Prosedur Pengumpulan Data Pengumpulan data dalam penelitian ini meliputi:

51 membuktikan permasalahan sebagaimana telah dirumuskan dalam perumusan permasalahan tersebut. Tahap selanjutnya adalah pengolahan data yaitu analisis yang dilakukan den gan metode kualitatif yaitu “metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara triangulasi gabungan, analisis data bersifat induktifkualitatif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi”. 3 Maksud dari metode kualitatif yaitu menguraikan hasil penelitian pustaka data sekunder sehingga dapat diketahui proses penegakan hukum terhadap tindak pidana pemalsuan identitas dalam penyelenggaraan kredit kendaraan bermotor oleh surveyor. Analisis data dalam penelitian ini bersifat induktif, yaitu “pengembangan konsep yang didasarkan atas data yang ada, mengikuti desain penelitian yang fleksibel sesuai dengan konteksnya. Desain tersebut tidak kaku sehingga memberi peluang kepada peneliti untuk menyesuaikan diri dengan konteks yang ada di lapangan”. 4 3 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R D, Alfabeta, Bandung, 2012, hlm. 9 4 Beni Ahmad Soebani, Metode Penelitian Hukum, Cet. Ke-1, Pustaka Setia, Bandung, 2009, hlm. 103 BAB V PENUTUP

A. Simpulan

Dari hasil analisis pada bab hasil penelitian dan pembahasan, maka simpulan yang dapat diambil adalah : 1. Proses penegakan hukum tindak pidana pemalsuan identitas kendaraan bermotor oleh surveyor mengalami hambatan dikarenakan adanya keterbatasan kemampuan penegak hukum dalam pengumpulan bahan dan keterangan serta menghadirkan saksi-saksi yang mengetahui dalam pemalsuan sehingga tersangka terpidana menjadi tersangka tunggal. Adapun Penegakan Hukum dalam perkara pidana pemalsuan Identitas kendaraan bermotor oleh surveyor dilakukan oleh : a. Kepolisian, dalam kasus ini kepolisian selaku penyidik kurang berani dalam mengembangkan penyidikan, sehingga dalam proses penyidikan kasus hanya berhenti pada satu tersangka, dimana kalau dilihat dari keterangan tersangka dan saksi-saksi ada pelaku lain yang terlibat dalam kasus ini, yaitu Muksin. b. Kejaksaan, dalam kasus ini jaksa kurang jeli dan teliti saat menerima dan memeriksa hasil penyidikan dari kepolisian, dimana ketika jaksa