22
3.2. Perkem bangan Bank Um um 3.2.1. Kelem bagaan dan Aset
Dari sisi kelem bagaan, jum lah bank um um pada t riw ulan IV-2008 t ercat at m engalam i peningkat an. Selama t riw ulan laporan t erdapat penambahan 2
dua kant or cabang bank umum yang beroperasi di w ilayah kerja KBI M at aram yakni Bank OCBC NISP di Kot a M at aram dan Bank M ega di Kabupat en Sumbaw a. Sement ara,
jumlah bank yang beroperasi di w ilayah NTB meningkat dari 16 bank pada t riw ulan IV- 2007 menjadi 18 bank pada t riw ulan laporan dengan jumlah kant or sebanyak 170
kant or yang t erdiri at as 1 Kant or Pusat KP, 36 Kant or Cabang KC, 46 Kant or Cabang Pembant u KCP, 30 Kant or Kas KK, dan 57 Kant or Unit KU.
Pada t riw ulan IV-2008, t ot al aset bank umum mencapai Rp8,66 t riliun at au t umbuh 20,97 . Pert umbuhan aset pada t riw ulan laporan ini t ercat at lebih t inggi
dibandingkan pert umbuhan pada t riw ulan yang sama
t ahun sebelum yang hanya sebesar 12,17 yoy.
Pert umbuhan aset bank umum yang cukup
signif ikan dari sisi akt iva dipengaruhi oleh
peningkat an DPK yang cukup t inggi dari t riw ulan
IV - 2007 yang hanya sebesar 10,30 yoy
dibandingkan dengan
peningkat an pada t riw ulan laporan yang mencapai
17,78 yoy, ant ara lain disebabkan kenaikan suku bunga t abungan akibat pengaruh kenaikan BI Rat e yang
berdampak pula t erhadap kenaikan suku bunga deposit o, yang t ercermin dari adanya beberapa bank yang berani memat ok suku bunga deposit o di at as 10 bahkan hingga
mencapai 14 per t ahun melampui suku bunga penjamin sebesar 10,00
1
. Dit ambah lagi Lembaga Penjamin Simpanan LPS pada bulan Okt ober 2008 lalu t elah menaikkan
jumlah penjaminan simpanan menjadi sebesar Rp2 miliar dari Rp100 jut a. Sedangkan dari sisi pasiva dipengaruhi oleh peningkat an kredit yang mencapai sebesar 25,88
melampui t arget indikat if pert umbuhan kredit nasional sebesar 20 .
1
Lihat Surat Edaran Lembaga Penjamin Simpanan No.SE.12KEX2008 tentang Penetapan Tingkat Bunga yang Wajar untuk Simpanan di Bank Umum.
Perkembangan Asset BU berdasarkan kegiatan usaha
1,000 2,000
3,000 4,000
5,000 6,000
7,000 8,000
Tw1Tw2 Tw3Tw4Tw1Tw2Tw3Tw4Tw1Tw2Tw3Tw4Tw1Tw2Tw3Tw4 2005
2006 2007
2008
Milyar Rp
- 10.00
20.00 30.00
40.00 50.00
60.00 70.00
80.00
BU Kon BU Sy
BUK yoy BUS yoy
Ket : BU Kon BUK = Bank Umum Konvensional, BU Sy BUS = Bank Umum Syariah
Graf ik 3.1.
Sumber : KBI M at aram
23 Bank umum yang beroperasi secara syariah pert umbuhan asetnya t erus
menunjukkan peningkat an sebesar 7,38 point yait u dari 48,55 pada t riw ulan IV-2007 menjadi 55,93 pada t riw ulan laporan, namun pangsanya t erhadap t ot al aset
perbankan di NTB baru mencapai 3,91 .
3.2.2. Penghim punan Dana Pihak Ket iga DPK
Pert um buhan DPK bank um um pada t riw ulan IV-2008 m eningkat , t erut am a didorong oleh pert um buhan deposit o. Pert umbuhan DPK pada t riw ulan
laporan sebesar 17,78 yoy dengan nominal Rp6,36 t riliun, jauh lebih t inggi dibandingkan t riw ulan yang sama t ahun 2007 yang t umbuh hanya sebesar 10,30
yoy. Berdasarkan jenisnya, pert umbuhanpeningkat an DPK t ert inggi t erjadi pada simpanan masyarakat dalam bent uk deposit o berjangka yang meningkat cukup
signif ikan dari t riw ulan III 2008 sebesar 12,95 yt d, mencapai 37,53 yt d pada t riw ulan IV 2008 dengan nominal t ercat at sebesar Rp1,32 t riliun. Disusul peningkat an
pert umbuhan t abungan dari sebesar 4,02 yt d pada t riw ulan III 2008 menjadi 17,96 pada t riw ulan laporan, dan pert umbuhan giro yang mengalami perlambat an dari
t umbuh sebesar 31,12 yt d pada t riw ulan III 2008 menjadi sebesar 1,10 yt d pada t riw ulan laporan.
Peningkat an suku bunga acuan BI Rat e hingga mencapai 9,50 Okt ober
2008 mendorong kenaikan suku bunga DPK yang dit aw arkan oleh perbankan, t erut ama pada deposit o berjangka. Hal ini dipengaruhi oleh isu kesulit an likuidit as
yang dialami oleh indust ri perbankan, dan juga dit unjukkan oleh pert umbuhan kenaikan suku bunga deposit o yang lebih besar dibandingkan kenaikan suku bunga
kredit . Graf ik 3.2
Graf ik 3.3
Sumber : KBI
M ataram
Sumber : KBI M at aram
-5. 00 0.00
5.00 10.00
15.00 20.00
25.00 30.00
500 1,000
1,500 2,000
2,500 3,000
3,500 4,000
4,500
Tw 1
Tw 2
Tw 3
Tw 4
Tw 1
Tw 2
Tw 3
Tw 4
Tw 1
Tw 2
Tw 3
Tw 4
2006 2007
2008 Rp milyar
Perkembangan DPK Bank Umum di NTB
giro deposito
tabungan DPK ytd kanan
20.00 10.00
- 10.00
20.00 30.00
40.00 50.00
Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 2006
2007 2008
Pertumbuhan DPK Bank Umum ytd
giro tabungan
deposito
24 Selain it u, adanya krisis keuangan global akan membuat pemilik dana lebih
hat i -hat i dalam menempat kan dananya. Selama ini deposit o dianggap sebagai inst rumen invest asi yang relat if aman ket imbang inst rumen lain.
Berdasarkan kelompok bank, DPK bank umum masih dikuasai kelompok bank umum pemerint ah dengan pangsa 69,80 sedangkan bank umum sw ast a dengan
pangsa 30,20 . Hal ini disebabkan oleh jumlah kant or bank umum milik pemerint ah lebih banyak dan t ersebar sampai ke pelosok w ilayah NTB.
Seiring dengan t ren kenaikan suku bunga perbankan beberapa bulan t erakhir, diperkirakan persaingan ant ar bank kembali t erjadi dalam hal perebut an dana yang
bersumber dari deposit o, mengingat produk t ersebut lebih disenangi nasabah dengan t enor lebih pendek, meskipun proporsi penyimpanan dana masyarakat pada saat ini
masih lebih didominasi dalam bent uk t abungan 60,61 .
3.2.3. Perkem bangan Kredit Bank Um um Sinyal m elam bat nya ekonom i global yang dipicu oleh krisis kredit
perum ahan di Am erika Serikat AS t idak m engurangi opt im ism e kalangan bankir NTB unt uk m engguyuri sekt or riil dengan kredit perbankan. Secara
nominal, jumlah kredit yang disalurkan bank umum di NTB pada t riw ulan IV-2008 sebesar Rp5,98 t riliun. Pert umbuhan kredit secara t ahunan mencapai 25,88 sedikit
lebih t inggi dibandingkan t ahun sebelumnya yang mencapai 25,51 yoy, namun secara t riw ulanan t erjadi perlambat an dan hanya t umbuh sebesar 2,35 qt q. Jenis
kredit yang menjadi konsent rasi perbankan disaat laju inf lasi yang masih t inggi adalah unt uk jenis kredit yang pot ensial dengan risiko kredit yang rendah yait u kredit
konsumt if . Selain it u, perbankan juga cenderung memberikan kredit unt uk jangka pendek.
Perkembangan DPK BU milik perorangan
giro tabungan
deposito
500 1,000
1,500 2,000
2,500 3,000
3,500 4,000
4,500 5,000
Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 2006
2007 2008
miliar Rp
Graf ik 3.4
Sumber : KBI M at aram
25 Berdasarkan hasil survei opini pimpinan bank umum di NTB pada t riw ulan IV-
2008, bahw a pelaksanaan f ungsi int ermediasi perbankan yang dit unjukkan dengan indeks penyaluran kredit
2
mengalami penurunan di t riw ulan IV 2008 dan mencapai t it ik t erendahnya dib andingkan t ahun-t ahun sebelumnya, yakni sebesar 125,00. Hasil
yang dit unjukkan oleh pencapaian Indeks Penyaluran Kredit ini sejalan dengan pert umbuhan baki debet penyaluran kredit bank umum di NTB pada t riw ulan IV 2008
det ail pada graf ik 3.6. Keduanya mengalami penurunan yang cukup t ajam pada t riw ulan berjalan. Penurunan ini ant ara lain disebabkan karena t arget penyaluran
kredit oleh Bank Umum sebagian besar t elah t erpenuhi, sehingga Bank Umum lebih berkonsent rasi unt uk memperbaiki kualit as kredit yang t elah diberikan dari sisi aspek
pengaw asan kredit , t ercermin dari adanya perbaikan rasio Non Perf orming Loan NPL dari 2,79 pada t riw ulan III 2008 menjadi sebesar 2,36 di t riw ulan IV 2008
Disamping it u, permint aan kredit pada t riw ulan berjalan mengalami penurunan dan mencapai t it ik t erendah semenjak t riw ulan III – 2005, sesuai dengan respon pejabat
bank yang menyat akan bahw a permint aan kredit pada t riw ulan IV 2008 meningkat
2
Indeks Penyaluran Kredit IPK
adalah indeks jumlah persentase opini pimpinan bank umum terhadap rata -rata kredit ditambah jumlah kredit baru yang telah disetujui pada triw ulan yang
bersangkut an
Pertumbuhan Kredit Bank Umum yoy
1,000 2,000
3,000 4,000
5,000 6,000
7,000
Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 2006
2007 2008
milyar Rp -
5.00 10.00
15.00 20.00
25.00 30.00
Kredit nominal Kredit yoy
Pert um buhan Baki Debet NTB vs Indeks Penyaluran Kredit
- 100,000
200,000 300,000
400,000 500,000
600,000
Q 3 Q 4 Q 1 Q 2 Q 3 Q 4
Q 1 Q 2 Q 3 Q 4 Q 1 Q 2 Q 3
Q 4 2005
2006 2007
2008 120.00
130.00 140.00
150.00 160.00
170.00 180.00
190.00 Pert umbuhan
Baki Debet skala kir i -
dalam jut a Rp Indeks
Penyalur an Kredit skala
kanan
Graf ik 3.5
Sumber : KBI M at aram
Graf ik 3.6
Sumber : KBI M at aram
26 hanya sebanyak 55,88 responden dibandingkan t riw ulan sebelumnya sebanyak
70,59 . Penyebab ut ama t urunnya permint aan kredit dikarenakan t ingginya suku bunga kredit akibat pengaruh t ingginya inf lasi yang dapat menyebabkan t urunnya
prospek usaha nasabah, disamping persyarat an kredit yang lebih ket at . Selain t erjadinya penurunan permint aan kredit , kondisi ekonomi daerah NTB
juga belum menunjukkan adanya percepat an yang signif ikan. Hal ini dit unjukkan dengan jumlah permohonan kredit baru yang menurun jika dibandingkan dengan
t riw ulan sebelumnya. Secara int ernal bank umum, 60 responden menyat akan bahw a penurunan permohonan kredit baru diakibat kan karena adanya permasalahan
mengenai penurunan kualit as port of olio kredit dan 20 responden menyat akan diakibat kan oleh likuidit as yang t idak mencukupi. M eskipun secara keseluruhan t erjadi
penurunan permint aan kredit baru pada Bank Umum di w ilayah NTB, namun pada bank umum pelapor yang dimiliki oleh pemerint ah dengan mayorit as responden
68,18 menyat akan t elah t erjadi peningkat an permint aan kredit baru .
Penyaluran kredit oleh bank umum di NTB masih dominan unt uk konsumt if mencapai 60,99 . Sement ara it u, pangsa kredit sekt or produkt if masih relat if kecil
yait u unt uk kredit modal kerja sebesar 33,01 dan kredit invest asi sebesar 6,00 . Penyebabnya adalah bank umum lebih cenderung menyalurkan kredit secara hat i -hat i
dengan melihat pat okan risiko bisnis yang paling rendah baik secara jangka pendek maupun panjang. Rasio NPL gross bank umum sekt or konsumt if pada periode ini hanya
sebesar 0,80 sedangkan NPL pada kredit modal kerja sebesar 5,10 dan invest asi 3,18 . Disamping it u, belum adanya perkembangan yang signif ikan t erhadap
kepast ian berusaha di NTB t erut ama masalah inf rast rukt ur sepert i list rik dan jalan, perizinan dan permasalahan dengan masyarakat di sekit ar lingkungan t empat berusaha
t ermasuk masalah jaminan keamanan masih menjadi ganjalan ut ama para invest or
-20.00 0.00
20.00 40.00
60.00 80.00
100.00
BUP BUS
BUP BUS
BUP BUS
BUP BUS
BUP BUS
BUP BUS
BUP BUS
BUP BUS
BUP BUS
BUP BUS
Tw.III- 06
Tw.IV- 06
Tw.I-07 Tw.II- 07
Tw.III- 07
Tw.IV- 07
Tw.I-08 Tw.II- 08
Tw.III- 08
Tw.IV- 08
Prioritas Penyaluran Kredit hasil Survei Opini Pimpinan Bank Umum
Modal Kerja Investasi
Konsumsi
Graf ik 3.7
Sumber : KBI M at aram
27 yang ingin menanamkan dananya di NTB, sehingga pada gilirannya bank umum masih
sangat sedikit menyalurkan dananya pada kredit invest asi.
Secara sekt oral, pert umbuhan t ert inggi yoy t erjadi pada sekt or pert ambangan mencapai 2.983,70 dan konst ruksi sebesar 45,44 karena adanya penambangan bat u
pasir di Kabupat en Lombok Tengah dalam rangka pembangu nan Bandara Int ernasional Lombok BIL dan mengant isipasi proyek-proyek pemerint ah. Sement ara sekt or
primadona NTB sepert i perdagangan, hot el dan
rest oran t umbuh 13,67 yoy sedangkan sekt or
pert anian mengalami kont raksi -4,45 yoy. Pada
periode laporan ini, penyumbang NPL gross
t ert inggi t erjadi pada sekt or pert anian sebesar 7,05
diikut i oleh sekt or konst ruksi sebesar 6,29 , sekt or
perdagangan, hot el dan rest oran 5,37 dan jasa sosial sebesar 2,10 , sedangkan sekt or ekonomi dengan NPL
t erendah t erjadi pada sekt or pert ambangan dan sekt or list rik, gas dan air masing- masing sebesar 0,00 .
2006 2007
2008 Pert.Q4-08
Tw1 Tw2
Tw3 Tw4
Tw1 Tw2
Tw3 Tw4
Tw1 Tw2
Tw3 Tw4
yoy 1 Menurut Jenis Penggunaan
3,367 3,562
3,698 3,782
3,938 4,380
4,685 4,747
4,898 5,462 5,838
5,975 25.87
- Modal Kerja 1,250
1,316 1,408
1,470 1,544
1,697 1,774
1,742 1,726
1,927 1,977 1,972
13.22 - Investasi
352 381
395 401
409 393
382 407
374 363
375 358
-12.06 - Konsumsi
1,766 1,864
1,895 1,910
1,984 2,290
2,529 2,598
2,799 3,172 3,486
3,645 40.30
2 Menurut Sektor Ekonomi - Pertanian
173 150
149 155
168 188
170 158
159 189
165 152
-3.96 - Pertambangan
1 7
8 7
2,983.70 - Industri Pengolahan
46 47
48 44
49 51
49 49
55 57
60 69
41.64 - Listrik, Gas dan Air
2 2
2 2
2 2
2 2
1 1
1 1
-36.83 - Konstruksi
51 52
81 85
101 86
115 69
60 85
98 100
45.44 - Perdag.Hotel Rest
1,128 1,199
1,305 1,367
1,385 1,481
1,512 1,496
1,557 1,666 1,700
1,700 13.64
- Pengangkt Komunik 26
26 27
26 26
30 31
35 38
36 40
37 4.62
- Jasa dunia usaha 126
164 128
125 155
175 178
229 189
207 217
207 -9.47
- Jasa sosial 44
49 56
59 60
72 95
108 38
37 42
44 -59.10
- Lain-lain 1,770
1,871 1,902
1,918 1,991
2,295 2,534
2,602 2,803
3,177 3,507 3,658
40.59 3 Suku bunga kredit
- Modal Kerja 16.73
16.91 16.95
16.64 16.11
15.93 15.36
15.18 14.81
14.22 14.64 15.62
- Investasi 16.45
16.28 16.26
16.11 15.63
15.6 15.21
15.10 14.42
14.44 14.50 15.58
- Konsumsi 15.42
15.45 15.36
15.39 14.93
14.58 14.3
14.16 13.89
13.75 13.78 13.90
Penyaluran Kredit
Perkembangan Kredit Bank Umum di NTB
Miliar Rp
Perkembangan LDR dan NPL Bank Umum
0.00 20.00
40.00 60.00
80.00 100.00
120.00
Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 Tw1 Tw2 Tw3 Tw4 2005
2006 2007
2008 -2.00
-1.00 0.00
1.00 2.00
3.00 4.00
LDR NPL-kanan
NPL net -kanan
Tabel 3.2
Sumber : KBI M at aram
Graf ik 3.8
Sumber : KBI M at aram
28 Sejalan dengan peningkat an penyaluran kredit oleh bank umum yang berlokasi di
NTB, peningkat an juga t erjadi pada kredit yang diserap di w ilayah NTB baik yang
disalurkan oleh bank umum berlokasi di NTB maupun oleh bank umum di luar NTB.
Kredit yang disalurkan ke Provinsi NTB sampai dengan bulan Nopember 2008 mencapai Rp6,70 t riliun at au t umbuh 29,04 yoy. Sement ara it u, kredit yang disalurkan oleh
bank umum yang berlokasi di NTB posisi Nopember 2008 hanya mencapai Rp5,98 triliun at au t umbuh 25,88 yoy. Jadi ada sekit ar Rp 720 miliar dana yang bersumber dari luar
NTB yang masuk ke NTB, yang secara t idak langsung mengindikasikan bahw a NTB cukup prospekt if menyerap dana perbankan dari luar NTB unt uk mengembangkan
dunia usaha oleh para bankir nasional.
3.4. Perkem bangan Kredit UM KM Bank Um um