2. Wawancara
Menurut Esterberg dalam Sugiyono 2012: 316 wawancara merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide
melalui tanya jawab sehingga dapat ditemukan susunan makna yang berhubungan dalam suatu topik tertentu. Wawancara dilakukan oleh
interviewer sebagai pihak yang mengajukan pertanyaan dengan interviewee sebagai pihak yang memberikan jawaban untuk
memperoleh informasi lebih mendalam berkenaan dengan topik yang dikaji dalam hal ini fungsi dan bentuk penyajian musik Gejog Lesung
di Candirejo, Bokoharjo, Prambanan, Sleman – Yogyakarta.
Dalam penelitian ini teknik wawancara yang digunakan peneliti berupa wawancara semiterstruktur yang bersifat bebas dengan tujuan
menemukan permasalahan secara lebih terbuka dengan meminta pendapat serta ide dari informan yang telah ditetapkan. Dalam
melakukan wawancara, peneliti perlu mendengarkan secara teliti dan mencatat apa yang dilakukan oleh informan dengan menggunakan alat
bantu seperti tape recorder, gambar, dan material lain yang dapat membantu wawancara menjadi lancar Sugiyono, 2012: 318.
Adapun wawancara yang dilakukan dengan infroman yang telah ditetapkan sebagai berikut:
a. Mas Surono, wawancara dilakukan di kediamannya di Dusun
Candirejo pada tanggal 22 Juli 2014 pukul 10.00 WIB berkenaan
tentang fungsi dan bentuk penyajian musik Gejog Lesung yang berkembang di Dusun Candirejo.
b. Bapak Jayeng Legowo, wawancara dilakukan di Ramayana
Prambanan pada tanggal 22 Juli 2014 pukul 19.00 berkenaan tentang fungsi musik Gejog Lesung.
c. Bapak Sugeng Sobari, wawancara dilakukan di kediamannya di
Dusun Candirejo pada tanggal 23 Juli 2014 pukul 09.00 WIB berkenaan tentang fungsi dan bentuk penyajian musik Gejog
Lesung yang berkembang di Dusun Candirejo. d.
Mbak Ngadini, wawancara dilakukan di kediamannya di Dusun Candirejo pada tanggal 23 Juli 2014 pukul 10.45 WIB berkenaan
tentang fungsi dan bentuk penyajian musik Gejog Lesung yang berkembang di Dusun Candirejo.
e. Mas Heru Purnomo, wawancara dilakukan di kediamannya di
Dusun Candirejo pada tanggal 10 Agustus 2014 pukul 19.30 WIB berkenaan tentang fungsi dan bentuk penyajian musik Gejog
Lesung yang berkembang di Dusun Candirejo.
3. Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu berupa tulisan, gambar, atau karya
– karya monumental dari seseorang Sugiyono, 2012: 326. Dokumen sudah lama digunakan dalam
penelitian sebagai sumber data karena dalam banyak hal dokumen sebagai sumber data dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan serta
meramalkan. Dokumen merupakan sumber yang stabil, kaya, dan mendorong, bersifat alamiah sesuai dengan konteks, lahir dan berada
dalam konteks. Dalam penelitian ini, teknik dokumentasi merupakan pelengkap dari teknik observasi dan wawancara. Teknik dokumentasi
dapat dilakukan dengan mengumpulkan dokumen publik ataupun dokumen pribadi dengan mendokumentasikan buku harian selama
penelitian, menganalisis dokumen publik serta meminta foto partisipan atau merekam suara partisipan dengan alat perekam.
Adapun data – data yang dikumpulkan dalam dokumentasi yaitu
berupa rekaman audio, audio visual, catatan – catatan pribadi informan
serta foto – foto yang diperoleh ketika di lapangan terkait fungsi dan
bentuk penyajian musik Gejog Lesung di Dusun Candirejo, Bokoharjo, Prambanan, Sleman
– Yogyakarta.
F. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian merupakan alat yang digunakan untuk memperoleh, mengolah, dan menginterpretasikan data berupa informasi
yang diperoleh dari informan. Instrumen utama dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri. Peneliti sebagai instrumen utama berfungsi
menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, menganalisis data,
menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas yang ditemukannya Sugiyono, 2012: 306. Peneliti berperan serta dalam kegiatan subjek yang
diteliti pada setiap situasi yang diinginkan dengan menjadi anggota