Pengaruh Penggunaan Media Audio terhadap Pembelajaran Menyimak Puisi di Kelas X SMA Negeri 6 Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA AUDIO
TERHADAP PEMBELAJARAN MENYIMAK PUISI
DI KELAS X SMA NEGERI 6 TANGERANG SELATAN
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.)

oleh
Rike Rahmalia
NIM 1110013000055

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2014

ABSTRAK

Rike Rahmalia (NIM: 1110013000055). Pengaruh Penggunaan Media Audio

terhadap Pembelajaran Menyimak Puisi di Kelas X SMA Negeri 6
Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014. Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, 2014.
Penelitian yang berjudul Pengaruh Penggunaan Media Audio terhadap
Pembelajaran Menyimak Puisi di Kelas X SMA Negeri 6 Tangerang Selatan
Tahun Pelajaran 2013/2014, dilaksanakan di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan media audio
terhadap pembelajaran menyimak puisi di kelas X.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen murni.
Metode tersebut menggunakan teknik pretest dan posttest grup desain. Sampel
dalam penelitian ini menggunakan kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas
eksperimen dengan jumlah tiga puluh empat siswa menggunakan media audio
berupa rekaman puisi yang didengarkan melalui laptop dan pengeras suara,
sedangkan kelas kontrol dengan jumlah tiga puluh enam siswa tidak
menggunakan media audio.
Hasil penelitian yang diperoleh yaitu thitung > ttabel yaitu 3.63 > 1.668. Dengan
demikian dapat disimpulkan, bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dalam
penggunaan media audio terhadap pembelajaran menyimak puisi di kelas X SMA
Negeri 6 Tangerang Selatan pada tahun pelajaran 2013/2014.


Kata Kunci: Media Audio, Keterampilan Menyimak, Puisi.

i

ABSTRACT
Rike Rahmalia (NIM: 1110013000055). The Effect of Using Audio towards
Listening Poetry in Class X SMA Negeri 6 South Tangerang Academic Year
2013/2014. Indonesian Literature and Language Education Department, the
Faculty of Tarbiyah and Teaching Training and Education, the State Islamic
University of Syarif Hidayatullah Jakarta, 2014.
The Titled of research The Effect of Using Audio towards Listening Poetry in
Class X SMA Negeri 6 South Tangerang Academic Year 2013/2014, held in
SMAN 6 South Tangerang. The aims of the research is to determine the effect of
using audio towards listening poetry in class X.
The method used in this research is pure experimental method. This method used
the pretest and posttest design as a technique. The sample in this research using
the control group and experimental group. Thitrty four students as an
experimental group with the amount of use audio form of poetry recording are
heard on laptop and speaker. While, thirty six students the control group with

didn’t use audio.
The results obtained are tcount > ttable is 3.63 > 1,668. It can be concluded, that the
use of audio had significant effect towards listening poetry in class X SMA Negeri
6 South Tangerang in the academic year 2013/2014.

Keywords: Audio, Listening Skill, Poetry

ii

KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillahi rabbil’alamin, puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah
memberikan kekuatan, semangat, perlindungan, anugrah ilmu serta karunia-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh
Penggunaan Media Audio terhadap Pembelajaran Menyimak Puisi di Kelas X
SMA Negeri 6 Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014.” Shalawat serta
salam semoga tercurahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, keluarga,
sahabat, dan para pengikutnya sampai akhir zaman.
Skripsi ini penulis susun untuk memenuhi salah satu syarat meraih gelar
sarjana pendidikan pada Program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta. Di samping itu, penulis berharap semoga skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih setinggi-tingginya
kepada pihak-pihak yang mendukung dan membantu sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan sesuai dengan ketentuan. Oleh karena itu, pada kesempatan ini
penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Dra. Nurlena Rifa‟i, M.A., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta yang telah
mempermudah dan melancarkan penyelesaian skripsi ini.
2. Dra. Mahmudah Fitriyah ZA, M.Pd., selaku ketua jurusan Pendidikan Bahasa
dan Sastra Indonesia yang telah memberikan ilmu dan bimbingan yang sangat
berharga bagi penulis selama ini.
3. Dra. Hindun, M.Pd., selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia

yang

telah


memberikan

dukungan

kepada

penulis

untuk

menyelesaikan skripsi ini.
4. Nuryati Djihadah, M.Pd,. M.A., selaku dosen pembimbing skripsi yang sangat
berpengaruh dalam penyelesaian skripsi ini. (Terima kasih atas kesabaran,
arahan dan saran Ibu selama bimbingan).

iii

iv

5. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia,

Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta, yang selama ini telah membekali penulis berbagai ilmu
pengetahuan. Semoga ilmu yang diberikan bermanfaat hingga akhir hayat.
6. Hidayat Mufraeni dan Yetty Mariawati, selaku kedua orang tuaku tercinta.
Terima kasih atas dukungan baik moril maupun materil, kasih sayang, dan
kesabaran yang kalian berikan untukku.
7. Herawati Ayu, Tria Yustia, Poppy Alicyana, dan Muhammad Khadafi, selaku
saudara-saudaraku tersayang. Kalian pengobat hati di kala sedih dan sulit, yang
senantiasa memberi semangat dan keceriaan dalam hidupku.
8. Heri Mardianto, S. Kom., selaku orang yang senantiasa memberi dukungan,
semangat, bantuan, kasih sayang, dan menjadi tempat curahan segala keluh
kesah selama menjalani masa-masa tersulit dalam kuliah.
9.

Sahabat-sahabat “Four Icons and Manager” (Ayu Annisa, Syafrida, Nurmah,
dan Kurnia Dewi N.) kalian selalu setia menjadi sahabat dalam suka maupun
duka. Canda tawa bahagia yang selalu menghiasi saat kita sedang berkumpul.
Semoga tali silaturahmi kita tetap terjalin.

10. Sahabat-sahabat “Lima Belas” (Enday, Icha, Titi, Alfi, Abu, Oky, Jojon, Aji,

Zhalbiah, Devi, Nia, Reza, Age, Diny, Kang Iya) yang selalu mendukung dan
memberi motivasi dari jauh. Kalian adalah sahabat terbaikku yang
menjadikanku

dewasa

dan

mengetahui

arti

sebuah

perjuangan

dan

pengorbanan.
11. Seluruh staf guru dan karyawan SMA Negeri 6 Tangerang Selatan, khususnya

Kepala Sekolah SMA Negeri 6 Tangerang Selatan, Bapak Agus Hendrawan,
dan Ibu Nurhayati yang telah membantu dan memberikan kemudahan penulis
dalam melaksanakan penelitian.
12. Para siswa SMA Negeri 6 Tangerang Selatan terutama siswa kelas X IIS 2, X
IIS 3, dan X IIS 4. Terima kasih atas bantuanya. Kalian adalah pengalaman
berhargaku, semoga kalian menjadi siswa yang rajin dan membanggakan.

v

13. Teman-teman Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia angkatan 2010,
terutama Sahabat PBSI kelas B yang secara tidak langsung telah memberikan
dukungannya dan semangat. Terima kasih selama empat tahun, kalian telah
memberikan warna dalam hidupku, baik dengan tawa, canda, sedih, kecewa,
marah, kesal, dan penghianatan.
14. Serta semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu. Semoga
Allah SWT membalas kebaikan kalian.
Semoga semua bantuan, dukungan, partisipasi yang kalian berikan
mendapatkan pahala dan keridhoan dari Allah SWT. Selain itu, semoga kebaikan
kalian diberikan balasan yang setimpal dari Allah SWT.
Tak ada gading yang tak retak, penulis menyadari bahwa skripsi ini masih

jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran konstruktif penulis buka
selebar-lebarnya. Akhir kata, semoga skripsi ini bermanfaat bagi banyak pihak.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Jakarta, 8 Juli 2014

Penulis

DAFTAR ISI
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN
ABSTRAK .......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ......................................................................................iii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL ............................................................................................ ix
DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... x
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... xi

BAB I


PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ............................................................. 4
C. Pembatasan Masalah ............................................................ 5
D. Perumusan Masalah .............................................................. 5
E. Tujuan Penelitian .................................................................. 5
F. Manfaat Penelitian ................................................................ 5

BAB II

KAJIAN TEORI
A. Hakikat Media Audio ........................................................... 7
1. Pengertian Media ............................................................. 7
2. Pengertian Media Audio ................................................ 11
B. Hakikat Menyimak ............................................................. 15
1. Pengertian Menyimak .................................................... 15
2. Tahap-tahap menyimak ................................................. 17
3. Faktor dan Jenis Menyimak ........................................... 19
4. Tujuan Menyimak .......................................................... 21
C. Puisi .................................................................................... 23

1. Pengertian puisi ............................................................. 23
vi

vii

2. Unsur dan jenis puisi ..................................................... 25
3. Pemahaman dan Telaah Puisi ........................................ 31
D. Penelitian yang Relevan ..................................................... 35
E. Kerangka Berpikir .............................................................. 37
F. Hipotesis Penelitian ............................................................ 38

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................ 39
B. Metode dan Desain Penelitian ............................................ 39
C. Populasi dan Sampel Penelitian ......................................... 41
1. Populasi ......................................................................... 41
2. Sampel ........................................................................... 41
D. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 42
E. Instrumen Pengumpulan Data ........................................... 43
F. Uji Coba Instrumen ............................................................ 44
1. Uji Validitas ................................................................... 44
2. Uji Reliabilitas ............................................................... 45
G. Teknik Analisis Data .......................................................... 46
1. Pengujian Persyaratan Analisis ..................................... 46
a. Uji Normalitas ........................................................... 46
b. Uji Homogenitas ....................................................... 47
2. Uji hipotesis ................................................................... 48

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum SMA Negeri 6 Tangerang Selatan ........ 50
B. Deskripsi Data .................................................................... 57
1. Deskripsi Kegiatan Penelitian........................................ 57
2. Deskripsi Data Hasil Prestest dan Posttest Keterampilan
Menyimak Puisi Siswa Kelas X SMA Negeri 6 Tangerang
Selatan............................................................................ 59
C. Pengujian Prasyarat Analisis Data ..................................... 73

viii

1. Uji Validitas dan Reliabilitas ......................................... 73
2. Uji Normalitas dan Homogenitas .................................. 76
D. Pengujian Hipotesis ............................................................ 77
E. Pembahasan Hasil Penelitian.............................................. 82

BAB V

PENUTUP
A. Simpulan ............................................................................. 85
B. Implikasi ............................................................................. 85
C. Saran ................................................................................... 86

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR TABEL
Tabel 3.1: Desain penelitian.............................................................................. 40
Tabel 3.2: Sampel.............................................................................................. 42
Tabel 3.3: Kisi-kisi soal .................................................................................... 44
Tabel 4.1: Kepala Sekolah SMA Negeri 6 Tangerang Selatan ......................... 53
Tabel 4.2: Input dan Output Peserta didik ........................................................ 54
Tabel 4.3: Kondisi Ideal SMA Negeri 6 Tangerang Selatan ............................ 55
Tabel 4.4: Prestasi ............................................................................................. 56
Tabel 4.5: Kurikulum ........................................................................................ 57
Tabel 4.6: Data Hasil Pretest Siswa kelas Kontrol (X IIS 2)............................ 59
Tabel 4.7: Urutan Nilai Pretest Terendah sampai Tertinggi Siswa Kelas Kontrol
(X IIS 2) ............................................................................................................ 60
Tabel 4.8: Data Hasil Posttest Siswa Kelas Kontrol (X IIS 2) ......................... 62
Tabel 4.9: Urutan Nilai Posttest Terendah sampai Tertinggi Siswa Kelas Kontrol
(X IIS 2) ............................................................................................................ 63
Tabel 4.10: Statistik Deskripstif Kelas Kontrol ................................................ 65
Tabel 4.11: Data Hasil Prestest Siswa Kelas Eksperimen (X IIS 4) ................ 66
Tabel 4.12: Urutan Nilai Pretest Terendah sampai Tertinggi Siswa Kelas
Eksperimen (X IPS 4) ....................................................................................... 67
Tabel 4.13: Data Hasil Posttest Siswa Kelas Eksperimen (X IIS 4) ................. 68
Tabel 4.14: Urutan Nilai Posttest Terendah sampai Tertinggi Siswa Kelas
Eksperimen (X IIS 4) ........................................................................................ 70
Tabel 4.15: Statistik Deskripstif Kelas Eksperimen ......................................... 71
Tabel 4.16: Statistik Deskripstif Postest Kelas Kontrol dan Posttest Kelas
Eksperimen........................................................................................................ 72
Tabel 4.17: Validitas Instrumen ........................................................................ 73
Tabel 4.18: Reliabilitas Instrumen .................................................................... 75
Tabel 4.19: Uji Normalitas ................................................................................ 77
Tabel 4.20: Pemerolehan Nilai Pretest dan Posttest Kelas Kontrol ................. 78
Tabel 4.21: Pemerolehan Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen........... 79

ix

DAFTAR GAMBAR
Gambar 1: Grafik Histogram dan Poligon Pretest Kelas Kontrol ............... 61
Gambar 2: Grafik Histogram dan Poligon Posttest Kelas Kontrol .............. 64
Gambar 3: Grafik Histogram dan Poligon Pretest Kelas Eksperimen ......... 68
Gambar 4: Grafik Histogram dan Poligon Posttest Kelas Eksperimen ....... 71

x

DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN 1: Pemerolehan Nilai Pretest dan Posttest Kelas Kontrol
LAMPIRAN 2: Pemerolehan Nilai Pretest dan Posttest Kelas Eksperimen
LAMPIRAN 3: Tabel distribusi frekuensi pretest kelas kontrol
LAMPIRAN 4: Tabel distribusi frekuensi posttest kelas kontrol
LAMPIRAN 5: Tabel distribusi frekuensi pretest kelas eksperimen
LAMPIRAN 6: Tabel distribusi frekuensi posttest kelas eksperimen
LAMPIRAN 7: Uji Validitas Instrumen
LAMPIRAN 8: Uji Reliabilitas Instrumen
LAMPIRAN 9: Uji Normalitas Perhitungan Uji Liliefors Kelas Kontrol
LAMPIRAN 10: Uji Normalitas Perhitungan Uji Liliefors Kelas Eksperimen
LAMPIRAN 11: Uji Homogenitas Perhitungan Uji Fisher
LAMPIRAN 12: Uji hipotesis dengan menggunakan rumus uji t
LAMPIRAN 13: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Kelas Kontrol)
LAMPIRAN 14: Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Kelas Eksperimen)
LAMPIRAN 15: Instrumen Soal (Pretest Bahasa Indonesia kelas X)
LAMPIRAN 16: Instrumen Soal (Posttest Bahasa Indonesia kelas X)
LAMPIRAN 17: Tabel R (Product Moment)
LAMPIRAN 18: Nilai Kritis L untuk Uji Liliefors
LAMPIRAN 19: Titik Persentase Distribusi t
LAMPIRAN 20: Dokumentasi

xi

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Standar Nasional Pendidikan menjelaskan, terdapat standar proses yang
menjadi kegiatan utama dalam meraih ilmu di sekolah. Proses pembelajaran
diselenggarakan secara interaktif, menyenangkan, memotivasi peserta didik
untuk giat, serta memberikan ruang yang cukup bagi peserta didik dalam
menyalurkan bakat, minat dan potensi. Proses tersebut menentukan hasil
pembelajaran peserta didik.
Selain standar proses, adapula standar tenaga pendidikan. Tenaga
pendidik atau guru, merupakan salah satu kunci kesuksesan dalam proses
pembelajaran. Guru menjadi agen perubahan dalam pendidikan khususnya di
Indonesia. Guru juga yang menjadi kunci keberhasilan bagi peserta didik dan
institusi yang menaungi jabatan atau profesinya.
Pada dasarnya pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia di sekolah
bertujuan

untuk

meningkatkan

kemampuan

peserta

didik

untuk

berkomunikasi dalam bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik secara lisan
dan

tulisan,

serta

menumbuhkan

apresiasi

terhadap

kesusasteraan

(Depdiknas). Peranan bahasa dan sastra Indonesia sangat penting dalam
kemajuan sumber daya manusia di negara Indonesia. Bahasa Indonesia
dijadikan mata pelajaran wajib yang harus dikuasai oleh seluruh warga
Indonesia, karena bahasa Indonesia merupakan pusat dan perkembangan
intelektual, emosional, spiritual, dan penunjang keberhasilan dalam semua
mata pelajaran yang diajarkan di sekolah.
Mempelajari

bahasa

Indonesia

membantu

peserta

didik

untuk

merangsang kreativitas dan potensi. Dengan belajar bahasa dan sastra
Indonesia peserta didik mampu mengekspresikan diri, mengemukakan
gagasan, informasi, pikiran, dan perasaan serta dapat mengembangkan
pengetahuan dan teknologi. Akan tetapi pada kenyataannya, pembelajaran

1

2

bahasa dan sastra Indonesia di sekolah kadang masih dilakukan secara klasik
atau monoton. Dengan cara guru ceramah di depan kelas dengan sistem
pembelajaran yang membuat peserta didik merasa bosan serta kurang aktif.
Padahal tidak menutup kemungkinan, pembelajaran bahasa dan sastra
Indonesia diterapkan dengan cara yang baru agar dapat memberikan hasil
yang baik, mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah
ditetapkan. Untuk mencapai hal tersebut perlu adanya kerjasama yang baik
antara peserta didik dan tenaga pengajar.
Selain memiliki kualifikasi yang baik, seorang guru juga harus memiliki
keterampilan dalam mengajar atau mendidik, apalagi pada saat ini kurikulum
pendidikan sudah mengarah pada kurikulum baru yaitu kurikulum 2013 yang
berorientasi pada tematik integratif, dan tiga komponen utama pendidikan,
yaitu pengetahuan, keterampilan dan sikap. Di Kurikulum 2013 ditekankan
pada penguatan karakter (Kemendikbud). Maka untuk menyesuaikan dengan
perkembangan kurikulum guru harus melakukan langkah-langkah seperti
melakukan perencanaan, persiapan, dan evaluasi serta memiliki strategi
ataupun metode, agar pembelajaran di sekolah terasa lebih aktif dan
menyenangkan. Strategi atau metode yang dipilih hendaknya disesuaikan
dengan materi pelajaran yang akan disampaikan serta menghubungkan materi
pembelajaran dengan kehidupan sehari-hari.
Materi bahasa dan sastra Indonesia yang sekiranya kurang diminati oleh
peserta didik adalah materi puisi yang diintegrasikan, baik itu dalam
menyimak,
pembelajaran

membaca,
di

kelas

menulis,
pun

ataupun

merefleksikan.

kadang-kadang

Pelaksanaan

menimbulkan

beberapa

problematika, seperti kurangnya keterlibatan dalam pembelajaran dan
kebosanan peserta didik yang menyebabkan proses pembelajaran monoton,
sehingga pemahaman materi tidak dikuasai dengan baik.
Pembelajaran puisi terkadang menjadi salah satu materi yang dianggap
siswa sebagai materi yang membosankan. Hal tersebut mungkin disebabkan
karena pendalaman materi yang disampaikan guru kepada peserta didik
kurang begitu tepat dan berkesan. Tema materi puisi yang disampaikan

3

kurang menarik, atau metode yang digunakan oleh guru tidak mendukung,
sehingga minat peserta didik dalam mempelajari materi puisi rendah. Padahal
dalam pembelajaran puisi dibutuhkan kreativitas yang cukup baik dalam
menguasai materi, seperti pemaknaan puisi, pembacaan puisi dan sebagainya,
Seiring berkembangnya zaman dan teknologi, tidak dipungkiri juga
peserta didik lebih tertarik dengan hal-hal berupa media yang menurut
mereka lebih menarik dan menyenangkan. Seperti video, gambar, permainan
online, lagu-lagu atau jejaring sosial yang bermunculan dan marak digunakan.
Teknologi yang berkembang pada saat ini, bila tidak dibatasi dapat merusak
peserta didik dari berbagai sisi, baik itu menurunkan semangat dalam belajar
atau mempengaruhi pola pikir peserta didik.
Tetapi perkembangan teknologi sebenarnya dapat menjadi faktor yang
mendukung proses pembelajaran, terutama dalam materi bahasa dan sastra
Indonesia, apabila digunakan dan dimanfaatkan dengan bijaksana dan cerdas.
Sumber teknologi yang mendukung proses pembelajaran harus dipilih sebaik
mungkin, sehingga teknologi atau media yang diterapkan dalam proses
pembelajaran tidak menyalahi aturan standar pendidikan yang ada.
Penggunaan media teknologi dalam pembelajaran yang bervariasi
membantu peserta didik dalam pelajaran bahasa dan sastra Indonesia. Akan
tetapi, guru harus bisa menyesuaikan penggunaan media teknologi dengan
pola pikir dan kemampuan peserta didik, serta melakukan pemilihan media
yang tepat. Agar siswa tidak terbawa arus negatif atas perkembangan
teknologi pada saat ini, yang menyebabkan rendahnya pembelajaran di
sekolah.
Melihat fenomena yang terjadi, ada alternatif yang dapat dilakukan oleh
guru untuk meningkatkan pemahaman dalam belajar, dengan memilih media
pembelajaran yang baik agar peserta didik lebih antusias dalam melaksanakan
proses pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia, khususnya mengenai
pembelajaran puisi. Peserta didik lebih semangat dan berperan aktif untuk
mengapresiasikan puisi, serta mudah memahami dan menguasai materi yang
disampaikan, sehingga memberikan hasil belajar yang baik.

4

Pembelajaran bahasa Indonesia terutama dalam menyimak puisi di SMA
Negeri 6 Tangerang Selatan masih kurang. Pemahaman yang diberikan oleh
guru kepada peserta didik terutama kelas X masih belum bisa diserap dengan
baik, artinya secara keseluruhan peserta didik belum antusias dalam
melakukan proses pembelajaran. Mungkin karena penggunaan alat atau media
yang ada di kelas masih belum dimanfaatkan dengan maksimal, sehingga
tidak membangkitkan semangat pada saat pembelajaran berlangsung.
Media audio berupa hasil rekaman atau lagu dapat digunakan sebagai
media alternatif pembelajaran puisi, sesuai dengan keadaan sarana dan
kemampuan guru SMA Negeri 6 Tangerang Selatan yang belakangan ini
sudah mumpuni dalam teknologi, selain itu pembelajaran menggunakan
media audio pada materi puisi pun belum pernah diterapkan di kelas X pada
tahun ajaran ini. Dengan menggunakan media audio siswa dapat lebih fokus
terhadap puisi yang disimak sehingga meningkatkan konsentrasi dan
kreativitas berpikir peserta didik.
Maka berdasarkan uraian di atas, untuk mengetahui pembelajaran peserta
didik terhadap menyimak puisi, penulis merasa tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul Pengaruh Media Audio terhadap Pembelajaran
Menyimak Puisi di Kelas X SMA Negeri 6 Tangerang Selatan Tahun
Pelajaran 2013/2014.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan maka identifikasi
masalah dalam penelitian ini adalah:
a. Menurunnya pemahaman terhadap materi puisi.
b. Rendahnya minat pembelajaran puisi.
c. Rendahnya keterampilan menyimak puisi.
d. Kurangnya pengembangan media pembelajaran yang dilakukan oleh guru.

5

C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini tidak menyimpang dari materi, maka batasan
penelitian yang berjudul Pengaruh Media Audio terhadap Pembelajaran
Menyimak Puisi di kelas X SMA Negeri 6 Tangerang Selatan, terfokus pada
pembahasan mengenai pengaruh penggunaan media audio terhadap
pembelajaran menyimak puisi yang diterapkan di kelas X IIS 2 dan X IIS 4
SMA Negeri 6 Tangerang Selatan semester genap tahun pelajaran 2013/2014.

D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, dapat dirumuskan
permasalahan dalam penelitian ini sebagai berikut:
Bagaimana pengaruh penggunaan media audio terhadap pembelajaran
penyimak puisi di kelas X SMA Negeri 6 Tangerang Selatan tahun pelajaran
2013/2014?

E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan uraian perumusan masalah, tujuan penelitian ini adalah:
Untuk

mengetahui

Pengaruh

Penggunaan

Media

Audio

Terhadap

Pembelajaran Menyimak Puisi di kelas X SMA Negeri 6 Tangerang Selatan
tahun pelajaran 2013/2014.

F. Manfaat Penelitian
1.

Manfaat Teoretis
Memberikan masukan dalam rangka penyusunan teori dan konsepkonsep baru terutama untuk mengembangkan bidang ilmu pendidikan
ilmu bahasa dan sastra Indonesia, khususnya pembelajaran puisi.

2. Manfaat praktis
a.

Bagi mahasiswa
Diharapkan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan
memberikan pengalaman belajar yang menumbuhkan kemampuan

6

dan keterampilan meneliti, serta penambahan teori-teori yang lebih
mendalam terutama pada ilmu berbahasa.
b.

Bagi siswa
Dapat meningkatkan kesadaran siswa terhadap pentingnya mata
pelajaran bahasa Indonesia terutama dalam pembelajaran menyimak
puisi, serta dapat memberikan pengetahuan mengenai pembelajaran
bahasa dan sastra Indonesia yang aktif dan menyenangkan melalui
pembelajaran menyimak puisi menggunakan media audio. Dengan
demikian dapat menciptakan pengalaman yang baru dalam
pembelajaran

bahasa

dan

sastra

Indonesia

sehingga

dapat

meningkatkan prestasi siswa.
c.

Bagi guru
Sebagai masukan dalam penambahan materi dan meningkatkan
strategi

serta

kualitas

belajar

mengajar,

khususnya

dalam

pembelajaran bahasa dan sastra Indonesia.
d.

Bagi sekolah
Diharapkan memberikan suasana yang baru dalam pembelajaran di
sekolah khususnya di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan. Dengan
demikian dapat mengurangi kemungkinan adanya siswa yang
nilainya kurang baik dalam mata pelajaran bahasa dan sastra
Indonesia. Selain itu, dapat dijadikan referensi dan pertimbangan
untuk meningkatkan hasil belajar siswa agar memperoleh prestasi
yang baik.

BAB II
KAJIAN TEORI
A.

Hakikat Media Audio
1.

Pengertian media
Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah
berarti „tengah‟ atau „pengantar‟. Dalam bahasa Arab, media adalah
perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima
pesan. Gerlach dan Ely mengatakan bahwa media apabila dipahami
secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh
pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Dalam pengertian ini guru,
buku teks, dan lingkungan sekolah merupakan media. Secara lebih
khusus, pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung
diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk
menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual
atau verbal.
Batasan lain telah dikemukakan oleh para ahli yang sebagian di
antaranya diberikan berikut ini. AECT (Association of Education
and Communication Technology) memberikan batasan tentang
media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk
menyampaikan pesan atau informasi. Di samping sebagai sistem
penyampai atau pengantar, media yang sering diganti dengan kata
mediator. Menurut Fleming, media adalah penyebab atau alat yang
turut campur tangan dalam dua pihak dan mendamaikannya. Dengan
istilah mediator, media menunjukkan fungsi atau perannya, yaitu
mengatur hubungan yang efektif antara dua pihak utama dalam
proses belajar siswa dan isi pelajaran. Di samping itu, mediator
dapat pula mencerminkan pengertian bahwa setiap pembelajaran
yang melakukan peran mediasi, mulai dari guru sampai kepada
7

8

peralatan yang canggih, dapat disebut media. Ringkasnya, media
adalah alat yang menyampaikan atau mengantar pesan-pesan
pembelajaran dengan fungsi utama adalah sebagai alat bantu
mengajar yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan
belajar yang ditata dan diciptakan.1
Dapat diartikan, media merupakan segala bentuk alat yang
direncanakan dan diciptakan, berfungsi untuk menyampaikan
informasi atau pesan yang disampaikan oleh seorang guru kepada
siswa. Dengan alat tersebut, siswa dapat mengerti informasi atau
pesan

yang

disampaikan

sehingga

mempermudah

proses

pembelajaran.
Adapun pengertian media yang berbeda dengan beberapa
definisi sebelumnya.
Media adalah segala sesuatu yang dapat menyampaikan dan
menyalurkan pesan dari sumber secara terencana sehingga
tercipta lingkungan belajar kondusif, yang penerimannya dapat
melakukan proses belajar secara efisien dan efektif, sehingga
terlihat pemanfaatan media dalam proses pembelajaran, yaitu
untuk mengefektifkan dan mengefesiensikan proses pembelajaran
itu sendiri. Media dalam konteks pembelajaran merupakan bahasa
guru dalam proses pembelajaran verbal maupun nonverbal.
Bahasa verbal adalah semua jenis komunikasi yang menggunakan
satu kata atau lebih, sedangkan bahasa nonverbal adalah semua
pesan yang disampaikan tanpa kata-kata atau selain dari kata-kata
yang digunakan.2
Media merupakan alat untuk menyampaikan pesan dari sumber
yang sudah direncakan untuk menciptakan pembelajaran yang dapat
diterima oleh pendengar. Pendengar mendapatkan informasi dari
guru dalam bentuk bahasa verbal dan nonverbal. Media juga
diciptakan sebagai alat untuk menciptakan pembelajaran yang efektif
dan efisien, sehingga pembelajaran yang disampaikan oleh guru
dapat dipahami oleh pendengar (siswa).
1

Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2011), h. 3-15.
Yudhi Munadi, Media Pembelajaran Sebuah Pendekatan Baru, (Jakarta: Gaung Persada
Press, 2012), h. 7-8.
2

9

S. Sadiman menjelaskan media adalah bentuk-bentuk
komunikasi baik tercetak maupun audio visual serta peralatannya.
Media hendaknya memanipulasi, dapat dilihat, didengar dan
dibaca. Adapun batasan yang diberikan, ada persamaan di antara
batasan tersebut yaitu bahwa media adalah segala sesuatu yang
dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke
penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian
dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses
belajar terjadi.3
Media diciptakan dari sesuatu yang dapat dimanipulasi, dilihat,
didengar, dan dibaca. Media juga digunakan untuk menyalurkan
pesan atau informasi yang dapat merangsang siswa sehingga
mempermudah dan membantu proses pembelajaran dengan baik.
Saiful Bahri dan Aswan Zein berpendapat apabila media
adalah sumber belajar, maka secara luas media dapat diartikan
dengan manusia, benda, ataupun peristiwa yang memungkinkan
anak didik memperoleh pengetahuan dan keterampilan. Dapat
dipahami bahwa media adalah alat bantu apa saja yang dapat
dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai tujuan
pengajaran.4
Media adalah alat bantu apapun yang dapat membantu guru dan
siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran dan pengajaran. Alat
bantu tersebut berasal dari berbagai sumber belajar yang dapat
diciptakan dan direncanakan oleh guru. Sumber belajar tersebut
meliputi

gambar,

kerajinan

tangan,

peristiwa

atau

sejarah,

lingkungan, siswa sendiri, atau alat teknologi yang telah tersedia
dengan baik.
Secara lebih detail, media sebagai alat bantu dalam proses
belajar mengajar adalah suatu kenyataan yang tidak dapat dipungkiri
karena memang gurulah yang menghendakinya untuk membantu
tugas guru dalam penyampain pesan-pesan dari bahan pelajaran yang
3

Arief S. Sadiman dan R. Rahardjo, Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatan) Seri Pustaka Teknologi Pendidikan No.8, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
1996), h. 6-7.
4
Saiful Bachri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Rhineka Cipta,
2002), h. 136.

10

diberikan oleh guru kepada anak didik. Guru sadar bahwa tanpa
bantuan media, bahan pelajaran sukar untuk dicerna dan untuk
dipahami oleh setiap anak didik, terutama bahan pelajaran yang
rumit atau kompleks.
Secara umum media itu meliputi orang, bahan, peralatan, atau
kegiatan yang menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa
memperoleh pengetahuan, keterampilan dan sikap. Dalam pengertian
ini, media bukan hanya alat perantara seperti televisi, radio, slide,
bahan cetakan, tetapi meliputi orang atau manusia sebagai sumber
belajar atau juga berupa kegiatan semacam diskusi, seminar, karya
wisata, dan sebagainya yang dikondisikan untuk menambah
wawasan mengubah sikap siswa atau menambah keterampilan
siswa.5
Media memiliki peran yang sangat penting, yaitu suatu sarana
atau perangkat yang berfungsi sebagai perantara atau saluran dalam
suatu proses komunikasi antara komunikator dan komunikan. Media
pembelajaran digunakan sebagai media dalam pembelajaran.
Berbagai komponen pada lingkungan belajar yang membantu
pembelajar untuk belajar. Jadi dapat dipahami media pembelajaran
merupakan segala sesuatu

yang dapat

menyampaikan atau

menyalurkan pesan dari suatu sumber secara terencana, sehingga
lingkungan belajar

yang kondusif dapat

melakukan proses

pembelajaran secara efisisen dan efektif.6
Media diciptakan sebagai perantara dalam proses pembelajaran.
Dari proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru dan siswa
terbentuk suatu informasi yang didapat dari perantara tersebut.
Perantara yang digunakan telah direncakan dengan baik sehingga

5

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana Prenada Media Group, 2006), h. 163.
6
Rayandra Asyhar, Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada
Press Jakarta, 2011), h. 4-8.

11

dapat membantu proses pembelajaran demi tercapainya tujuan
pendidikan.
Media berfungsi sebagai alat yang dapat membantu tugas
guru dalam mengajar. Media tersebut dapat mendukung terhadap
penggunaan strategi belajar mengajar sekaligus membantu
tercapainya tujuan pembelajaran. Kegunaan utama media adalah
sebagai media atau alat bantu untuk menunjang metode yang
digunakan oleh guru saat mengajar.7
Media diartikan sebagai alat yang dapat membantu tugas guru
dalam proses belajar mengajar. Mendukung metode yang diciptakan
dan digunakan oleh guru, agar proses pembelajaran yang
dilaksanakan lebih lengkap atau sempurna. Sehingga siswa lebih
mudah memahami materi yang disampaikan guru melalui metode
tersebut.
Dari beberapa pendapat mengenai media, penulis lebih
mengarah pada pendapat Munadi. Dapat disimpulkan bahwa media
merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
dan menyampaikan pesan atau informasi baik dalam bentuk lisan
maupun tertulis. Media tersebut diciptakan agar dapat dipahami serta
dapat merangsang seseorang untuk berpikir dan mengeksplor dirinya
sendiri. Media dalam proses pembelajaran dapat dinyatakan juga
sebagai bahasa guru, yakni bahasa verbal atau nonverbal yang
digunakan untuk menciptakan pembelajaran yang aktif, efektif dan
efisien, menyenangkan dan dapat merangsang pemikiran, perhatian
serta pemahaman siswa.

2.

Pengertian Media Audio
Pembahasan tentang proses komunikasi pembelajaran dengan
menggunakan media audio tidak lepas dari pembahasan aspek
pendengarannya itu sendiri. Pendengaran adalah alat untuk
mendengarkan. Mendengarkan sesungguhnya suatu proses rumit

7

Uus Ruswandi dan Badrudin, Media Pembelajaran, (Bandung: CV Insan Mandiri), h. 19.

12

yang melibatkan empat unsur yaitu mendengarkan, memperhatikan,
memahami dan mengingat. Media audio merupakan media yang
hanya

melibatkan

indera

pendengaran

dan

hanya

mampu

memanipulasi kemampuan suara semata.
Dilihat dari pesan yang diterimanya media audio yakni bahasa
lisan atau kata-kata, dan pesan nonverbal audio adalah seperti bunyibunyian dan vokalisasi, seperti gerutuan, gumam, musik dan lainlain. Jenis-jenis media yang termasuk media ini adalah program
media radio dan program media rekam (software), yang disalurkan
melalui hardware seperti radio dan alat-alat perekam seperti
phonograph record (disc recording), audio tape (tape recorder) yang
menggunakan pita magnetik (cassete), dan compact disk. Program
radio sangat sesuai untuk sasaran dalam jangkauan yang luas, dan
dalam dunia pendidikan telah digunakan untuk pendidikan jarak
jauh. Sedangkan program media rekam sangat memungkinkan untuk
sasaran dalam jangkauan terbatas, seperti proses pembelajaran di
kelas kecil maupun di kelas besar (ruang auditorium).
Adapun karakter media audio, karakter media dalam media
audio adalah pesan yang disalurkan melalui media audio dituangkan
dalam lambang-lambang auditif baik verbal maupun nonverbal.
Karakter yang lainnya dapat dilihat dari kelebihan-kelebihan media
audio sebagai berikut:
a.

mampu

mengatasi

keterbatasan

ruang

dan

waktu

dan

memungkinkan menjangkau sasaran yang luas,
b.

mampu mengembangkan daya imajinasi pendengar,

c.

mampu memusatkan perhatian siswa pada penggunaan katakata, bunyi dan arti dari kata/bunyi,

d.

sangat cocok atau tepat untuk mengajarkan musik dan bahasa
laboratorium bahasa tidak lepas dari media ini terutama untuk
melatih listening,

13

e.

mampu mempengaruhi suasana dan perilaku siswa melalui latar
dan efek suara,

f.

dapat menyajikan program pedalaman materi yang dibawakan
oleh guru atau orang-orang yang memiliki keahlian di bidang
tertentu sehingga tema yang dibahas memiliki mutu yang baik
dilihat dari segi ilmiah karena selalu dilengkapi hasil-hasil
observasi dan penelitian,

g.

dapat mengerjakan hal-hal tertentu yang sulit dikerjakan oleh
guru, yakni menyajikan pengalaman-pengalaman dunia luar ke
dalam kelas, sehingga media audio memungkinkan untuk
menghadirkan hal-hal yang aktual. Dengan demikian dapat
memberikan suasana kesegaran pada sebagian topik yang
dibahas.8
Pengelompokkan media dalam pembelajaran terbagi atas

beberapa media, salah satunya adalah media audio. Media audio
adalah media yang penyampaian pesannya hanya dapat diterima oleh
indera pendengaran. Pesan atau informasi yang disampaikan
dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif yang berupa katakata, musik, dan sound effect. Jenis media audio antara lain media
radio dan media alat perekam pita magnetik. Media radio merupakan
media audio yang penyampaian pesannya dilakukan melalui
pancaran

gelombang

elektromagnetik

dari

suatu

pemancar,

sedangkan alat perekam pita magnetik atau kaset tape recorder
merupakan media yang menyajikan pesannya melalui proses
rekaman kaset audio.9
Adapun pengertian media audio menurut Ashyar, media
audio adalah media yang isi pesannya hanya diterima melalui
indera pendengaran saja. Media audio berfungsi merekam dan
memancarkan suara manusia, binatang, dan lain-lain serta untuk
tujuan interview. Media audio digunakan dalam pengembangan
8

Yudhi Munadi, Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada Press, 2012), h. 55-65.
Rudi Susilana, Media Pembelajaran (Hakikat, Pengembangan, Pengambilan dan Penilaian),
(Bandung: CW Wacana prima, 2009), h.19-20.
9

14

keterampilan-keterampilan mendengarkan untuk pesan-pesan
lisan. Media audio merupakan media penyampaian pesannya yang
hanya dapat diterima oleh indera pendengaran. Pesan atau
informasi yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambanglambang auditif berupa kata-kata, musik, dan efek suara.10
Media

audio

adalah

media

yang

berhubungan

dengan

pendengaran saja, segala sesuatu yang dapat didengar oleh indera
pendengaran.

Hal-hal

yang

didengar

meliputi

pesan

yang

dikeluarkan melalui suara berupa musik, rekaman, lagu, dan efek
suara. Media audio memiliki jenis dan bentuk yang bervariasi seperti
radio, piringan hitam, pita kaset, cd (compact disc).
Selain itu juga menurut Arief S. Sadiman, media audio
berkaitan dengan indera pendengar. Pesan yang disampaikan
dituangkan ke dalam lambang-lambang auditif, baik verbal (ke
dalam kata-kata atau bahasa lisan) maupun nonverbal. Ada
beberapa jenis media dapat kita kelompokkan dalam media audio,
antara lain radio, alat perekam pita magnetik, piringan hitam, dan
laboratorium bahasa.11
Media audio merupakan segala media yang dapat didengar oleh
indera pendengar yaitu telinga. Segala suara yang dapat didengar,
baik dalam bentuk verbal berupa kata-kata yang diucapkan ataupun
bentuk nonverbal seperti gerak-gerik atau tingkah laku. Adapun
macam-macam media audio yang dapat dikelompokkan seperti
radio, piringan hitam, dan laboratorium bahasa.
Cukup banyak bentuk media yang telah dikenal dewasa ini, dari
yang sederhana sampai yang berteknologi tinggi, dari yang mudah
dan sudah ada secara natural sampai pada media yang harus
dirancang oleh guru sendiri. Dilihat dari jenisnya, media dibagi ke
dalam media auditif, media visual, dan media audiovisual. Media

10

Rayandra Asyhar, Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran, (Jakarta: Gaung Persada
Press Jakarta, 2011), h. 71-72.
11
Arief S. Sadiman dan R. Rahardjo, Media Pendidikan (Pengertian, Pengembangan, dan
Pemanfaatan) Seri Pustaka Teknologi Pendidikan No.8, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,
1996), h. 6-7.

15

auditif adalah media yang hanya mengandalkan kemampuan suara
saja, seperti radio, cassete recorder, piringan hitam.12
Dapat disimpulkan dari beberapa definisi di atas, media audio
adalah media yang mengutamakan indera pendengaran sebagai
penerima pesan atau informasi yang diwujudkan dalam lambanglambang atau pesan auditif. Jenis media yang dikelompokkan dalam
media audio, antara lain radio, alat perekam pita magnetik atau kaset,
piringan hitam, musik, cd (compact disk), laboratorium bahasa dan
lain-lain. Pada penelitian yang dilakukan media audio yang
digunakan berupa rekaman puisi yang didengarkan melalui laptop
dan pengeras suara.

B.

Hakikat Menyimak
1.

Pengertian Menyimak
Keterampilan menyimak sangat penting dalam kehidupan
sehari-hari. Menyimak dalam kehidupan sehari-hari misalnya
berdialog antarmanusia, mendengarkan radio, televisi, dan menonton
film menuntut keterampilan menyimak. Simakan kosakata pertama
sangat menentukan keterampilan berbahasa lainnya. Semakin banyak
dan sering menyimak kosakata, pola kalimat, intonasi, dan
sebagainya, semakin berkembang pula keterampilan berbicara. Bila
sudah ada tradisi tulisan pada masyarakatnya maka keterampilan
membaca dan menulispun turut berkembang. Karena itu tidaklah
mengherankan apabila para ahli menyimpulkan menyimak adalah
dasar daripada keterampilan bahasa lainnya.13
Menyimak juga mempunyai peranan yang penting sekali bagi
kehidupan manusia. Dengan menyimak, seorang dapat mengenal

12

Pupuh Fathurrohman, Strategi Belajar Mengajar-Strategi Mewujudkan Pembelajaran
Bermakna melalui Penanaman Konsep Umum & Konsep Islami, (Bandung: PT Refika Aditama,
2007), h. 67-68.
13
Djago Tarigan dan Henry Guntur Tarigan, Teknik Pengajaran Keterampilan Berbahasa,
(Bandung: Angkasa, 1986), h. 48.

16

bunyi suatu bahasa. Bunyi-bunyi bahasa yang sering dan berulangulang disimak itu akhirnya ditiru, diucapkan dan dipraktikan dalam
kegiatan berbicara. Menyimak juga mempunyai peranan penting
sebagai dasar belajar berbahasa, penunjang keterampilan berbicara,
membaca, menulis, memperlancar komunikasi lisan, dan penambah
informasi atau pengetahuan. Menyimak sebagai proses diawali
dengan

kegiatan

mendengarkan,

mengenal,

serta

menginterprestasikan lambang-lambang lisan dan menyimak juga
bermakna mendengarkan dengan penuh pemahaman dan perhatian
serta apresiasi.
Menyimak merupakan suatu proses kegiatan mendengarkan
lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman,
apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi,
menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi
yang telah disampaikan oleh sang pembicara melalui ujaran atau
bahasa lisan atau menyimak adalah suatu proses yang mencakup
kegiatan mendengarkan bunyi bahasa, mengidentifikasi,
menginterpretasi, menilai dan mereaksi atas makna yang
terkandung di dalamnya.14
Menyimak merupakan kegiatan mendengarkan informasi atau
pesan yang disampaikan secara lisan oleh seseorang. Dengan proses
menyimak seseorang dapat merespons, menilai, memaknai atau
memahami suatu pesan yang didengarnya.
Bustanul Arifin dan kawan-kawan berpendapat, menyimak
merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat aktif reseptif.
Artinya dalam kegiatan menyimak seseorang harus mengaktifkan
pikirannya untuk dapat mengidentifikasi bunyi-bunyi bahasa,
memahami, dan menafsirkan maknanya sehingga tertangkap
pesan yang disampaikan oleh pembicara. Menyimak atau
mendengarkan berbeda dengan mendengar walaupun keduanya
mempergunakan alat indera yang sama, yaitu telinga. Mendengar
tidak memerlukan aktivitas mental atau pikiran karena mendengar
dilakukan tanpa tujuan.15

14

Novi Resmini, Pendidikan Bahasa dan Sastra di kelas Tinggi, (Bandung: UPI PRESS,
2007), h. 38.
15
Bustanul Arifin, Menyimak, (Jakarta: Universitas Terbuka, 2010), h. 1.13.

17

Dapat disimpulkan menyimak adalah suatu keterampilan dalam
berbahasa yang bersifat aktif reseptif, maksudnya terbuka atau mau
menerima saran dan tanggapan atau pendapat yang disampaikan.
Proses menyimak yang dimaksud adalah kegiatan mendengarkan
yang bertujuan mengindentifikasi pesan atau informasi dengan
membuka pikiran dan pemahaman.
Sedangkan menurut Henry Guntur Tarigan menyimak adalah:
Suatu proses kegiatan mendengarkan lambang-lambang lisan
dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interpretasi
untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan, serta
memahami makna komunikasi yang telah disampaikan sang
pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.16
Dalam kegiatan menyimak sangat dibutuhkan perhatian yang
tinggi, pemahaman, dan interpretasi, serta apresiasi yang baik,
sehingga informasi yang diujarkan secara lisan oleh pembicara dapat
diterima. Makna yang disampaikan oleh pembicara pun dapat
ditangkap oleh pendengar dengan baik sehingga tidak adanya
kesalahan komunikasi.
Dari beberapa pendapat mengenai pengertian menyimak, sejalan
dengan Henry Guntur Tarigan dapat disimpulkan bahwa menyimak
adalah kegiatan mendengarkan suatu pesan secara lisan, baik yang
berasal dari ucapan orang lain, televisi, radio dan sebagainya dengan
penuh perhatian, sehingga menimbulkan pemahaman, penafsiran dan
interpretasi dalam memperoleh pesan dan informasi. Selain itu
menyimak juga disampaikan guna memberi efek komunikasi yang
baik untuk menghasilkan satu pemahaman yang sama.

2.

Tahap-tahap menyimak
Dari pengamatan yang dilakukan terhadap kegiatan menyimak
pada para siswa Sekolah dasar, Henry Tarigan, menyimpulkan

16

Henry Guntur Tarigan, Menyimak sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa, (Bandung:
Angkasa Bandung, 2008), h. 31.

18

adanya sembilan tahap menyimak, mulai dari yang tidak
berketentuan

sampai

pada

yang

amat

bersungguh-sungguh.

Kesembilan tahap itu, dapat dilukiskan sebagai berikut:
a.

Menyimak berkala, yang terjadi pada saat-saat anak merasakan
keterlibatan langsung dalam pembicaraan mengenai dirinya.

b.

Menyimak dengan perhatian dangkal, karena sering mendapat
gangguan dengan adanya selingan-selingan perhatian kepada
hal-hal di luar pembicaraan.

c.

Setengah menyimak, karena gangguan oleh kegiatan menunggu
kesempatan untuk mengekspresikan isi hati serta mengutarakan
sesuatu yang terpendam dalam hati.

d.

Menyimak serapan, karena sang anak keasyikan menyerap atau
mengabsorpsi hal-hal yang kurang penting, hal ini merupakan
penjaringan pasif yang sesungguhnya.

e.

Menyimak sekali-sekali, menyimpan sebentar-sebentar sesuatu
yang disimak, perhatian secara seksama berganti dengan
keasyikan lain, hanya memperhatikan kata-kata sang pembicara
yang menarik hati saja.

f.

Menyimak asosiatif, hanya mengingat pengalaman-pengalaman
pribadi secara konstan yang mengakibatkan sang penyimak
benar-benar tidak memberikan reaksi terhadap pesan yang
disampaikan pembicara.

g.

Menyimak dengan reaksi berkala, terhadap pembicara dengan
membuat komentar ataupun mengajukan pertanyaan.

h.

Menyimak secara seksama, dengan sungguh-sungguh mengikuti
jalan pemikiran sang pembicara.

i.

Menyimak secara aktif, untuk mendapatkan serta menemukan
pikiran, pendapat, dan gagasan sang pembicara.17
Jadi dapat disimpulkan bahwa tahap-tahap menyimak diawali

dengan menyimak berkala, menyimak dangkal, menyimak setengah,
17

Ibid, h. 31-32.

19

menyimak serapan, menyimak sekali-sekali, menyimak asosiatif,
menyimak dengan reaksi berkala, menyimak seksama dan menyimak
aktif. Dengan tahapan dalam menyimak memperlihatkan keterlibatan
seseorang dalam isi pembicaraan yang dibicarakan.

3.

Faktor dan Jenis Menyimak
Faktor penting dalam menyimak ialah keterlibatan penyimak
dalam berinteraksi dengan pembicara. Aktivitas menyimak yang bisa
dilakukan antara lain melalui sebuah percakapan. Kegiatan
mendengarkan atau menyimak sebaiknya dipadukan dengan aktivitas
bahasa lainnya. Aktivitas menyimak merupakan aktivitas yang fokus
sehingga mem

Dokumen yang terkait

Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) terhadap Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X (Studi Kasus: SMA Negeri 8 Kota Tangerang Selatan

0 4 169

Pengaruh Media Audiovisual Terhadap Kemamapuan Mendeklamasikan Puisi pada Siswa Kelas VII SMP YMJ Ciputat Tahun Pelajaran 2013/2014

0 3 123

Pengaruh Penggunaan Media Audio terhadap Pembelajaran Menyimak Puisi di Kelas X SMA Negeri 6 Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014

0 4 175

Pengaruh Media Video Terhadap Kemampuan Berpidato Siswa Kelas X Sma Negeri 13 Kabupaten Tangerang Tahun Pelajaran 2012-2013

0 4 78

Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi Di Kelas X Ma Attaqwa

1 9 174

Campur Kode pada Keterampilan Berbicara Siswa Kelas X SMA Negeri 87 Jakarta Tahun Pelajaran 2013/2014

0 35 167

Pengaruh media video terhadap hasil belajar siswa SMA pada konsep gerak lurus: kuasi eksperimen di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan

1 8 273

Pengaruh Pendekatan Deep Dialogue Critical Thinking Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 6 Tangerang Selatan

1 31 205

Penggunaan Media Gambar Dalam Pembelajaran Berbicara Pada Siswa Kelas V MI Raudhatul Islamiyah Batuceper Tangerang Tahun Pelajaran 2012/2013

0 7 0

Pengaruh Penggunaan Media Pembelajaran Outdoor Learning terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas III dalam Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di Madrasah Ibtidaiyah Nurul Huda Pondok Karya Tangerang Selatan

29 303 156