Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Pengambilan Keputusan Bagi Manajemen Pada PT. Ira Widya Utama Medan

(1)

Universitas Sumatera Utara

Fakultas Ekonomi

Program Diploma III

Medan

PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN BAGI MANAJEMEN PADA PT. IRA WIDYA UTAMA

MEDAN SKRIPSI MINOR

Diajukan oleh :

Nama : Yuliana

N I M : 052102134 Jurusan : D III Akuntansi

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Pendidikan Pada Program Diploma III Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara

Medan


(2)

Lembar Persembahan

( S, Al Mujadalah Ayat 11 )


(3)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim...

Puji dan syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan satu karya kecil ini. Serta salawat beriring salam kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa umatnya dari alam kegelapan menuju alam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Penulisan skripsi minor ini merupakan salah satu syarat dalam akhir perkuliahan dalam bidang keuangan yang selama ini kami terima di perkuliahan. Walaupun demikian, penulis menyadari bahwasannya masih banyak kekurangan yang ada pada penulisan skripsi ini, karena tidak ada gading yang tak retak .

Pembuatan serta penulisan skripsi minor ini tidak akan terlaksana dengan baik tanpa adanya bantuan dan dukungan baik material maupun spiritual dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, MSi, Ak selaku Ketua Program Studi DIII Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Rasdianto, Msi, Ak selaku Dosen Pembimbing Penulis, yang telah banyak meluangkan waktuya dalam membimbing dan memberikan


(4)

masukan-masukan yang bermanfaat dalam menghadapi masa depan yang kami hadapi nantinya.

4. Bapak Muhammad Simba Sembiring, SE. Selaku Kasubag Pendidikan Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.

5. Pak Drs. Mawardi Lubis selaku Manager SDM pada PT. Ira Widya Utama Medan yang telah memberikan izin riset.

6. Pak Rifa’i Andayani Ritonga selaku Manager Accounting pada PT. Ira Widya Utama Medan yang telah memberikan waktu dan data-data guna penyusunan skripsi ini.

7. Teristimewa untuk kedua Orang Tua tercinta Ayahanda Alm.M Hasan Usman dan Ibunda Rosmanidar A.Gani yang telah mengasuh dan membesarkan penulis dengan rasa cinta dan kasih sayang yang tulus serta atas do’a dan dukungan baik material dan spiritual. Tak lupa juga buat keluargaku tersayang, K’ Na dan B’ Arman, K’ Linda dan B’ Salvo, B’ Pon dan K’ Fida, K’ Yun, K’ Intan dan B’ Nug, dan K’ Rahmi atas do’a dan bantuannya, sampai kapanpun Adinda masih mengharapkan do’a serta dorongannya.

8. Rekan sekaligus teman seperjuangan penulis Novi, Yuni, Uci, Ade, Sirma, Desi, Irawati, Rina, Melva, serta Sri Wahyuni, yang telah banyak memberi semangat, motivasi, dan perhatian dalam membantu penulis menyelesaikan skripsi minor ini. Terima kasih telah menjadi temanku, terima kasih telah menemani dan mengisi hari-hariku selama masa perkuliahan sehingga hidupku menjadi lebih berwarna.


(5)

10.Anak-anak Kost 8, K’ Nudia, K’ Iseh, K’ Mety, K’ Fida, Astri, Nita, Lena, Evi, Ina, Irma, Gusti, Erna.Terima kasih buat kalian semua.

11.Semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi minor ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Dengan segala kerendahan hati penulis menyadari dikarenakan adanya keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis, skripsi minor ini masih jauh dari sempurna, karena itu penulis memohon maaf atas segala kesalahan dan hal-hal yang kurang berkenan di hati pembaca. Kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi sempurnanya skripsi ini di masa yang akan datang.

Akhir kata penulis mengharapkan agar laporan tugas akhir ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca pada umumnya dan bagi penulis sendiri pada khususnya.

Medan, 23 Mei 2008

Penulis

Yuliana NIM : 052102134


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

BAB I : PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul ... 1

B. Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 4

D. Metode Penelitian ... 5

BAB II : PT. IRA WIDYA UTAMA Medan A. Sejarah Singkat Perusahaan ... 8

B. Srtuktur Organisasi Perusahaan ... 10

C. Unsur-unsur Sistem Informasi Akuntansi Perusahaan ... 20

D. Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Perusahaan ... 26

E. Tipe-tipe Keputusan dan Proses Pengambilan Keputusan... 39


(7)

BAB III : ANALISIS DAN EVALUASI

A. Analisis dan Evaluasi Pengembangan

Sistem Informasi Akuntansi... 44 B. Analisis dan Evaluasi Pemakaian Informasi

Akuntansi Dalam Pengambilan Keputusan

Bagi Manajemen ... 49

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ... 53 B. Saran... 54

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(8)

BAB I PENDAHULUAN

A. Alasan Pemilihan Judul

Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat pesat dengan tingkat persaingan ketat. Oleh karena itu, perusahaan-perusahaan dituntut untuk melakukan kegiatan operasionalnya secara efektif dan efisien untuk mempertahankan eksistensinya, sehingga pengetahuan merupakan kekuatan yang sangat penting untuk membantu manajer dalam pengambilan keputusan. Informasi yang berkualitas yaitu informasi yang akurat, relevan, dan tepat waktu sehingga keputusan bisnis yang tepat dapat dibuat yang disesuaikan dengan sistem informasi yang diterapkan di masing-masing perusahaan. Dengan demikian, pengelolaan sistem informasi merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan. Setiap sumber daya harus mempunyai kemampuan untuk bersaing dengan perusahaan lain, mampu menggunakan kesempatan yang ada, dan diperlukan informasi yang akurat dan terkini karena hal ini akan mempengaruhi perkembangan perusahaan di masa yang akan datang.

Sistem Informasi Akuntansi yang merupakan kumpulan dari beberapa informasi akuntansi mempunyai peranan penting bagi seorang manajer. Hal ini dikarenakan sebagian besar sumber informasi manajemen berasal dari Sistem Akuntansi.


(9)

Baik perusahaan kecil maupun besar memerlukan informasi yang sifatnya menunjang tujuan perusahaan yang nantinya dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan. Sistem informasi ini berfungsi untuk memberikan informasi yang berhubungan dengan keuangan yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat biaya dari berbagai kegiatan perusahaan, menentukan tingkat efisiensi setiap departemen.

Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk menghasilkan laba maksimum dan menjaga kelangsungan hidup perusahaan. Untuk mencapai tujuan tersebut, informasi yang lengkap sangat diperlukan oleh pimpinannya sebagai dasar kebijakan dalam pengambilan keputusan. Dalam dunia bisnis, perusahaan harus mampu mengikuti perkembangan yang terjadi agar tidak ketinggalan dan kalah dalam persaingan.

Sistem informasi akuntansi penting bagi pihak intern dan ekstern perusahaan. Bagi pihak ekstern seperti konsumen, pemerintah, pesaing, kreditur, pemasok, masyarakat umum, informasi akuntansi ini juga dibutuhkan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan ekonomi yang berkaitan dengan perusahaan. Sistem informasi yang berperan sebagai dasar pertimbangan bagi manajemen dalam pengambilan keputusan juga diharapkan dapat mengurangi kemungkinan adanya kesalahan yang terdapat pada sebuah keputusan.

Dalam kegiatan manajemen yang berhubungan dengan perencanaan strategik, Sistem Informasi Akuntansi berperan dalam penentuan tujuan apa yang hendak dicapai oleh perusahaan dan strategi-strategi seperti apa yang harus


(10)

diterapkan oleh manajemen dalam rangka pencapaian tujuan yang telah diterapkan. Oleh karena tujuan tiap-tiap perusahaan berbeda-beda, maka tidak menutup kemungkinan bahwa strategi yang diterapkan berbeda pula.

Berdasarkan uraian di atas dimana pentingnya informasi akuntansi bagi suatu perusahaan maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul

“ PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN BAGI MANAJEMEN PADA PT. IRA WIDYA UTAMA MEDAN”.


(11)

B. Perumusan Masalah

Sesuai dengan uraian yang telah dikemukakan diatas, maka penulisan skripsi minor ini hanya membatasi pada masalah yang dihubungkan dengan sistem informasi akuntansi perusahaan. Adapun masalah yang akan dibahas dalam skripsi minor ini adalah:

”Apakah sistem informasi akuntansi yang digunakan telah benar-benar berperan sebagai alat bantu dalam pengambilan keputusan pada PT. IRA WIDYA UTAMA Medan?”

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bagaimana manajemen PT. IRA WIDYA UTAMA Medan memanfaatkan sistem informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan bagi perusahaanya.

2. Untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dihadapi yang dapat mengurangi efektivitas keputusan pada PT. IRA WIDYA UTAMA Medan.

3. Untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan pada Program Diploma III Fakultas Ekonomi Sumatera Utara.

Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis

Dapat menambah pengetahuan tentang peranan sistem informasi akuntansi bagi manajemen dalam pengambilan keputusan dalam penerapannya di


(12)

perusahaan, baik secara teori ataupun praktek yang telah diterima dimasa perkuliahan.

2. Bagi Perusahaan

Dapat digunakan sebagai bahan masukan didalam hal pengambilan keputusan oleh pihak manajemen dalam melaksanakan kegiatan operasional perusahaan untuk mendukung kemajuan perusahaan dimasa yang akan datang.

3. Bagi Fakultas Ekonomi USU

Untuk menambah daftar referensi perpustakaan dan sebagai bahan perbandingan bagi penulis lain yang akan melaksanakan penelitian berikutnya dimasa yang akan datang.

D. Metode Penelitian

Dalam pengambilan data sehubungan dengan penulisan skripsi ini penulis menggunakan berapa cara metode penelitian yang meliputi:

1. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan adalah desain penelitian yang lebih terstruktur (expost facto), yaitu dengan membandingkan data yang ada dengan fakta yang ada tanpa ada yang disembunyikan sehingga hasil penelitian memberikan informasi yang benar dan tepat.

2. Sumber Data


(13)

a. Data Primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari perusahaan yang berhubungan dengan penelitian yang sedang dilakukan. Data yang diperoleh berupa sejarah perusahaan, struktur organisasi, sistem informasi yang digunakan, dan data-data pendukung lainnya.

b. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber lain dalam bentuk informasi, laporan dan publikasi yang berasal dari luar perusahaan misalnya buku-buku, literatur-literatur, dan media lainnya sebagai bahan penunjang dalam penelitian.

3. Objek Penelitian

Penelitian skripsi minor ini dilakukan dengan penelitian secara langsung terhadap objek yang diteliti yaitu PT. IRA WIDYA UTAMA Medan. 4. Metode Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan penulis adalah: a. Metode Deskriptif

Metode deskriptif yaitu mengumpulkan data, mengolah dan menafsirkan data tersebut sehingga diperoleh gambaran yang jelas dan objektif mengenai objek atau permasalahan yang diteliti.

b. Metode Deduktif

Metode deduktif yaitu metode yang digunakan untuk menarik sebuah kesimpulan mengenai fakta yang diteliti oleh penulis berdasarkan kegiatan yang bersifat umum.


(14)

c. Metode Komperatif

Metode komperatif yaitu metode analisis yang digunakan dengan membandingkan teori yang dipelajari di perkuliahan dengan praktek di perusahaan kemudian dianalisis dan selanjutnya memberikan saran-saran dari hasil perbandingan antara teori dengan praktek tersebut. 5. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan sebagai berikut:

a. Library Research (Penelitian Kepustakaan), yaitu mangumpulkan data

dengan cara mengumpulkan data dari buku-buku, literatur-literatur, dan bahan-bahan bacaan lainnya yang dapat membantu pembuatan skripsi minor ini.

b. Field Research (Penelitian Lapangan), yaitu data yang dikumpulkan

dengan mengadakan penelitian langsung ke PT.IRA WIDYA UTAMA Medan terhadap pemanfaatan sistem informasi akuntansi.


(15)

BAB II

PT.IRA WIDYA UTAMA Medan

A. Sejarah Singkat Perusahaan

Berdirinya PT. Ira Widya Utama Medan merupakan pengembangan dari CV. Ira Corporation yang berdiri pada tanggal 17 April 1972, berkedudukan di jalan pahlawan no 52 Medan. Perusahaan ini mengawali usahanya sebagai general kontraktor yang mengutamakan pekerjaan pembangunan dan pemeliharaan bangunan jalan dan saluran irigasi. Untuk memperluas dan mengembangkan usahanya maka CV. Ira Corporation diubah menjadi PT. Ira Corporation pada tanggal 22 februari 1983 dihadapan Notaris Sundari siregar SH, dan berkedudukan di jalan Bukit Barisan Dalam No. 15 dengan meningkatkan jumlah karyawan menjadi 51 orang.

Setelah berjalan beberapa bulan nama PT. Ira Corporation dirasakan ganjil mengingat kata Corporation diubah lagi menjadi PT. Ira Widya Utama Medan dan berkedudukan di jalan Multatuli N0.9-12 Medan.

Perubahan ini dibuat dihadapan Notaris Sundari Siregar SH, dengan akte No. 29 tertanggal 17 Juni 1983 bertempat di Medan, dan disetujui Menteri Kehakiman Republik Indonesia, pada tanggal 26 Juli 1983 dengan Daftar Keputusan N0. C 2-5 149,HT,01.0,th.83 dan dapat dilihat pada Berita Negara Republik Indonesia No.955-1983.


(16)

Salah satu ciri perseroan terbatas modal perusahan terdiri dari penjualan saham-saham PT. Ira Widya Utama Medan mengawasi usahanya dengan modal disetor Rp.100.000.000,00 ( Seratur juta rupiah ) yang terbagi atas 100 lembar saham dengan nilai nominal per lembar saham @ Rp.1.000.000,00 yang masing-masing dimiliki oleh:

- Tuan Yopie S Batubara 50 lembar saham - Ny. TR Bulan Nasution 20 lembar saham - Tuan Abdullah Sony Batubara 10 lembar saham - Nona Indira Marwanti 10 lembar saham - Nona Putri Kumala Sari 10 lembar saham

Selanjutnya untuk menambah dan memperbesar modal saham disetor dalam rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham sebagaimana tertuang dalam notulen rapat, maka diadakan perubahan akte dihadapan Notaris Sundari Siregar SH, dengan perubahan akte No. 23 tanggal 12 November 1986 tentang perubahan-perubahan dalam anggaran dasar perusahaan tersebut, yaitu mengenai penambahan modal serta jumlah penyetorannya, dengan susunan pemegang saham adalah:

- Tuan Yopie S Batubara 7.803 lbr saham - Ny. TR Bulan Nasution 2.350 lbr saham - Nona Indira Marwanti 2.350 lbr saham - Nona Putri Kumala Sari 50 lbr saham Jumlah 14.903 lbr saham


(17)

Seluruh saham disetor dengan nilai nominal per lembar saham @ Rp.100.000.000,00.

Maksud dan tujuan utama didirikan PT. Ira Widya utama adalah Profit Oriented di samping menciptakan lapangan pekerjaan serta berperan aktif membantu pemerintah dalam pembangunan nasional.

Kegiatan usaha perusahaan tersebut pada dasarnya terbagi dalam tiga ( 3 ) bidang fungsi yaitu :

a. Bagian real estate yang melaksanakan kegiatan dibidang pembangunan, penjualan dan pengolahan perumahan, saran dan prasarananya seperti sarana jalan dikomplek perumahan yang dibangun, parit dan saluran limbah , prasarana pasar dan sebagainya.

b. Bagian pembangunan, yang mengevaluasi keadaaan usaha yang sedang berjalan serta mengembangkan usaha-usaha baru dengan mengadakan studi kelayakan atas proyek-proyek baru untuk mengetahui apakah layak atau tidak untuk dilaksanakan.

c. Bagian jasa usaha kontraktor, yang melaksanakan kegiatan-kegiatan pembangunan konstruksi seperti pembangunan perumahan, jembatan, irigasi saluran air dan bendungan serta kegiatan konstruksi lainnya.

B. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur Organisasi adalah suatu cara sistem untuk mengadakan pembagian tugas atau tanggung jawab serta menetapkan hubungan antara struktur organisasi sehingga memungkinkan seseorang dapat bekerja sama seefektif mungkin untuk mencapai tujuan.


(18)

Struktur Organisasi mempunyai arti yang penting bagi perusahaan agar dapat menjalankan aktivitas operasi secara harmonis dan teratur sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat dicapai. Struktur Organisasi dimana di dalamnya terdapat pemisahan fungsi-fungsi dengan tepat sangat penting sebab merupakan salah satu unsur terciptanya internal control yang efektif.

Struktur Organisasi PT. IRA WIDYA UTAMA Medan didasarkan pada perkiraan dan sifat usaha perusahaan, seperti terlihat dalam struktur organisasi. Berikut ini akan diuraikan mengenai tanggung jawab dan tugas masing-masing bagian yang terdapat dalam struktur organisasi PT. IRA WIDYA UTAMA Medan, secar umum bagian-bagian tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

1. Dewan Komisaris

Tugas dan Tanggung jawab

a. Melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap pelaksanaan operasional oleh direksi perusahaan.

b. Melaporkan secara berkala (mingguan) kepada para pemegang saham mengenai hasil pengawasan dan pemantauan langsung terhadap direksi perusahaan.

c. Memberi rekomendasi kepada pemegang saham mengenai hal-hal yang perlu menjadi keputusan pemegang saham.

d. Menyampaikan laporan hasil evaluasi secara menyeluruh terhadap kinerja dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).


(19)

Wewenang

a. Meminta rapat atau pertemuan dengan direksi dan/atau staf manajemen lainnya, baik secara berkala maupun secara mendadak sesuai kebutuhan. b. Meminta data, dokumen dan laporan-laporan yang dikuasai oleh

manajemen perusahaan, baik secara langsung maupun dengan cara menugaskan komite audit yang dibentuk.

c. Melakukan kajian dan evaluasi terlebih dahulu terhadap setiap rencana atau program yang bersifat strategis yang diusulkan oleh direksi perusahaan.

2. Direktur Utama

Tugas dan Tanggung jawab

a. Bertanggung jawab atas penetapan seluruh kebijakan perusahaan serta terselenggaranya koordinasi dan pengendalian di seluruh unit dan fungsi organisasi dengan tugas-tugas sebagai berikut:

1. Menyusun rencana kerja dan anggaran tahun perusahaan.

2. Mengkoordinasi dan memonitor rencana kerja dan anggran perusahaan dengan berpedoman pada kebijakan, strategi dan program yang telah ditetapkan dalam RUPS dan Corporate Plan.

3. Memberi penjelasan dan tanggung jawab terjadinya penyimpangan dari program-program strategis kepada dewan komisaris.

b. Bertanggung jawab atas seluruh kebijaksanaan strategis yang telah ditetapkan, dengan tugas-tugas seperti berikut:


(20)

1. Melaksanakan koordinasi dengan jajaran direksi melalui rapat direksi berkala.

2. Meminta laporan berkala dari para direksi dan/atau staf manajemen kunci lainnya serta memberikan pengarahan-pengarahan yang perlu. 3. Menugaskan satuan pengawasan intern untuk melaksanakan

pemeriksaan kepada unit-unit organisasi, bila dianggap perlu, dan meminta laporan hasil pemeriksaan untuk dibahas bersama dengan wakil direktur utama untuk dipertimbangkan tindak lanjutnya.

c. Bertanggung jawab atas efektivitas pelaksanaan kebijaksanaan menyeluruh perusahaan dengan tugas-tugas sebagai berikut:

1. Mengawasi pengawasan program dan kegiatan strategis perusahaan dengan memberdayakan fungsi-fungsi yang berada langsung di bawah garis wewenangnya, yaitu satuan pengawasan intern dan staf ahli bidang legal dan humas.

2. Menegaskan laporan-laporan manajemen dan memberikan pengarahan atau tindak lanjut yang diperlukan kepada jajaran direksi lainnya. 3. Mengkoordinir program dan kegiatan strategis yang melibatkan pihak

ketiga di luar perusahaan. Wewenang

a. Menetapkan kebijaksanaan strategis perusahaan secara menyeluruh.

b. Melakukan perjanjian kerjasama yang bersifat strategis dengan pihak lain berdasarkan persetujuan dewan komisaris dan pemegang saham.


(21)

c. Menandatangani seluruh laporan pertanggungjawaban direksi, baik laporan keuangan maupun laporan akuntabilitas manajemen.

d. Menandatangani cek, bilyet giro sesuai wewenang yang diberikan kepada direktur utama.

e. Menandatangani surat penugasan pemeriksaan yang akan dilaksanakan oleh satuan pengawasan intern.

3. Direktur Administrasi dan Keuangan Tugas dan Tanggung Jawab

a. Bertanggung jawab atas penetapan kebijaksanaan dan terselenggarakannya pengendalian bidang sumber daya manusia, umum, akuntansi dan keuangan, dengan tugas-tugas sebagai berikut:

1. Mengkoordinir dan memonitor rencana anggaran keuangan perusahaan.

2. Mengkoordinir dan memonitor penyusunan cash flow baik bulanan, triwulan, semester, dan tahunan.

3. Memberikan penjelasan dan pertanggungjawaban atas terjadinya penyimpangan dari cash flow kepada presiden direktur.

b. Bertanggung jawab atas kebijaksanaan dalam perencanaan sistem informasi sumber daya manusia, umum, akuntansi, dan keuangan perusahaan dan kebijaksanaan mekanisme kerja, dengan tugas-tugas sebagai berikut:


(22)

1. Memberikan pengarahan kepada bawahannya mengenai hal-hal yang berkaitan dengan sumber daya manusia, umum, akuntansi, dan keuangan perusahaan.

2. Memberikan keterangan dan/atau informasi kepada Komite Audit dan SPI sepanjang dalam lingkup tugas dan tanggung jawabnya.

3. Mengevaluasi secara periodik efektivitas dan efisiensi mekanisme kerja yang ada di bawah tanggung jawabnya.

c. Bertanggung jawab atas kebijaksanaan dalam perencanaan sistem informasi pencatatan dan pengelolaan barang yang dibeli perusahaan, pengadaan dan kebijaksanaan mekanisme kerja.

d. Bertanggung jawab atas pelaksanaan kegiatan di bidang keuangan dan akuntansi.

e. Bertanggung jawab atas terselenggaranya perencanaan dan penerbitan laporan keuangan perusahaan tepat waktu akurat.

Wewenang

a. Menetapkan kebijakan bidang sumber daya manusia, umum, akuntansi, dan keuagan.

b. Menandatangani laporan di bidang sumber daya manusia, umum, akuntansi, dan keuangan.

c. Menandatangani cek, bilyet giro sesuai wewenang yang diberikan kepada direktur administrasi dan keuangan.

d. Mengusulkan menahan sementara gaji/upah karyawan dengan alasan tertentu.


(23)

e. Melaksanakan penelitian prestasi dan potensi terhadap personil yang berada di bawah tanggung jawabnya.

4. Manajer Bagian Akuntansi Tugas dan Tanggung Jawab

a. Bertanggung jawab dalam perencanaan terbitnya laporan keuangan perusahaan, tepat waktu dan akurat, dengan tugas-tugas sebagai berikut: 1. Mengkoordinir dan mengawasi kegiatan-kegiatan akuntansi fiskal,

umum dan biaya.

2. Mengkoordinir penyusunan laporan keuangan bulanan, triwulanan dan tahunan serta laporan manajemen yang diperlukan sesuai kebutuhan atasan.

3. Mereview pembuatan laporan keuangan.

b. Bertanggung jawab atas kebijaksanaan dalam perencanaan sistem informasi akuntansi perusahaan dan kebijaksanaan mekanisme kerja, dengan tugas-tugas sebagai berikut:

1. Memberi pengarahan kepada bawahan mengenai kegiatan akuntasi perusahaan.

2. Mereview/mengkaji ulang kelengkapan dokumen pendukung dan menyetujui transaksi akuntansi.

c. Bertanggung jawab atas peyimpanan dan pengarsipan data akuntansi. d. Bertanggung jawab atas penanganan masalah perpajakan, sesuai


(24)

Wewenang

a. Menandatangani surat-surat/dokumen-dokumen intern sesuai tugas dan tanggung jawabnya.

b. Mengusulkan menahan sementara gaji/upah karyawan dengan alasan tertentu.

c. Melaksanakan penilaian prestasi dan potensi terhadap prsonil yang berbeda di bawah tanggung jawabnya.

5. Manajer Bagian Keuangan Tugas dan Tanggung Jawab

a. Bertanggung jawab untuk mengkoordinasi penyusunan anggaran pendapatan dan biaya perusahaan.

b. Bertanggung jawab dalam perencanaan sumber dan penggunaan dana perusahaan, dengan tugas-tugas sebagai berikut:

1. Mengkoordinir penyusunan cash flow perusahaan.

2. Mengkoordinir penyusunan evaluasi rencana dengan realisasi cash flow bulanan, triwulanan dan tahunan.

3. Mengusulkan pendapat kebijakan di bidang keuangan kepada atasan. c. Bertanggung jawab atas kebijakan dalam perencanaan sistem keuangan

perusahaan dan kebijaksanaan mekanisme kerja, dengan tugas-tugas sebagai berikut:

1. Memberi pengarahan kepada bawahan mengenai kegiatan keuangan dan perusahaan.


(25)

2. Mereview/mengkaji ulang kelengkapan dokumen pendukung dan menyetujui transaksi keuangan.

3. Memberi keterangan/informasi atau melayani kebutuhan data untuk d. Bertanggung jawab atas pelaksanaan bidang keuangan dan mekanisme

kerja, dengan tugas-tugas sebagai berikut:

1. Memberi laporan per periodik maupun insidentil kepada atasan. 2. Mengawasi pelaksanaan kegiatan bidang keuangan.

3. Mereview/mengkaji ulang laporan mutasi kas bank dan account-account yang terkait dengan transaksi kas bank.

Wewenang

a. Menandatangani surat-surat/dokumen-dokumen intern sesuai tugas dan tanggung jawabnya.

b. Menyetujui pengeluaran uang perusahaan sepanjang dalam batas tugas dan tanggung jawabnya.

c. Mengusulkan menahan sementara gaji/upah karyawan dengan alasan tertentu.

6. Manajer Bagian Keuangan Tugas dan Tanggung Jawab

a. Bertanggung jawab terhadap ketepatan jadwal produksi atau pembangunan sesuai dengan kontrak atau jadwal yang telah ditetapkan.

b. Bertanggung jawab terhadap kualitas produksi sesuai dengan standart kualitas yang telah ditetapkan.


(26)

c. Bertanggung jawab terhadap program dan kegiatan monitoring/pengawasan produksi agar pembangunan dapat dilaksanakan tepat waktu dengan kualitas yang sesuai dengan persyaratan.

d. Bertanggung jawab terhadap penggunaan dana untuk prodiksi/pembangunan secara efektif dan efisien.

Wewenang

a. Menandatangani laporan bidang produksi (pembangunan).

b. Memeriksa dan menandatangani realisasi pekerjaan yang telah dicapai dibandingkan dengan rencana kerja yang ada, baik fisik maupun biayanya. c. Memeriksa dan menilai kerja setiap kegiatan pada setiap periode.

7. Manajer Bagian Pemasaran Tugas dan Tanggung Jawab

a. Bertanggung jawab terhadap rencana dan strategi pemasaran berdasarkan kebijakan yang telah menjadi keputusan perusahaan.

b. Bertanggung jawab terhadap pelayanan kepada pengunjung atau calon pembeli dengan menyediakan informasi yang dibutuhkan.

c. Bertanggung jawab terhadap, kelengkapan data dan informasi, termasuk formulir-formulir dan brosur-brosur yang akan menarik minat pengunjung dan calon pembeli.

d. Bertanggung jawab menjaga nama baik dan rahasia perusahaan. Wewenang

a. Menandatangani laporan pemasaran yang akan disampaikan kepada direksi.


(27)

b. Memeriksa dan menganalisa rencana dan realisasi kegiatan pemasaran, baik dalam fisik maupun keuangannya.

c. Menandatangani surat-surat / dokumen terkait / perjanjian kerja sesuai dengan tugas dan tanggung jawab.

C. Unsur-unsur Sistem Informasi Akuntansi Perusahaan

Dalam sistem informasi terdapat unsur-unsur dan prosedur-prosedur yang saling menunjang antara satu dengan yang lainnya. Artinya sebagaimana sistem lainnya juga merupakan integrasi dan terorganisasi. Kegagalan suatu unsur atau prosedur akan mengganggu bahkan akan menggagalkan suatu unsur yang lainnya. Adapun unsur-unsur sistem informasi akuntansi pada PT. IRA WIDYA UTAMA adalah sebagai berikut :

1) Unsur Aktivitas a) Formulir

Formulir adalah merupakan unsur pokok dalam sistem akuntansi yang dapat digunakan untuk mencatat transaksi pada saat terjadinya, sehingga menjadi bukti tertulis dari setiap transaksi yang terjadi.

Formulir-formulir yang terdapat pada PT. IRA WIDYA UTAMA meliputi : faktur penjualan yang merupakan bukti tertulis sejumlah transaksi penjualan pada perusahaan, kuitansi, bukti penerimaan, bukti kas keluar. Semua formulir ini digunakan untuk pencatatan lebih lanjut sampai menghasilkan laporan keuangan yang dibutuhkan manajemen perusahaan untuk melihat kinerja perusahaan.


(28)

b) Prosedur

Prosedur adalah sekelompok pekerjaan pencatatan dimana yang satu dengan yang lainnya mempunyai hubungan yang erat yang saling berkaitan dan sukar untuk dipisahkan sendiri-sendiri.

Prosedur yang ada pada PT. IRA WIDYA UTAMA berupa prosedur sistem penjualan yang menerapkan serangkaian pekerjaan yang dilakukan mulai dari awal sampai dengan akhir kegiatan.

c) Alat pengolahan informasi

Yang dimaksud dengan alat pengolahan informasi adalah alat yang digunakan untuk melakukan pencatatan sehingga dapat menghasilkan suatu laporan.

PT. IRA WIDYA UTAMA dalam mengolah data menjadi informasi akuntansi menggunakan komputer sebagai electronic data processing. Pencatatan tidak lagi dilakukan secara manual, bagian accounting langsung mengaksesnya ke komputer menggunakan program aplikasi yang telah disediakan perusahaan.

d) Laporan

Laporan berisi informasi yang merupakan keluaran sistem akuntansi. Laporan dapat berbentuk hasil cetakan komputer dan tayangan pada layar monitor komputer.

Laporan yang dihasilkan pada PT. IRA WIDYA UTAMA berupa informasi yang akan dikirimkan kepada pihak manajemen perusahaan.


(29)

Laporan ini merupakan dasar proses dalam pengambilan keputusan yang disampaikan secara lisan dan tertulis pada setiap rapat perusahaan.

2) Unsur Personalia

Personalia pada PT. IRA WIDYA UTAMA mencakup karyawan, manajer, direksi, pemegang saham. Semua elemen yang terdapat pada perusahaan merupakan pelaksana daripada aktivitas atau pekerjaan yang ada. Komponen ini saling terkait dalam menjalankan aktivitasnya.

Sistem informasi akuntansi merupakan hal penting dalam sebuah

perusahaan. Dengan adanya sistem informasi akuntansi di perusahaan, maka akan memudahkan perusahaan dalam melakukan pengolahan data menjadi informasi yang dapat digunakan bagi pihak yang membutuhkan pada saat dibutuhkan.

Sebagaimana kita ketahui bahwa sistem merupakan sekumpulan unsur yang teratur saling berhubungan satu dengan yang lainnya dan saling mempengaruhi atau melengkapi seperti yang terdapat pada PT. IRA WIDYA UTAMA. Dalam menggunakan sistem informasi yang ada, PT. IRA WIDYA UTAMA membutuhkan suatu sistem keamanan yang mendukung sistem informasi tersebut, dimana keamanan (security) merupakan salah satu faktor penting dalam rangka efektivitas sistem informasi yang dikembangkan.

Pada hakikatnya, keamanan sistem (system security) merupakan bagian dari sistem pengendalian manajemen (management system) karena tidak mungkin memberikan garansi bahwa suatu sistem akan aman tanpa mempertimbangkan


(30)

kondisi lingkungan. Dengan demikian, tahap pertama yang dilakukan oleh PT. IRA WIDYA UTAMA untuk menciptakan keamanan sistem adalah dengan menciptakan suatu sistem pengendalian manajemen yang baik, yang dimulai dari tingkat (level) organisasi perusahaan sampai pada berfungsinya internal audit perusahaan.

Organisasi perusahaan harus mencerminkan atau mendorong agar dapat berfungsinya sistem dan prosedur operasional yang baik. Sebagai contoh, PT. IRA WIDYA UTAMA memiliki peraturan atau ketentuan yang jelas sehingga setiap komponen organisasi dapat melaksanakan fungsi dan tanggung jawabnya secara jelas. Pada akhirnnya akan lebih efektif suatu sistem pengendalian bila perusahaan memiliki suatu perangkat yang secara khusus berfungsi untuk melakukan pemeriksaan dan evaluasi terhadap fungsi-fungsi organisasi yang lain. Fungsi tersebut biasanya disebut sebagai Satuan Pengawasan Intern atau SPI.

Keamanan suatu sistem dapat juga dicapai dengan cara memberi pengamanan pada sistem yang ada (System Security). Jenis-jenis system security yang biasa dilakukan antara lain adalah access control, pasword, back-up, maintenance, call back, scrambling data, dan CRC detection and prevention.

Ü Access Control

Accsess Control pada dasarnya adalah menerjemahkan secara fisik permintaan manajemen tentang siapa yang boleh kemana dan kapan. Karena keterbatasan sistem keamanan, serta untuk menambah efektivitas dan efisiensi, banyak digunakan kartu tanda pengenal. Karena keterbatasan, serta untuk menambah


(31)

efektivitas dan efisiensi pula, kita membutuhkan Access Control System (ACS).

ACS dapat memeriksa tiga bahan, yaitu : suatu yang dapat diingat (misal : Password atau kombinasi angka-angka), kedua, sesuatu yang dapat dibawa (misal : kunci, tanda pengenal, benda khusus, dan sebagainya), dan ketiga sesuatu yang menempel: (misal : suara, sidik jari, telapak tangan, kornea mata, dan sebagainya).

Ü Password

Secara teori password juga merupakan ACS. Hanya saja password lebih terfokus pada perangkat lunak saja.

Ü Back-up

Back-up adalah sebuah sistem sekuriti yang secara efektif dalam menghadapi bencana.

Ü Maintenance

Bencana dapat dikurangi apabila setiap sistem mendapatkan perawatan (maintenance) yang baik. Banyak sekali pemakai komputer yang mengabaikan perawatan, sehingga bencana tidak dapat dideteksi secara dini.

Ü Call Back

Analogi sebuah telepon, kita dapat mengetahui siapa penelpon, tetapi kita tahu siapa yang ditelepon. Dengan cara ini apa dan bagaimana komunikasi data benar-benar dapat terkontrol. Resiko bahwa data diambil oleh orang luar yang


(32)

“mengaku” dari kantor cabang dapat dikurangi, karena kita yang menelepon kembali pada si pemanggil.

Ü Scrambling Data

Scrambling Data bisa digunakan untuk menambah segi keamanan pada komunikasi data. Pada dasarnya kita dapat mengirim data dengan kata-kata sandi dan hanya orang yang tahu kata sandi tersebut yang dapat membacanya.

Ü CRC Detection and Prevention

Computer Related Crime Detection and Prevention adalah sebuah upaya untuk mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan kejahatan yang berhubungan dengan komputer. Contoh dari CRC adalah yang mungkin terjadi adalah :

• Impresonation :

Menggunakan identitas orang lain • Piggybacking :

Memasuki daerah terlarang • Data diddling :

Mengubah data

• Superzapping :

Melewati lingkaran password • Salami :


(33)

• Salvaging :

Mengkais-kais / mencuri data dari data yangsudah terbuang • Stealing :

Mencuri dalam arti yang lebih luas • Logic Bomb :

Menempatkan sesuatu yang dapat merusak pada suatu waktu tertentu • Wiretapping :

Mencuri dengan sebuah komunikasi electronic • Virus :

Memberikan sesuatu yang dapat merusak sistem, baik sengaja maupun tidak sengaja.

D. Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi Perusahaan

Dalam era globalisasi informasi yang berkembang pesat, sistem informasi akuntansi mengalami banyak perubahan dalam tahun-tahun terakhir ini. Penggunaan teknologi komputer mendapat perhatian yang sangat besar karena memungkinkan manajemen informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan dengan cepat dan tepat.

Komputer telah menjadi unsur yang sangat diperlukan untuk sistem informasi diberbagai perusahaan dan merupakan alat pengolah data yang bekerja secara elektronik dan otomatis yang mengikuti serangkaian perintah dalam bentuk program.


(34)

Komputer sebagai alat pengolah data akan melakukan pengolahan data, dimana data-data tersebut akan mengalami transformasi dan menghasilkan informasi yang dapat disimpan didalam sistem komputer dan dapat juga dikeluarkan sebagai informasi yang telah diolah pada saat dibutuhkan.

Dalam mentransformasi data menjadi informasi, langkah-langkah yang dilakukan oleh PT. IRA WIDYA UTAMA adalah sebagai berikut :

1) Pengumpulan (Capturing) adalah mengumpulkan data dengan melakukan pemeriksaan keterangan yang ada, apakah itu data atau fakta.

2) Memilah (Verifying) adalah memilah data atau fakta yang dikumpulkan tersebut benar atau hanya direke-reka saja.

3) Pengelompokkan (Classifying) adalah mengelompokkan data yang telah sesuai dengan yang dibutuhkan.

4) Penyeleksian (Sorting) adalah menetapkan unsur data ke dalam urutan data yang disesuaikan dengan kebutuhan si pemakai.

5) Meringkas (Summarizing) adalah meringkas data yang telah dikelompokkan menjadi laporan data menjadi bentuk matematis atau angka.

6) Perhitungan (Calculating) adalah memberikan nilai kepada data-data yang ada.

7) Penyimpanan (Storing) adalah menempatkan data pada alat-alat penyimpanan yang dapat dilihat kembali pada saat diperlukan.


(35)

8) Pengambilan Kembali (Retriving) adalah pengambilan keterangan kembali dari arsip bila informasi tersebut masih layak guna untuk dipakai sebagai informasi.

9) Memperbanyak (Reproducing) adalah menciptakan kembali dan memperbanyak informasi yang ada dengan fotocopy atau magnetik

disk agar data asli tidak rusak.

10)Mengkomunikasikan (Communicating) adalah menyebarkan informasi yang tersimpan kepada si pemakai informasi tersebut.

Dengan menggunakan komputer sebagai alat dalam mengolah data, siklus pengolahan data pada PT. IRA WIDYA UTAMA dapat dipisahkan menjadi 3 (tiga), yaitu input data, proses data, output data.

Pemrosesan data secara elektonik dalam suatu perusahaan bukanlah sesuatu yang baru, karena banyak memberikan keuntungan pada perusahaan. Oleh karena itu, Electonic Data Processing (EDP) merupakan dasar dari sistem informasi akuntansi di PT. IRA WIDYA UTAMA yang digunakan sebagai alat untuk memproses data-data transaksi dalam menghasilkan informasi secara elektonik.

Untuk membuat sistem pengolahan data dengan sistem komputer dapat bekerja dengan baik, maka harus didukung dengan beberapa peralatan. Berikut adalah beberapa perangkat komputer yang digunakan oleh IRA WIDYA UTAMA dalam mendukung kegiatan usahanya, antara lain :


(36)

1) Hardware (Perangkat Keras)

Komponen-komponen komputer yang digunakan perusahaan terdiri dari keyboard, disk drive, terminal sebagai input, printer sebagai satu alat output dan juga didukung oleh CPU dengan kemampuan dan kapasitas yang cukup untuk pengolahan data perusahaan.

2) Software (Perangkat Lunak)

Komponen-komponen perangkat lunak yang digunakan perusahaan terdiri dari operating system dan aplication system. Operating system dapat diperoleh perusahaan dengan cara membelinya dan untuk aplication system dapat diperoleh dari kantor pusat dengan memberikan kesempatan kepada daerah untuk memodifikasi sistem aplikasi tersebut berdasarkan kebutuhan.

3) Brainware (Perangkat Pelaksana)

Perusahaan menggunakan orang yang memiliki latar belakang pendidikan teknis yang dapat dibedakan menurut ahlinya. Brainware yang digunakan PT. IRA WIDYA UTAMA terdiri dari :

a) Computer Operator adalah orang yang bertanggungjawab untuk

pengolahan data melalui sistem dengan menggunakan program komputer untuk mengikuti petunjuk yang telah dibuat.

b) Programmer yaitu orang yang memberi perintah komputer dengan suatu

bahasa yang dimengerti komputer yang menerima perintah.

c) System Analyst and Designer yaitu orang yang bertanggung jawab untuk

menganalisa dan merancang suatu sistem aplikasi yang akan dibuat programnya.


(37)

Pada dasarnya terdapat 2 (dua) cara untuk memproses data melalui komputer pada PT. IRA WIDYA UTAMA, yaitu :

1) Batch Processing (Sistem Pengolahan Data Secara Kelompok)

Pada sistem ini sekelompok data dikumpulkan sampai pada waktu yang telah ditetapkan, kemudian diproses bersama-sama.

2) Online Processing (Sistem Pengolahan Data Secara langsung)

Pada sistem ini data dimana setiap transaksi yang terjadi secara langsung dimasukkan ke dalam komputer dan akan diproses.

Sistem informasi akuntansi yang ada pada setiap perusahaan sangat membantu kinerja perusahaan tersebut. Sama halnya dengan PT. IRA WIDYA UTAMA, sistem informasi akuntansi yang ada di perusahaan memberi peranan penting terutama dalam hal membuat laporan, baik yang bersifat keuangan maupun non-keuangan.

Dalam mengolah data akuntansinya, PT. IRA WIDYA UTAMA menggunakan program aplikasi dengan menempatkan G/L System sebagai Basis Utama (Main System) yang dilengkapi dengan modul pendukung (Feeder System) yaitu : modul order pembelian (purchasing), modul persediaan (inventory

control), modul aktiva tetap (fixed asset), modul hutang (acconut payable), modul

kas/bank (cash management), modul piutang (acconuts receivable), dan modul project accounting yang digunakan untuk membantu kegiatan operasi dan penyedia data bagi G/L System.


(38)

Dengan sistem komputer terintegrasi, modul utama G/L dapat menarik (mengambil) data transaksi keuangan pada modul pendukung sesuai dengan sistem konfigurasi hubungan antar modul pada perangkat lunak yang digunakan.

1) Modul General Ledger

General Ledger merupakan pusat informasi akuntansi, ke mana transaksi-transaksi yang berasal dari modul-modul lain dikirim. Dari modul ini juga laporan keuangan dibuat secara otomatis pada saat dibutuhkan. Modul ini digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi yang terjadi dalam aktivitas-aktivitas usaha perusahaan, yang digunakan dengan menggunakan nomor akun. Data transaksi dijurnal ke General Ledger berdasarkan Journal Voucher (Journal Sheet) melalui proses batch, yang mengelompokkan data berdasarkan klasifikasi tertentu, misalnya tanggal transaksi. Fungsi utama lainnya juga mencakup dalam hal pengelolaan data anggaran, alokasi otomatis, konsolidasi, dan Project Accounting (jika modul Project Accounting tidak digunakan).

Modul ini terintegrasi dengan modul order pembelian (purchasing), modul persediaan (inventory control), modul aktiva tetap (fixed asset), modul hutang (accounts payable), modul kas/bank (cash management), modul piutang (accounts receivable), dan modul project accounting dengan tujuan untuk menghasilkan laporan keuangan dan daftar-daftar transaksi senagai buku tambahan. Modul General Ledger berisi daftar batch yang sudah diposting (posting journal) dan saldo-saldo dan


(39)

perubahan-perubahan dalam setiap nomor, yang akan menjadi data untuk catatan akuntansi periode berikutnya.

Adapun laporan keuangan yang dihasilkan dari Modul General Ledger pada PT. IRA WIDYA UTAMA terdiri dari :

a) Neraca

b) Laporan Laba Rugi

c) Laporan Perubahan Ekuitas d) Lapoan Arus Kas

e) Catatan atas Laporan Keuangan

Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Ekuitas disusun atas

dasar akrual. Berdasarkan metode ini, pengaruh transaksi dan peristiwa

lain diakui pada saat kejadian (dan bukan pada saat kas atau setara kas diterima atau dibayar) dan dicatat dalam catatan akuntansi serta dilaporkan dalam laporan keuangan pada periode yang bersangkutan.

Akun-akun disajikan dengan pendekatan classified balance sheet (dirinci atas kelompok lancar dan tidak lancar).

Laporan Arus Kas disusun berdasarkan metode langsung (direct methode) dengan mengklasifikasikan arus kas selama periode tertentu menurut aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan pelaporan arus kas, kas terdiri dari kas, rekening giro di bank dan setara kas. Setara kas adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek (= 3 bulan) dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa


(40)

menghadapi risiko perubahan nilai yang signifikan. Contoh setara kas yang ada di PT. IRA WIDYA UTAMA adalah deposito one day call dan deposito berjangka = 3 bulan.

2) Modul Project Accounting

Proyek Accounting digunakan untuk memonitor performa proyek, serta

administrasi penagihan (project billing). Fungsionalitas utama dari modul ini mencakup :

a) Pengelolan data proyek dan Work-Breakdown Stucture b) Pengelolaan data anggaran proyek

c) Alokasi sumber daya menusia

d) Pengolahan transaksi yang berbasis proyek e) Progress tracking

f) Cost tracking

g) Pembuatan penagihan secara otomatis h) Pelaporan performa proyek

3) Modul Kas/Bank (Cash Management)

Cash Management berfungsi sebagai pusat pengelolaan dan pengendalian transaksi dan mutasi kas, bank, dan kas kecil perusahaan. Dari modul ini dapat dihasilkan laporan arus kas (cash flow) secara otomatis pada saat dibutuhkan.

Pembukuan terhadap arus kas masuk/keluar dilakukan berdasarkan Bukti Pengeluaran kas/Bank dan Bukti Peneriamaan Kas/Bank yang telah di


(41)

otorisasi oleh pejabat berwenangyang dikuatkan dengan dokumen pendukung dari tiap transaksi yang terkait.

4) Modul Piutang (Accounts Receivable)

Modul Piutang (Accounts Receivable) digunakan untuk mengadministrasikan pengakuan dan pelunasan piutang sehubungan dengan penerimaan pendapatan dari aktivitas-aktivitas pengembangan usaha. Modul ini memelihara seluruh informasi. Fungsionalitas utama dari modul Accounts Receivable mencakup :

a) Pengelolaan data pelanggan dan piutang b) Pengelolaan transaksi penjualan

c) Pengelolaan transaksi penagihan

d) Penelusuran pajak Penambahan Nilai (PPN)

Pembukuan pengakuan piutang dilakukan berdasarkan penerbitan faktur tagihan kepada rekan bisnis (business-partner) dalam aktivitas pengembangan usaha, sebagai kelanjutan dari kesepakatan bersama sesuai dengan surat perjanjian/kontrak yang dikuatkan oleh Berita Acara Kemajuan Pekerjaan, Nota Penyerahan Proyek dan atau tagihan telah jatuh tempo sesuai dengan kesepakatan. Pencatatan pelunasan piutang dilakukan berdasarkan kuitansi, Bukti Transfer Bank dan Bukti Penerimaan Bank.

5) Modul Hutang (Accounts Payable)

Modul Hutang (Accounts Payable) digunakan untuk mengadministrasikan pengakuan dan pembayaran hutang sehubungan dengan pembelian barang


(42)

kepada pemasok, penggunaan jasa kepada pihak ketiga ataupun transaksi-transaksi yang timbul dari kegiatan-kegiatan usaha perusahaan. Modul ini memelihara seluruh informasi pemasok. Fungsionalitas utama dari modul Accounts Payable mencakup :

a) Pengelolaan data pemasok dan hutang b) Penglolaan data pembelian

c) Penelusuran Pajak Panambahan Nilai (PPN)

6) Modul Order Pambelian (Purchasing)

Modul Order Pembelian (Purchasing) mengelola siklus pembelian barang secara menyeluruh, mulai dari permintaan, pemesanan, dan penerimaan, hingga pelaporan realisasinya. Fungsionalitas utama dari modul Purchasing mencakup :

a) Pengolahan permintaan pembelian

b) Pengolahan pemesanan barang/aktiva tetap

c) Pengolahan transaksi pembelian/penerimaan barang/aktiva tetap d) Pelaporan realisasi pemesanan

7) Modul Persediaan (Inventory Control)

Modul Persediaan (Inventory Control) digunakan untuk mengelola persediaan secara menyeluruh yang mencakup pengelolaan lokasi persediaan, kategorisasi, serta mutasi persediaan. Fungsionalitas utama dari modul Inventory Control mencakup :


(43)

b) Pengolahan transaksi pengeluaran/transfer persediaan/supplies c) Pendukung physical inventory taking

d) Pengolahan automatic reorde

8) Modul Aktiva Tetap (Fixed Asset)

Modul Aktiva Tetap (Fixed Asset) digunakan untuk mengelola aktiva tetap beserta seluruh transaksi berhubungan dengan aktiva tetap, serta pelaporannya. Fungsionalitas utama dari modul Fixed asset ini mencakup : a) Pengelolaan data aktiva tetap

b) Pengelolaan data lokasi

c) Pengolahan transaksi penyusutan

d) Pengolahan transaksi penambahan/penggantian e) Pengolahan transaksi penghapusan (retirement) f) Pengolahan transaksi perpindahan lokasi

Pencatatan aktiva tetap dilakukan berdasarkan Permintaan Pembelian Aktiva Tetap yang didukung oleh Bukti Penerimaan Aktiva Tetap. Pencatatan pengurangan nilai aktiva tetap karena penyusutan di up date berdasarkan depreciation posting journal, sedangkan penghapusbukuan dilakukan berdasarkan write-off posting journal. Adapun hubungan antar modul pada dasarnya dapat digambarkan sebagai berikut :


(44)

Cash Mana-gement Acco-unts Receiva ble Acco- unts Payable Invento ry Control Puchase Order General Ledger Fixed Asset Project Accoun ting

Sumber : PT. IRA WIDYA UTAMA Medan

Proses akuntansi yang telah terkomputerisasi tersebut akan memiliki karakteristik yang berbeda dibandingkan dengan proses akuntansi secara manual, terutama dari segi internal kontrol maupun operasionalnya, seperti :

a) Batasan kewenangan dan akses untuk masing-masing staff (user) yang terlibat harus didefinisikan dan diaplikasikan dengan baik serta dilakukan perubahan password secara teratur,

b) Harus ada System Administrator yang bertanggungjawab atas keamanan data yang ada dalam sistem komputer,


(45)

c) Adanya disiplin dari masing-masing user untuk menjalankan prosedur yang telah disepakati,

d) Secara periodik harus dilakukan verifikasi dan pemeriksaan atas kebenaran dan keakuratan hasil proses komputer oleh internal auditor ataupun oleh masing-masing user,

e) Adanya standar dokumentasi data maupun program selelu memudahkan f) Adanya sistem backup serta recovery (pemulihan) yang memadai.

Sistematika dan struktur kode merupakan dasar pembinaan akuntansi yang efektif dan efisien. Kemampuan suatu sistem akuntansi untuk menghasilkan informasi keuangan yang efektif, sangat tergantung dari Sistematika Kode yang ditata secara logis dengan mempertimbangkan kebutuhan sekarang maupun masa depan, sehingga setiap kode dibuat dengan ruang lingkup yang jelas.

PT. IRA WIDYA UTAMA menggunakan sistem kode yang disusun secara sistematis dan praktis untuk menghasilkan sistem akuntansi dengan memperhatikan faktor-faktor sebagai berikut :

a) Memudahkan dan mempercepat proses pembukuan.

b) Mudahkan untuk diingat sehingga memperlancar pekerjaan administrasi dan akuntansi, serta memperkecil kemungkinan kesalahan pembukuan. c) Memudahkan dan mempercepat penyusunan laporan akuntansi baik

laporan akuntansi keuangan maupun laporan akuntansi manajemen yang diperlukan untuk proses pengambilan keputusan.

d) Dengan memperhatikan keadaan usaha dewasa ini dan memproyeksikan kemungkinan yang terjadi pada waktu yang akan datang, akun-akun


(46)

disusun selengkap mungkin sehingga Laporan Akuntansi Keuangan dan Laporan Akuntansi Manajemen lainnya disusun sesuai dengan kebutuhan yang beraneka ragam.

e) Disusun secara fleksibel dalam arti terdapat kemungkinan untuk menyisipkan suatu akun baru yang mungkin dibutuhkan di kemudian hari dengan tidak menganggu sistematika yang ada.

f) Mempermudah penyusunan dan pengendalian anggaran.

Dalam mengelola data akuntansi menjadi informasi, PT. IRA WIDYA UTAMA tidak terlepas dari standar akuntansi keuangan yang berlaku umum, “Standar Akuntansi Keuangan (SAK)”, agar data akuntansi yang terkumpul dapat menjadi informasi yang berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan.

E. Tipe-tipe Keputusan dan Proses Pengambilan Keputusan Perusahaan 1. Tipe-tipe keputusan

Keputusan merupakan pilihan yang dibuat dari beberapa alternatif yang ada. Pengambilan keputusan yang baik merupakan bagian penting dari tugas manajemen yang baik, karena suatu keputusan akan menentukan bagaimana perusahaan menyelesaikan masalah mereka, mengalokasikan sumber daya, dan mencapai tujuan perusahaan.

Pengambilan keputusan bukanlah merupakan hal yang mudah untuk dilakukan, karena harus disesuaikan dengan kondisi atau keadaan yang dapat berubah-ubah. Sebelum mengambil keputusan, manajer biasanya melakukan pendekatan terlebih dahulu. Adapun 3 (tiga) model pendekatan yang dilakukan


(47)

oleh manajer pada PT. IRA WIDYA UTAMA dalam pengambilan keputusan adalah :

1) Model Klasik (Clasical Model)

Manajer membuat keputusan yang logis sesuai dengan kepentingan ekonomi.

2) Model Administratif (Administratif Model)

Manajer membuat keputusan disituasi yang sulit. 3) Model Politis (Policy Model)

Manajer mengambil keputusan yang tidak terprogram ketika kondisi tidak pasti.

Setiap keputusan harus dikelola dengan cara-cara yang efektif, yaitu dengan menetapkan prioritas, mendapatkan informasi yang relevan, serta menetapkan metode yang tepat.

Untuk lebih jelasnya ada 2 (dua) macam jenis pembuatan keputusan yang ada pada PT. IRA WIDYA UTAMA yaitu :

1) Sistem Keputusan Terprogram (Programmed Decision)

Keputusan yang dibuat untuk menanggapi situasi yang cukup sering terjadi, sehingga pembuat keputusan dapat membuat aturan-aturan pengambilan keputusan untuk diterapkan di masa depan. Sistem keputusan terprogram misalnya perluasan perusahaan dan penentuan target pemasaran. Sistem ini berhubungan dengan perencanaan jangka panjang dan meliputi penentuan tujuan, penentuan kebijakan,


(48)

pengorganisasian dan pencapaian keberhasilan perusahaan secara menyeluruh.

2) Sistem Keputusan yang Tidak Terprogram (Non-Programmed

Decision)

Keputusan yanng dibuat dalam menanggapai situasi yang unik, tidak familiar dan tidak terstruktur, dan menimbulkan banyak konsekuensi rmaka direksi harus mendapatkan bantuan dari sistem. Untuk itu sistem informasi dirancang guna memantau kejadian yang tidak terduga. Dengan begitu manajer bisa mempersiapkan diri dalam menghadapi hal tersebut, agar tujuan tersebut tidak menyimpang dari apa yang telah ditetapkan. Bila terjadi penyimpangan biasanya pimpinan berusaha mengevaluasi apa yang menyebabkan terjadinya penyimpangan tersebut untuk dikoreksi. Hal ini berhubungan dengan bidang seperti perumusan anggaran atau budget.

2. Proses Pengambilan Keputusan Perusahaan

Peroses pengambilan keputasan oleh manajer dalam suatu perusahaan akan mempengaruhi baik atau tidaknya keputusan yang dihasilkan. Untuk itu, PT. IRA WIDYA UTAMA melakukan 6 (enam) tahapan dalam proses pengambilan keputusan, yaitu :

1. Mendefinisakan Masalah

Manajer berusaha untuk mengenali (mengidentifikasi dan menentukan (mendefinisikan) masalah.


(49)

2. Diagnosis dan Analasis Penyebab

Manajer menganalisis fakto-faktor sebab-akibat yang mendasari dan berhubungan dengan situasi pengmbilan keputusan.

3. Pengembangan Alternatif

Menghasilkan alternatif solusi untuk menanggapi kebutuhan situasi dan memperbaiki sebab-sebab yanng mendasari.

4. Pemilihan Alternatif yang Diharapkan

Manajer berusaha memilih alternatif solusi dengan tingkat resiko dan ketidakpastian paling sedikit.

5. Implementasi Alternatif yang Dipilih

Manajer menggunakan kemampuan manajerialnya, administratif dan persuasif untuk mentranslasikan alternatif yang dipilih ke dalam tindakan.

6. Evaluasi dan Umpan Balik

Manajer mengumpulkan informasi apakah implementasi alternatif yang dipilih dapat digunakan secara efektif untuk mencapai tujuan. Dalam pengambilan keputusan, para manajer (kepala urusan) PT. IRA WIDYA UTAMA mula-mula bertanggungjawab untuk menetapkan sasaran. Kemudian mereka harus mengambil keputusan untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Keputusan-keputusan yang mereka ambil adalah :

1. Pengorganisasian tugas dan pelimpahan wewenang. 2. Perekrutan karyawan dan pencaharian sumber daya lain.


(50)

3. Pengalokasian sumber daya ke masing-masing tugas dan penjadwalan penggunaannya.

4. Pengkoordinasian dan pengawasan kerja karyawan dan manajer bawahan. 5. Pendeteksian dan penanggulangan masalah yang timbul.


(51)

BAB III

ANALISIS DAN EVALUASI

A. Analisis dan Evaluasi Pengembangan Sistem Informasi Akuntansi

Sistem informasi akuntansi terdiri dari tiga kata yaitu sistem, informasi dan akuntansi yang mempunyai arti tersendiri, dan apabila ketiga kata tersebut digabungkan maka akan menghasilkan sebuah defenisi yang baru.

Berikut ini akan dijelaskan pengertian ketiga kata tersebut. Menurut Mulyadi, (2001;5), sistem adalah sebagai berikut :

“Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan yang lainnya berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu dan setiap sistem dibuat untuk menangani sesuatu yang berulang kali atau secara rutin terjadi”.

Pada dasarnya suatu sistem terdiri dari beberapa subsistem. Agar sistem dapat berfungsi secara efektif dan efisien, subsistem-subsistem dan prosedur-prosedur itu harus saling berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Interaksi ini bisa tercapai terutama melalui komunikasi informasi yang relevan antarsubsistem.

Subsistem-subsistem SIA memproses transaksi keuangan dan non-keuangan yang secara langsung mempengaruhi pemrosesan transaksi keuangan. Menurut James Hall (2001;163), SIA terdiri dari tiga subsistem utama :


(52)

1) Sistem Pemrosesan Transaksi – SPT (Tansaction Processing System), yang mendukung operasi bisnis tiap hari dengan sejumlah dokumen dan pesan-pesan untuk para pemakai seluruh organisasi.

2) Sistem Pelaporan Buku Besar/Keuangan – SPBB/K (General

Ledger/Financial System), yang menghasilkan laporan keuangan

tradisional seperti laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas, pengembalian pajak, dan laporan-laporan lainnya yang ditetapkan oleh hukum.

3) Sistem Pelaporan Manajemen – SIM (Management Reporting System), yang menyediakan manajemen internal dengan laporan keuangan dengan tujuan khusus dan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan varian, dan laporan pertanggungjawaban.

Informasi pada dasarnya adalah sebuah sumber daya seperti halnya pabrik dan peralatan. Dengan kemajuan teknologi yang terjadi maka banyak cara untuk dapat memproses data dan dapat menghasilkan informasi yang berguna bagi pemakainya tak terkecuali dengan komputer, sesuai dengan pengertian informasi yang telah didefenisikan oleh MC Leod yaitu :

“ Informasi adalah salah satu jenis utama sumber daya yang tersedia bagi manajer yang pengelolaannya menggunakan peralatan komputer yang digunkan untuk memudahkan meecahkan masalah ynag sedang dihadapi dengan segera." (Hartono Jogianto,2000;53)

Informasi akuntansi harus mempertimbangkan sisi manfaat dan biaya (benefit and cost analysis). Karena jika cost lebih besar daripada benefit, tentu saja sistem yang menghasilkan informasi tersebut harus ditinjau kembali keberadaannya.

Informasi juga harus dapar dipahami (undestandibility). Disini ada dua elemen yang harus dipahami, yaitu informasi yang dihasilkan dan sumber daya


(53)

sehinnga tidak terlalu rumit, tidak menggunakan istilah yang kabur serta menggunakan klasifikasi yang lazim. Dan sumber daya manusia pemakai sistem untut memiliki tingkat keahlian akuntansi yang memadai atau paling tidak memiliki kemauan untuk terus belajar dan mengasah kemampuannya.

Akuntansi merupakan alat penting bagi perusahaan dalam melaksanakan beberapa tahapan tugas dari mekanisme sistem informasi. Akuntansi juga merupakan sumber informasi yang berguna untuk mengambil sebuah keputusan yang sangat dibutuhkan untuk pertahanan kemampuan berkompetisi.

Dalam bukunya, Henry Simamora (2001;276) mengartikan akuntansi sebagai

“Suatu sistem informasi, mengidentifikasikan, mengumpulkan, dan mengkomunikasikan informasi ekonomi mengenai suatu badan usaha kepada beragam orang.”

Akuntansi dan sistem informasi saat berkaitan erat, pada hakekatnya akuntansi merupakan terapan teori umum informasi terhadap masalah operasional yang efisien dan ekonomis.

Untuk lebih jelasnya Sistem Informasi Akuntansi telah didefenisikan oleh Moscove daalm bukunya yang berjudul Accounting Information System, yaitu :

“Sistem Informasi Akuntansi adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisis, dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan kepada pihak luar dan di dalam perusahaan.” (Teguh Wahyono, 2004;13)


(54)

Dari pengertian diatas dapat diambil suatu kesimpulan bahwa : Sistem Informasi Akuntansi adalah kumpulan sumber daya seperti manusia dan peralatan yang dimiliki perusahaaan yang digunakan untuk membantu manajemen untuk mengubah data menjadi informasi yang dapat dimanfaatkan dalam pengambilan keputusan oleh pihak-pihak manajemen maupun pihak luar perusahaan.

Setiap perusahaaan membutuhkan sistem informasi akuntansi untuk mengolah data menjadi informasi yang berguna untuk pengambilan keputusan yang dibutuhkan baik oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan. Karena sistem informasi akuntansi berguna bagi, perusahaan, maka sistem informasi akuntansi harus didesain dengan mencerminkan nilai-nilai dari budaya perusahaan.

Sistem informasi ada yang bersifat manual dan ada yang berbasis komputer. Jika transaksi yang terjadi dalam kegiatan operasional semakin besar, tentu penggunaan sistem informasi secara manual sangat terbatas, karena sistem informasi akuntansi secara manual hanya mengandalkan manusia yang kondisi fisiknya tidak selalu stabil, cepat lelah, lupa dan sebagainya sehingga informasi yang dihasilkan tidak sesuai dengan yang diharapkan. Saat mengalami kelelahan, kecermatan dan ketelitian manusia akan mengalami penurunan, dan kesalahan bisa saja terjadi pada saat melakukan pekerjaannya.

Dengan adanya perkembangan teknologi komputer yang semakin maju, semakin banyak perusahaan yang menggunakan jasa komputer untuk memproses data akuntansinya, hal ini tak lain untuk menjamin ketelitian dan keamanan dalam


(55)

Dalam mengelola serta menciptakan akuntansi sebagai suatu sistem informasi yang akurat, relevan serta dapat dipercaya, PT. IRA WIDYA UTAMA telah memakai komputer sebagai sarana untuk mewujudkannya. Karena komputer mempunyai banyak keunggulan, antara lain komputer mampu memproses ratusan transaksi dalam suatu waktu tertentu, komputer dapat memproses ratusan transaksi sepanjang hari tanpa membuat kesalahan, dan masih banyak lagi keunggulan dari penggunaan komputer.

PT. IRA WIDYA UTAMA dalam menerapkan sistem informasi akuntansi menggunakan sistem komputer yang disebut EDP (Electronic Data Processing). Data-data dikumpulkan dari setiap bagian (produksi, administrasi dan keuangan, persediaan, pembelian), dan dikumpulkan dibagian accounting untuk diproses didalam komputer dan menghasilkan laporan-laporan keuangan. Data-data diproses seteliti mungkin karena komputer tidak dapat melakukan koreksi apabila terjadi kesalahan.

Pemrosesan penginputan data sesuai dengan program yang digunakan. Langkah pertama dalam penginputan data adalah mengisikan data untuk masuk kedalam program. Data-data yang perlu diisi antara lain :

a) User ID, diisi dengan nama operator.

b) Password, diisi dengan kata sandi yang menjadi identitas operator.

c) Tanggal operasi, diisi dengan tanggal yang berlaku pada saat komputer disajikan.


(56)

Sebagai hasil akhir dari pencatatan dan pemrosesan data tersebut adalah penyusunan laporan keuangan yang terdiri dari :

a) Neraca

b) Laporan Laba Rugi

c) Laporan Perubahan Ekuitas d) Laporan Arus Kas

e) Catatan atas Laporan Keuangan

B. Analisis dan Evaluasi Pemakaian Sistem Informasi Akuntansi Dalam Pengambilan Keputusan Bagi Manajemen

Penggunaan komputer diera globalisasi ini bukan merupakan hal asing lagi bagi setiap perusahaan. Banyak perusahaan yang sudah menggunakan komputer dalam memproses data akuntansi karena komputer dapat menghasilkan informasi akuntansi yang lebih cepat dan akurat.

1) Hardware (Perangkat Keras)

Perangkat keras merupakan perlengkapan fisik yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan sistem informasi akuntansi berbasis komputer. Tidak hanya berupa komputer saja tetapi juga menyangkut komponen-komponen pelengkapnya. Komponen hardware termasuk seluruh peraltan elektonik yang digunakan untuk memasukkan, memproses, menyimpan dan mengeluarkan data.

Menurut penulis jumlah komputer yang tersedia untuk dioperasikan pada PT. IRA WIDYA UTAMA telah memadai, yang


(57)

perlu diperhatikan adalah pemeliharaan dan perawatan yang teratur agar terhindar dari kerusakan yang akan menghabiskan biaya dan waktu yang banyak untuk memperbaiki, sehingga tidak menganggu kegiatan operasional perusahaan.

2) Software (Perangkat Lunak)

Software (perangkat lunak) merupakan perangkat yang bekerja

didalam komputer, berisi prosedur-prosedur atau sekumpulan instruksi untuk mengolah data yang dimasukkan. Komponen software merupakan suatu set instruksi-instruksi yang menjalankan dan mengontrol hardware komputer tersebut.

Perangakat lunak terdapat program-program yang dibuat oleh perusahaan software maupun program aplikasi. Program yang dibuat oleh perusahaan software berupa GL (General Ledger).

Menurut penilis program ini sangat tepat digunakan oleh PT. IRA WIDYA UTAMA dalam melakukan kegiatan operasionalnya. Cara penggunaan program ini tidak begitu sulit sekalipun operator tidak begitu mengetahui seluk beluk komputer, selain itu laporan-laporan yang dihasilkan program ini sangat bermanfaat bagi manajemen dalam pengambilan keputusan secara tepat dan akurat.

3) Brainware (Perangkat Pelaksana)

Semakin tinggi kemampuan mesin sebagai tenaga pelaksana maka semakin besar pula peranan komputer sebagai alat pengolah data


(58)

dalam perusahaan. Aspek manusia yang berhubungan dengan sistem komputer ini disebut brainware.

Menurut penulis, setelah melakukan riset kebagian perangkat pelaksana ini terlihat bahwa PT. IRA WIDYA UTAMA tenaga operatornya sudah memadai. Hal ini terlihat karena adannya penempatan tenaga operator yang sesuai dengan keahlian yang dimiliki, sehingga kegiatan opersaional perusahaan dapat berjalan lancar sesuai dengan yang diharapkan.

4) Desain SIA yang dikomputerisasi

Suatu perusahaan yang telah menggunakan komputer sebagi alat pengolahan data maka perusahaan telah mendesain softwarenya sedemikian rupa sehingga memberikan hasil yang diharapkan bagi pihak intern maupun ekstern perusahaan.

Menurut penulis sistem laporan yang dibuat sangat terperinci dan teratur, dimana operator hanya mengisikan jurnal dari bukti transaksi dan dalam sekejap komputer akan memprosesnya dan meberikan informasi secara tepat. Sistem yang terintegrasi ini memungkinkan pimpinan perusahaan untuk mengetahui keadaan yang bersifat keuangan maupun non-keuangan setiap saat.

Laporan-laporan yang dihasilkan dari sistem tersebut sangat penting bagi pimpinan untuk mengetahui aktivitas perusahaan telah dilaksanakan dan prestasi-prestasi apa yang telah diperoleh peruahaan dalam setiap periode. Laporan-laporan ini berguna bagi para pengambil keputusan untuk meningkatkan dan


(59)

memperbaiki hasil usaha setiap periode karena disajikan secara singkat, akurat dan terperinci. Laporan-laporan tertentu dapat disajikan secara visual yaitu terdapat grafik-grafik, diagram-diagram maupun tabel-tabel. Misalnya laporan pembelian dan penjualan, laporan saldo hutang-piutang, laporan laba rugi penjualan tersebut.


(60)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pembahasan dari bab sebelumnnya, maka penulis mencoba membuat kesimpulan dan saran tentang kegiatan perusahaan dan bagaimana peranan sistem informasi akuntansi pada PT. IRA WIDYA UTAMA. Adapun kesimpulan dan saran yang dapat penulis kemukakan adalah sebagai berikut :

1. Penerapan komputer yang dilakukan dalam sistem pengolahan data akuntansi di lingkungan perusahaan merupakan kebijakan yang tepat sebab informasi yang demikian akan menunjang tercapainya Management

Information System (MIS) melalui Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

2. Sistem Informasi Akuntansi yang diterapkan pada PT. IRA WIDYA UTAMA adalah menggunakan sistem GL (General Ledger) yang bersumber dari Electronic Data Processing (EDP) dalam mengolah data akuntansinya untuk menjelaskan kegiatan perusahaann dan mempermudah penyajian informasi.

3. Pada tingkat aktivitasnya saat ini, PT. IRA WIDYA UTAMA melakukan pemrosesan data dengan alat elektronik, yang dianggap lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan pemrosesan data secara manual. Adapun keuntungan yang diperoleh PT. IRA WIDYA UTAMA dengan menggunakan sistem komputer antara lain :


(61)

a. Informasi yang diperoleh lebih akurat, relevan, dan dapat dipercaya. b. Peningkatan aktivitas di berbagai kegiatan baik intern maupun ekstern. c. Pengambilan keputusan oleh pimpinan dapat lebih cepat dan tepat

karena didukung oleh analisa dan informasi yang terpercaya.

d. Pelayanan perusahaan terhadap pelanggan atau konsumen menjadi lebih baik.

4. Sistem Informasi Akuntansi dapat membantu manajemen pada PT. IRA WIDYA UTAMA dalam pengambilan keputusan secara akurat dan tepat waktu. Informasi akuntansi juga membantu manajemen dalam hal menyajikan laporan keuangan yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat biaya dari berbagai kegiatan perusahaan. Menentukan efisiensi tiap-tiap bagian serta menentukan tingkat keuntungan yang akan dicapai perusahaan. Juga menilai dan mengukur hasil kerja tiap bagian yang telah diberikan wewenang dan tanggung jawab.

B. Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis berikan yang mungkin berguna dalam usaha peningkatan operasi perusahaan adalah :

1. Perkembangan teknologi dalam sistem informasi akuntansi dan persaingan yang pesat di dunia bisnis, menuntut perusahaan untuk senantiasa mengup-grade sistem yang dipakai perusahaan.

2. Sumber daya atau Skill pegwai merupakan salah satu faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan sistem informasi akuntansi yang efisien. Oleh karena itu, sumber daya atau Skill pegawai haruslah


(62)

mengikuti perkembangan teknologi yang semakin cepat dan canggih. Hal ini dapat ditempuh dengan cara memberikan motivasi, pelatihan dan pengembangan terhadap sumber daya itu sendiri.

3. Dalam hal pelaksanaan pengambilan keputusan, diharapkan pihak manajemen tetap memperhatikan setiap data-data informasi secara teliti dan dapat mempertimbangkan banyak faktor selain keuangan juga informasi yang bersifat non-keuangan.

4. Penulis mengharapkan kepada pihak perusahaan agar sistem informasi yang digunakan, dapat seterusnya digunakan dengan lebih baik.


(63)

DAFTAR PUSTAKA

Bodnar, George H. & William S.Hopwood, 2000, Sistem Informasi Akuntansi, Terjemahan Amir Abadi Yusuf & Rudi M. Tambunan, Edisi Keenam, Salemba Empat, Jakarta.

Daft, Richart L, 2007, Manajemen, Edisi Enam, Salemba Empat, Jakarta.

Hall, James A, 2001, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, Terjemahan Salemba Empat, Salemba Empat, Jakarta.

Jogiyanto, Hartono, 2000, Sistem Informasi Berbasis Komputer, BPFE, Yogyakarta.

Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Cetakan Ketiga, Salemba Empat, Jakarta. Simamora, Henry, 2001, Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan, Jilid I,

Salemba Empat, Jakarta.

Siswanto, 2006, Pengantar Manajemen, Cetakan Kedua, PT. Bumi Aksara, Jakarta.

Umar Husein, 2002, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jasa Grafindo Persada, Jakarta.

Wahyono, Teguh, 2004, Sistem Informasi Akuntansi Analisis Desain &


(64)

STRUKTUR ORGANISASI PT. IRA WIDYA UTAMA MEDAN Kabag Administrasi KADIV PERKEBUNAN SATPAM STAFF Direktur Administrasi & Keuangan Manajer Akuntansi Manajer Keuangan KASI Manajer Administrasi STAFF KASIR STAFF Sekretariat GM URUSAN EXTERN GM ADM &

KEUANGAN Manajer Umum Kasi Perleng kapan & Inventaris Wadan Satpam STAFF Komandan Satpam Sekretariat Ka. Biro Hukum Manajer SDM GS SDM & UMUM Direktur Marketinng Mgr. Perkembangan Manajer SBCC Asist. Direksi Asisten Kebun SATPAM DIREKTUR UTAMA KOMISARIS UTAMA

SATPAM STAFF

Kasi Administrasi STAFF Kasi Operasional KASI


(65)

(66)

(1)

a. Informasi yang diperoleh lebih akurat, relevan, dan dapat dipercaya. b. Peningkatan aktivitas di berbagai kegiatan baik intern maupun ekstern. c. Pengambilan keputusan oleh pimpinan dapat lebih cepat dan tepat

karena didukung oleh analisa dan informasi yang terpercaya.

d. Pelayanan perusahaan terhadap pelanggan atau konsumen menjadi lebih baik.

4. Sistem Informasi Akuntansi dapat membantu manajemen pada PT. IRA WIDYA UTAMA dalam pengambilan keputusan secara akurat dan tepat waktu. Informasi akuntansi juga membantu manajemen dalam hal menyajikan laporan keuangan yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat biaya dari berbagai kegiatan perusahaan. Menentukan efisiensi tiap-tiap bagian serta menentukan tingkat keuntungan yang akan dicapai perusahaan. Juga menilai dan mengukur hasil kerja tiap bagian yang telah diberikan wewenang dan tanggung jawab.

B. Saran

Adapun saran-saran yang dapat penulis berikan yang mungkin berguna dalam usaha peningkatan operasi perusahaan adalah :

1. Perkembangan teknologi dalam sistem informasi akuntansi dan persaingan yang pesat di dunia bisnis, menuntut perusahaan untuk senantiasa mengup-grade sistem yang dipakai perusahaan.

2. Sumber daya atau Skill pegwai merupakan salah satu faktor penting yang harus dipertimbangkan dalam penyusunan sistem informasi akuntansi yang efisien. Oleh karena itu, sumber daya atau Skill pegawai haruslah

Yuliana : Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Pengambilan Keputusan Bagi Manajemen…, 2008 USU Repository © 2009


(2)

mengikuti perkembangan teknologi yang semakin cepat dan canggih. Hal ini dapat ditempuh dengan cara memberikan motivasi, pelatihan dan pengembangan terhadap sumber daya itu sendiri.

3. Dalam hal pelaksanaan pengambilan keputusan, diharapkan pihak manajemen tetap memperhatikan setiap data-data informasi secara teliti dan dapat mempertimbangkan banyak faktor selain keuangan juga informasi yang bersifat non-keuangan.

4. Penulis mengharapkan kepada pihak perusahaan agar sistem informasi yang digunakan, dapat seterusnya digunakan dengan lebih baik.

Yuliana : Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Pengambilan Keputusan Bagi Manajemen…, 2008 USU Repository © 2009


(3)

Yuliana : Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Pengambilan Keputusan Bagi Manajemen…, 2008 USU Repository © 2009

DAFTAR PUSTAKA

Bodnar, George H. & William S.Hopwood, 2000, Sistem Informasi Akuntansi, Terjemahan Amir Abadi Yusuf & Rudi M. Tambunan, Edisi Keenam, Salemba Empat, Jakarta.

Daft, Richart L, 2007, Manajemen, Edisi Enam, Salemba Empat, Jakarta.

Hall, James A, 2001, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, Terjemahan Salemba Empat, Salemba Empat, Jakarta.

Jogiyanto, Hartono, 2000, Sistem Informasi Berbasis Komputer, BPFE, Yogyakarta.

Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Cetakan Ketiga, Salemba Empat, Jakarta. Simamora, Henry, 2001, Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan, Jilid I,

Salemba Empat, Jakarta.

Siswanto, 2006, Pengantar Manajemen, Cetakan Kedua, PT. Bumi Aksara, Jakarta.

Umar Husein, 2002, Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, Jasa Grafindo Persada, Jakarta.

Wahyono, Teguh, 2004, Sistem Informasi Akuntansi Analisis Desain & Pemrograman Komputer, Andi, Jakarta.


(4)

STRUKTUR ORGANISASI PT. IRA WIDYA UTAMA MEDAN Kabag Administrasi KADIV PERKEBUNAN SATPAM STAFF Direktur Administrasi & Keuangan Manajer Akuntansi Manajer Keuangan KASI Manajer Administrasi STAFF KASIR STAFF Sekretariat GM URUSAN EXTERN GM ADM &

KEUANGAN Manajer Umum Kasi Perleng kapan & Inventaris Wadan Satpam STAFF Komandan Satpam Sekretariat Ka. Biro Hukum Manajer SDM GS SDM & UMUM Direktur Marketinng Mgr. Perkembangan Manajer SBCC Asist. Direksi Asisten Kebun SATPAM DIREKTUR UTAMA KOMISARIS UTAMA

SATPAM STAFF

Kasi Administrasi STAFF Kasi Operasional KASI


(5)

(6)