Tindakan Pelaksaan Penelitian Deskripsi

44 peninggalan dan tokoh kerajaan yang bercorak hindu budha dan islam. Langkah selanjutnya adalah menyusun perangkat pembelajaran yang dibutuhkan pada proses belajar mengajar dengan menggunkan pendekatakan kooperatif dengan teknik jigsaw. Perangkat pembelajaran yang disusun meliputi rencana Pelaksaan Pembelajaran siklus I RPP, Panduan wawancara Guru Siswa, Soal Pre test, Lembar Observasi Aktivitas Siswa, Soal Post Test Siklus I. Pada siklus ini meteri yang akan dibahas adalah peninggalan dan tokoh kerajaan bercorak Hindu, Budha dan Islam. Pembelajaran dimulai dengan guru memberikan sedikit gambaran tentang model pembelajaran kooperatif dengan teknik jigsaw. Setelah itu guru memberikan materi secara garis besar. Diharapkan siswa mengerti langkah –langkah yang akan dilaksanakan dalam pembelajaran dengan teknik jigsaw agar pembelajaran dapat berjalan lancar dan terkendali. Dari jumlah seluruh siswa terdapat 7 kelompok tim. Pengelompokan dilaksanakan secara heterogen. Untuk mengetahui hasil belajar IPS, semua siswa yang berjumlah 24 anak yang terdiri dari 14 putra dan 10 putri, digunakan sebagai subyek penelitian hasil belajar IPS.

b. Tindakan

Pada tahap pelaksanaan action peneliti mengadakan pretes secara tertulis yang harus dikerjakan semua siswa secara individu. Pelaksanaan pre tes pada awal sebelum pembelajaran IPS. Pemberian soal pre tes pada siklus I dikerjakan individu dan untuk semua jumlah siswa kelas V 45 TABEL 01 NILAI PRE TES SISWA KELAS V SDN WATES 02 SEBELUM PEMBELAJARAN IPS MELALUI PENDEKATAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK JIGSAW No Nama Siswa Nilai Pre Tes 1 Harun Alrasyid 4 2 Imam Setiawan 5 3 Aris sentosa 6 4 Vivi Nofiati 3 5 Govilun 4 6 Tri Agus 5 7 Linda R 7 8 Eva 2 9 M. Jaelani 6 10 M khoeroni 5 11 Ulfa Hidayanti 4 12 Dinda 4 13 Randa Zulkarnaen 6 14 M. Zedani 7 15 Ema 4 16 Ulfatun 6 17 Amin 3 18 Fatkhuludin 5 19 Andika 5 20 Eka 5 21 Arif Fajar 6 22 Titis 5 23 David 6 24 Amelia Safira 6 Jumlah 119 Rata– rata kelas 4,96 Data hasil pre tes menunjukkan bahwa siswa yang mendapat nilai terendah yaitu nilai 2 ada 1 anak, nilai 3 ada 2 anak, nilai 4 ada 5 anak, nilai 5 ada 7, nilai 6 ada 7 dan nilai 7 ada 2 anak. Nilai rata – rata pada pre tes yaitu 4,96 . Berdasarkan hasil dari pemberian pre tes peneliti memahami bahwa hal itu karena belum diterapkannya model pembelajaran kooperatif dengan teknik jigsaw. Setelah pelaksanaan pre tes guru membagi siswa kedalam TIM, masing- masing Tim beranggotakan 4 orang siswa yang berbeda kemampuan belajar. Guru 46 membagikan topik kemudian siswa membaca materi, siswa boleh mengulang kembali dan membuat catatan.Tiap siswa dalam Tim mempunyai tugas yang berbeda-beda, sesuai dengan sub materi yang dibagikan guru. Pembagian materi ini diharapkan peserta didik dapat memahami materinya sendiri sehingga dapat menjelaskan materi yang dikuasahi kepada temannya dengan lancar dan benar. Selain itu diharapkan peserta didik dapat aktif mencari dan menemukan jawaban atas pertanyaan yang ada. Kemudian siswa bertemu di kelompok ahli sesuai dengan materi yang didapat. Dalam satu kelas ini terdapat 4 kelompok ahli dengan 4 materi yang berbeda. Masing – masing kelompok ahli beranggotakan 6 siswa. Satu kelompok ahli membahas materi yang sama. Dalam kegiatn KBM peneliti mengamati aktivitas siswa serta membimbing siswa dalam proses diskusi tersebut. Salah satu siswa dari masing masing Tim Ahli memimpin jalannya diskusi. Selama diskusi tugas seorang guru adalah mengkondisikan suasana kelas agar menjadi siswa belajar. Guru sebagai fasilitator dan bukan penyaji materi sepenuhnya. Setelah tahap diskusi kelompok ahli, tahap selanjutnya adalah laporan Tim dan siswa kembali ke Timnya masing – masing yang berjumlah 4 orang. Setelah kembali ke Timnya masing masing. Tiap siswa secara bergiliran menjelaskan materi yang dikuasahi pada saat diskusi kelompok ahli kepada teman satu Timnya secara benar, jelas dan runtut. Disini setiap siswa mempunyai tanggung jawab terhadap teman satu Tim mereka untuk menjadi guru yang baik sekaligus juga sebagai pendengar yang baik. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya jawab tentang materi yang kurang jelas. 47 Siswa diberi tes individu berupa post tes dan diberi waktu untuk mengerjakannya. Setelah selesai, secara bersama-sama mencocokkan jawaban dengan cara ditukar dengan teman yang lain. Setelah perhitungan selesai salah satu siswa dari tim ahlinya masing – masing mengumpulkan skor timnya.

c. Observasi

Dokumen yang terkait

Upaya meningkatkan hasil belajar IPS melalui pembelajaran kooperatif teknik jigsaw siswa kelas II MI Al Masthuriyah Bekasi

0 3 122

PENGERUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA KONSEP CAHAYA (KUASI EKSPERIMEN DI SDN CIRENDEU III, TANGERANG SELATAN)

1 5 177

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw terhadap hasil belajar siswa pada konsep rangka dan panca indera manusia: penelitian kuasi eksperimen di Kelas IV MI Al-Washliyah Jakarta

0 5 172

PENINGKATAN KUALITAS PEMBELAJARAN IPS MELALUI MODEL JIGSAW DENGAN MEDIA AUDIO VISUAL PADA SISWA KELAS IV SDN KALIBANTENG KIDUL 02 KOTA SEMARANG

0 5 331

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPS siswa kelas V SDN Karangwuni I melalui model pembelajaran kooperatif Jigsaw II.

0 0 2

Peningkatan Interaksi Pembelajaran Melalui Pendekatan Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Mata Pelajaran IPS Kelas V SDN Kalisidi 02 Kecamatan Ungaran Barat Kabupaten Semarang.

0 0 1

Peningkatan Kualitas pembelajaran IPS Melalui Model Pembelajaran Role Playing Pada Siswa Kelas V SDN Gunungpati 02 Kota Semarang.

0 1 1

Peningkatan Aktivitas Siswa Kelas V SDN Bringin 02 Ngaliyan Semarang dalam Pembelajaran IPA Melalui Model Kooperatif Tipe Teams Game Tournament (TGT).

0 0 1

(ABSTRAK) PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK JIGSAW (Kajian tindakan di kelas V SDN Wates 02 Kecamatan Ngaliyan Kota semarang).

0 0 2

PENGARUH MEDIA VIDEO PEMBELAJARAN TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD DI KECAMATAN NGALIYAN KOTA SEMARANG

1 5 67