Uji kerenyahan cookies secara instronmeter Apriantono, et al., 1989 Uji organoleptik aroma dan rasa Soekarto, 1981 Uji organoleptik tekstur Soekarto,1981 Karateristik Kimia Tepung Talas dan Tepung Kacang Hijau

7. Uji kerenyahan cookies secara instronmeter Apriantono, et al., 1989

Pengukuran kekerasan cookies dilakukan dengan menggunakan instronmeter 1140 Table Model Food Tester dengan skala amplifier 10, 20, dan 50 dengan skala char terbesar 10. Faktor konversi untuk skala penuh ditentukan sebesar 10. Contoh cookies untuk yang sudah ditimbang beratnya dimasukkan ke dalam cramer shear. Penekanan dilakukan hingga cookies hancur dan besarnya tekanan dibaca pada kurva yang diperoleh. Penekanan dilakukan dikeempat sisi cookies. angka kerenyahan cookies Uji kerenyahan secara instronmeter grcm 2 = Luas diamater alat

8. Uji organoleptik aroma dan rasa Soekarto, 1981

Penentuan uji organoleptik terhadap aroma dan rasa dilakukan dengan uji kesukaan atau uji hedonik terhadap 30 panelis. Caranya contoh diuji secara acak dengan memberikan kode pada bahan yang akan diuji. Nilai organoleptik aroma dan rasa menggunakan 1 tabel parameter dengan proporsi aroma 50 dan rasa 50, dengan ketentuan penilaian pada Tabel 5 berikut : Tabel 5. Skala uji hedonik nilai organoleptik aroma dan rasa Skala Hedonik Skala Numerik Sangat Suka 4 Suka 3 Agak Suka 2 Tidak Suka 1

9. Uji organoleptik tekstur Soekarto,1981

Penentuan uji organoleptik terhadap tektur dilakukan dengan uji kesukaan atau hedonik. Caranya contoh diuji secara acak dengan memberikan Universitas Sumatera Utara kode pada bahan yang akan diuji oleh 30 orang panelis. Penilaian dilakukan berdasarkan kriteria pada Tabel 6 berikut : Tabel 6. Skala uji mutu hedonik tekstur Skala Hedonik Skala Numerik Sangat Renyah 4 Renyah 3 Agak Renyah 2 Tidak Renyah 1 HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Karateristik Kimia Tepung Talas dan Tepung Kacang Hijau

Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan terhadap karakteristik tepung talas dan tepung kacang hijau, diperoleh karateristik kimia tepung talas dan tepung kacang hijau yang dapat dilihat pada Tabel 7 dan Tabel 8. Tabel 7. Karakteristik kimia tepung talas Perlakuan Kadar Air Kadar Abu Kadar Protein Kadar Lemak Kadar Serat Kadar Oksalat mg100 g TT 1 6,782 2,09 3,721 3,483 2,198 10,778 TT 2 5,511 2,089 3,559 4,141 1,653 10,795 TT 3 4,023 2,245 2,909 4,746 2,353 5,392 Rataan 5,439 2,1413 3,3963 4,1233 2,068 8,9883 Keterangan: TT Tepung Talas Tabel 8. Karaktersitik kimia tepung kacang hijau Perlakuan Kadar Air Kadar Abu Kadar Protein Kadar Lemak Kadar Serat TKH 1 11,161 2,106 12,528 4,054 7,069 TKH 2 10,599 1,885 13,590 5,974 7,846 TKH 3 10,939 1,744 14,538 4,869 6,066 Rataan 10,900 1,912 13,552 4,966 6,994 Keterangan: TKH Tepung Kacang Hijau Tabel 7 dan 8 menunjukkan bahwa perbedaan jenis tepung mempengaruhi nilai pada kadar air, kadar abu, kadar protein, kadar lemak, dan kadar serat serta kadar oksalat pada tepung talas. Tepung talas dan tepung kacang hijau baik digunakan sebagai pembuatan produk, sehingga dapat dihasilkan produk yang lebih beraneka ragam dan dapat mengurangi penggunaan tepung terigu.

2. Karateristik Cookies