Sosiologi Korupsi

BAB I PENGANTAR Korupsi di definisikan sebagai suatu tindakan penyelahgunaan kekayaan negara,

  yang me;ayani kepentingan umum, untuk kepentingan pribadi atau perorangan. Akan tetapi praktek korupsi sendiri, seperti suap atau sogok kerap ditemui di tengah masyarakat tanpa harus melibatkan hubungan negara. Menurut “Syed Hussein Alatas” topologi korupsi ada 7, yaitu :

  1. Korupsi transaktif yaitu korupsi yang menunjukan adanya kesepakatan tibal balik antara pihak yang memberi dan menerima demi keuntungan bersama dimana kedua pihak sama-sama aktif menjalankan tindak korupsi.

  2. Korupsi ekstortif yaitu korupsi yang menyertakan bentuk-bentuk koersi tertentu dimana pihak pemberi dipaksa untuk menyuap agar tidak membahayakan diri, kepentingan, orang-orangnya atau hal-hal lain yang dihargainya.

  3. Korupsi investif yaitu korupsi yang melibatkan suatu penawaran barang atau jasa tanpa adanya pertalian langsung dengan keuntungan tertentu yang diperoleh pemberi, selain keuntungan yang di harapkan akan di peroleh di masa datang.

  4. Korupsi nepotistik yaitu korupsi berupa pemberian perlakukan khusus pada teman atau yang mempunyai kedekatan hubungan dalam rangka menduduki jabatan publik. Dengan kata lain mengutamakan kedekatan hubungan dan bertentangan dengan norma dan aturan yang berlaku.

  5. Korupsi autigenik yaitu korupsi yang dilakukan individu karena mempunyai kesempatan untuk memperoleh keuntungan dari pengetahuan dan pemahamannya atas sesuatu yang hanya diketahui sendiri.

  6. Korupsi suportif yaitu korupsi yang menicu penciptaan suasana yang kondusif untuk melindungi atau mempertahankan keberadaan tindak korupsi.

  7. Korupsi defensif yaitu tindak korupsi yang terpaksa di lakukan dalam rangka mempertahankan diri dari pemerasan.

  A. Profil Angelina Sondakh dan Motivasi Korupsi Dari tipologi korupsi tersebut maka kita dapat mengidentifikasikan setiap kasus korupsi yang terjadi di Indonesia ini. Maraknya kasus korupsi yang di lakukan oleh para politisi merupakan buah simalakama di Negri ini. Baik politisi pria bahkan wanita korupsi tidak mengenal jenis kelamin. Bahkan politisi wanita yang sudah menikah dan mempunyai anak pun sudah banyak terdakwa sebagai tindak pidana korupsi. Salah satunya yang terkenal yaitu Angelina Sondakh. Wanita yang kerap disapa Angie ini merupakan seorang Putri Indonesia Angie lahir di Laboratorium IKIP di 2 Manado. Ia juga belajar di Year 9 – 10 Presbyterian Ladies College, erta Unika Atmajaya Jakarta, Fakultas Ekonomi Pemasaran.

  . Ia menjadi tersangka kasus korupsi dan suap terkait pembahasan anggaran proyek Ia mulai dikenal setelah terpilih menjadi pemenang kontes kecantikan periode 2004–2009 dan 2009–2014 dari Pada tahun 2012, ia menjadi tersangka kasus suap wisma atlet SEA Games yang melibatkan sejumlah politikus Indonesia lainnya.

  Penetapannya pertama kali pada Jumat, di Gedung KPK, Jalan Kuningan, Jakarta Selatan. Pengumuman itu bertepatan dua hari menjelang peringatan satu tahun meninggalnya Dalam persidangan terdakwa kasus suap wisma atlet, sebesar Rp 3 miliar . Dia juga telah dicegah untuk tidak bepergian keluar negeri selama 3 Februari 2012-3 Februari 2013.

  Ancaman hukuman sesuai Pasal 5 Ayat (2) atau Pasal 11 atau Pasal 12 huruf a Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Di antara 3 pasal alternatif tersebut, Pasal 12 huruf a memuat ancaman hukuman paling berat. Pasal 12 huruf a menyebutkan, pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima hadiah atau janji, padahal diketahui atau patut diduga bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan untuk menggerakkan agar melakukan atau tidak melakukan sesuatu dalam jabatannya, yang bertentangan dengan kewajibannya, dianggap melakukan tindak pidana korupsi.

  Ancamannya, pidana penjara paling singkat empat tahun dan paling lama 20 tahun ditambah denda paling sedikit Rp 200 juta dan paling banyak Rp 1 miliar. Terhitung sejak Jumat, 27 April 2012, KPK telah menahan Angie di Rumah Tahanan Salemba cabang KPK di Kuningan (Jakarta Selatan) untuk 20 hari ke depan.

  Berlatar belakang dari keluarga yang kaya dan seorang ayah yang menyandang gelar Profesor ternyata belum cukup bagi puas bagi Angie. Sebelum menjadi anggota DPR, Angelina Sondakh adalah seorang artis yang cukup terkenal dengan paras wajah yang sangat cantik. Pendidikan yang bagus dan karir serta prestasi yang cukup gemilang lantas tak memuaskan hati sang Putri ini. Demi gaya hidup sebagai seorang entertain dan politisi, Angelina berusaha meraup keuntungan sebesar-besarnyaa untuk kepentingan pribadi dari penyalahgunaan jabatannya sebagai Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat. Hal ini bisa dilihat dengan melonjaknya dengan tajam harta kekayaan Angie hingga 10 kali lipat dibandingkan sebelum menginjakan kaki di Gedung DPR Senayan Jakarta.

  Menurut data yang saya dapat dari situs media online via laporan kekayaan harta Pejabat Negara (LHKPN) di KPK dikalkulasi sejak tahun 2003 hingga 2010 kekayaan harta yang sebelumnya. Data yang diperoleh menyebutkan bahwa pada 23 Desember 2003 kekayaan AS hanya Rp. 618 Juta namun pada 21 Juli 2010 Harta kekayaan AS melonjak tajam sebesar Rp. 6,1 Milyar, sebuah loncatan yang sangat mengagumkan. Harta Angie tentulah terdiri dari Benda bergerak dan tidak bergerak Dari Data yang diperoleh menyebutkan bahwa bagian terbesar dari kekayaan yang dimiliki Oleh Anggelina Sondakh Mantan Putri Indonesia 2001, Anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat ini, kebanyakan terdiri dari Barang bergerak dalam bentuk Mobil dari berbagai merek antara lain :

   BMW X5 Tahun 2005 seharga Rp.630 Juta,  Honda CR-V Tahun 2008, seharga Rp. 174 Juta,  Toyota Kijang Innova, seharga Rp. 180 Juta,  Hiyundai Trajet, seharga Rp. 209.500.000,-  Toyota Vios Tahun 2003, seharga Rp.168.400.000,-  Motor BMW Tahun 2007, seharga Rp. 150 Juta,  Serta sebuah alat Transportasi Tahun 2001 Merek Bombardier senilai Rp. 50 Juta.

  Yang mengejutkan dari catatan ini karena pada tanggal 23 Desember 2003 saat pertama kali melaporkan Harta kekayaan bergerak miliknya hanya sekitar Rp. 151 Juta pada tahun 2003 dan harta tidak bergerak senilai 4 Milyar pada 20 Juli 2010. Namun menurut sumber harta tidak bergerak senilai 4 milyar rupiah merupakan tanah warisan yang terletak di Bandung seluas 1 Ha yang dinilai seharga 2,8 Milyar Rupiah, dan tanah Warisan yang terletak di Tangerang yang ditaksir berharga 2 Milyar Rupiah

  Dorongan kebutuhan ekonomi dan keinginan untuk dipuji atau gaya – gayaan merupakan penyebab korupsi. Sifatnya negatif dan bentuknya kelompok. Korupsi adalah salah satu penyimpangan sosial dalam masyarakat. Akibat korupsi adalah meningkatnya tindak kejahatan dan kriminalitas dan meningkatnya kemiskinan B. Proses Korupsi Angelina Sondakh

  2009

  Pada 19 Oktober 2009, Angie diangkat menjadi anggota Komisi X yang bertugas menjalankan fungsi legislasi, fungsi pengawasan, dan fungsi anggaran dengan mitra kerja dari pemerintah, diantaranya adalah Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) dan Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora). Angie pun diangkat sebagai Anggota Badan Anggaran DPR RI dari Komisi X, yang mempunyai kewenangan salah satunya membahas bersama pemerintah dalam menentukan pokok-pokok kebijakan fiskal dan prioritas anggaran sebagai acuan bagi kementerian/lembaga. Kemudian, berdasarkan kesepakatan internal di Komisi X, ia ditunjuk menjadi Koordinator Kelompok Kerja (Pokja) Anggaran Komisi X yang bertugas menindaklanjuti kesepakatan anggaran dengan mitra kerja antara lain Kemendiknas dan Kemenpora.

  Beberapa hari berselang, ia diajak Muhammad Nazaruddin yang merupakan rekan sesama anggota DPR RI dari Partai Demokrat bertemu dengan Mindo Rosalina Manulang (Rosa) serta beberapa orang lainnya dari Permai Grup antara lain Gerhana Sianipar, Clara Mauren, Silvy dan Bayu Wijokongko di Restoran Nippon Kan di Hotel Sultan Jakarta Selatan.

  Pada pertemuan itu, Nazaruddin memperkenalkan Rosa dan beberapa orang dari Permai Grup tersebut sebagai pengusaha. Nazaruddin juga menjelaskan kepada Angelina Sondakh bahwa pada saat dirinya masih menjadi pengusaha, mereka bergabung bersama dalam sebuah konsorsium, tetapi setelah Nazaruddin menjadi anggota DPR RI maka Rosa yang akan maju menggantikannya untuk nanti berhubungan dengannya guna mendapatkan proyek-proyek di Kemendiknas dan di Kemenpora. Setelah berkenalan lalu Angie dan Rosa saling bertukar nomor HP dan PIN Blackberry.

  2010

  Menindaklanjuti perkenalan tersebut, di awal tahun 2010 Rosa menghubungi Angie untuk bertemu di apartemen Bellezza, Jakarta. Pada pertemuan itu, Rosa menanyakan kesediaan Angie untuk menggiring anggaran di Kemendiknas dan di Kemenpora, yakni mengusahakan agar program kegiatan berupa proyek-proyek pembangunan / pengadaan dan nilai anggarannya dapat sesuai dengan permintaan Permai Grup. Angie kemudian menyanggupi permintaan itu dan meminta agar program kegiatan yang akan diusulkan Permai Grup dibuatkan daftarnya lalu diserahkan kepadanya.

  Selain itu, Angie juga menambahkan bahwa khusus untuk proyek pada program pendidikan tinggi di Kemendiknas harus dilengkapi dengan adanya proposal usulan kegiatan dari universitas-universitas ke Biro Perencanaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen DIKTI) Kemendiknas karena apabila usulan dari universitas belum ada maka tidak bisa dilakukan pembahasan di DPR.

  Beberapa hari kemudian Rosa melaporkan hal itu kepada Nazaruddin bahwa Angie bersedia membantu menggiring anggaran di Kemendiknas dan di Kemenpora. Nazaruddin lantas memerintahkan Rosa untuk mengecek ke Biro Perencanaan Ditjen DIKTI Kemendiknas terhadap usulan dari berbagai universitas negeri untuk proyek yang akan dianggarkan Kemendiknas pada APBN-P 2010 maupun APBN 2011, serta menemui beberapa rektor universitas negeri terkait pengajuan proposal usulan universitas ke Ditjen DIKTI Kemendiknas. Sedangkan terhadap proyek yang akan dianggarkan di Kemenpora, Nazaruddin memperkenalkan Rosa dengan Wafid Muharam yang menjabat sebagai Sekretaris Menteri Pemuda dan Olahraga, terkait dengan pengajuan usulan proyek pembangunan Wisma Atlet yang akan dianggarkan pada APBN-P 2010.

  Angie menemui Rosa lagi pada awal Maret 2010 di kantor Angie, Gedung Nusantara I DPR RI. Angie menyampaikan bahwa ia telah melakukan pengecekan terhadap proposal usulan universitas negeri yang masuk ke Ditjen DIKTI Kemendiknas dan hendak menyerahkan daftar kegiatan sekaligus usulan besaran anggaran yang diinginkan Permai Grup.

  Di pertengahan Maret 2010, Angie bertemu dengan Rosa dan menyampaikan bahwa untuk melakukan penggiringan anggaran yang diinginkan Permai Grup, Angie meminta imbalan fee 7% dari nilai proyek, dan fee tersebut sudah harus diberikan kepadanya sebesar 50% pada saat pembahasan dilakukan, dan sisanya 50% setelah DIPA turun atau disetujui. Tetapi Rosa keberatan dan menawar sebesar 5% dan fee diberikan setelah DIPA turun. Angie pun menanggapinya dengan mengatakan, " Gini aja deh bu Rosa, karena ibu dikenalkan oleh pak Nazar, ya udah disamain aja deh 5%, tetapi kalau ditanya orang berapa persen, bilang 7%. Tapi tetap 50% dibayarkan pada saat pembahasan anggaran." Rosa pun mengiyakan.

  Pada 12 Maret 2010, Permai Grup mengeluarkan dana Rp70 juta dan 13 Maret

   2010 mengeluarkan US$ 100 ribu. Uang tersebut selanjutnya diantarkan oleh kurir Permai Grup untuk diserahkan kepada Angie. Pada 19 April 2010 PT Permai Grup mengeluarkan uang lagi sebesar Rp2,5 miliar  untuk diberikan kepada Angie dalam rangka pengurusan proyek universitas tahun 2010. Pada 3 Mei 2010 dikeluarkan uang lagi dari kas Permai Grup sebesar Rp2 miliar

   dan pada 4 Mei 2010 sebesar Rp3 miliar untuk pembayaran support kepada Angie dalam rangka keperluan APBN 2010 terkait proyek universitas, yang sebelumnya diawali pertemuan antara Angie dengan Mindo Rosalina. Pada 5 Mei 2010 dikeluarkan uang dari kas Permai Grup sebanyak dua kali, yakni pagi harinya sebesar Rp2 miliar dan sorenya sebesar Rp3 miliar. Pengeluaran uang tersebut untuk pembayaran support kepada Angie dalam rangka pengurusan Kemenpora tahun 2010 yang berawal dari pesan yang disampaikan Wafid Muharam melalui Paul Nelwan kepada Rosa yang intinya bahwa pihak DPR RI yaitu Angie yang

  Koster yang menjabat sebagai Wakil Koordinator Pokja Anggaran Komisi X meminta uang sebesar Rp5 miliar untuk pengurusan anggaran wisma atlet Kemenpora. Rosa kemudian menghubungi Angie dengan mengatakan, "Bu..sedang saya cari yang bisa memenuhi apel Amerika". Akhirnya uang tersebut dterima oleh staf Wayan Koster di gedung Nusantara I DPR RI. Pada 19 Juni 2010 dikeluarkan uang dari kas Permai Grup sejumlah US$ 200 ribu

   untuk pembayaran komitmen kepada Angie terkait pengurusan proyek universitas tahun 2010, yang sebelumnya diawali pertemuan Rosa dan Angie dengan membicarakan bahwa proyek yang diminta oleh Permai Grup adalah total sebesar Rp600 miliar. Rosa menghubungi Angie dan mengatakan, "Nanti ibu ditelpon sama orang kita ya. Tapi apel Washington, 1 kilo dulu ya. Kurangnya diusahakan sebelum selesai istirahat sudah ada." Angie pun membalas, "Oke deh, tapi jangan lupa kekurangannya, yang apel Malang aja." Pada 2 September 2010 dikeluarkan uang dari kas Permai Grup sebesar US $ 150

   ribu untuk pembayaran komitmen kepada Angie terkait pengurusan proyek universitas tahun 2010. Pada 14 Oktober 2010 dikeluarkan uang dari kas Permai Grup sebesar Rp500 ribu

   untuk diberikan kepada Angie dan Wayan Koster terkait proyek universitas tahun 2010. Pada 26 Oktober 2010 dikeluarkan uang dari kas Permai Grup sebesar US$500

   ribu untuk support kepada Angie dan Wayan Koster terkait proyek universitas tahun 2010 di Kemendiknas yang sebelumnya diawali dengan komunikasi BBM, dimana Angie mengatakan "Ini banyak perubahan karena tidak tepat waktu. Kemudian dibalas Rosa, "Please donk bu jgn dirubah besok lunas deh sisanya,". Kemudian, diserahkan uang tersebut dan diantar oleh staf Permai Grup ke kantor DPR RI. Pada 3 November 2010 dikeluarkan kas Permai Grup sebesar US$500 ribu untuk

   support kepada Angie dan Wayan Koster terkait proyek universitas tahun 2011 di Kemendiknas. Tanggal 22 November 2010, Angie menghubungi Rosa via BBM dengan  bantu donk bu rosa untuk korban merapi. Bantu susu kek, atau cash aja nanti saya belanjakan di sana. Ibu bantu 10 juta aja, saya talangin dulu." Dan Rosa pun menjawab, "Oke siap." Lalu dikeluarkan uang dari kas Permai Grup sebesar Rp10 juta untuk Angie, sebagai sumbangan terhadap korban letusan gunung Merapi (karena Angie berasal dari daerah pemilihan tersebut).

  Total uang yang diterima Angie dari Rosa berjumlah Rp12,58 Miliar dan US$2,35 juta, sebagai bentuk pemberian gratifikasi untuk menggiring anggaran proyek kegiatan/program pendidikan tinggi di Kemendiknas dan program pengadaan sarana dan prasarana di Kemenpora untuk dapat disesuaikan dengan permintaan Permai Grup.

  2012

  Pada 27 April 2012, Angie ditahan Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) atas dugaan tindak pidana korupsi. KPK menyatakan bahwa Angie telah terbukti secara sah dan meyakinkan menurut hukum bersalah melakukan tindak pidana korupsi sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 12 huruf a jo. Pasal 18 Undang- undang Nomor 31 tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-undang Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo. Pasal 64 ayat (1) KUHP sebagaimana dalam dakwaan pertama. Angie dituntut pidana berupa penjara selama 12 (dua belas) tahun dikurangi selama berada dalam tahanan, pidana denda sebesar Rp500 juta subsidiair 6 (enam) bulan kurungan, dan pidana tambahan membayar uang pengganti sejumlah Rp12,58 miliar dan US$ 2.250.000 selambat-lambatnya satu bulan setelah putusan pengadilan memperoleh kekuatan hukum tetap, dan apabila uang pengganti tersebut tidak dibayar maka dipidana dengan pidana penjara selama 2 (dua) tahun penjara.

  2013

  Pada 7 Januari 2013, Pengadilan Negeri Tipikor Jakarta Pusat menyatakan bahwa Angelina Sondakh terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana Nomor 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana diubah dengan UU Nomor 20 tahun 2001 tentang Perubahan atas UU Nomor 31 tahun 1999 jo Pasal 64 ayat (1) KUHP sebagaimana menjatuhkan vonis kepada Angie bahwa dalam Dakwaan Ketiga. Angie divonis pidana berupa penjara selama 4 (empat) tahun 6 (enam) bulan dan denda sebesar Rp250juta dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 6 (enam) bulan.

  Pada 22 Mei 2013, Pengadilan Tinggi Tipikor Jakarta menerima permintaan banding dari Penuntut Umum KPK dan menjatuhkan vonis menguatkan putusan Pengadilan Negeri Tipikor. Dengan demikian, maka Angelina Sondakh dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi secara berlanjut. Ia divonis pidana berupa penjara selama 4 (empat) tahun 6 (enam) bulan dan denda sebesar Rp250juta dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 6 (enam) bulan.

  Pada 20 November 2013, Mahkamah Agung menyatakan menolak permintaan kasasi dari Angelina Sondakh dan mengabulkan kasasi Penuntut Umum KPK. Mahkamah Agung menyatakan bahwa Angelina Sondakh terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana korupsi secara berlanjut, dan menjatuhkan vonis berupa pidana penjara selama 12 (dua belas) tahun, denda sebesar Rp500 juta subsidiair 8 (delapan) bulan, dan membayar uang pengganti sebesar Rp12,58 miliar dan US $2,35 juta. Jika tidak sanggup membayar uang pengganti paling lama 1 (satu) bulan sesudah putusan Pengadilan memperoleh kekuatan hukum tetap, maka harta bendanya disita oleh Jaksa dan dilelang untuk membayar uang pengganti. Dan bila harta yang dimiliki tidak mencukupi, maka akan diganti dengan pidana penjara selama 5 (lima) tahun.

  C. Peran dan Kondisi Psikologis Keluarga Mendapat vonis 12 tahun penjara pastinya tidak mudah bagi Angelina Sondakh dan keluarganya. Penahanan Angelina Sondakh terkait kasus Wisma Atlet memang

  Sondakh bukan saja sedih karena berpisah dengan orangtuanya, tapi juga dihadapkan pada kondisi yang tidak mudah. Penahanan Angie mulai menjadi pergunjingan luas di masyarakat. Anak-anak Angie pun mau tak mau turut terseret di dalamnya. Mendengar hal yang terus-menerus dibicarakan masyarakat luas, bukan tidak mungkin psikologis anak-anak jadi terganggu.

  Dalam usia dua tahun, bocah bernama Keanu Jaabar Massaid harus hidup terpisah dari kedua orangtuanya. Putra pertama pasangan mendiang Adjie Massaid dan itu terpaksa dirawat oleh neneknya. Hal tersebut lantaran Angie hingga detik ini masih menjalani masa penahanan terkait kasus suap Wisma Atlet. Angie sangat mengkhawatirkan kondisi psikologis Keanu, hingga akhirnya memutuskan untuk memeriksakan sang buah hati ke psikolog sekaligus pemerhati anak, Seto Mulyadi.

  Dari hasil pemeriksaan tersebut, didapati pertumbuhan psikologis Keanu kurang optimal. Atas dasar itu, Angie memohon agar penahanannya ditangguhkan atau dijadikan tahanan rumah. Dalam persidangan di Pengadilan Tipikor, Kamis (04/10), Angie menyerahkan berkas hasil pemeriksaan Keanu kepada majelis hakim guna memperkuat permohonannya.

  Berikut hasil surat pemeriksaan psikologis Keanu

  Melihat kondisi anaknya tersebut, ayah Angelina Sondakh yaitu Prof.Dr. Lucky Sondakh ini tetap setia mendampingi anaknya dalam keadaan terpuruk. Meskipun pernah mengkhianati kepercayaan yang pernah di anut keluarganya sejak dilahirkan, Lucky Sondakh tak nampak dari wajahnya secuilpun raut kekecewaan dan dendam pada sang ayah hebat ini. Dia tampak begitu tegar mendampingi putrinya saat mengantar dan merangkul anaknya keluar dari Gedung KPK.

BAB II FAKTOR KORUPSI Demi gaya hidup sebagai seorang entertain dan politisi, Agelina Sondakh

  menyalahgunakan jabatannya sebagai wakil rakyat dengan mengumpulkan pundi-pundi rupiah dalam jumlah yang sangat besar. Perkara gaya hidup Angie yang glamour dan mewah ternyata sudah ada sejak dia menikah dengan Adjie Masaid. Gaya hidup Angie ini selalu menjadi buah pertengkaran diantara kedua pasangan selebriti sekaligus politisi ini. Adjie selalu mengingatkan Angie supaya tidak terlalu menghambur-hamburkan uang. Sebab selain sering berbelanja online hingga milyaran, Angie juga pernah bagi-bagi duit di kantor DPR. Hal ini lantas selalu membuat cemas Adjie, lantaran takut akan disidik KPK. Ternyata kecemasan suaminya ini, tidak membuat Angie untuk sadar dan berubah. Bahkan peringatan Adjie selalu dibalas dengan kata cerai. Namun Adjie tidak pernah kali Adjie membujuk Angie untuk menghentikan pertengkarannya, dia selalu menyuap Angie dengan barang-barang mewah untuk mngakhiri pertengkarannya.

  Jabatannya sebagai seorang wakil sekretaris Jendral Partai Demokrat tentu mudah bagi Angie untuk mendapatkan kesempatan menambah penghasilannya dari hasil penyuapan orang-orang yang ingin mendapat potongan harga dalam proyek mereka.

  Selain itu menurut saya, factor lain yang menyebabkan Angelina Sondakh khlaf adalah kurangnya iman dan kepercayaan Angelina Sondakh. Bias kita lihat saat dia meninggalkan Agama Kristen menjadi seorang mualaf. Dari situ tampak dia tidak memiliki ikatan dengan Tuhan dan tidak memiliki konsistensi terhadap dirinya sendiri. Dia tidak jujur kepada dirinya sendiri apalagi kepada orang lain dan Tuhan.

BAB III TEORI Dalam makalah ini , penulis menggunakan pedoman teori “ Fungsional Structural

  ” Teori Fungsionalisme Struktural, Teori ini dikemukakan oleh Durkheim yaitu melihat kenyataan persoalan dalam masyarakat tidak lepas dari fungsi sosial dalam masyarakat. Secara garis besar,fakta sosial yang menjadi pusat perhatian adalah 'struktur sosial' dan 'pranata sosial'. Kedua hal ini berada dalam satu sistem sosial yang terdiri atas bagian/elemen yang saling berkaitan dan menyatu dalam keseimbangan (Soetomo:15). Perkembangan masyarakat mengarah pada bentuk formal di mana terdapat perbedaan kelas dan struktur dalam masyarakat. Dasar pemikirannya,kedua bentuk perbedaan ini muncul secara alamiah dengan kata lain tidak ada 'rekayasa sosial' alias social engineering. Selanjutnya membahas mengenai 'fungsi sosial' mempunyai keterlibatan mutlak dalam fakta sosial. Fakta sosial ini terkait dengan masalah sosial dan akan selalu ada di mana masyarakat berada. yang menjadikan obyek analisa sosiologisnya adalah peranan sosial, pola-pola institusional, proses sosial, organisasi kelompok, pengendalian sosial, dan sebagainya. Penganut teori ini cenderung melihat pada sumbangan satu sistem atau peristiwa terhadap sistem lain, dan secara ekstrim beranggapan bahwa semua peristiwa atau struktur adalah fungsional bagi suatu masyarakat. Sama halnya dengan yang dikemukakan oleh Parsons. Sebagaimana id mengasumsikan bahwasanya dalam masyarakat pasti memiliki struktur dan fungsi masing-masing, dan bila struktur tersebut dapat berfungsi dengan baik maka keadaan masyarakat itu akan normal, dan aman.Dia mengungkapkan bahwa suatu keyakinan akan perubahan dan kelangsungan sistem.

BAB IV ANALISIS Korupsi terungkap dalam beberapa bentuk perilaku yaitu penyuapan, pemerasan,

  penggelapan, manipulasi, persekongkolan atau kolusi, dan nepotisme. Masing-masing bentuk perilaku korupsi itu mempunyai sebutan-sebutan dalam praktek-praktek yang dilakukan oleh masyarakat. Dan Setelah melihat sekilas tentang hasil wawancara dari informan maka dapat kita ketahui seperti apa itu korupsi, faktor-faktor yang menyebabkan korupsi serta dampak dari korupsi yang dirasakan oleh beberapa masyarakat yang sampai saat ini masih terus menjadi sebuah fenomena sekaligus wabah yang besar dalam Negara kita ini.

  Pandangan untuk membentuk sosiologi yang melihat realitas masyrakat seperti adanya korupsi didasarkan pada pemenuhan persyaratan untuk berdirinya cabang ilmu pengetahuan. Persyaratan yang dimaksud adalah: a. Adanya fakta sosial yang bersifat nyata dan berpengaruh. Fenomena korupsi bersifat nyata karena terjadi dalam kehidupan sosial manusia. Berpengaruh karena dalam lingkungan sosial yang sudah diwarnai dengan perilaku korupsi maka setiap orang yang memasuki lingkungan tersebut akan terbawa arus korupsi b. Tidak adanya tumpang tindih dengan objek kajian cabang sosiologi lainnya. Fenomena korupsi memang merupakan bentuk perilaku menyimpang, namun di dalamnya terdapat kekhususan yaitu hanya yang dilakukan oleh pemegang kekuasaan

  c. Adanya teori sebagai dasar penguatnya. Dalam hal ini dapat ditunjuk Durkheim, Weber, dan para sosiolog kontemporer.

  Teori Fungsionalisme Struktural mempunyai pandangan bahwa kehidupan sosial berlangsung dalam keteraturan, keseimbangan, dan keharmonisan. Hal ini disebabkan oleh masing-masing anggotanya mematuhi norma-norma sosial yang disepakati.

  Meskipun demikian, ada anggota masyarakat yang tidak mematuhi karena adanya perbedaan tujuan yang dipunyainya dengan tujuan kelompok, atau karena perbedaan antara tujuan yang ditetapkan kelompok dengan cara dan sarana untuk mencapainya. Fenomena korupsi dari sudut pandang Fungsionalisme Struktural dapat dijelaskan dari adanya ketidakpatuhan pemegang kekuasaan terhadap norma-norma yang mengatur penggunaan kekuasaan. Mereka berpandangan bahwa tujuan penggunaan kekuasaan itu tidak sepenuhnya dapat mewujudkan kepentingan atau tujuan pribadinya. Sementara itu sarana untuk mewujudkan tujuan kekuasaan itu belum memadai, seperti sedikitnya prasarana untuk memberikan pelayanan.

  Korupsi dapat dilakukan oleh orang-orang yang menjadi anggota lapisan atau kelompok sosial tertentu. Ini mengindikasikan lapisan atau kelompok sosial dapat menjadi faktor bagi berlangsungnya perilaku korupsi. Peluangnya ditentukan oleh kondisi berlangsungnya sistem politik yang otoriter, tiadanya pembagian fungsi di antara bagian- bagian kekuasaan, terjadinya tumpang tindih antara lapisan berdasarkan kekayaan dan kekuasaan, terjadinya persaingan di antara lapisan-lapisan pemegang kekuasaan dalam menetapkan kebijakan bidang ekonomi, terjadinya mobilitas vertikal dalam kekuasaan dengan motivasi ekonomi, terlalu cepat atau lambatnya mobilitas vertikal. Korupsi yang dilakukan oleh anggota kelompok sosial dapat berbeda bentuk dan tujuannya. Korupsi berupa nepotisme mempunyai tujuan yang berbeda jika dilakukan oleh anggota kelompok etnis atau ideologi politik. Korupsi dapat juga berupa diskriminasi perlakuan antara orang yang berada dalam kelompok yang sama. Korupsi berupa penggunaan dana publik dilakukan oleh seorang pemegang kekuasaan pada lapisan tertinggi untuk mendukung kelompok ideologi politiknya . Korupsi yang dilakukan oleh anggota lapisan sosial tertentu pada prinsipnya bertujuan untuk meningkatkan status sosial atau untuk mempertahankannya. Bentuknya berupa pembelian jabatan, pemanfaatan hubungan nepotisme atau patron-klien, melalui hubungan kolusi dengan pemegang kekuasaan.

BAB IV PENUTUP A. Kesimpulan Menurut UU. No 20 tahun 2001 Jo UU No. 31 tahun 1999, Korupsi didefinisikan

  sebagai tindakan melawan hukum dengan menyalahgunakan kewenangan/kesempatan/sarana yang ada pada seseorang karena jabatan/kedudukannya untuk memperkaya diri sendiri/orang lain/korporasi sehingga merugikan negara. Korupsi terungkap dalam beberapa bentuk perilaku yaitu penyuapan, pemerasan, penggelapan, manipulasi, persekongkolan atau kolusi, dan nepotisme. Masing-masing bentuk perilaku korupsi itu mempunyai sebutan-sebutan dalam praktek-praktek yang dilakukan oleh masyarakat. Dan Setelah melihat sekilas tentang hasil wawancara dari informan maka dapat kita ketahui seperti apa itu korupsi, faktor-faktor yang menyebabkan korupsi serta dampak dari korupsi B. Saran

  Sebagai bangsa Indonesia yang baik, hendaknya kita dapat melestarikan budaya bangsa yang baik pula, dan harus berhati-hati dalam menhadapi budaya yang pada saat ini sangat populer yaitu korupsi yang mana korupsi ini tidak hanya dilakukan oleh kaum bawahan saja bahkan mereka yang memiliki status serta pendidikan yang tinggi malah sebaliknya melakukan hal ini, oleh karena itu perlu pengawasan yang ketat serta melakukan penjatuhan hukuman terhadap mereka yang telah terbukti melakukan tindak korupsi sesuai dengan undang-undang.

SUMBER REFRENSI