Laporan Tahunan Ditjen Hubla 2011
|BAB II KEGIATAN POKOK 38
Malahayati, Ternate, Pontianak, Belawan, Ende, Sorong, Awarange, dan Tual.
6 Telah dilaksanakan SID Sedimentasi di 4 empat lokasi yaitu Samarinda,
Pontianak, Palembang dan Sampit.
Sedangkan untuk SID alur pelayarankolam pelabuhan telah dilaksanakan
pada 7 tujuh lokasi antara lain : Bima, Merauke, Kaimana, Atapupu, Susoh, Paloh dan Kolonedale.
3. Permasalahan
a. Rencana Induk Pelabuhan Batu Licin ditetapkan pada tahun 2007 sehingga belum diperlukan pemutakhiran data rencana induk pelabuhan, sedangkan untuk
pelabuhan Tanah Grogot terdapat surat dari Kementerian Kehutanan mengenai adanya kawasan konservasi di dalam daerah lingkungan kerja pelabuhan Tanah
Grogot sehingga pemutakhiran data terkait rencana induk pelabuhan Tanah Grogot belum dilaksanakan.
b. Direncanakan desain pembangunan fasilitas pelabuhan dan yang dibiayai Dana Reguler sebanyak 209 dua ratus sembilan lokasi pelabuhan, diantaranya 206
dua ratus enam lokasi yang telah terealisasi sedangkan 3 lokasi tidak terealisasi yaitu Muko-Muko, Serasan, dan Seluan karena permasalahan
sanggah banding, kekurangan dana pembangunan serta kurangnya koordinasi dari pihak-pihak terkait.
c. Untuk permohonan perijinan terlalu lama waktu untuk memproses karena dari pihak pemohon tidak segera melengkapi kekurangan persyaratan.
d. Dalam penyusunan standar dan pedoman teknis menghadapi permasalahan kekurangan SDM yang kompeten.
e. Dalam satu tahun anggaran, dana yang tersedia untuk kegiatan serah terima hasil pembangunan fasilitas pelabuhan tidak dapat mengakomodir dan harus
melibatkan berbagai pihak.
Laporan Tahunan Ditjen Hubla 2011
|BAB II KEGIATAN POKOK 39
4. Upaya Mengatasi Permasalahan
a. Dalam mengevaluasi dan peninjauan harus terkoordinasi dengan pihak-pihak terkait agar tidak terjadi kerancuan data;
b. Mengevaluasi secara cermat Rencana Anggaran Biaya Pembangunan dan memberi masukan dalam pembahasan, sehingga pembangunan dapat selesai
dengan cepat dan proses pelelangan harius sesuai dengan Pepres Nomor 35 Tahun 2011 selanjutnya pada proses perencanaan dan pengalokasian anggaran
direncanakan dan dilaksanakan secara matang dan terukur serta saling kerjasama antara pihak terkait;
c. Pihak pemproses mengkoordinasi pihak pemohon untuk segera melengkapi kekurangan persyaratan yang dimaksud;
d. Dalam penyusunan standar dan pedoman teknis, selanjutnya dianggarkan pada TA 2012 untuk disusun oleh konsultan atau pembentukan tim;
e. Menyusun Rencana Anggaran Biaya dengan tepat untuk terealiasinya serah terima di setiap lokasi dan melibatkan pihak terkait agar dapat terealisasi dan
terakomodir.
Laporan Tahunan Ditjen Hubla 2011
|BAB II KEGIATAN POKOK 40
C. DIREKTORAT PERKAPALAN DAN KEPELAUTAN 1. Program Kerja