Pengertian Bulutangkis Permainan Bulutangkis

F. Permainan Bulutangkis

1. Pengertian Bulutangkis

Permainan bulutangkis adalah permainan yang bersifat individual atau perseorangan yang dapat dilakukan dengan cara satu orang melawan satu atau dua orang melakukan dua orang. Permainan ini menggunakan raket sebagai alat pukul dan shuttlecock sebagai objek yang dipukul. Lapangan permainan yang berbentuk persegi panjang yang dibatasi oleh net untuk memisahkan antara daerah permainan sendiri dan daerah permainan lawan. Tujuan permainan bulutangkis adalah berusaha menyerang untuk menjatuhkan shuttlecock didaerah permainan lawan dan bertahan. Menurut Tony Grice 1999:1 Bulutangkis merupakan olahraga permainan yang cepat dan membutuhkan gerak reflek yang baik dan tingkat kebugarannya yang tinggi. Mirip dengan tenis, bulu tangkis bertujuan memukul bola permainan melewati jaring agar jatuh di bidang permainan lawan yang sudah ditentukan dan berusaha mencegah lawan melakukan hal yang sama. Ada beberapa nomor yang dapat dipertandingkan dalam permainan bulutangkis, yaitu tunggal single, ganda double dan ganda campuran Mix double. Pelaksanaannya juga dapat berupa perseorangan atau beregu. Sejak 1 Februari 2006, seluruh nomor memakai sistem “pemenang dua dari tiga set” best of three yang masing-masing diraih dengan mencapai 21 poin secara rally point. Untuk dapat bermain bulutangkis dengan baik, terlebih dahulu seseorang memahami bagaimana cara bermain bulutangkis dan menguasai beberapa gerak dasar atau keterampilan dasar permainan ini. Menurut Herman Subarjah 2001:3 keterampilan dasar bulutangkis secara umum dapat dikelompokkan kedalam beberapa bagian, yaitu: 1 Cara memegang raket Grip. Ada beberapa cara memegang raket yang lazim dilakukan orang diantaranya: a. Cara pegangan WesternAmerikan grip geblek kasur, b. Cara pegangan Inggris Backhand Grip, c. Cara pegangan shakeand grip, yaitu seperti pegangan orang berjabat tangan, dan d. cara pegangan campuran combination grip. 2 Sikap berdiri Stance. Ada beberapa bentuk stance yang perlu diketahui dan dikuasai pada dasarnya dibagi menjadi tiga, yaitu: a Stance pada saat servis, b Stance pada saat menerima servis, dan c Stance pada saat rally permainan sedang berlangsung. 3 Gerak kaki Footwork. Dalam permainan kaki berfungsi sebagai penyangga tubuh untuk menempatkan badan dalam posisi yang memungkinkan untuk melakukan gerakan pukulan yang efektif. Footwork adalah gerakan-gerakan langkah kaki yang mengatur badan untuk menempatkan posisi badan agar memudahkan pemain dalam melakukan gerakan memukul shuttlekock sesuai dengan posisinya. 4 Pukulan Strokes. Gerak dasar pukulan adalah cara-cara melakukan pukulan pada permainan bulutangkis dengan tujuan menerbangkan shuttlecock ke lapangan lawan. Menurut Herman Subarjah 2001:11, gerak dasar pukulan dibagi menjadi tiga bagian, yaitu: a. Pukulan dengan ayunan raket dari bawah Under arms Strokes. Terdiri dari: Servis tinggiservis lob, Servis pendek, servis kedut flick service, under arms lobmengangkat kok tinggi defensif clear dan offensif clear. b. Pukulan mendatar atau menyamping, terdiri dari: Offensif lob, Defensif lob, drive, dropshot, dan netting. c. Pukulan dari atas kepala Overhead Strokes terdiri dari: overhead lob, overhead smash pull smash dan cutting smash, chopped, dropshot, dan around the head.

2. Pukulan Lob Overhead Lob

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL RETURN BERPASANGAN TERHADAP HASIL PUKULAN DROPSHOOT DAN PUKULAN LOB PADA ATLET PB. SRIKANDI BANDAR LAMPUNG

0 8 89

PEMBELAJARAN GERAK TARI BEDANA PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SISWA DI SMA NEGERI 15 BANDAR LAMPUNG

1 9 72

Perbedaan Latihan Pukulan Lob Berpola dan Latihan Pukulan Lob Bebas Tidak Berpola terhadap Hasil Pukulan Lob dalam Permainan Bulutangkis pada Atlet PB. Pendowo Semarang Tahun 2008

0 4 83

PEMBELAJARAN GERAK TARI BEDANA PADA KEGIATAN EKSTRAKURIKULER SISWA DI SMA NEGERI 15 BANDAR LAMPUNG

0 8 70

Pengaruh Latihan Pukulan Overhead Lob dengan Pola Mengumpan dan Pola Bergantian Terhadap Hasil Pukulan Overhead Lob Pada Pemain Bulutangkis Putra Usia 11 13 Tahun PB. Pendowo Semarang Tahun 2011

0 70 97

PENGARUH MEDIA AUDIO VISUAL TERHADAP PENINGKATAN KETERAMPILAN PUKULAN LOB (CLEAR) DALAM PEMBELAJARAN BULUTANGKIS.

1 6 14

PENGARUH PEMBELAJARAN, HABITUASI, DAN EKSTRAKURIKULER TERHADAP PENGEMBANGAN CIVIC DISPOSITION SISWA DI SMA NEGERI SE-KOTA BANDAR LAMPUNG.

0 3 16

KEMAMPUAN DASAR PUKULAN SERVIS PANJANG DAN LOB DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA SISWA PUTRA SMP NEGERI 3 GOMBONG KEBUMEN YANG MENGIKUTI EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS.

0 2 65

PENGARUH LATIHAN PUKULAN LOB METODE DRILL 30 PUKULAN LANGSUNG DAN 2 KALI 15 PUKULAN TERHADAP KETEPATAN PUKULAN LOB DALAM PERMAINAN BULUTANGKIS PADA PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS SMP NEGERI 2 NGAGLIK KABUPATEN SLEMAN.

0 0 92

KETEPATAN PUKULAN SMASH BULUTANGKIS PESERTA EKSTRAKURIKULER BULUTANGKIS PUTRA DI SMP NEGERI 13 YOGYAKARTA.

0 0 65