Bidang Pembangunan Permasalahan Realisasi Program Kerja a. Kegiatan Pemerintahan dan Operasional

Laporan Tahunan Ditjen Hubla 2011 |BAB II KEGIATAN POKOK 100

b. Bidang Pembangunan

1 Telah dilaksanakan Pengadaan peralatan SAR sebanyak 39 set yang telah diserahkan kepada 39 tiga puluh Sembilan UPT Ditjen Hubla. Sumber : Dit. KPLP Ditjen Hubla 2011 Gambar II-47. Pengadaan Peralatan SAR 2 Telah dilaksanakan lanjutan pembangunan kapal patroli, sebagai berikut: a Kapal Patroli Kelas IA tahap II sebanyak 1 unit yang dikerjakan oleh galangan kapal PT. Nexus Engineering Indonesia NEI di Batam dan direncanakan selesai pada tahun 2012; Laporan Tahunan Ditjen Hubla 2011 |BAB II KEGIATAN POKOK 101 Sumber : Dit. KPLP Ditjen Hubl a 2011 Gambar II-48. Pembangunan Kapal Patroli Kelas IA b Kapal Patroli Kls IB tahap II sebanyak 1 unit yang dikerjakan oleh galangan kapal PT. Dumas Shipyard di Surabaya, dan direncanakan selesai pada Tahun 2012; Sumber : Dit. KPLP Ditjen Hubla 2011 Gambar II-49. Pembangunan Kapal Patroli Kls IB tahap II c Pembangunan Kapal Patroli Kelas I B Tahap I sebanyak 2 dua unit yang dikerjakan oleh galangan kapal PT. Daya Radar Utama di Jakarta. Laporan Tahunan Ditjen Hubla 2011 |BAB II KEGIATAN POKOK 102 3 Telah dilaksanakan pengadaan peralatan ROV Remotely Operated Vehicles sebanyak 2 unit, alat ini berfungsi untuk survei kondisi lokasi kecelakaan kapal di laut dan membantu proses evakuasi, yang telah diserahkan kepada Direktorat KPLP dan Kantor Pangkalan PLP Kelas I Tanjung Priok. Sumber : Dit. KPLP Ditjen Hubla 2011 Gambar II-50. Pengadaan Peralatan ROV Remotely Operated Vehicle Scan Sonar 4 Telah dilaksanakan pengadaan peralatan pemadaman kebakaran automatic type capsul sebanyak 2.375 buah yang telah diberikan kepada 33 tiga puluh tiga UPT Ditjen Hubla. Sumber : Dit. KPLP Ditjen Hubla 2011 Gambar II-51. Pengadaan Peralatan Pemadaman Kebakaran Laporan Tahunan Ditjen Hubla 2011 |BAB II KEGIATAN POKOK 103

c. Permasalahan

1 Keterlambatan dan kurang lengkapnya berkas laporan kecelakaan kapal yang dikirim oleh UPT Ditjen Hubla ke Kantor Pusat Cq. Direktorat KPLP, sehingga menghambat proses pemeriksaan. 2 Sistem pelaporan hasil pemeriksaan kapal asing masih dilakukan secara manual sehingga terjadi keterlambatan proses pelaporan yang dikirim ke DJPL untuk di input ke APCIS Asean Pacific Computeriszed Information System. 3 Adanya penghematan anggaran program kegiatan pada Dit. KPLP, sehingga sebagian kegiatan teknis dan pelatihan tidak dapat dilaksanakan. 4 Belum ada SOP Pamtib Pengamanan dan Ketertiban di pelabuhan yang mengatur kegiatan Syahbandar Kelas Utama dan Otoritas Pelabuhan Kelas Utama. 5 Kurangnya SDM KPLP baik di pelabuhan maupun pengawakan kapal negara yang memiliki ijazah kompetensi. 6 Permasalahan ganti rugi akibat pencemaran tumpahan minyak MONTARA masih dalam proses. 7 Kurangnya SDM KPLP yang ahli dan professional untuk pengawasan dalam kegiatan pemasangan kabel optik, pipa gas, penanganan kerangka kapal dan pekerjaan bawah air. 8 Kurangnya SDM PPNS yang professional serta minimnya dana untuk melakukan bantuan hukum dalam menangani kasus yang terjadi di Unit Pelaksana Teknis UPT. 9 Banyak permasalahan akibat dari pencemaran laut yang terjadi di perairan Indonesia dan pencemaran laut yang masuk kewilayah perairan Indonesia. Laporan Tahunan Ditjen Hubla 2011 |BAB II KEGIATAN POKOK 104 10 Pengawasan keselamatan pelayaran tidak maksimal karena kurangnya jumlah armada kapal patrol. 11 Pengelolaan Senjata api dan amunisi belum tertata dengan baik.

d. Upaya Mengatasi Permasalahan