2.4.1 Air Bersih
Air bersih adalah air yang sudah terpenuhi syarat fisik, kimia, namun bakteriologi belum terpenuhi. Tidak semua air bersih layak minum, tetapi air
minum biasanya berasal dari air bersih. Air bersih perlu diolah terlebih dahulu agar layak diminum dan menjadi air minum yang sehat Suriawiria, 2005.
Air yang di peruntukkan bagi konsumsi manusia harus berasal dari sumber yang bersih dan aman. Batasan-batasan sumber air yang bersih dan aman
tersebut, antara lain: a. Bebas dari kontaminasi kuman atau bibit penyakit
b. Bebas dari substansi kimia yang berbahaya dan beracun c. Tidak berasa dan tidak berbau
d. Dapat dipergunakan untuk mencukupi kebutuhan domestik dan rumah tangga e. Memenuhi standar minimal yang ditentukan oleh WHO atau Departemen
Kesehatan RI Air dinyatakan tercemar bila mengandung bibit penyakit, parasit, bahan-
bahan kimia yang berbahaya dan sampah atau limbah industri Chandra, 2006.
2.4.2 Air Minum
Untuk kepentingan masyarakat sehari-hari, persediaan air harus memenuhi standar air minum dan tidak membahayakan kesehatan manusia. Menurut WHO,
standar-standar air minum yang harus dipenuhi agar suatu persediaan air dapat dinyatakan layak sebagai air minum:
a. Memenuhi persyaratan fisik b. Memenuhi persyaratan Biologis
Universitas Sumatera Utara
c. Tidak mengandung zat-zat kimia d. Tidak mengandung radioaktif
Adapun persyaratan air minum yang layak minum baik secara fisik, kimia dan mikrobiologi menurut Peraturan Menteri Kesehatan Nomor: 429
Menkes Per IV 2010 Tanggal 19 April 2010 yaitu: 1. Syarat fisik, antara lain:
a. Air harus bersih dan tidak keruh b. Tidak berwarna
c. Tidak berasa dan tidak berbau d. Suhu antara 10-25 C sejuk
2. Syarat kimiawi, antara lain: a. Tidak mengandung bahan kimiawi yang mengandung racun
b. Tidak mengandung zat-zat kimiawi yang berlebihan c. Cukup yodium
d. pH air antara 6,5 – 9,2 3. Syarat mikrobiologi, antara lain: Tidak mengandung kuman-kuman
penyakit seperti disentri, tipus, kolera, dan bakteri patogen penyebab penyakit.
2.5 Peranan Air dalam Tubuh