di kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar. Agro Wisata Sondokoro merupakan tempat wisata yang masih tergolong baru. Meskipun tergolong baru, obyek wisata ini memiliki nilai sejarah dan pendidikan, wisatawan bisa mengetahui tentang proses pembuatan gula, mulai dari tanaman tebu sampai tebu yang siap panen hingga penggilingan serta pengepakan gula.


(16)

commit to user

Untuk menjadikan kawasan tersebut menjadi objek wisata yang dikenal, diminati dan digemari oleh wisatawan baik domestik maupun mancanegara, diperlukan kualitas layanan sarana wisata yang baik, akomodasi dan transportasi yang memadai serta kondisi keamanan yang konduktif. Supaya wisatawan yang berkunjung ke Agro Wisata Sondokoro bisa lebih nyaman menikmati liburan.

Tasikmadu dengan Agro Wisata “Sondokoro” merupakan objek wisata yang mempunyai daya tarik wisata yang paling sering dikunjungi dan mempunyai andil yang cukup besar untuk menjaring wisatawan baik domestik maupun mancanegara. Banyaknya wisatawan yang berkunjung ke objek wisata agro wisata “Sondokoro” dari berbagai kalangan. Ini menjadi suatu topik permasalahan yang dapat dibahas untuk meningkatkan kualitas pelayanan maupun produk.

Berdasarkan data-data dan informasi diatas, penulis ingin mengkaji lebih dalam tentang peningkatan pariwisata khususnya di kota Karanganyar dengan mengambil masalah yaitu tentang Profil Wisatawan Agro Wisata Sondokoro

Tasikmadu Karanganyar”. Dalam penelitian ini penulis ingin menggambarkan

profil wisatawan di Agro Wisata Sondokoro yang bisa dijadikan referensi bagi pengembangan sektor pariwisata dikota Karanganyar pada khususnya. Harapan kedepan keseriusan Pemerintah dan semua pihak mengelola Industri Pariwisata Indonesia ini, maka sektor pariwisata ini akan mendongkrak kenaikan devisa yang lebih besar bagi Negara Indonesia.


(17)

commit to user

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Dari daerah manakah asal wisatawan yang berkunjung ke Agro Wisata Sondokoro Tasikmadu, Karanganyar?

2. Apa yang menjadi alasan wisatawan berkunjung ke Agro Wisata Sondokoro Tasikmadu, Karanganyar?

3. Bagaimana ciri- ciri wisatawan yang berkunjung ke Agro Wisata Sondokoro Tasikmadu, Karanganyar?

4. Harapan apa yang diinginkan oleh wisatawan yang berkunjung ke Agro Wisata Sondokoro Tasikmadu, Karanganyar?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan perumusan masalah, maka beberapa tujuan yang ingin dicapai adalah :

1. Mengetahui daerah asal wisatawan yang berkunjung ke Agro Wisata Sondokoro Tasikmadu, Karanganyar.

2. Mengetahui alasan wisatawan berkunjung ke Agro Wisata Sondokoro Tasikmadu, Karanganyar.

3. Mengetahui ciri- ciri wisatawan yang berkunjung ke Agro Wisata Sondokoro Tasikmadu, Karanganyar.

4. Mengetahui harapan-harapan yang diinginkan oleh wisatawan terhadap objek wisata Agro Wisata Sondokoro Tasikmadu, Karanganyar.


(18)

commit to user

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dalam penelitian ini ada tiga yaitu : (1) Manfaat akademis, yaitu dapat menerapkan teori-teori yang didapat dikuliah dan mendapatkan data yang digunakan dalam penyusunan laporan akhir serta menambah wawasan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan dunia pariwisata, khususnya di Karanganyar, (2) Manfaat praktis, yaitu memberikan gambaran pada pembaca mengenai profil wisatawan agro wisata Sondokoro Tasikmadu, Karanganyar, (3) Manfaat Teoritis, yaitu sebagai referensi dan masukan bagi pembaca maupun pemerintah dalam usaha pengelolaan dan pengembangan pariwisata khususnya di Karanganyar.

E. Tinjauan Pustaka

1. Pengertian Pariwisata

Pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan orang untuk sementara waktu, yang diselenggarakan dari suatu tempat ke tempat lain meninggalkan tempatnya semula, dengan suatu perencanaan dan dengan maksud bukan untuk berusaha atau mencari nafkah di tempat yang dikunjungi, tetapi semata-mata untuk menikmati kegiatan pertamsyaan dan rekreasi atau untuk memenuhi keinginan yang beraneka ragam (Marpaung dan Bahar, 2000:46-47).

Berdasarkan ketentuan W A T A (World Assocatationof Travel Agent : Perhimpunan Agen Perjalanan Sedunia ) Wisata itu adalah perjalanan keliling selama lebih dari 3 hari, yang diselenggarakan suatu kantor perjalanan (Travel) didalam dan yang acaranya antara lain mencakup melihat-lihat diberbagai tempat


(19)

commit to user

atau kota, baik di dalam maupun luar negeri. (Anton Soetomo, 1989:25).

Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan penyelenggaraan pariwisata. Wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut juga dilakukan secara suka rela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata (Oka. A. Yoeti, 2001;146).

Pengertian pariwisata menurut Salah Wahab dalam Oka A Yoeti (1994, 116.), adalah suatu aktivitas manusia yang dilakukan secara sadar yang mendapat pelayanan secara bergantian diantara orang-orang dalam suatu Negara itu sendiri/ diluar negeri, meliputi pendiaman orang-orang dari daerah lain untuk sementara waktu mencari kepuasan yang beraneka ragam dan berbeda dengan apa yang dialaminya, dimana ia memperoleh pekerjaan tetap.

Secara garis besar terdapat beberapa unsur dalam perjalanan terdapat 2 tempat atau lebih, ada orang yang melakukan perjalanan, ada aktivitas-aktivitas tersebut menyebabkan perpindahan, ada tujuan perjalanan dan pada koordinasi dan pengorganisasian langkah awal yang harus dilakukan adalah menginvestasi titik rawan yang dapat menimbulkan komplain, biasanya berkenaan dengan pemberian pelayanan dan fasilitas.

2. Pengertian Wisatawan

Wisatawan adalah setiap orang yang bertempat tinggal disuatu negara tanpa memandang kewarganegaraan, berkunjung kesuatu tempat pada negara yang sama untuk jangka waktu lebih dari 24 jam yang tujuan perjalanan dapat diklasifikasikan pada salah satu hal berikut ini; (a), Memanfaatkan waktu luang untuk rekreasi, liburan, kesehatan, pendidikan, keagamaan dan olah raga,


(20)

commit to user

(b),Bisnis atau mengunjungi keluarga (Happy Marpung, 2002:36).

Wisatawan adalah perjalanan seseorang yang karena terdorong oleh suatu atau beberapa keperluan melakukan pejalanan dan persinggahan lebih dari 24 jam di luar tempat tinggalnya, tanpa bermaksud mencari nafkah (Anonymous, 1987). 3.Pengertian Objek Wisata

Objek wisata adalah suatu bentuk atau aktivitas dan fasilitas yang berhubungan, yang dapat menarik minat wisatawan atau pengunjung untuk datang kesuatu daerah atau tempat tertentu. (Happy Marpung, 2002:78).

Menurut Anonymous (1986), Obyek wisata alam adalah perwujudan ciptaan manusia, tata hidup seni-budaya serta sejarah bangsa dan tempat atau keadaan alam yang mempunyai daya tarik untuk dikunjungi.

Kodhayat dan Ramaini, (1992 hal: 80) dalam kamus pariwisata dan perhotelan objek wisata berupa:

a. Objek wisata alam

Objek wisata alam adalah sumber daya alam yang berpotensi serta mempunyai daya tarik bagi wisatawan dan upaya pembinaan cinta alam, dalam keadaan alami maupun setelah ada usaha budi daya.

b. Objek wisata budaya

Objek wisata budaya adalah objek wisata dengan daya tarik bersumber pada objek kebudayaan, seperti peninggalan sejarah/purbakala museum, atraksi atraksi kesenian, peristiwa peristiwa khusus, serta objek objek lain yang berkaitan dengan objek wisata budaya.


(21)

commit to user

Objek wisata tirta adalah kawasan perairan yang dapat digunakan untuk rekreasi maupun kegiatan olahraga air, dilengkapi dengan fasilitas antara lain untuk menyelam, berselancar memancing, berenang dan mendayung. d. Objek Wisata Agro

Wisata yang kaitannya dengan wisata pertanian (perkebunan, kehutanan). 4. Pengertian Profil Wisatawan

Profil wisatawan merupakan karakteristik spesifik dari jenis jenis wisatawan yang berbeda yang berhubungan erat dengan kebiasaan permintaan dan kebutuhan mereka dalam melakukan perjalanan. Adalah penting untuk mengerti profil wisatawan dengan tujuan untuk menyediakan kebutuha perjalanan mereka dan untuk menyusun program promosi yang efektif (Happy Marpung, 2000:39).

Menurut Smith:1995, karakteristik wisatawan berdasarkan jenis perjalanannya seperti; perjalanan rekreasi, mengunjungi teman/keluarga, perjalanan bisnis dan kelompok perjalanan lainnya,sedangkan berdasarkan lama perjalanan, jarak yang ditempuh, waktu melakukan perjalanan tersebut, jenis akomodasi atau transportasi yang digunakan dalam perjalanan, pengorganisasian perjalanan, besar pengeluaran dan lain-lain.

(http://jurnalpariwisata.com/index.php?option=com_content&view=article&id= 293:karakteristik-wisatawan-asing-di-indonesia-&catid=64:vol05no22000, diakses 30 Januari 2011).


(22)

commit to user

Karakteristik berdasarkan sosio-demografis Menurut Seaton & Bennet, 1996 diantaranya adalah jenis kelamin, umur, status perkawinan, tingkat pendidikan, pekerjaan, kelas sosial, ukuran keluarga atau jumlah anggota keluarga dan lain-lain yang dikolaborasi dari karakteristik tersebut. Beragamnya karakteristik dan latar belakang wisatawan menyebabkan beragamnya keinginan dan kebutuhan mereka akan suatu produk wisata.

(http://www.anneahira.com/karakteristik-wisatawan.htm, diakses 30 Januari 2011).

Karakteristik psikografis membagi wisatawan ke dalam kelompok-kelompok berdasarkan kelas sosial, life-style dan karakteristik personal. Wisatawan dalam kelompok demografis yang sama mungkin memiliki profil psikografis yang sangat berbeda. Beragamnya karakteristik dan latar belakang wisatawan menyebabkan beragamnya keinginan dan kebutuhan mereka akan suatu produk wisata. Pengelompokan-pengelompokan wisatawan dapat memberi informasi mengenai alasan setiap kelompok mengunjungi objek wisata yang berbeda, berapa besar ukuran kelompok tersebut, pola pengeluaran setiap kelompok, “kesetiaannya” terhadap suatu produk wisata tertentu, sensitivitas mereka terhadap perubahan harga produk wisata, serta respon kelompok terhadap berbagai bentuk iklan produk wisata. Lebih lanjut, pengetahuan mengenai wisatawan sangat diperlukan dalam merencanakan produk wisata yang sesuai dengan keinginan kelompok pasar tertentu, termasuk merencanakan strategi pemasaran yang tepat bagi kelompok pasar tersebut. ( http://net-asia.net/karakteristik wisatawan.html, diakses 30 Januari 2011).


(23)

commit to user

Karakteristik geografis membagi wisatawan berdasarkan lokasi tempat tinggalnya, biasanya dibedakan menjadi desa-kota, propinsi, maupun negara asalnya. Pembagian ini lebih lanjut dapat pula dikelompokkan berdasarkan ukuran (size) kota tempat tinggal (kota kecil, menengah, besar atau metropolitan), kepadatan penduduk di kota tersebut dan lain-lain. Sedangkan karakteristik behavioristik mencakup tingkah laku wisatawan.(http://net-asia.net/karakteristik wisatawan.html, diakses 30 januari 2011).

F. Metode Penelitian

1. Tempat Dan Waktu Penelitian

a.Tempat Penelitian di Agro Wisata Sondokoro Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar.

b.Waktu Penelitian dilakukan pada bulan Agustus-September 2010. 2. Tehnik Pengumpulan Data

a. Metode Wawancara

Wawancara adalah proses interaksi dan komunikasi antara pengumpul data dengan responden, yang disertai tanya jawab langsung dan jawaban-jawaban dicatat atau direkam ( Endar Sugiarto dan Kusmayadi, 2000: 85).

Wawancara merupakan pengumpulan suatu data dengan cara melakukan tanya jawab secara langsung dengan beberapa narasumber. Wawancara dilakukan dengan Megantoro selaku Manager, Teguh Sinung Nugroho selaku Marketing, Adhi Masagi selaku Administrasi dan Keuangan di Agro Wisata Sondokoro.


(24)

commit to user b. Metode Observasi

Penelitian ini juga melakukan metode observasi. Menurut Nawawi & Martini (1991) observasi adalah pengamatan dan pencatatan secara sistimatik terhadap unsur-unsur yang tampak dalam suatu gejala atau gejala-gejala dalam objek penelitian.

Dalam penelitian ini hal yang dilakukan selama observasi misalnya mengamati segala sesuatu yang ada di objek wisata itu yang bisa dijadikan data maupun informasi sebagai data tambahan.

c. Studi Pustaka

Studi pustaka yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengumpulkan bahan-bahan yang relevan meliputi literature, referensi maupun buku-buku yang mendukung penelitian. Studi pustaka merupakan data pendukung yang dapat digunakan sebagai acuan pembahasan permasalahan dalam penelitian baik segi instansi terkait maupun yang lain melalui buku-buku untuk mendapatkan informasi secara menyeluruh. Dalam mencari data-data tersebut, peneliti mendapatkan data-data melalui buku buku yang didapat dari perpustakaan Jurusan Usaha Perjalanan Wisata Universitas Sebelas Maret Surakarta, dan Dinas Pariwisata Karanganyar.

d. Metode Angket

Metode angket adalah cara pengumpulan data melalui pengajuan pertanyaan-pertanyaan tertulis kepada subjek penelitian, responden, atau sumber data dan jawabannya diberikan pula secara tertulis (Budiyono,2003: hlm 54). Dalam penelitian ini menggunakan metode angket langsung yaitu dengan cara


(25)

commit to user

langsung memberikan angket tersebut kepada responden. Sample yang diambil sebanyak 100 responden.

e. Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi dilakukan dengan cara yaitu berkunjung langsung ke objek wisata untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan yaitu berupa gambar-gambar ataupun juga foto-foto yang diambil dari objek wisata Sondokoro itu sendiri. Beberapa foto yang dijadikan sebagai data dokumentasi seperti gambar wahana-wahana permainan, kereta uap yang masih digunakan dan yang sudah tidak digunakan lagi, flora dan faunan dan lain sebagainya.

G. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data menggunakan teknik deskriptif, penelitian yang berusaha mendeskripsikan hubungan antara fenomena yang diteliti dengan sistematis, faktual dan akurat, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. (Endar Sugiarto dan Kusmayadi, 2000; hlm 29).

Teknik deskriptif dilakukan dengan mendeskripsikan, menggambarkan serta menguraikan apa yang ada dari permasalahan yang diangkat, selanjutnya data yang sudah diperoleh akan digunakan untuk menjawab persoalan yang diajukan dalam rumusan masalah. Dalam teknik ini melihat kaitan antara teori yang ada dengan fenomena yang terjadi sehingga akan mendapatkan hubungan antara teori yang ada dengan data yang diperoleh dalam penelitian.


(26)

commit to user

H. Sistematika Penulisan

Penulisan Laporan Tugas Akhir disusun ke dalam empat bab yang berisi beberapa subbab. BAB I merupakan pendahuluan yang menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kajian teori, metode penelitian, analisis data dan sistematika penulisan.

BAB II. Mendeskripsikan gambaran umum tentang perkembangan kepariwisataan Kota Karanganyar sekaligus membahas perkembangan, kondisi fisik dan sejarah agro wisata Sondokoro.

BAB III. Menguraikan tentang profil, motif, alasan wisatawan, karakteristik atau ciri-ciri wisatawan, aktivitas-aktivitas yang dilakaukan, serta harapan-harapan wisatawan berdasarkan variabel sosio-demografis, geografis, psikografis, dan behavioristik.

BAB IV. Merupakan penutup yang berisi tentang kesimpulan terhadap rumusan masalah yang dibahas dan saran.


(27)

commit to user

BAB II

GAMBARAN UMUM KABUPATEN KARANGANYAR

A. Deskripsi Wilayah Kabupaten Karanganyar

Kabupaten Karanganyar terletak ± 14 km disebelah timur kota Surakarta 46 LS diketinggian 28 - 70 BT dan 40 - 110 pada sekitar 110 rata-rata 511 meter di atas permukaan laut. Terdiri dari 17 kecamatan yang sebagian besar merupakan sentra pertanian tanaman pangan, di Kecamatan Jaten daerah industri dan pariwisata, dan 5 Kabupaten yang menjadi daerah penyangga Kota Surakarta. Kabupaten Karanganyar dengan luas ± 77.378,6374 km2 merupakan daerah yang paling banyak memiliki aset wisata. Berbagai potensi wisata tersebar dibeberapa kecamatan dan mempunyai karakteristik yang khas, mengutamakan wisata agro wisata, alam dan sejarah budaya.

(http://karanganyar.co.cc/keadaan-geografis/keadaan-geografis-kabupaten-karanganyar/, diakses 3 Febuari 2011).

Batas-batas adminitrasi Kabupaten Karanganyar adalah disebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Sragen, disebelah timur berbatasan dengan Propinsi Jawa Timur, disebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Wonogiri dan Kabupaten Sukoharjo, disebelah barat berbatasan dengan Kota Surakarta dan Kabupaten Boyolali (PT. Duta Indonesia Djaya, 2004 ; 4).

Perjalanan untuk menempuh obyek wisata diwilayah Karanganyar bisa dengan transportasi udara dan darat, kemudian dilanjutkan naik kendaraan umum lainnya seperti angkuta, angkudes dan bus yang langsung menuju daerah wisata yang dituju. Adapun fasilitas tansportasi: 1) transportasi udara adalah bandara Internasional Adisumarmo, penerbangan untuk wilayah Surakarta dan sekitarnya,


(28)

commit to user

2) transportasi darat adalah travel, bus, angkudes, becak, dan ojek yang mana untuk mencapai lokasi-lokasi wisata di wilayah Karanganyar. 3) transportasi kereta api adalah Stasiun Kereta Api (Solo Balapan, Solo Jebres dan Stasiun Wonosari). Untuk mencapai lokasi wisata di wilayah Kabupaten Karanganyar dapat pula ditempuh dengan berbagai jenis kendaraan wisata termasuk bus-bus ukuran besar khususnya untuk lokasi wisata Agro Wisata Sondokoro.

B . Objek dan Daya Tarik Wisata di Karanganyar

Dalam pengembangan industri wisata berupaya untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat tentunya dengan mempertimbangkan berbagai aspek, antara lain aspek kelestarian budaya dan lingkungan alam, aspek peningkatan pendapatan daerah,serta aspek terhadap pelayanan terhadap wisatawan.

Di Kabupaten Karanganyar merupakan salah satu sumber pendapatan yang sangat penting sehingga dari waktu ke waktu terus diupayakan pengembangannya mengingat pendayagunaan potensi yang ada masih dimungkinkan untuk terus ditingkatkan. Adapun objek wisata yang ada di wilayah Kabupaten Karanganyar yang menjadi daya tarik bagi wisatawan, antara lain:

1. Air Terjun Grojogan Sewu

Taman wisata alam Grojogan Sewu berada pada ketinggian ± 1.100 meter diatas permukaan laut yang mempunyai udara sejuk dan nyaman. Potensi utama yang terdapat dalam kawasan Taman Wisata Alam Grojogan Sewu adalah air terjun. Air yang terjatuh dari ketinggian ± 81 meter dan kondisi di sekitar air terjun yang berupa tebing berbatu merupakan pemandangan alam yang sangat


(29)

commit to user

indah. Hutan tanaman yang berada di sekitar air terjun menambah keindahan alam dan kesejukan suasana di Taman Wisata Alam Grojogan Sewu. (PT, Duta Indonesia Djaya, 2004;12).

2. Candi cetho

Candi Cetho merupakan sebuah Candi bersejarah peninggalan Kerajaan Majapahit Akhir pada Abad ke -15, terletak didesa Gumeng Kecamatan Jenawi dengan ketinggian 1400 meter diatas permukaan laut. Mempunyai nilai mistik yang tinggi dan biasa dipergunakan sebagai tempat perenungan diri dan meditasi. Dikelilingi hamparan perkebunan teh berada disekitarnya serta kesejukan udara yang akan memberikan nuansa kembali ke alam.

(http://id.shvoong.com/humanities/1861183-potensi-wisata-kabupaten-karanganyar/, diakses 5 Februari 2011).

3. Candi Sukuh

Candi Sukuh dibangun pada abab ke 15 yaitu tahun 1.437 Masehi, pada masa kerajaan Majapahit. Candi ini ditemukan kembali pada abad 1815 Masehi, oleh Residen Johson pada masa Pemerintahan Gubernur Raffles. Candi yang berada di lereng barat Gunung Lawu ini terletak pada ketinggian 910 meter diatas permukaan laut, tepatnnya di desa Berjo Kecamatan Ngargoyoso Kabupaten Karanganyar, ± 20 Km arah timur laut kota Karanganyar. Dari Kota Solo dapat ditempuh sekitar satu jam perjalanan dengan kendaraan kecil (Brosur, Potensi Wisata Budaya Kabupaten Karanganyar, 2009).


(30)

commit to user 4. Kebun Teh Kemuning

Diantara Candi Sukuh dan Candi Ceto, terdapat hamparan kebun teh yang hijau menyejukkan, jarak dari kota Solo ± 38 km. Jalan naik turun yang berliku diantara pohon teh dengan udara yang sejuk segar dengan hamparan kebun teh seluas hampir 300 ha pada ketinggian 910 meter diatas permukaan laut dan berbukit-bukit ini dapat dinikmati indahya pemandangan Gunung Lawu, Gunung Merapi dan Merbabu serta letaknya kota Solo dipagi, sore dan malam hari. (http://info.indotoplist.com/, diakses 5 Februari 2011).

5.Sumber Air Pablengan

Sumber Air Pablengan merupakan pemandian bersejarah peninggalan masa kerajaan Mangkunegaran, di komplek ini terdapat bangunan sakral berupa pemandian terbuka peninggalan Mangkunegaran VI yang memiliki 6 kamar mandi dan sering disebut sebagai Pemandian Keputren, hingga kini masih tetap ramai dikunjungi peziarah terutama bagi mereka yang akan melakukan hajat tradisi ke makam raja raja maupun petilasan leluhur yang bersemayam di lereng barat Gunung Lawu. Pablengan mempunyai tujuh macam sumber air alami yang letaknya sangat berdekatan, terdiri atas sumber air sumber air soda, air hangat air kestrian, air hidup, air mati, air urus urus dan air asin. (Brosur, Potensi Wisata Budaya Kabupaten Karanganyar, 2009).

6. Air Terjun Parang Ijo

Air Terjun Parang Ijo terletak didesa Girimulyo Kecamatan Ngargoyoso Karanganyar. Air terjun ini merupakan obyek wisata baru di kawasan Wisata Sukuh Cetho. Keunikan Air Terjun ini adalah pemandangan yang sangat jauh dan


(31)

commit to user

luas. Dari Air Terjun ini dapat dilihat waduk Gajahmungkur di Wonogiri, kota Sukoharjo, Karanganyar, Solo dan sekitarnya.

Kompleks Air Terjun Parang Ijo juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas seperti arena permainan anak, gazebo/gardu pandang, kios souvenir, warung makan, Home Stay, area parkir dan sarana penunjang lain-lain. (Brosur, Potensi Wisata Budaya Kabupaten Karanganyar, 2009).

7. Astana Giribangun

Astana Giribangun adalah sebuah museum bagi keluarga mantan presiden Indonesia ke-2, yaitu Suharto. Lokasinya berada di sebelah timur kota Surakarta, tepatnya di Desa Girilayu, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, sekitar 35 km dari Surakarta. Makam ini dibangun di atas sebuah bukit, tepatnya di bawah Astana Mangadeg yang merupakan komplek pemakaman para penguasa Mangkunegaran, serta Kesultanan Mataram. Astana Mangadeg berada di ketinggian 750 meter diatas permukaan laut, sedangkan Giribangun pada 666 meter diatas permukaan laut.

Di Astana Mangadeg dimakamkan Mangkunegara I atau Pangeran Sambernyawa, Mangkunegara II, dan Mangkunegara III. Pemilihan posisi berada di bawah Mangadeg sebagai tanda penghormat keturunan Mangkunegoro III, para penguasa Mangkunegaran,serta mengingat Ibu Tien Soeharto. Komplek makam ini memiliki tiga tingkatan cungkup (bangunan makam): 1) cungkup Argo Sari teletak di tengah-tengah dan paling tinggi, 2) cungkup Argo Kembang, 3) cungkup Argo Tuwuh. Pintu utama Astana Giribangun terletak di sisi utara. Sisi selatan berbatasan langsung di jurang yang di bawahnya mengalir kali Samin yang


(32)

commit to user

berkelok-kelok indah dipandang dari areal makam. (http://info.indotoplist.com/, diakses 5 Februari 2011).

8. Air Terjun Jumok

Air Terjun Jumog terletak disebelah selatan Candi Sukuh. Air Terjun setinggi hampir 40 meter ini berada di Desa Berjo Kecamatan Ngargoyoso Karanganyar. Kompleks air terjun Jumog dilengkapi dengan fasilitas, seperti tempat bermain anak, rest area, rumah makan, dan panggung hiburan. Lokasi air Terjun dapat dicapai dengan berbagai kendaraan, baik sepeda motor maupun mobil-mobil kecil. (Brosur, Potensi Wisata Budaya Kabupaten Karanganyar, 2009).

9. Situs Purbakala Giyanti

Situs Purbakala Giyanti terletak di desa Jantiharjo merupakan situs yang dipercayai oleh masyarakat setempat sabagai tempat penandatanganan Perjanjian Giyanti tahun 1755 yang membagi kerajaan Mataram menjadi dua yakni Surakarta dan Yogyakarta. (Brosur, Potensi Wisata Budaya Kabupaten Karanganyar, 2009).

10. Agro Wisata Sondokoro

Keberadaan Agrowisata Sondokoro tidak dapat kita pisahkan dengan PG. Tasikmadu yang merupakan rangkaian yang tak terpisahkan. Keduanya berada dalam satu lokasi yang saling mendukung. PG Tasikmadu sebagai Pabrik Gula yang saat ini masih aktif telah dikembangkan menjadi salah satu daya tarik wisata yang memiliki nilai sejarah dan pendidikan.


(33)

commit to user

C. Sejarah Agro Wisata Sondokoro

Agro Wisata Sondokoro didirikan pada tanggal 18 Desember 2005, pabrik gula Tasikmadu ini hanya berproduksi 4 bulan sekali, sementara banyak aset yang tak ternilai harganya, maka muncul ide dari Hanung Tri Utomo.STMN untuk memanfaatkan segala aset yang telah ada tersebut menjadi sesuatu yang mempunyai nilai. adapun aset-asetnya seperti: kereta uap yang dibuat pada abab 19, pohon yang umurnya hampir ratusan tahun, rumah-rumah dinas yang dibangun pada abab ke 18 dan termasuk pabrik gula itu sendiri. Dari aset yang ada pihak pengelola berupaya mengembangkan dan melestarikan untuk dijadikan obyek wisata.

Agrowisata Sondokoro terletak di Desa Ngijo, Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar. Berjarak 15 kilometer dari kota Solo ke arah timur atau arah Karanganyar. Berdiri di atas tanah seluas 28 hektar dan terdapat belasan lokomotif uap yang dimanfaatkan untuk melayani para pengunjung Agrowisata dan berbagai wahana lain yang bisa dimanfaatkan.

(http://www.javaexplore.co.cc/2008/12/agrowisata-sondokoro_14.html, diakses 10 Februari 2011).

Untuk menuju obyek wisata Agro Wisata Sondokoro sangat mudah. Dengan jarak sekitar 15 km dari Kota Solo dapat kita tempuh dalam waktu 30 menit. Saat melintasi Sungai Bengawan Solo, selanjutnya sampai dipertigaan palur, ambil jalur lurus ke Tawangmangu. ( Jalur ke kiri merupakan jalur menuju Surabaya ). Dan sebelum memasuki Kota Kabupaten Karanganyar anda akan sampai diperempatan (Papahan) yang ditandai 2 buah tugu batu berwarna hitam


(34)

commit to user

dan Papan Nama Agrowisata Sondokoro yang berbentuk lokomotif. Selanjutnya belok kiri mengikuti penunjuk jalan yang ada. Sekitar 500 meter dari perempatan tersebut anda akan sampai di Obyek Wisata Agrowisata Sondokoro yang berada satu komplek dengan PG. TASIKMADU.

Agro Wisata Sondokoro memberikan berbagai fasilitas-fasilitas umum diantaranya adalah tempat ibadah, gazebo, kamar mandi, tempat duduk, Café De Loco’s, dan Hot Spo area. Guest House adalah tempat yang disediakan bagi wisatawan yang ingin bermalam didalam komplek Agro Wisata Sondokoro. Untuk atraksi ataupun pertunjukan, pihak pengelola memberikan tontonan berupa seni wayang kulit yang dapat dinikmati pengunjung yang berkunjung ke obyek wisata tersebut. Ada pula pertunjukan seni Reog, namun keduanya hanya deselenggarakan pada event-event tertentu saja.

Sejarah tentang nama “SONDOKORO”. Konon dulu ceritannya adalah nama desa berasal dari nama Kyai Sondo dan Kyai Koro yang bertarung 40 hari 40 malam demi mendapatkan menantu bagi anak gadis mereka yang sama-sama mencintai Tumenggung Joyo Lelono. Namun pertarungan tersebut berakhir imbang tanpa ada yang menang ataupun kalah di karenakan mereka berasal dari satu perguruan yang sama. Kemudian oleh penduduk setempat tempat tersebut di namai Sondokoro yang di ambil dari nama Kyai Sondo dan Kyai Koro, yang petilasannya dapat dilihat di lokasi Jalan Refleksi yang berada di Wahana Sri Widowati, yang diambil dari nama anak gadis Kyai Sondo.


(35)

commit to user

Tiket masuk obyek wisata Rp 4.000 per orang, pengunjung bisa memilih wahana yang diinginkan. Harga tiket dan wahana lain seperti: 1) Sri Widowati Area (Kolam Renang & Water Boom): Rp. 5.000 , 2) Motor Listrik : Rp. 3.000, 3) Spoor Teboe: Rp. 5.000, 4) Spoor Gula: Rp. 4.000, 5) Spoor Sakarosa: Rp. 6.000, 6) Flying Fox: Rp. 5.000, 7) Jembatan Gantung: Rp. 3.000, 8) Taman Air: Rp. 3.000, 9) Dunia Kreasi: Rp. 3.000, 10) Panjat Dinding: Rp. 5.000, 11) Air Cerdas: Rp. 3.000, 12) Agro Sehat: Rp. 3.000, 13) Wisata Pabrik Gula: Rp. 8.000, 14) Graha Sondokoro: Rp. 200.000/Jam, 15) Ruang Meeting: Rp. 150.000/Jam, 16) Lapangan Tenis : Rp. 100.000/Jam.

Wahana yang terdapat di Agro Wisata Sondokoro yang dapat dimanfaatkan oleh pengunjung antara lain:

a. Flying Fox, Wisata tantangan yang mengajak kita meluncur dari ketinggian pohon.

b. Taman Air, Wisata air yang bernuansa taman untuk tempat kebersamaan keluarga.

c. Refleksi, Wisata berjalan yang berguna untuk membantu merefleksi kesehatan badan dan tubuh.

d. Kolam Renang, yang berada di Sri Widowati Area yang terdapat berbagai macam tantangan yang memberikan keceriaan dan kesegaran keluarga. e. Jembatan Gantung, Wisata yang memberikan tantangan berupa berjalan

melalui jembatan yang menghubungkan dari pohon ke pohon.

f. Dunia Kreasi, Area bermain dan belajar anak untuk menambah dan membangun imajinasi & kreatifitas.


(36)

commit to user

g. Spoor Teboe, Wisata spoor dari Loko kuno yang digunakan untuk menarik lori-lori tebu pada tahun 1800an.

h. Green House, Wisata unik yang menyajikan rumah-rumah diatas pohon. i. Agro Sehat, Wisata untuk mengenal bermacam-macam tanaman obat. j. Pandusita, Ruang serbaguna yang dipenuhi untuk segala bentuk

penyelenggaraan acara.

k. Sanggar Senam dan Sport Center, Sarana tempat olah raga yang cukup memberikan kebebasan ruang gerak bagi pengunjung.

l. Taman Lalu Lintas, Arena bermain dan belajar anak untuk memahami peraturan dan jenis-jenis rambu-rambu lalulintas.

Selain wahana tersebut, pengunjung juga bisa menikmati obyek sejarah berupa bangunan Pabrik Gula Tasik Madu yang didirikan KGPAA Mangkunegara IV pada tahun 1870. Menurut Megantoro manajer Argrowisata Sondokoro, pengunjung tak sekedar melihat bangunan fisik, tapi juga menyaksikan secara langsung proses pembuatan gula di pabrik. Bahkan wisatawan bisa mengikuti ritual “Cembengan”, yaitu sebuah ritual panen raya dan giling tebu pertama, yang biasa digelar pada bulan-bulan Mei-Oktober.

Agrowisata Sondokoro memiliki banyak sepur uap kuno. Dengan membayar tiket Rp. 4000 per orang wisatawan bisa keliling ladang tebu dengan naik kereta api atau sepur uap kuno tersebut. Dari atas kereta yang melaju pelan wisatawan juga bisa melihat langsung mesin-mesin penggiling tebu yang sampai saat ini masih digunakan untuk memproses tebu menjadi gula


(37)

commit to user

D. Bahan Baku Dalam Pembuatan Gula

Tebu adalah tanaman yang ditanam untuk bahan baku gula dan vetsin. Tanaman ini hanya dapat tumbuh di daerah beriklim tropis. Tanaman ini termasuk jenis rumput-rumputan. Umur tanaman sejak ditanam sampai bisa dipanen mencapai kurang lebih 1 tahun. Di Indonesia tebu banyak dibudidayakan di pulau Jawa dan Sumatra

Untuk pembuatan gula, batang tebu yang sudah dipanen diperas dengan mesin pemeras (mesin press) di pabrik gula. Sesudah itu, nira atau air perasan tebu tersebut disaring, dimasak, dan diputihkan sehingga menjadi gula pasir yang kita kenal. Dari proses pembuatan tebu tersebut akan dihasilkan gula 5%, ampas tebu 90% dan sisanya berupa tetes (molasse) dan air. Adapun jenis-jenis tebu yang sering ditanam adalah tebu jenis POY 3016, P.S. 30, P.S. 41, P.S. 38, P.S. 36, P.S. 8, B.Z. 132, B.Z. 62, dll.

Hama dan penyakit yang terdapat pada tebu

1. Hama Penggerek Pucuk dan batang

Biasanya menyerang mulai umur 3 – 5 bulan. Kendalikan dengan musuh alami Tricogramma sp dan lalat Jatiroto, semprot PESTONA / Natural BVR

2. Hama Tikus

Kendalikan dengan gropyokan, musuh alami yaitu : ular, anjing atau burung hantu 3. Penyakit Fusarium Pokkahbung

Penyebab jamur Gibbrella moniliformis. Tandanya daun klorosis, pelepah daun tidak sempurna dan pertumbuhan terhambat, ruas-ruas bengkok dan sedikit


(38)

commit to user

gepeng serta terjadi pembusukan dari daun ke batang. Penyemprotan dengan 2 sendok makan Natural GLIO + 2 sendok makan gula pasir dalam tangki semprot 14 atau 17 liter pada daun-daun muda setiap minggu, pengembusan tepung kapur tembaga ( 1 : 4 : 5 )

4. Penyakit Dongkelan

Penyebab jamur Marasnius sacchari, yang bisa mempengaruhi berat dan

rendemen tebu. Gejala, tanaman tua sakit tiba-tiba, daun mengering dari luar ke dalam. Pengendalian dengan cara penjemuran dan pengeringan tanah, harus dijaga, sebarkan Natural GLIO sejak awal.

5. Penyakit Nanas

Disebabkan jamur Ceratocytis paradoxa. Menyerang bibit yang telah dipotong. Pada tapak (potongan) pangkas, terdapat warna merah yang bercampur dengan warna hitam dan menyebarkan bau seperti nanas. Bibit tebu direndam dengan POC NASA dan Natural GLIO.

6.Penyakit Blendok

Disebabkan oleh Bakteri Xanthomonas albilincans Mula-mula muncul pada umur 1,5 – 2 bulan setelah tanam. Daun-daun klorotis akan mengering, biasanya pada pucuk daun dan umumnya daun-daun akan melipat sepanjang garis-garis tadi. Jika daun terserang hebat, seluruh daun bergaris-garis


(39)

commit to user

E. Jumlah Kunjungan Wisatawan Di Agro Wisata Sondokoro

Tabel 1

Kunjungan wisata di Agro Wisata Sondokoro

Tahun Kunjungan

Jumlah Kunjungan Wisatawan

Jumlah

2007 190.991 190.991 2008 373.753 373.753 2009 424.214 424.214 2010 410.527 410.527 Sumber : Dinas Pariwisata Karanganyar 2010

Dari hasil tabel diketahui bahwa kunjungan wisatawan dari tahun ke tahun mengalami kenaikan. Tahun 2007 sebanyak 190,991 pengunjung. Tahun 2008 mengalami kenaikan 95% yaitu menjadi 373,753 pengunjung. Hanya saja di tahun 2010 kunjungan wisatawan mengalami penurunan dari 424,214 pengunjung turun menjadi 410,527 pengunjung. Namun angka penurunan wisatawan tidak terlalu banyak. Hanya turun sekitar 7 % dari tahun sebelumnya.

Terjadinya kenaikan wisatawan karena pada awal dibuka masyarakat kurang tahu akan keberadaan Agro Wisata Sondokoro, tetapi setelah beberapa tahun kunjungan wisatawan semakin meningkat. Jadi semakin banyak orang yang mengetahui keberadaan objek wisata tersebut, maka kunjungan wisatawan akan terus meningkat dari tahun ke tahun.


(40)

commit to user Tabel 2

Kunjungan wisata di Agro Wisata Sondokoro Tasikmadu pada bulan Januari sampai bulan Desember Tahun 2009 sampai tahun 2010.

No Bulan Tahun 2009 Tahun 2010 1 Januari 41,540 52,441

2 Februari 9,922 11,325 3 Maret 18,995 19,243 4 April 30,678 32,578 5 Mei 37,142 42,207 6 Juni 61,459 70,151 7 Juli 42,026 33,470 8 Agustus 12,309 11,111 9 September 72,012 67,322 10 Oktober 25,030 22,756 11 November 25,093 14,294 12 Desember 48,008 33,629 Sumber : Dinas Pariwisata Karanganyar 2010

Dari hasil tabel diketahui bahwa pada bulan September 2009 kunjungan wisata di Agro Wisata Sondokoro paling banyak di kunjungi. Ini dikarenakan bulan September bertepatan dengan hari raya Idul Fitri. Dan kunjungan wisata terbanyak setelah bulan september adalah bulan Juni. Jumlah kunjungan pada bulan Juni juga sangat banyak, ini dikarenakan bulan tersebut merupakan masa-masa liburan sekolah. Sedangkan kunjungan wisata yang paling sedikit terjadi


(41)

commit to user

pada bulan Februari, ini disebabkan awal semester genap, sehigga para pelajar enggan melakukan kunjungan wisata. Bulan Juni jumlah kunjungannya mencapai 61.459 pengunjung.

Pada tahun 2010, jumlah kunjungan yang paling tinggi yaitu pada bulan juni, dengan jumlah 70.151 pengunjung, ini di sebabkan karena libur tengah semester yang sedang dijalani para pelajar. Bulan september menempati urutan ke dua, yaitu mencapai 67.322 pungunjung. Angka tersebut termasuk jumlah kunjungan yang tidak sedikit. Hal ini dikarenakan pada bulan tersebut bertepatan dengan hari raya idul fitri. Sedangkan jumlah kunjungan paling rendah terjadi di bulan Agustus, dikarenakan bertepatan dengan bulan puasa.

Berdasarkan kunjungan wisatawan Agrowisata Sondokoro dari tahun 2007 sampai tahun 2009 kunjungan wisatawan mengalami kenaikan, sedangkan tahun 2010 mengalami penurunan. Maka dari itu pihak pengelola menambahkan wahana wisata seperti kolam renang, lahan parkir yang memadai, dan komidi putar agar kunjungan wisata bisa meningkat.

( Wawancara dengan Megantoro, Manager Agrowisata Sondokoro. Pada tangal 26 Maret 2011).


(42)

commit to user

BAB III

PROFIL WISATAWAN DI OBYEK WISATA AGRO WISATA SONDOKORO TASIKMADU KARANGANAYAR

Untuk mengetahui profil wisatawan pada Obyek Wisata Agro Wisata Sondokoro Tasikmadu dilakukan dengan cara melakukan survey dan penyebaran kuisioner sebanyak 100 responden. Bicara mengenai wisatawan didapatkan suatu cerita yang panjang tentang mereka dimulai dari siapa, darimana, mau kemana, dengan apa, dengan siapa, kenapa ke sana dan masih banyak lagi. Wisatawan memang sangat beragam baik tua muda, miskin kaya, asing domestik, berpengalaman maupun tidak, semua ingin berwisata dengan keinginan dan harapan yang berbeda-beda. Keberagaman wisatawan tersebut dapat memberikan informasi mengenai bagaimana pola berwisata mereka, apa yang diinginkan oleh mereka dari sebuah produk wisata dan masih banyak lagi informasi lainnya yang nantinya dapat digunakan untuk pengembangan pariwisata.

Berdasarkan observasi dan penyebaran kuisioner pada tanggal 3, 10, 17, 24, April 2011 dan 1 Mei 2011 kepada 100 orang responden yang dilakukan di Obyek Wisata Agro Wisata Sondokoro Tasikmadu diperoleh data-data yang akan dijadikan sumber untuk membahas permasalahan yang telah diangkat. Rincian kuisioner yang disebarkan adalah 25 buah kuisioner pada tanggal 3 April 2011, 20 kuisioner pada tanggal 10 April 2011, 15 kuisioner pada tanggal 17 April 2011, 20 kuisioner pada tanggal 24 April 2011, dan 20 kuisioner pada tanggal 1 Mei 2011.


(43)

commit to user

Berdasarkan data tersebut, maka diperoleh hasil sebagai berikut:

A.Variabel Geografis 1. Daerah Asal Responden

Tabel 3

Daerah Asal Jumlah Persentase (%)

Jakarta Bandung Surabaya Semarang Solo Karanganyar Wonogiri Sukoharjo Klaten Yogyakarta Sragen Boyolali Magetan Ngawi Purwodadi Kudus 11 0 0 6 8 37 1 3 6 7 8 3 4 1 3 2 11 0 0 6 8 37 1 3 6 7 8 3 4 1 3 2

Jumlah 100 100

Sumber : ( Angket Profil Wisatawan Objek Wisata Sondokoro 2011)

Mayoritas wisatawan yang mendominasi di objek Wisata Sondokoro adalah Kota Karanganyar dengan jumlah 37%, Hal ini dikarenakan objek wisata tersebut letaknya yang sangat strategis, sekitar 4 km dari pusat kota Karanganyar. Jadi sangat memudahkan wisatawan untuk berkunjung, selain itu juga


(44)

wahana-commit to user

wahana yang disediakan juga sangat beragam, hal inilah yang menjadi salah satu daya tarik wisatawan berkunjung ke objek wisata tersebut. pengunjung dari daerah lain seperti kudus 2%, Purwodadi 3%, Ngawi 1%, Magetan 4%, Boyolali 3%, dan kota lainnya, tetapi angka tersebut tidak terlalu signifikan hanya beberapa persen saja.

.

B. Variabel Sosio Demografi 2. Usia Responden

Tabel 4

Usia Responden (tahun) Jumlah Prosentase (%)

0-6 20 20

7-13 35 35

14-20 16 16

21-27 19 19

28- ke atas 10 10

Jumlah 100 100

Sumber : ( Angket Profil Wisatawan Objek Wisata Sondokoro 2011)

Berdasarkan pada tabel 4 dapat dilihat mayoritas usia responden yang berkunjung ke Obyek Wisata Agro Wisata Sondokoro Tasikmadu antara 0-6 tahun, yaitu sebanyak 20 orang atau 20%, responden dengan umur 7-13 tahun sebanyak 35%, responden dengan umur 14-20 tahun sebesar 16%, responden dengan umur 21-27 tahun sebesar 19%, dan yang paling sedikit yaitu pada umur 28 tahun ke atas lebih hanya sebesar 10%.


(45)

commit to user

Bervariasinya umur responden ini mencerminkan bahwa Obyek Wisata Agro Wisata Sondokoro Tasikmadu memang diperuntukkan bagi wisatawan untuk segala usia. Fasilitas maupun wahana yang tersedia dapat dinikmati mulai dari anak-anak sampai orang dewasa.

3. Pendidikan Terakhir Responden

Tabel 5

Pendidikan Terakhir Jumlah Prosentase (%) Sekolah Dasar (SD) 30 30 Sekolah Menengah Pertama (SMP) 25 25 Sekolah Menengah Atas (SMA) 22 22 Diploma (D1, D2, D3, D4) 15 15 Sarjana (S1,S2,S3) 8 8

Jumlah 100 100

Sumber : ( Angket Profil Wisatawan Objek Wisata Sondokoro 2011)

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Tingkat pendidikan formal responden akan mempengaruhi cara berpikir, kemampuan berargumentasi dalam menyatakan pendapatnya.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Pendidikan, diakses 31 Maret 2011)

Berdasarkan tabel 5 sebagian responden mempunyai pendidikan Sekolah Dasar (SD) yaitu sebanyak 30 orang atau 30%. Sekolah Menengah Atas Pertama (SMP) yaitu sebanyak 25%. Responden dengan Sekolah Menengah Atas (SMA)


(46)

commit to user

sebanyak 22%, responden dengan pendidikan Diploma (D1, D2, D3 dan D4) sebanyak 15%,pendidikan Sarjana (S1, S2, S3) sebanyak 8% yang paling sedikit diantara responden yang lainnya.

Tingkat pendidikan responden sangat bervariasi mulai dari jenjang SD sampai S2. Ini mencerminkan bahwa kebutuhan rekreasi adalah kebutuhan semua orang, tidak hanya bagi kaum yang berpendidikan tinggi saja, tetapi menjangkau segala lapisan masyarakat yang semua membutuhkan hiburan dalam hidupnya agar tidak terjebak pada rutinitas kerja yang membosankan

4. Pekerjaan Responden

Tabel 6

Pekerjaan Jumlah Prosentase (%)

Pegawai swasta 14 14

Pegawai negeri 21 21

Pelajar/mahasiswa 45 45

Lainnya 20 20

Jumlah 100 100

Sumber : ( Angket Profil Wisatawan Objek Wisata Sondokoro 2011)

Pekerjaan dalam arti luas adalah aktivitas utama yang dilakukan oleh manusia. Dalam arti sempit, istilah pekerjaan digunakan untuk suatu tugas atau kerja yang menghasilkan uang bagi seseorang. Dalam pembicaraan sehari-hari istilah ini sering dianggap sinonim dengan profesi. (http://id.wikipedia.org/wiki/Pekerjaan, diakses 31 Maret 2011).

Berdasarkan tabel 6, diketahui sebagain besar responden pengunjung adalah pelajar/mahasiswa yaitu sebanyak 45 orang atau 45%, kemudian responden


(47)

commit to user

dengan profesi sebagai pegawai swasta sebesar 14%, dilanjutkan dengan profesi sebagai pegawai negeri sebesar 21%, serta yang memilih pekerjaan lainnya masing-masing sebesar 20%.

Sebagian besar pengunjung adalah pelajar atau mahasiswa, mengingat obyek ini memang sangat cocok untuk anak-anak dan pelajar yang berjiwa petualang didukung oleh keadaan fisik yang masih prima.

C. Variabel psikografik 5. Tujuan Utama Wisatawan berkunjung ke Obyek Wisata

Tabel 7

Tujuan Berkunjung Jumlah Prosentase (%) Rekreasi/Berlibur 98 98 Menghadiri Event Budaya 2 2 Tugas Penelitian 0 0

Jumlah 100 100

Sumber : ( Angket Profil Wisatawan Objek Wisata Sondokoro 2011)

Seseorang mengunjungi suatu obyek wisata pasti mempunyai tujuan yang diinginkan, terlepas dari rasa ingin keluar dari aktivitas atau rutinitas sehari-hari. Hanya untuk refresing, mengurangi rasa jenuh dan menyalurkan hobi bertamasya.

Berdasarkan tabel 7 diketahui bahwa sebagian besar responden mengunjung obyek wisata ini dengan tujuan sebagai tempat rekreasi atau berlibur yaitu sebanyak 88 orang atau 88%. Menghadiri event budaya sebanyak 2%. Untuk tujuan penelitian tidak ditemukan.

Agro Wisata Sondokoro Tasikmadu Karanganyar juga memberikan wisata pendidikan yang dapat memberikan manfaat kepada wisatawan yang


(48)

commit to user

berkunjung. Wisatawan dapat melihat langsung proses penggilingan tebu menjadi gula. Agar dapat melihat secara langsung proses penggilingan tersebut, maka wisatawan harus membayar tiket, dan selama didalam pabrik wisatawan akan dipandu oleh pemandu yang sudah disiapkan. Dari situlah pengunjung bisa mendapatkan manfaat berupa pengetahuan baru yaitu tentang pembuatan gula.

D. Variabel Behavioristik 6. Ketertarikan Responden Terhadap Obyek Wisatan

Tabel 8

Ketertarikan Responden Mengunjungi Obyek Wisata

Jumlah Prosentase (%)

Wahana Rekreasi 76 76

Keindahan alam 14 14

Keanekaragaman flora dan fauna 10 10

Jumlah 100 100

Sumber : ( Angket Profil Wisatawan Objek Wisata Sondokoro 2011)

Agrowisata Sondokoro adalah salah satu tempat wisata yang cukup menarik yang berada di Kecamatan Tasikmadu, Kabupaten Karanganyar. Lokasinya berada di samping Pabrik Tebu Tasikmadu. Objek wisata ini tergolong objek wisata buatan. Adapun Tarif masuk ke lokasi Agrowisata Sondokoro wisatawan hanya membayar Rp 4000,- per orang, termasuk murah dibanding dengan tarif masuk objek wisata lainnya. Banyak fasilitas yang tersedia mulai dari keliling Pabrik Gula dengan naik Lokomotif, Jembatan Gantung dengan rumah-rumah unik di atas pohon, Flying Fox, Dunia Kreasi, Panjat Dinding, Graha Sondokoro, Monumen Giling, Kolam Renang, Jalan Refleksi, Live Music, Taman


(49)

commit to user

Lalu Lintas dan masih banyak lainnya. Seperti tempat wisata laiannya, disini juga tersedia arena bermain bagi anak-anak, namun anak-anak lebih tertarik menaiki kereta api tua yang berkeliling mengitari pabrik penggilingan tebu. Uniknya, kereta api ini masih menggunakan bahan bakar dari kayu. ( http://irwanpages.comlu.com/fox.html, diakses 31 Maret 2011).

Dengan keanekaragaman wahana yang ditawarkan Obyek Wisata Agro Wisata Sondokoro Tasikmadu, maka kebanyakan responden tertarik dengan wahana rekreasi yaitu sebanyak 76 orang atau 76%, dikarenakan wahana yang ditawarkan sangat menarik perhatian, khususnya bagi anak-anak. Responden yang tertarik untuk menikmati keindahan alam sebesar 14%, Keanekaragaman flora dan fauna 10%.

7. Kebersihan Obyek Wisata

Tabel 9

Kebersihan Obyek Wisata Jumlah Prosentase (%)

Sangat bersih 0 0

Bersih 38 38

Cukup 45 45

Kotor 15 15

Sangat kotor 2 2

Jumlah 100 100

Sumber : ( Angket Profil Wisatawan Objek Wisata Sondokoro 2011)

Kebersihan merupakan faktor utama yang harus terus diperbaiki. Kebersihan tempat rekreasi memang menjadi hal yang selalu di keluhkan oleh


(50)

commit to user

pengunjung pada suatu tempat rekreasi. Begitu juga pada Obyek Wisata Agro Wisata Sondokoro Tasikmadu.

Berdasarkan tabel 9 diketahui bahwa sebagian responden yang menyatakan bahwa kebersihan telah Obyek Wisata Agro Wisata Sondokoro Tasikmadu cukup bersih sebanyak 45 orang atau 45%, responden yang menyatakan bersih sebesar 38%, serta responden yang menyatakan kotor sebesar 15%, dan ada juga responden yang menyatakan sangat kotor sebesar 2%.

8. Aktivitas Yang Dilakukan Di Obyek Wisata Tabel 10

Aktivitas Jumlah Prosentase (%)

Berpetualang 4 4

Bermain air 25 25

Berbelanja 0 0

Menikmati wahana rekreasi 43 43

Berburu kuliner 0 0

Bersantai 16 16

Lainnya 12 12

Jumlah 100 100

Sumber : ( Angket Profil Wisatawan Objek Wisata Sondokoro 2011)

Banyak aktivitas yang dilakukan oleh wisatawan saat mengunjungi suatu obyek wisata, ada yang bertujuan untuk rekreasi, menikmati pemandangan, ataupun memacu adrenalin mereka dengan berpetualang di tempat wisata. Ada yang hanya bertemu dengan teman atau sahabat, dan masih banyak aktivitas lain yang dikerjakan oleh wisatawan.


(51)

commit to user

Berdasarkan tabel 10 diperoleh keterangan bahwa sebagian besar aktivitas responden yang dilakukan di tempat wisata adalah untuk menikmati wahana rekreasi sebanyak 43 orang atau 43%. Untuk lebih menarik perhatian wisatawan, maka perlu dilakukan cara, yaitu dengan menambahkan wahana-wahana lain agar angka wisatawan lebih meningkat lagi.

9. Banyaknya kunjungan ke Agro Wisata Sondokoro Tabel 11

Jumlah kunjungan Jumlah Prosentase (%)

Baru sekali 22 22

Dua kali 32 32

Tiga kali 5 5

Lebih dari tiga kali 41 41

Jumlah 100 100

Sumber: ( Angket Profil Wisatawan Objek Wisata Sondokoro 2011)

Sebagian besar responden yaitu baru sekali sebesar 22% atau 22 responden yang berkunjung ke Agro Wisata Sondokoro. Dua kali sebesar 32%, tiga kali sebesar 5%. Dan yang paling banyak berkunjung yaitu lebih dari tiga kali sebesar 41%. Dikarenakan penyajian Agro Wisata Sondokoro yang memang menarik, biaya yang sangat terjangkau serta lokasi yang strategis sehingga banyak wisatawan yang kembali mengunjungi Agro Wisata Sondokoro.


(52)

commit to user

10. Transportasi Yang Digunakan

Tabel 12

Transportasi Jumlah Prosentase (%) Kendaraan pribadi 77 77

Bus umum 12 12

Kendaraan perusahaan 3 3

lainnya 8 8

Jumlah 100 100

Sumber: ( Angket Profil Wisatawan Objek Wisata Sondokoro 2011)

Transportasi yang digunakan wisatawan mayoritas yaitu dengan menggunakan transportasi kendaraan pribadi, yaitu sebesar 77%, bus umum 12%, kendaraan perusahaan sebesar 3%, dan lainnya sebesar 8 % dengan kendaraan seperti becak, ojek, jalan kaki, taksi, angkutan, dan lainnya. Mayoritas wisatawan berkunjung menggunakan kendaraan pribadi karena lokasi dari objek wisata ini sangat strategis. Hanya 4 km dari pusat kota.

Kesan kunjungan wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Agro Wisata Sondokoro Tasikmadu Karanganyar sangat beragam, kebanyakan dari mereka sangat senang berkunjung ke objek wisata itu. Mereka sangat terhibur setelah berwisata ke Sondokoro, namun ada juga wisatawan yang kurang terkesan. Alasannya karena wahana-wahana yang disediakaan kebanyakan


(53)

commit to user

diperuntukkan bagi anak-anak. Untuk orang dewasa hanya beberapa saja yang dapat dinikmati.

Harapan Wisatawan yaitu supaya Ditambah lagi wahana-wahana lain, khususnya wahana bagi orang dewasa. Pengelolaan ditingkatkan meliputi kebersihan, dan keamanan, taman air dibenahi, fasilitas public ditingkatkan lagi seperti tempat ibadah, kamar mandi, tempat duduk, gazebo dan lain-lain.


(54)

commit to user

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, mayoritas wisatawan berasal dari Kota Karanganyar sebesar 37%. Hal ini disebabkan karena, kebanyakan wisatawan mencari tempat wisata yang dekat dari tempat tinggal mereka masing-masing, dan mereka juga mencari tempat wisata yang juga dapat memberikan manfaat bagi anak-anak juga orang dewasa.

Alasan wisatawan berkunjung ke tempat wisata karena ingin berekreasi atau berlibur sebesar 88%. Ini disebabkan karena obyek wisata Sondokoro mempunyai wahana rekreasi yang menyenangkan dan edukatif bagi anak-anak, seperti; outbound anak dan taman flora fauna. Serta bagi para remaja atau dewasa, Agro Wisata Sondokoro ini juga memberikan hiburan berupa live music dari band-band lokal.

Ciri-ciri wisatawan yang berkunjung di Obyek Wisata Sondokoro mayoritas adalah anak-anak usia 7-13 tahun sebesar 35%. Mengingat wahana rekreasi yang ditawarkan memang kebanyakan sangat menyenangkan untuk anak-anak seperti yang sudah disebutkan diatas. Persentase untuk anak di bawah umur 7 tahun hanya 20% saja, karena kebanyakan wahana yang ditawarkan untuk anak-anak usia SD. Sisanya adalah para remaja yang datang di hari-hari tertentu dan orang tua yang menemani anak-anak mereka ke tempat wisata


(55)

commit to user

Harapan wisatawan terhadap obyek wisata yaitu penambahan wahana-wahana lain, pengelolaan kebersihan dan keamanan ditingkatkan, taman air dibenahi, fasilitas public ditingkatkan lagi seperti tempat ibadah, kamar mandi, tempat duduk dan gazebo selain itu hal lain yang diharapkan oleh para responden adalah Agro Wisata Sondokoro ini bisa semakin berkembang dan lebih maju lagi dalam segala aspeknya.

B. Saran

Agar menambah kenyamanan wisatawan saat berada di obyek wisata Sondokoro, maka diambil beberapa saran yang diharapkan bisa memberikan manfaat untuk lebih memajukan lagi Agro Wisata Sondokoro ini.

Setelah melakukan observasi kepada para wisatawan yang datang ke tempat wisata, disarankan agar adanya peningkatan kebersihan tempat wisata dan adanya penambahan wahana rekreasi modern yang menyenangkan namun tetap ada nilai edukasi yang tinggi untuk anak-anak. Selain itu, agar suasana agro wisatanya terasa maka supaya disediakan lahan atau tempat khusus bagi wisatawan yang ingin belajar menanam tebu secara langsung, agar wisata pendidikan yang ditawarkan bisa dinikmati oleh pengunjung. Dan pengunjung juga bisa memperoleh manfaat dari menanam tebu itu sendiri yang tidak bisa mereka dapatkan ditempat lain.


(56)

commit to user

DAFTAR PUSTAKA

Anton Soetomo. 1989, Pendidikan Kepariwisataan, Solo: Analea.

Budiyono. 2003, Metodologi Penelitian, Surakarta : UNS Pres.

Endar Sugiarto, Kusmayadi. 2000. Metodologi Penelitian Dalam Bidang Kepariwisataan, Jakarta : Gramedia.

Happy Marpung. 2002, Pengetahuan Kepariwisataan. Bandung: Alfabeta.

Kodhyat, Ramaini. 1992, Kamus Pariwisata dan Perhotelan. Jakarta: Grasindo.

Oka A. Yoeti. 2001, Ilmu Pariwisata Sejarah, Perkembangan dan Prospeknya, Jakarta: PT. Pertja.

http://jurnalpariwisata.com/index.php?option=com_content&view=article&id=293:karakteristi k-wisatawan-asing-di-indonesia-&catid=64:vol05no22000.


(1)

commit to user

Berdasarkan tabel 10 diperoleh keterangan bahwa sebagian besar aktivitas responden yang dilakukan di tempat wisata adalah untuk menikmati wahana rekreasi sebanyak 43 orang atau 43%. Untuk lebih menarik perhatian wisatawan, maka perlu dilakukan cara, yaitu dengan menambahkan wahana-wahana lain agar angka wisatawan lebih meningkat lagi.

9. Banyaknya kunjungan ke Agro Wisata Sondokoro Tabel 11

Jumlah kunjungan Jumlah Prosentase (%)

Baru sekali 22 22

Dua kali 32 32

Tiga kali 5 5

Lebih dari tiga kali 41 41

Jumlah 100 100

Sumber: ( Angket Profil Wisatawan Objek Wisata Sondokoro 2011)

Sebagian besar responden yaitu baru sekali sebesar 22% atau 22 responden yang berkunjung ke Agro Wisata Sondokoro. Dua kali sebesar 32%, tiga kali sebesar 5%. Dan yang paling banyak berkunjung yaitu lebih dari tiga kali sebesar 41%. Dikarenakan penyajian Agro Wisata Sondokoro yang memang menarik, biaya yang sangat terjangkau serta lokasi yang strategis sehingga banyak wisatawan yang kembali mengunjungi Agro Wisata Sondokoro.


(2)

commit to user 10. Transportasi Yang Digunakan

Tabel 12

Transportasi Jumlah Prosentase (%)

Kendaraan pribadi 77 77

Bus umum 12 12

Kendaraan perusahaan 3 3

lainnya 8 8

Jumlah 100 100

Sumber: ( Angket Profil Wisatawan Objek Wisata Sondokoro 2011)

Transportasi yang digunakan wisatawan mayoritas yaitu dengan menggunakan transportasi kendaraan pribadi, yaitu sebesar 77%, bus umum 12%, kendaraan perusahaan sebesar 3%, dan lainnya sebesar 8 % dengan kendaraan seperti becak, ojek, jalan kaki, taksi, angkutan, dan lainnya. Mayoritas wisatawan berkunjung menggunakan kendaraan pribadi karena lokasi dari objek wisata ini sangat strategis. Hanya 4 km dari pusat kota.

Kesan kunjungan wisatawan yang berkunjung ke objek wisata Agro Wisata Sondokoro Tasikmadu Karanganyar sangat beragam, kebanyakan dari mereka sangat senang berkunjung ke objek wisata itu. Mereka sangat terhibur setelah berwisata ke Sondokoro, namun ada juga wisatawan yang kurang terkesan. Alasannya karena wahana-wahana yang disediakaan kebanyakan


(3)

commit to user

diperuntukkan bagi anak-anak. Untuk orang dewasa hanya beberapa saja yang dapat dinikmati.

Harapan Wisatawan yaitu supaya Ditambah lagi wahana-wahana lain, khususnya wahana bagi orang dewasa. Pengelolaan ditingkatkan meliputi kebersihan, dan keamanan, taman air dibenahi, fasilitas public ditingkatkan lagi seperti tempat ibadah, kamar mandi, tempat duduk, gazebo dan lain-lain.


(4)

commit to user

42

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa, mayoritas wisatawan berasal dari Kota Karanganyar sebesar 37%. Hal ini disebabkan karena, kebanyakan wisatawan mencari tempat wisata yang dekat dari tempat tinggal mereka masing-masing, dan mereka juga mencari tempat wisata yang juga dapat memberikan manfaat bagi anak-anak juga orang dewasa.

Alasan wisatawan berkunjung ke tempat wisata karena ingin berekreasi atau berlibur sebesar 88%. Ini disebabkan karena obyek wisata Sondokoro mempunyai wahana rekreasi yang menyenangkan dan edukatif bagi anak-anak, seperti; outbound anak dan taman flora fauna. Serta bagi para remaja atau dewasa, Agro Wisata Sondokoro ini juga memberikan hiburan berupa live music dari band-band lokal.

Ciri-ciri wisatawan yang berkunjung di Obyek Wisata Sondokoro mayoritas adalah anak-anak usia 7-13 tahun sebesar 35%. Mengingat wahana rekreasi yang ditawarkan memang kebanyakan sangat menyenangkan untuk anak-anak seperti yang sudah disebutkan diatas. Persentase untuk anak di bawah umur 7 tahun hanya 20% saja, karena kebanyakan wahana yang ditawarkan untuk anak-anak usia SD. Sisanya adalah para remaja yang datang di hari-hari tertentu dan orang tua yang menemani anak-anak mereka ke tempat wisata


(5)

commit to user

43

Harapan wisatawan terhadap obyek wisata yaitu penambahan wahana-wahana lain, pengelolaan kebersihan dan keamanan ditingkatkan, taman air dibenahi, fasilitas public ditingkatkan lagi seperti tempat ibadah, kamar mandi, tempat duduk dan gazebo selain itu hal lain yang diharapkan oleh para responden adalah Agro Wisata Sondokoro ini bisa semakin berkembang dan lebih maju lagi dalam segala aspeknya.

B. Saran

Agar menambah kenyamanan wisatawan saat berada di obyek wisata Sondokoro, maka diambil beberapa saran yang diharapkan bisa memberikan manfaat untuk lebih memajukan lagi Agro Wisata Sondokoro ini.

Setelah melakukan observasi kepada para wisatawan yang datang ke tempat wisata, disarankan agar adanya peningkatan kebersihan tempat wisata dan adanya penambahan wahana rekreasi modern yang menyenangkan namun tetap ada nilai edukasi yang tinggi untuk anak-anak. Selain itu, agar suasana agro wisatanya terasa maka supaya disediakan lahan atau tempat khusus bagi wisatawan yang ingin belajar menanam tebu secara langsung, agar wisata pendidikan yang ditawarkan bisa dinikmati oleh pengunjung. Dan pengunjung juga bisa memperoleh manfaat dari menanam tebu itu sendiri yang tidak bisa mereka dapatkan ditempat lain.


(6)

commit to user DAFTAR PUSTAKA

Anton Soetomo. 1989, Pendidikan Kepariwisataan, Solo: Analea.

Budiyono. 2003, Metodologi Penelitian, Surakarta : UNS Pres.

Endar Sugiarto, Kusmayadi. 2000. Metodologi Penelitian Dalam Bidang Kepariwisataan,

Jakarta : Gramedia.

Happy Marpung. 2002, Pengetahuan Kepariwisataan. Bandung: Alfabeta.

Kodhyat, Ramaini. 1992, Kamus Pariwisata dan Perhotelan.Jakarta: Grasindo.

Oka A. Yoeti. 2001, Ilmu Pariwisata Sejarah, Perkembangan dan Prospeknya, Jakarta: PT. Pertja.

http://jurnalpariwisata.com/index.php?option=com_content&view=article&id=293:karakteristi

k-wisatawan-asing-di-indonesia-&catid=64:vol05no22000.