13
larutan dapar untuk pembakuan yang kedua, kemudian isi sel dengan larutan tersebut pada suhu yang sama dengan larutan uji. Atur ”kemiringan” atau ”suhu”
hingga pH sesuai. Ulangi pembakuan hingga kedua larutan dapar untuk pembakuan memberikan harga pH tidak lebih dari 0,02 unit pH dari harga yang
tertera dalam tabel, tanpa pengaturan lebih lanjut dari pengendali. Jika sistem telah berfungsi dengan baik, bilas elektrode dan sel beberapa kali dengan larutan
uji, isi sel dengan sedikit larutan uji dan baca harga pH. Gunakan air bebas karbon dioksida P untuk pelarutan atau pengenceran larutan uji. Jika hanya diperlukan
harga pH perkiraan dapat digunakan indikator dan kertas indikator Dirjen POM, 1995.
Distribusi Macam Zat Sebagai Fungsi pH
Adalah serasi bagi berbagai keperluan untuk dapat melihat sekilas pandang keadaan disosiasi dari zat asam-basa sebagai fungsi pH. Grafik yang menunjukkan
hal ini, memingkinkan kita untuk menentukan mana dari beberapa zat yang mungkin, merupakan yang unggul pada suaru ph tertentu, dan memebantu dalam
memilih jangkau kefektifan buffer untuk campuran asam atau basa dan garamnya. Misalnya pH plasma darah dipertahankan pada sekitar 7; mungkin menarik untuk
mengetahui apakah fosfat plasma terdiri sebagai H
3
PO
4
, H
2
PO
4 -
, HPO
4 2-
, PO
4 3-
, atau sesuatu campuran dari zat-zat ini pada pH fisiologik Underwood, 1980.
2.3 Kapur
Kapur adalah bahan kimia yang paling dikenal dan digunakan untuk penetapan pH. Kebanyakan tersedia dipasaran dalam bentuk CaO, biasanya
tersedia dalam bentuk gumpalan, serbuk atau tepung..karena pada umumnya
14
kapur tersedia dengan mudah, harganya lebih relative murah, dan mudah untuk digunakan. Walaupun demikian system pemakaian kapur dapat menimbulkan
masalah dalam pemeliharaan jika operasinya tidak memadai Buletin Tirtanadi No.4, 2006..
Penambahan larutan kapur bertujuan untuk menetralisasi pH. Karena dengan adanya kandungan alum tawas dalam air akan membuat pH air bersifat
asam. Penambahan larutan kapur ini dilakukan pada bak kumpulan sebelum air menuju reservoir, sedangkan pengendapan larutan kapur dilakukan di bak dan
saturator, keseluruhan proses ini mengandalkan proses gravitasi agar getaran dan riak dapat diminimlaisir. Saturator adalah sebuah tabung besar yang merupakan
terminal larutan kapur ke air olahan. Air kapur dari saturator inijuga masih membawa partikel kapur yang luput mengendap, walaupun demikian reservoir
juga dapat berperan sebagai bak pengendap akhir dari hasil olahan Buletin Tirtanadi No.4, 2006..
Penambahan larutan kapur ke dalam air olahan untuk menatasi keasaman air. Di laboratorium, dosis larutan air yang dibutuhkan dapat ditentukan dengan 2
alat yaitu magnetic stir dan jar-test. Jumlah larutan kapur yang dibutuhkan untuk mentralkan pH air tergantung pada mutu kimiawi air. Dalam air larutan kapur
akan menghasilkan reaksi sebagai berikut: Al
2
SO
4 3
2Al
3+
+ 3SO
4 2-
Ion Aluminium 2Al
3+
berasal dari proses koagulasi tawas; H
2
O H
+
+ OH
-