commit to user
1
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanaman tomat merupakan tanaman asli Benua Amerika yang tersebar dari Amerika Tengah hingga Amerika Selatan. Penyebaran tomat di
Indonesia dimulai dari Filipina dan negara-negara Asia lainnya pada abad ke- 18. Di Indonesia tomat merupakan salah satu komoditas pertanian yang
banyak dibudidayakan oleh para petani karena tanaman ini memiliki prospek yang baik dalam pemasarannya. Akhir-akhir ini minat masyarakat akan
budidaya tanaman tomat semakin meningkat seiring dengan meningkatnya permintaan pasar domestik dan internasional, ini dibuktikan dengan
peningkatan luasan area tanam dan jumlah petani produsen diberbagai daerah. Semakin meningkatnya petani produsen, maka ketersediaan dan
jaminan benih bermutu sangat dibutuhkan oleh petani pengguna atau petani produsen.
Buah tomat Lycopersicum esculentum Mill merupakan salah satu jenis
satu jenis sayuran yang sangat dikenal di masyarakat dan telah lama diusahakan oleh petani sebagai usaha tani bersifat komersial. Konsumsi
tomat segar dan olahan terus meningkat seiring dengan kebutuhan dan permintaan. Buah tomat dapat dikonsumsi dalam segar maupun olahan,
karena itu tidak mengherankan kalau komoditas tomat terus berkembang menjadi komoditas penting dalam perdagangan internasiaonal. Untuk
mengimbangi meningkatnya kebutuhan tomat di masyarakat maka produksinya juga harus ditingkatkan. Tanaman tomat merupakan tanaman
sayuran penting di Indonesia dengan area penanamannya setiap tahun mencapai ±50.000 hektar dengan produksi mencapai 657.459 ton Badan
Pusat Statistik, 2003. Dalam era globalisasi saat ini, perdagangan bebas memerlukan benih tomat varietas unggul yang memiliki produktivitasnya
tinggi, kualitas buah baik dan seragam, serta tersedia secara kontinu. Produksi benih berbeda dengan produksi biji, meskipun keduanya
memiliki prinsip dasar yang sama. Produksi benih lebih menekankan pada
commit to user 2
sifat genetik yang dimiliki oleh benih yang dihasilkan, agar benih tetap memiliki sifat genetik yang sama dengan kultivar yang diciptakan oleh
pemulia. Sedangkan untuk produksi biji hanya menekankan pada pengembangbiakan atau sebagai bahan makanan olahan.
Permasalahan benih unggul tanaman sayuran, termasuk tomat sampai saat ini belum sepenuhnya dapat terselesaikan. Permasalahan tersebut
meliputi penyediaan benih secara tepat jumlah, jenih, mutu, kualitas, harga serta mudah didapat. Ketersediaan benih bermutu untuk pengembangan usaha
agribisnis juga masih dipenuhi dari produksi dalam negeri dan pemasukan benih dari luar negeri. Pemasukan benih dari luar negeri dilakukan karena
produksi benih dalam negeri belum memenuhi kebutuhan, keterbatasan ketersediaan varietas atau yang benihnya tidak dapat atau belum dapat
diproduksi didalam negeri. CV. Multi Global Agrindo merupakan salah perusahaan dalam negeri
yang bergerak di bidang produksi benih dan sekaligus sebagai pelopor Breeding di indonesia yang menghasilkan benih unggul Hybrid F1 bermutu
tinggi yang dapat memenuhi kebutuhan pasar. Dalam upaya penyediaan benih yang berkualitas serta bebas penyakit diperlukan kesungguhan, ketelitian dan
kedisiplinan yang tinggi khususnya dalam penanganan pra-panen, panen dan pasca panen agar dapat diperoleh benih yang bermutu yang dapat diterima
baik pasar dalam negeri maupun luar negeri. Perusahaan ini memproduksi bermacam-macam benih tanaman buah dan sayuran yang bervarietas unggul.
Seperti melon, semangka, cabai, terong, pare, timun, kacang panjang dan tomat. CV. Multi Global Agrindo melakukan budidaya tanaman yang
kemudian hasil dari budidaya tersebut digunakan produksi benih, untuk produk penjualan.
CV. Multi Global Agrindo MGA telah menemukan beberapa jenis tomat yang termasuk ke dalam varietas unggul. Tomat ini diberi nama
“Tomat MAESTRO”. Tomat ini mempunyai sifat batang determinit, tinggi tanaman 110-120 cm. Daun hijau muda tebal, rimbun, ruas pendek. Bentuk
buah oval, kulit tebal tidak mudah pecah, daging buah merah mengkilap,
commit to user 3
padat, berat bauh 10 biji 700-800 gr, kemampuan produksi 4- 6 Kgtan. Dapat di panen pada umur 60-90 hari setelah tanam. Resistan terhadap
penyakit layu Bacterium, busuk buah, busuk batang. Produk benih tomat tersebut diproduksi oleh perusahaan melalui
kegiatan budidaya.
Kegiatan budidaya
ini merupakan
kegiatan membudidayakan tanaman tomat untuk kemudian diambil benihnya. benih
yang dihasilkan dari budidaya tersebut kemudian diproses untuk dijadikan produk penjualan untuk memenuhi permintaan akan benih tomat yang unggul
di masyarakat.
B. Tujuan