Belum Terwujudnya Disiplin Pasar Belum Adanya Keseragaman Metoda Valuasi

46 Bab 5 sebagai standby buyer, akan menghadapi peningkatan risiko harga yang signifikan terutama jika melakukan repurchase agreement repo obligasi Pemerintah dengan MI. Beberapa bank melakukan perjanjian repo dengan MI, yaitu bilamana terjadi penarikan redemp- tion dalam jumlah besar, MI dapat menjual kembali obligasi Pemerintah kepada bank dimaksud. Apabila suku bunga SBI menurun, harga obligasi Pemerintah yang menjadi underlying asset reksadana pendapatan tetap akan meningkat sehingga bank yang melakukan repo dengan menghadapi eksposur risiko harga yang tinggi.

b. Risiko Likuiditas Yang Dihadapi MI

Investor belum sepenuhnya memahami risiko investasi dalam reksadana, khususnya yang berkaitan dengan redemption jika investasi dalam reksadana jatuh tempo. MI menghadapi risiko likuiditas apabila terjadi penjualan kembali redemption secara massal dalam jangka waktu singkat oleh pemegang unit penyertaan. Selain itu, risiko likuiditas sebagai akibat redemption ini juga sangat mungkin terjadi jika intermediasi perbankan mulai berjalan. Hal tersebut juga dapat diakibatkan adanya perubahan mendasar dalam kebijakan suku bunga atau instrumen moneter. Selanjutnya, risiko likuiditas yang dihadapi oleh MI bertambah besar jika terhjadi penurunan NAB yang pada umumnya mendorong terjadinya penarikan. Hal ini dapat terjadi terutama pada kondisi dimana investor Indonesia pada umumnya belum memiliki pengetahuan yang memadai mengenai invetasi pada instrumen non- bank serta masih bersikap menghindari risiko risk- averse.

c. Belum Terwujudnya Disiplin Pasar

Mengingat disiplin pasar di Indonesia belum sepenuhnya terwujud dengan baik, investasi dalam reksadana memiliki eksposur risiko yang berpengaruh pada kondisi stabilitas sistem keuangan dalam jangka panjang. Pada saat ini disklosur dan transparansi Manajer Investasi masih relatif terbatas, sehingga in- vestor belum sepenuhnya memahami risiko investasi dalam reksadana terutama berkaitan dengan risiko kredit, risiko likuiditas, dan risiko harga.

d. Belum Adanya Keseragaman Metoda Valuasi

Bapepam pada saat ini belum mengeluarkan ketentuan mengenai metoda valuasi harga obligasi. Belum adanya keseragaman metoda penentuan harga obligasi yang ditetapkan BAPEPAM sangat berpotensi merugikan investor reksadana terutama ketika mereka ingin me-redeem investasi mereka. Pada saat ini, harga obligasi pada saat pembelian kembali oleh bank sangat tergantung pada metoda penentuan harga yang digunakan oleh MI, apakah mark to market atau amor- tization diamortisasi sampai dengan jatuh tampo am- ortization atau mempergunakan cara penilaian lainnya. 47 Pasar Modal Boks 6 : Reksadana Reksadana merupakan instrumen investasi untuk menghimpun dana dari investor untuk diinvestasikan dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi MI 1 . Setiap jenis reksadana memiliki bentuk hukum legal entity dan NPWP. Selain memberikan penghasilan re- turn, reksadana juga merupakan instrumen untuk diversifikasi risiko. Reksadana di Indonesia berkembang pesat sejak tahun 2002. Hal tersebut terutama didorong oleh peran aktif perbankan dalam memasarkan reksadana dan adanya insentif pajak dan penurunan tingkat sukubunga deposito berjangka. Terdapat sekitar 131 jenis reksadana dengan total dana yang dikelola Rp56.093,90 milyar. Berdasarkan bentuknya, reksadana dapat digolongkan menjadi : 1. Reksa dana perseroan corporate type – penghimpunan dana dengan menjual saham yang selanjutnya diinvestasikan pada beberapa jenis efek di pasar modal maupun pasar uang. Reksadana ini dibedakan lagi menjadi Reksa Dana Perseroan Tertutup dan Terbuka. 2. Reksa dana Kontrak Investasi Kolektif contrac- tual type - kontrak antara MI dengan bank kustodian yang mengikat pemegang Unit Penyertaan dimana MI diberi wewenang untuk mengelola portofolio investasi kolektif dan bank kustodian diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan kolektif. Bentuk ini lebih populer dibandingkan reksadana perseroan. Berdasarkan portofolio investasinya, reksadana dapat dibedakan menjadi : 1. Reksa Dana Pasar Uang Money Market Fund - kumpulan investasi pada efek yang bersifat utang dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun. Tujuannya adalah menjaga likuiditas dan modal; 2. Reksa Dana Pendapatan Tetap Fixed Income Fund - kumpulan investasi minimal 80 dari aktivanya dalam bentuk utang. Reksa dana ini berisiko relatif lebih besar dari pada reksadana pasar uang. Tujuannya adalah untuk menghasilkan tingkat pengembalian yang stabil; 3. Reksa Dana Saham Equity Fund - kumpulan investasi minimal 80 dari aktivanya dalam bentuk efek bersifat ekuitas. Returnnya lebih tinggi namun risikonya juga lebih tinggi dari jenis reksa dana sebelumnya; 4. Reksa Dana Campuran Discretionary Fund - kumpulan investasi dalam efek bersifat ekuitas dan hutang. Kinerja reksadana dicerminkan oleh Nilai Aktiva Bersih NAB yaitu nilai pasar wajar dari seluruh efek dan kekayaan lainnya dari reksa dana dikurangi dengan seluruh kewajiban reksadana yang menjadi beban reksadana sampai periode tersebut. NAB per unit penyertaan pada hari pertama penawaran reksa dana pada umumnya adalah Rp. 1.000, sedangkan NAB per unit penyertaan selanjutnya adalah total NAB reksa dana dibagi jumlah unit penyertaan yang beredar pada hari yang bersangkutan. Bank Kustodian wajib menghitung NAB per unit penyertaan setiap hari berdasarkan nilai pasar wajar yang ditetapkan oleh MI yang disampaikan kepada MI setiap hari bursa sebagai dasar penetapan NAB. Reksadana contractual type diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1996. Sampai dengan akhir Desember 2002 terdapat 122 macam jenis reksadana yang telah diterbitkan oleh perusahaan sekuritas yang bertindak sebagai Manajer Investasi MI. Reksadana 48 Bab 5 berkembang cepat pada tahun 2002 terutama setelah bank lebih aktif menjadi brokernya. Atas jasa layanan tersebut bank akan menerima imbalan brokerage fee tertentu dari MI. Dengan demikian, reksadana telah menjadi salah satu alternatif investasi yang menarik bagi masyarakat selain deposito berjangka. Di Malaysia dan Amerika Serikat investasi pada reksa dana masing- masing telah mencapai 50 serta 60 dari total portofolio investasi keuangan. Mekanisme penjualan reksa dana melalui bank digambarkan dalam mekanisme berikut.

a. Saat Pembelian Reksa Dana :