Profil Bakpia Tutut Logo

g. Model Pada kasus ini, model lebih cenderung berfungsi sebagai hiasan, pajangan atau miniatur, selain itu bentuk model dapat berupa merchandise atau souvenir yang nantinya akan dijual. Semisal seperti kaos, kalender, gantungan kunci, topi, payung, dan sebagainya.

5. Profil Bakpia Tutut

Rumah produksi sekaligus tempat penjualan Bakpia Tutut berlokasi di kecamatan Galur, tepatnya di Sewugalur, Karangsewu, Galur, Kulon Progo sebelah selatan lapangan Mbabrik. Bermodalkan niat dan tekad yang kuat maka berdirilah Bakpia Tutut pada tahun 2009. Nama Bakpia Tutut sendiri diambil dari penggabungan nama suami istri, yaitu Triyanto dan Tutik. Kelebihan dari bakpia ini adalah ukuran bakpia yang relatif lebih besar dari ukuran bakpia pada umumnya dipasaran, dengan cita rasa yang khas dan enak. Untuk satu kotak bakpia dengan isi 15 biji dibanderol dengan harga yang relatif murah yaitu hanya Rp. 11.500,- dan untuk isi 20 biji dibandrol dengan harga Rp. 15.000,-. Walaupun masih dikatakan bakpia rumahan, karena memang bukan pabrik, tetapi perbulan Bakpia Tutut dapat menghasilkan rata-rata 3000 dos bakpia. Bakpia ini juga dipercaya untuk mengisi brand Bakpia 73. Lokasi rumah produksi Bakpia Tutut ini menempati sebuah rumah tua pada masa penjajahan Belanda, karena daerah Mbabrik memang dulunya adalah sebuah kota paling barat diwilayah Yogjakarta dan menjadi pabrik gula dan juga stasiun. Pada bagian depan rumah tersebut terdapat sebuah spanduk dan papan penunjuk jalan signsystem yang bisa dikatakan alakadarnya. 28

BAB III METODE PERANCANGAN

A. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam perancangan media promosi ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian menghasilkan data deskriptif berupa kakta-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati. Berikut proses penelitian kualitatif Bungin, 2007: 108. 1. Observasi Teknik pengumpulan data verbal yang mengharuskan peneliti terjun kelapangan mengamati hal-hal yang berkaitan dengan ruang, tempat, perilaku, kegiatan, peristiwa, dan tujuan. Sebelum melakukan observasi ke Rumah Produksi Bakpia Tutut, peneliti mempersiapkan data yang akan dicari pada saat observasi dengan membuat daftar berupa data yang nantinya akan dicari sewaktu melakukan observasi. Kemudian setelah data observasi siap, peneliti terjun kelapangan guna mencari kelengkapan data. 2. Wawancara Pertemuan yang berlangsung antara narasumber dengan pewawancara. Hal ini bertujuan untuk memperoleh informasi berupa data verbal dari pemilik Rumah Produksi Bakpia Tutut dan beberapa karyawan. Akan tetapi sebelum peneliti terjun kelapangan dan melakukan wawancara dengan narasumber, peneliti sebelumnya telah menyiapkan daftar pertanyaan yang akan diajukan kepada narasumber guna melengkapi data.