c. Tidak mengandung zat-zat kimia d. Tidak mengandung radioaktif
Adapun persyaratan air minum yang layak minum baik secara fisik, kimia dan mikrobiologi menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 429
Menkes Per IV 2010 Tanggal 19 April 2010 yaitu: 1. Syarat fisik, antara lain:
a. Air harus bersih dan tidak keruh b. Tidak berwarna
c. Tidak berasa dan tidak berbau d. Suhu antara 10-25 C sejuk
2. Syarat kimiawi, antara lain: a. Tidak mengandung bahan kimiawi yang mengandung racun
b. Tidak mengandung zat-zat kimiawi yang berlebihan c. Cukup yodium
d. pH air antara 6,5 – 9,2 3. Syarat mikrobiologi, antara lain: Tidak mengandung kuman-kuman
penyakit seperti disentri, tipus, kolera, dan bakteri patogen penyebab penyakit.
2.5 Peranan Air dalam Tubuh
Air mempunyai peranan penting dalam tubuh. Volume air dalam tubuh manusia rata-rata 65 dari total berat badannya dan volume tersebut sangat
bervariasi pada masing-masing orang, bahkan juga bervariasi antara bagian-
Universitas Sumatera Utara
bagian tubuh seseorang. Beberapa organ tubuh manusia yang mengandung banyak air, antara lain, otak 74,5, tulang 22, ginjal 82,7, otot 75,6 dan darah 83
Chandra, 2006. Konsumsi air yang cukup bisa membuat fungsi organ dalam tubuh
berjalan lancar. Kegunaan air bagi tubuh manusia antara lain untuk: proses pencernaan, metabolisme, mengangkat zat-zat makanan dalam tubuh, mengatur
keseimbangan suhu tubuh dan menjaga jangan sampai tubuh kekeringan. Apabila tubuh kehilangan banyak air, maka akan mengakibatkan kematian. Untuk menjaga
kebersihan tubuh, diperlukan juga air. Diharapkan orang akan bebas dari penyakir seperti kudis, dermatitis dan penyakit-penyakit yang disebabkan karena fungi.
Sutrisno, 1991.
2.6 Kandungan Bahan Kimia
Menurut Sutrisno 1991, air mempunyai sifat melarutkan bahan kimia. Air rumusnya adalah : H
2
O + X, dimana X merupakan zat-zat yang dihasilkan air buangan oleh aktivitas manusia selama beberapa tahun. Dengan bertambahnya
aktivitas manusia, maka faktor X tersebut dalam air akan bertambah dan merupakan masalah. Faktor X merupakan zat-zat kimia yang mudah larut dalam
air dan dapat menimbulkan toksisitas dan berbagai reaksi kimia. Tujuan utama untuk mengetahui konsentrasi logam dalm lingkungan
perairan adalah: a.
Mengetahui konsentrasi logam yang tinggi dalam hewan air, baik ikan air laut maupun air tawar, yang dapat digunakan sebagai pedoman untuk mencegah
Universitas Sumatera Utara
terjadinya toksisitas kronis maupun akut pada orang yang memakannya. b. Mengetahui konsentrasi logam yang tinggi dalam air dan sedimen, yang dapat
digunakan sebagai pedoman untuk memonitor kualitas air yang mungkin digunakan sebagai irigasi ataupun air minum, yang akhirnya berakibat buruk
bagi orang yang mengkonsumsinya. Karena itu suatu pencemaran logam dalam lingkungan perairan perlu
diperhatikan secara serius, mengingat akan timbulnya akibat buruk bagi keseimbangan lingkungan hidup Chandra, 2006.
2.6.1 Aluminium
Aluminium adalah logam putih, yang liat dan dapat ditempa, bubuknya berwarna abu-abu. Ia melebur pada suhu 659
C. Bila terkena udara, objek-objek aluminium teroksidasi pada permukaannya, tetapi lapisan oksida ini melindungi
objek dari oksida lebih lanjut. Asam klorida encer dengan mudah melarutkan logam ini, pelarutan lebih lambat dalam asam sulfat encer atau asam nitrat encer
Svehla, 1985. Aluminium merupakan unsur terbanyak ketiga dalam kerak bumi.
Kebanyakan Aluminium yang dibawa air terdapat sebagai partikel-partikel mineral mikroskopik yang tersuspensi. Konsentrasi dari Aluminium yang terlarut
dalm kebanyakan air kemungkinan kurang dari 1,0 mgl. Aluminium adalah salah satu logam anorganik yang di jumpai dalam air minum. Konsentrasi Aluminium
yang tinggi bisa mengendap sebagai Aluminium hidroksida yang mempengaruhi kehidupan air. Aluminium juga memungkinkan gangguan neurologis pada
manusia seperti penyakit Alzheimer dan pikun Achmad, 2004.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Parning 2002 beberapa penggunaan aluminium yaitu untuk logam campuran, aluminium dicampurkan dengan logam-logam lain untuk
menghasilkan logam campuran yang kuat dan ringan. Misalnya, magnalium yaitu campuran 90 Al dan 10 Mg, digunakan untuk konstruksi pesawat terbang.
Aluminium dipakai untuk kabel listrik dan alat masak di dapur karena merupakan konduktor listrik dan panas. Aluminium tahan karat dan tidak beracun sehingga
dipakai sebagai bahan pembuatan peralatan dapur seperti panci dan sendok. Kelebihan aluminium pada batas yang telah ditetapkan dapat
menyebabkan gangguan kesehatan seperti gangguan suara, kejang-kejang pada otot serta dapat mengubah rasa dan bau pada air minum. Sehingga hal tersebut
dapat menurunkan kualitas pada air minum Achmad, 2004.
2.6.2 Mangan
Mangan adalah kimia logam aktif, abu-abu keputihan yang di tunjukkan pada simbol Mn dan nomor atom 25. Sumber Mangan dapat diperoleh dalam
biji-bijian beras, gandum yang belum diolah. Mangan Mn termasuk unsur terbesar yang terkandung dalam kerak bumi. Sumber mangan Mn paling utama
adalah pirolusit MnO, psilomelan dan rodokrosit MnCO. Mineral Mn tersebar secara luas, sebagian besar berupa oksida, silikat, dan karbonat. Sumber
Mn terbesar ditemukan di dasar laut, yaitu sekitar 24 bersama unsur lain. Mn bereaksi dengan air dan larut dalam larutan asam. Mn digunakan
sebagai bahan campuran logam karena Mn bisa menghasilkan logam sehingga mudah dibentuk, meningkatkan kualitas kekuatan logam, kekerasan dan
ketahanan. Sekitar 90 Mn di dunia digunakan dengan tujuan metalurgi, yaitu
Universitas Sumatera Utara
untuk produksi besi-baja, sedangkan penggunaan Mn untuk tujuan nonmetalurgi antara lain digunakan untuk membuat baterai kering, keramik dan gelas, serta
bahan kimia. Kadar Mn di lingkungan meningkat sejalan dengan meningkatnya aktivitas
manusia dan industri, yaitu berasal dari pembakaran bahan bakar. Mn yang bersumber dari aktivitas manusia dapat masuk ke lingkungan air, tanah, udara dan
makanan. Mn dalam dosis tinggi bersifat toksik. Paparan Mn dalam debu atau asap maupun gas tidak boleh melebihi 5 mgm karena dalam waktu singkat hal itu
akan menimbulkan toksisitas. Hasil uji coba menunjukkan bahwa paparan Mn lewat inhalasi pada hewan uji tikus bisa mengakibatkan toksisitas pada sistem
syaraf pusat. Paparan peroral Mn menunjukkan toksisitas yang rendah dibandingkan mikrounsur lain sehingga sangat sedikit dilaporkan kasus toksisitas
Mn peroral pada manusia. Kelebihan Mangan dapat terjadi bila lingkungan terkontaminasi oleh
mangan. Pekerja tambang yang mengisap Mangan yang ada pada debu tambang untuk jangka waktu lama, menunjukkan gejala-gejala kelainan otak disertai
penampilan dan tingkah laku abnormal Widowati, 2008. Toksisitas
Mangan Mn, relatif sudah tampak pada konsentrasi rendah.
Dengan demikian tingkat kandunhgan Mn yang diizinkan dalam air yang digunakan untuk keperluan domestik sangat rendah, yaitu dibawah 0,05 mgl
Achmad,2004. Endapan MnO akan memberikan noda-noda pada bahanbenda-benda
yang berwarna putih. Adanya unsur ini dapat menimbulkan bau dan rasa pada
Universitas Sumatera Utara
minuman. Konsentrasi Mn yang lebih besar dari 0,5 mgl, dapat menyebabkan rasa yang aneh pada minuman dan meninggalkan warna kecoklatan pada pakaian
dan dapat juga menyebabkan kerusakan pada hati. Konsentrasi standar maksimum yang ditetapkan Permenkes RI. untuk Mn ini adalah sebesar 0,4 mgl adalah
merupakan batas konsentrasi maksimal yang diperbolehkan Sutrisno, 1991.
2.7 Spektrofotometri Sinar Tampak Visible
Sinar ultraviolet mempunyai panjang gelombang antara 200-400 nm, sementara sinar tampak mempunyai panjang gelombang 400-750 nm. Warna sinar
tampak dapat dihubungkan dengan panjang gelombangnya. Sinar putih mengandung radiasi pada semua panjang gelombang di daerah sinar tampak. Sinar
pada panjang gelombang tunggal radiasi monokromatik dapat dipilih dari sinar putih sebagai contoh dengan alat prisma. Disebutkan juga warna komplementer,
yang mempunyai makna sebagai berikut: jika salah satu komponen warna putih dihilangkan biasanya dengan absorbsi maka sinar yang dihasilkan akan nampak
sebagai komplemen warna yang diserap tadi. Jadi jika warna biru 450 sampai 480 nm dihilangkan dari sinar putih tersebut atau warna biru diabsorbsi maka
radiasi yang dihasilkan adalah warna kuning Rohman, 2007.
Universitas Sumatera Utara
Table 2.1 Hubungan antara warna dengan panjang gelombang sinar tampak
Panjang gelombang Warna yang diserap
Warna yang diamatiwarna komplementer
400 – 435 nm 450 – 480 nm
480 – 490 nm 490 – 500 nm
500 – 560 nm 560 – 580 nm
580 – 595 nm 595 – 610 nm
610 – 750 nm Ungu lembayung
Biru Biru kehijauan
Hijau kebiruan Hijau
Hijau kekuningan Kuning
Orange Merah
Hijau kekuningan Kuning
Orange Merah
Merah anggur Ungu lembayung
Biru Biru kekuningan
Hijau kebiruan
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODE PENGUJIAN
3.1 Tempat
Penetapan kadar Aluminium Al dan Mangan Mn dilakukan di Perusahaan Daerah Air Minum PDAM Tirtanadi Limau Manis, bagian Instalasi
Pengolahan Air IPA di laboratorium Pengendalian Mutu yang bertempat di Limau Manis, Tanjung Morawa.
3.2 Sampel, Alat dan Bahan 3.2.1 Sampel
Air reservoir, yaitu air yang telah melalui filter sudah dapat dipakai untuk air minum. Air tersebut di ambil dari sungai Blumai yang melintasi kecamatan
Tanjung Morawa.
3.2.2 Alat
A. Aluminium
Bola karet, Kuvet 10 ml, Pipet 10 ml, spektrofotometer DR 2800, Tissue.
B. Mangan
Bola karet, Kuvet 10 ml, Pipet 10 ml, spektrofotometer DR 2800, Tissue.
3.2.3 Bahan A. Aluminium
Sampel air reservoir, Alu ver 3 Alumunium Reagent powder, Ascorbic Acid Powder, Bleaching 3 Reagent.
Universitas Sumatera Utara