Peranan Sistem Informasi Akuntansi Bagi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Pada PT. Jamsostek (Persero) Kantor Cabang Medan

(1)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM STUDI DIPLOMA III MEDAN

PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BAGI

MANAJEMEN DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN

PADA PT. JAMSOSTEK (PERSERO)

KANTOR CABANG MEDAN

SKRIPSI MINOR Diajukan Oleh :

NOVA RINA

052102087

PROGRAM STUDI DIPLOMA III

Guna Memenuhi Satu Syarat Untuk Menyelesaikan

Pendidikan Pada Program Diploma III Fakultas Ekonomi

Universitas Sumatera Utara

Medan


(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI

PROGRAM DIPLOMA III MEDAN

TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI MINOR

N A M A : Nova Rina N I M : 052102087 JURUSAN : Akuntansi D-III

JUDUL SKRIPSI : Peranan Sistem Informasi Akuntansi Bagi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Pada PT. JAMSOSTEK (PERSERO) KANTOR CABANG MEDAN

Tanggal :... Pembimbing/ Penanggung Jawab

( Drs. Hotmal Ja'far, MM. Ak ) Nip. 131 127 372

Tanggal :... Ketua Program Studi D III Akuntansi

( Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak ) Nip. 131 568 370

Tanggal :... Dekan FE USU


(3)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi rabbillalamin... Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan anugerah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul "Peranan Sistem Informasi Akuntansi Bagi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Pada PT. Jamsostek (Persero) Kantor Cabang Medan ".

Dalam kemampuan yang ada penulis berusaha menyusun skripsi minor ini sebaik mungkin, namun demikian sebagai manusia biasa penulis sadar akan segal kekurangan yang ada baik pada segi isi maupun penulisan.

Banyak pihak yang telah menjadi jalan bagi pertolongan-Nya kepada penulis. Untuk itu penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada pihak-pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan secara moral dan material, diantaranya adalah :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak, selaku Ketua Jurusan Akuntansi

Fakultas Ekonomi Program Diploma III Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Hotmal Ja'far, MM. Ak, sebagai Dosen Pembimbing yang telah

memberikan begitu banyak bimbingan, petunjuk dan nasehat dalam menyelesaikan skripsi minor ini.

4. Bapak Arena Tri Jaya, SE, MM, selaku Kepala Cabang PT. Jamsostek (Persero) Kantor Cabang Medan yang telah memberikan kesempatan kepada


(4)

penulis untuk melakukan Riset dan seluruh staff yang telah banyak memberikan bantuan kepada penulis.

5. Terima kasih untuk Ayahanda Damrah Mu'ad dan Ibunda tercinta Hj. Nurbaini Abd, AMPd yang telah memberikan dukungan, cinta dan kasih sayang yang sangat besar dan juga berkat ajaran-ajaran yang kalian berikan adinda menjadi kuat dan mampu untuk bertahan dalam kerasnya perjuangan untuk hidup di dunia ini serta terima kasih karena telah mengajarkan dan mengenalkan adinda pada Allah yang memiliki segalanya, Yang Maha

Perkasa serta Pengasih dan Penyayang sehingga adinda berada di jalan yang lurus dan benar.

6. Saudaraku yang tercinta, Abangnda Haikal Junizul dan istri Kak Rini, Abangnda Satria Huspa, AMd terima kasih atas saran-saran dan nasehat-nasehat yang diberikan, Tanteku Sumarni yang telah banyak memberikan semangat, serta kepada Adinda Resta Afriani yang telah membuatku belajar menjadi kakak yang lebih bijaksana, keponakan ku Rian jadi anak yang hormat sama orang tua ya!

7. Buat My Very Best Friends ( Sukma Mei W, Silvana Rambe, Mahmudah, Yulia, Umi Darni Lubis, Natalia. S, Ismu Aina, Indri N. Ginting, Sri Dewi ) serta teman-teman cowokku ( Zulkarnain, M. Hudawi Siregar, M. Irsyad) Terima kasih banyak telah memberikan warna ceria di kampus tercinta. 3 tahun teramat singkat bagi kita untuk menghabiskan waktu demi waktu dengan tawa. Kenangan-kenangan yang indah benar-benar takkan


(5)

tergantikan. Oleh karena itu, sampai kapanpun kalian tetap Sahabat, Teman bahkan Saudara di hatiku.

8. Seluruh teman-teman seperjuangan Jurusan Akuntansi Diploma III Stambuk '05' yang sangat membantu serta peduli kepada penulis sungguh

suatu kehormatan besar bagiku pernah menjadi salah satu dari kalian semua, bantuan serta pertolongan kalian mungkin takkan terbalaskan olehku. Namun, percayalah Tuhan akan membalasnya untuk kalian.

Akhirnya, penulis ucapkan terima kasih semoga ilmu dan pengetahuan yang diperoleh dari penulisan skripsi minor ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan semua pembaca. Amin...

Medan, 22 Mei 2008 Penulis

N O V A R I N A


(6)

DAFTAR ISI

Halaman KATA

PENGANTAR………... i

DAFTAR ISI………...iv

BAB I : PENDAHULUAN A. Alasan Pemilihan Judul...1

B. Perumusan Masalah...3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian...4

D. Metode Penelitian...4

E. Sistematika Pembahasan...5

BAB II : PT. JAMSOSTEK (PERSERO) KANTOR CABANG MEDAN A. Sejarah Singkat Berdirinya Perusahaan ...7

B. Struktur Organisasi Perusahaan ...10

C. Sistem Informasi Akuntansi Perusahaan...18

BAB III : ANALISA DAN EVALUASI A. Pengertian Akuntansi dan Manajemen ...24

B. Akuntansi Sebagai Suatu Sistem Informasi ...31

C. Proses Pengambilan Keputusan ...34

D. Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Pengambilan Keputusan Manajemen (keputusan dalam menetapkan klaim


(7)

jaminan & menetapkan kuitansi iuran, tunjangan pegawai)...41

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan...45 B. Saran...46

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(8)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Alasan Pemilihan Judul

Informasi dari suatu perusahaan, terutama informasi keuangan, dibutuhkan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan. Untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi pihak luar maupun dalam perusahaan, disusun suatu sistem informasi akuntansi. Sedangkan informasi itu sendiri dapat kita artikan sebagai suatu aktivitas pelayanan jasa (service activity). Fungsinya adalah menyediakan informasi kuantitatif terutama yang bersifat finansial/ keuangan tentang satuan ekonomis dalam pengambilan pilihan yang layak diantara berbagai alternatif tindakan.

Hal ini dimaksudkan untuk melaksanakan suatu fungsi yang berguna, di dalam masyarakat dengan menawarkan jasa kepada berbagai unsur satuan ekonomis yang terlibat langsung maupun tidak langsung dengan satuan usaha. Keluaran sistem informasi akuntansi dimaksudkan menyediakan informasi sebagai alat bantu bagi para pemakai dalam membuat keputusan-keputusan ekonomi di antara tindakan-tindakan alternatif yang tersedia pada mereka.

Sejauh sistem informasi akuntansi memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut, ini berarti sistem informasi akuntansi dapat mencapai tujuan utamanya. Akuntansi adalah suatu disiplin ilmu yang terpenting bagi berlangsungnya fungsi masyarakat ekonomi. Suatu problem yang serius timbul sewaktu kebutuhan


(9)

akuntansi meningkat, disebabkan oleh disiplin ilmu telah timbul begitu cepat dan aktifitas perusahaan yang selalu meningkat maka prosedur-prosedur akuntansi harus dikembangkan tanpa debat / diskusi yang berlarut-larut.

Sebagaimana yang kita ketahui sekarang, perkembangan usaha telah begitu cepat. Hal ini diikuti oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Usaha yang tadinya berorientasi pada pelayanan masyarakat sekarang telah dituntut untuk lebih meraih keuntungan yang besar sehingga usaha dapat bertahan. Untuk itulah segala informasi yang masuk harus dapat diolah sedemikian rupa agar dapat menghasilkan informasi keluaran yang berkualitas dan dapat dipakai oleh manajemen dalam pengambilan keputusan.

Masalah Sistem Informasi Akuntansi senantiasa tumbuh dan berkembang sesuai dengan tantangan situasi dan kondisinya. Semakin komplek kegiatan-kegiatan dalam suatu perusahaan, dan semakin luas desentralisasi organisasinya, misalnya manajemen memerlukan tipe, kuantitas dan kualitas informasi lebih dari keadaan sebelumnya untuk menunjang pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan dan koordinasi.

Banyak perusahaan yang mempunyai sistem manajemen, yang pada awalnya ditujukan untuk mengatur aktivitas-aktivitas perusahaan, dan pada akhirnya tidak menjalankan tugasnya dengan efektif dan efisien, sehingga tugas manajemen sudah begitu komplek dan banyak menuntut ketahanan fisik, mental serta kemampuan intelektualitas yang tinggi maka alat bantu yang berupa suatu sistem informasi sangat diperlukan. Seorang manajer tidak perlu lagi mengandalkan intuisi, firasat,isu-isu yang berkembang di sekitarnya dan


(10)

pendekatan-pendekatan informal sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan-keputusan yang penting. Tetapi sebaliknya manajer itu harus menggunakan informasi yang relevan dan dapat dipercaya kebenarannya sebagai dasar pertimbangannya di dalam pengambilan keputusan penting. Pertimbangan-pertimbangan rasional harus menjadi ciri khas bagi manajemen.

Kegunaan Sistem Informasi Akuntansi itu diukur dengan kemampuannya untuk menghasilkan tugas-tugas manajemen. Namun tipe dan banyaknya informasi yang diperlukan oleh manajemen tidak sama untuk perusahaan, tergantung pada sifat, jenis dan luas usaha masing-masing perusahaan.

Dengan demikian maka sistem yang akan dipakai dalam pengolahan informasi akuntansi sangatlah menentukan untuk menciptakan keteraturan dalam proses sehingga menghasilkan informasi keuangan perusahaan yang layak dan benar, terutama bagi BUMN yang sekarang telah menjadi mitra kerja sekaligus saingan dalam meraih keuntungan terhadap usaha swasta lainnya. Atas dasar inilah maka penulis merasa tertarik untuk memilih judul "PERANAN SISTEM

INFORMASI AKUNTANSI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA PT. JAMSOSTEK (PERSERO) KANTOR CABANG MEDAN ".

B. Perumusan Masalah

Dari uraian yang telah dibahas di atas maka perumusan masalah yang dapat diambil dalam paper ini adalah ” Sejauh mana kontribusi sistem informasi akuntansi bagi manajemen dalam mengambil keputusan pada PT. Jamsostek (Persero) Kantor Cabang Medan ?.


(11)

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk melengkapi syarat guna menyelesaikan pendidikan di program

DIPLOMA III FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA.

b. Untuk mempelajari secara jelas tentang tata cara perusahaan dalam menerapkan sistem informasi akuntansi oleh perusahaan.

c. Memberikan informasi kepada penulis tentang perbedaan yang ada antara praktek dan teori yang dipelajari selama proses perkuliahan.

d. Bagaimana sistem informasi akuntansi untuk pengambilan keputusan.

2. Manfaat Penelitian

a. Menambah wawasan dan pengetahuan penulis mengenai sistem informasi akuntansi sebagai alat bantu yang diambil perusahaan dalam

pengambilan keputusan

b. Mencoba memberikan masukan kepada pihak manajemen dalam mencari jalan keluar yang dihadapi dalam mengatasi masalah-masalah

yang dihadapi perusahaan terutama yang berkaitan dengan judul tersebut.

c. Sebagai bahan pembanding untuk melakukan penelitian ditempat lain di masa akan datang.


(12)

Metode penelitian yang digunakan dalam paper ini yaitu : Sumber Data, Analisa Data dan Teknik Pengumpulan Data.

1. Sumber Data

a. Data Primer yaitu data yang diperoleh langsung dari perusahaan yang berhubungan dengan objek penelitian. Contoh data primer antara lain :

sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi perusahaan, sistem

informasi akuntansi dan peranannya bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.

b. Data Sekunder yaitu data yang diperoleh peneliti secara tidak langsung dari sumbernya seperti data eksternal yang merupakan data yang diperoleh dari pihak luar. Contoh data sekunder antara lain : buku-

buku, artikel dan bahan kuliah yang berhubungan dengan penelitian ini.

2. Analisa Data

Metode analisa yang dipergunakan dalam pelaporan ini adalah metode deskriptif yaitu mengumpulkan data, mengklasifikasikannya sehingga

dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang diteliti.

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Field Reseach yaitu penelitian langsung ke lapangan. Yaitu penelitian yang dilakukan melalui wawancara berupa tanya jawab dengan

pegawai perusahaan yang memberikan keterangan dan melalui pengamatan langsung terhadap objek penelitian.


(13)

b. Library Reseach yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara menghimpun data teoritis baik melalui buku-buku, tulisan-tulisan ilmiah seperti majalah, bahan-bahan kuliah yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan, artikel- artikel lainnya yang ada kaitannya

dengan peranan sistem informasi akuntansi bagi manajemen dalam

pengambilan keputusan yang nantinya akan digunakan dalam mengadakan analisa dan penelitian terhadap hasil riset di lapangan.

E. Sistematika Pembahasan

Untuk memudahkan pembaca mengenai cakupan dan gambaran dari seluruh struktur isi paper ini, berikut penulis akan memaparkan sistematika penelitian antara lain :

BAB I : PENDAHULAN

Pada bab pertama ini penulis akan menguraikan tentang latar

belakang masalah, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metode penelitian dan sistematika pembahasan.

BAB II : PT. JAMSOSTEK (PERSERO) KANTOR CABANg

MEDAN

Bab dua ini penulis akan membahas tentang sejarah singkat

perusahaan, struktur organisasi perusahaan dan penerapan sistem informasi akuntansi dalam perusahaan.


(14)

Disini penulis akan memberikan penganalisaan terhadap pengertian akuntansi dan manajemen, akuntansi sebagai suatu

sistem informasi, proses pengambilan keputusan, dan peranan

sistem informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan

manajemen.

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab terakhir ini penulis memuat tentang kesimpulan dari

hasil penelitian dan mencoba memberikan beberapa saran terhadap berbagai pihak yang terkait dalam penulisan laporan


(15)

BAB II

GAMBARAN UMUM PT. JAMSOSTEK (PERSERO)

KANTOR CABANG MEDAN

A. Sejarah Singkat dan Berdirinya Perusahaan

Dengan direncanakannya kerja sama ekonomi antar negara Association of South East Asia Nation (ASEAN) maka akan mulai diberlakukan liberalisasi di bidang perdagangan barang atau jasa serta investasi pada tahun 2003, industri asuransi nasional dituntut untuk mampu meningkatkan daya saingnya melalui upaya efisiensi dan profesionalisme. Langkah antisipatif yang dilakukan oleh perusahaan asuransi antara lain dengan membenahi sistem manajemen, meningkatkan produktifitas dan meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM). Perbaikan ini diharapkan akan berdampak positif pada kualitas atau jasa pelayanan dan tingkat efisiensi yang dicapai perusahaan, sehingga pada gilirannya peningkatan efisiensi ini meningkatkan daya saing produk asuransi nasional, baik di pasar domestik maupun di pasar internasional.

Hal tersebut berarti bahwa harus dilakukan reformasi jaminan sosial. Keadaan ini berkaitan erat dengan aspek kependudukan serta perekonomian. Karena jaminan sosial merupakan tanggung jawab masyarakat, bangsa dan negara. Di samping jaminan sosial itu sendiri mempengaruhi orang banyak. Perkembangan sebagai suatu proses disamping membawa berbagai perubahan,


(16)

disisi lain memunculkan beberapa tuntutan dan harapan baru. Perubahan struktur ekonomis agraris ke struktur ekonomis industrialis secara langsung memperbesar jumlah angkatan kerja yang bekerja di sektor industri tersebut dengan ketergantungan terhadap upah dan gaji, sementara di sisi lain mereka dihadapkan pada resiko yang berkaitan dengan pekerjaannya seperti bahaya mesin, alat-alat, susunan kerja dan lain-lain.

Untuk itulah perlu perlindungan jaminan sosial yang dapat diandalkan pada setiap pekerjaan dalam menanggulangi akibat-akibat resiko sosial ekonomi yang ditimbulkannya. Dengan kata lain, tenaga kerja membutuhkan jaminan sosial sebagai alat perlindungan untuk menjaga harkat dan martabat serta kemandiriannya di saat mengalami gangguan atau hilangnya penerimaan upah sebagai sumber penghasilan karena musibah tersebut.

Di Indonesia, perkembangan program jaminan sosial tenaga kerja sesungguhnya sudah mulai dirintis sejak tahun 1947 ketika Undang-Undang Nomor 33 Tahun 1947 tentang kecelakaan kerja dan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 1947 tentang kecelakaan perang diberlakukan. Undang-undang ini mengatur tentang usia tenaga kerja, jam kerja, tempat kerja, perumahan dan kesehatan buruh. Perlindungan bagi tenaga kerja diatur lagi tahun 1951 tentang kecelakaan kerja.

Pada tahun 1952 diberlakukan Peraturan Menteri Perburuhan Nomor 48 Tahun 1952 dan kemudian dibuat lagi dengan Peraturan Menteri Perburuhan Nomor 8 Tahun 1956. Ketentuan mengenai penyelenggaraan kesehatan buruh itu kemudian dilengkapi lagi dengan Peraturan Menteri Perburuhan Nomor 15 Tahun


(17)

1957. Peraturan tersebut menguraikan tentang bantuan kepada badan yang menyelenggarakan usaha jaminan sosial buruh. Lewat Keputusan Menteri Perburuhan Nomor 5 Tahun 1964, maka lahirlah Yayasan Dana Jaminan Sosial (YDJS). Yayasan inilah yang antara lain berfungsi sebagai penghimpun iuran dan membayar ganti rugi pada buruh dan keluarganya yang terkena resiko kerja. Program yang diselenggarakan adalah program kecelakaan, kesehatan dan kematian.

Setelah melalui kajian dan pembahasan yang panjang, pemerintah dengan mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 1977 memutuskan menyelenggarakan program Asuransi Kecelakaan Kerja (AKK), Tabungan Hari Tua (THT) yang dikaitkan dengan Asuransi Kematian (AK) sebagai program yang bersifat wajib. Pada tanggal 5 tahun 1977, pemerintah dengan mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1977 tentang pendirian status Perusahaan Umum Asuransi Tenaga Kerja (Perum ASTEK). Modal perusahaan pada saat awal status Perum ASTEK tersebut adalah sebesar Rp. 2.800.000.000,- dan penyelenggaraan modal ex YDJS sebesar Rp. 275.800.000,- dan penyelenggaraan modal pemerintah sebesar Rp. 2.500.000.000,-.

Tuntutan ke arah yang berkembang seiring dengan kemajuan yang dialami oleh Perum ASTEK maka mendorong pihak manajemen untuk mengambil langkah-langkah koalidasi, restrukturisasi untuk menjadikan Perum ASTEK lebih elastis dalam menjawab tantangan yang dihadapi. Dalam periode ini tercatat peningkatan asset perusahaan yang berjalan cepat seiring dengan jumlah peserta yang semakin meningkat. Akhirnya pemerintah dengan mengeluarkan Peraturan


(18)

Pemerintah Nomor 19 Tahun 1990 mengubah bentuk usaha dari Perum ASTEK menjadi perseroan.

Sesuai Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1450/KMK.103 Tahun 1990 Tanggal 16 Nopember 1990 modal dasar PT. ASTEK sebesar Rp. 75.000.000.000,- dan disetor penuh sebesar Rp. 50.000.000.000,- yang dikonversi dari dana pembangunan semesta, cadangan umum, cadangan tujuan, modal awal Perum ASTEK sehingga jumlah asset saat itu sebesar Rp. 915.000.000.000,- dengan prinsip keseimbangan pencapaian misi sosial dan tujuan ekonomi yang dituntut dari bentuk usaha perseroan sehingga dalam waktu relatif singkat telah berhasil melipatgandakan asset perusahaan, sementara disisi lain pelaksanaan tugas pokok memberikan perlindungan tenaga kerja berhasil mencapai kemajuan besar. Hal ini ditandai dengan lonjakan kepesertaan yang tinggi dan peningkatan kualitas layanan yang semakin baik.

Pada tahun 1990 terjadi pengembangan program ketika Menteri Tenaga Kerja mengeluarkan Peraturan Menteri Nomor 4 Tahun 1999 tentang Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Tenaga Kerja yang disingkat JPKTK yang akhirnya JPKTK ini kemudian dikukuhkan dalam suatu Undang-Undang Jaminan Pemeliharaan Kesehatan, Undang-Undang ini mulai berlaku efektif tanggal 1 Juli 1992 yang mewajibkan perusahaan menyelenggarakan 4 (empat) program Jamsostek yaitu Program Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK), Proram Jaminan Hari Tua (JHT), Program Jaminan Kematian (JK) dan Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK).


(19)

Dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek), pelaksanaan perlindungan jaminan sosial memasuki babak baru. Perkembangan yang lebih fundamental tercatat dalam bentuk peningkatan landasan hukum dari semula berdasarkan Peraturan Pemerintah menjadi Undang-Undang sehingga mempunyai kekuatan hukum yang lebih tinggi. Penetapan PT. Jamsostek (Persero) sebagai badan penyelenggara Jaminan Sosial Tenaga Kerja tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 36 Tahun 1995.

B. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur Organisasi mempunyai peranan yang sangat penting dalam upaya pencapaian tujuan perusahaan. Untuk itulah struktur organisasi dibuat sesuai dengan tingkat kebutuhan dan keadaan perusahaan. Suatu struktur organisasi harus menggunakan seluruh sumber daya yang dimiliki perusahaan secara optimal. Struktur organisasi itu harus mampu mengatur tata hubungan yang harmonis antara unit-unit organisasi di dalamnya. Karena itu, suatu struktur organisasi haruslah memberikan kejelasan fungsi dan mudah dimengerti oleh semua pihak yang terlibat dalam organisasi sehingga akan mempermudah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dengan adanya struktur organisasi yang jelas dan tepat, karyawan akan mengetahui tugas dan tanggung jawabnya serta kepada siapa harus bertanggung jawab, sehingga tidak terjadi kesimpangsiuran atas pekerjaan ataupun terjadinya saling tumpang tindih (overlapping) fungsi masing-masing bagian.


(20)

Struktur organisasi juga akan memudahkan dalam menentukan, mengarahkan, mengamati serta mengawasi pelaksanaan kegiatan dan juga dapat mengetahui apakah tujuan yang diinginkan atau ditentukan semula telah tercapai atau tidak. Pelaksanaan kegiatan dari suatu struktur organisasi yang baik harus fleksibel, artinya dapat disesuaikan dengan dinamika perusahaan serta dapat diterapkan pada masa yang akan datang.

Bentuk struktur organisasi tergantung pada besar kecilnya perusahaan tersebut. Bagi perusahaan kecil cukup dipilih bentuk struktur organisasi yang sederhana untuk memudahkan pengelolaannya dan perusahaan besar akan memilih struktur organisasi yang kompleks dan luas. Adanya struktur organisasi yang mapan sangat diperlukan untuk menjamin agar rencana manajer dapat dilaksanakan. Manajer harus menyusun suatu organisasi formal yang artinya sistem tugas, hubungan wewenang, tanggung jawab dan pertanggungjawaban yang dirancang oleh manajemen agar pekerjaan dapat dilakukan oleh orang-orang serta sumber-sumber fisiknya dipersiapkan dengan baik untuk melaksanakan rencana dan mencapai tujuan perusahaan.

Sesuai dengan Keputusan Direksi PT. Jamsostek (Persero) Nomor KEP/97/08/2001 tanggal 20 Agustus 2001 tentang organisasi perusahaan dan tata kerja, PT. Jamsostek (Persero) Kantor Cabang Medan merupakan unit kerja dibawah Kantor Wilayah. Kantor Cabang berada di tingkat daerah dimana Kantor Cabang Medan bertanggung jawab kepada Kantor Wilayah operasional Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Utara dan Sumatera Barat.


(21)

Kantor cabang mempunyai tugas merencanakan, mengarahkan, mengkoordinasikan kegiatan operasional kantor cabang. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut maka kantor cabang mempunyai fungsi, yaitu :

1. Menetapkan kebijakan operasional Kantor Cabang.

2. Mengarahkan dan mengendalikan pencapaian target dan peningkatan pelayanan kepada peserta.

3. Mengarahkan dan mendukung terselenggaranya sistem teknologi informasi. 4. Mengarahkan dan mengendalikan fungsi keuangan.

5. Memastikan pelaksanaan sistem kepersonaliaan dan umum.

6. Mengarahkan pembinaan hubungan kemitraan dengan instansi terkait.

Kantor cabang dipimpin oleh seorang Kepala Kantor Cabang yang dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh seorang kepala bidang masing-masing. Setiap kepala bidang dalam melaksanakan fungsi dan tugasnya dibantu oleh staf-staf pada bidang masing-masing.

PT. Jamsostek (Persero) Kantor Cabang Medan menggunakan struktur organisasi berbentuk garis dan staf, dimana pelimpahan wewenang berlangsung secara vertikal dari pimpinan tertinggi sampai kepada unit-unit dibawahnya sehingga tercipta satu kesatuan perintah dan satu kesatuan komando. Dibawah ini dijelaskan tugas, wewenang dan tanggung jawab dari masing-masing bagian pada PT. Jamsostek (Persero) Kantor Cabang Medan yang tentunya disesuaikan dengan struktur organisasi perusahaan yang bersangkutan.


(22)

Secara garis besar tugas utama dari kepala kantor cabang adalah sebagai berikut :

a. Menjaga nama baik atau citra PT. Jamsostek (Persero), baik kepada pihak intern maupun kepada pihak ekstern.

b. Berpartisipasi aktif di dalam pengembangan usaha.

c. Senantiasa membina hubungan baik secara terus menerus dengan kepala pimpinan di wilayah lain.

d. Menilai prestasi kerja dan mengusulkan peningkatan (promosi atau mutasi) kerja atas unsur yang berada dibawahnya.

e. Membina dan membimbing karyawan yang berada dibawahnya.

f. Bertanggung jawab atas kegiatan kelancaran operasional PT. Jamsostek (Persero).

2. Bidang Pemasaran

a. Bertanggung jawab langsung kepada kepala cabang dan bidang ini membawahi bagian Account Officer 3, Account Officer 4, Account Officer

5, Account Officer 6, Petugas Administrasi Pemasaran dan Lission Officer. b. Adapun tugas utamanya adalah sebagai berikut :

1) Memperluas dan membina kepesertaan anggota PT. Jamsostek (Persero). 2) Menanggapi dan menindaklanjuti keluhan atas permasalahan yang terjadi pada peserta.


(23)

a. Bertanggung jawab langsung kepada kepala cabang dan bidang ini membawahi bagian Provider Service Officer, Verifikator Jaminan, Customer Service Officer 1 dan Customer Service Officer 2.

b. Adapun tugas utamanya adalah sebagai berikut :

1) Melaksanakan penerimaan iuran dan pelayanan jaminan. 2) Menetapkan klaim jaminan dan menerbitkan kwitansi iuran. 3) Memilih pusat pelayanan kesehatan.

4) Melaksanakan pengendalian pusat pelayanan kesehatan. 4. Bidang Keuangan

a. Bertanggung jawab langsung kepada kepala cabang dan bidang ini membawahi bagian Verifikator Akuntan, Verifikator Anggaran dan Pajak,

Petugas Pembukuan dan kasir.

b. Adapun tugas utamanya adalah sebagai berikut :

1) Merencanakan cash flow berdasarkan RKAP yang telah disetujui untuk digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan kantor cabang.

2) Melakukan koordinasi dan mengendalikan fungsi dan kebijakan di bidang keuangan.

3) Menerbitkan neraca percobaan secara periodik.

4) Melakukan pembinaan pada bawahannya untuk meningkatkan kualitas pelayanan.

5) Menyusun laporan kegiatan dengan benar dan tepat. 5. Bidang Teknologi dan Informasi


(24)

a. Bertanggung jawab langsung kepada kepala cabang dan bidang ini membawahi bagian Data Administrasi, Technical Support dan Data Operator.

b. Adapun tugas utamanya adalah sebagai berikut :

1) Melakukan pengelolaan, pemeliharaan dan fasilitas komputer, perangkat lunak dan jaringannya.

2) Melakukan administrasi dan pemutakhiran database kepesertaan.

6. Bidang Umum dan Sumber Daya Manusia

a. Bertanggung jawab langsung kepada kepala cabang dan bidang ini membawahi bagian Petugas Umum, Pengadaan, Arsiparis, Pengemudi, Satpam dan Pesuruh.

b. Adapun tugas utamanya adalah sebagai berikut :

1) Melaksanakan administrasi Sumber Daya Manusia (SDM). 2) Melakukan pemutakhiran database personalia.

3) Melakukan pengadaan dan pengelolaan logistik kantor cabang. 7. Verifikator Akuntansi

Adapun uraian tugas utama bagian Verifikator Akuntansi adalah sebagai berikut :

a. Melakukan verifikasi atas semua bukti transaksi keuangan. b. Melakukan rekonsiliasi bank.


(25)

d. Melaksanakan pencatatan semua transaksi dengan tertib dan benar serta melakukan penerbitan neraca percobaan.

e. Melaksanakan laporan kegiatan dengan benar dan tepat. 8. Pembukuan

Adapun tugas-tugas yang dilakukan oleh bagian pembukuan adalah sebagai berikut :

a. Membukukan penerimaan iuran via bank.

b. Melakukan rekonsiliasi kepada bank secara periodik.

c. Membukukan, merekapitulasi dan menyajikan transaksi secara harian. d. Menyusun laporan kegiatan dengan benar dan tepat.

9. Kasir

Secara umum kegiatan bagian Kasir adalah melaksanakan pembayaran dan penerimaan uang tunai dengan benar dan tepat.

10. Account Officer

Adapun tugas yang dilakukan oleh bagian Account Officer adalah melaksanakan tugas-tugas keuangan, transaksi sehari-hari sekaligus membuat

laporan keuangan.

11. Verifikator Anggaran dan Pajak

Adapun uraian tugas utama bagian Verifikator Anggaran dan Pajak adalah sebagai berikut :

a. Melaksanakan pembuatan laporan kegiatan cabang (triwulan, semester dan tahunan).


(26)

b. Melaksanakan penyusunan program anggaran dan pajak kantor cabang bersama-sama dengan bagian lain.

12. Petugas Adminstrasi Pemasaran

Adapun uraian tugas utama yang dilakukan oleh bagian Administrasi pemasaran adalah :

a. Menyelenggarakan pemeriksaan yang diprogramkan oleh kepala cabang melaporkannya kepada kepala cabang untuk direview dan diberi komentar dengan mengirim tembusan ke kantor pusat.

b. Melakukan pemasaran jasa-jasa kepada peserta PT. Jamsostek (Persero).

13. Lission Officer

Secara umum tugas bagian Lission Oficer adalah mengawasi kegiatan perusahaan yang berada di bawah bidang pemasaran.

14. Provider Service Officer

Secara umum tugas bagian Provider Service Officer adalah membantu dalam memberikan layanan kepada peserta PT. Jamsostek (Persero).

15. Verifikator Jaminan

Secara umum tugas bagian Verifikator Jaminan adalah melakukan verifikasi semua jaminan pelayanan yang diberikan kepada peserta PT. Jamsostek (Persero).

16. Customer Service Officer

Secara umum tugas bagian Customer Service Officer adalah memberikan dan meningkatkan pelayanan kepada peserta PT. Jamsostek (Persero).


(27)

17. Data Administrasi

Adapun uraian tugas bagian Data Administrasi adalah sebagai berikut :

a. Menyelenggarakan dan memeriksa program administrasi perusahaan yang akan dilaksanakan.

b. Mengumpulkan data-data administrasi pelaksanaan pekerjaan yang telah dikerjakan.

18. Technical Support

Secara umum tugas bagian Technical Support adalah mendukung kegiatan teknik dalam hal memperbaiki dan memelihara fasilitas perusahaan untuk mencapai efektivitas perusahaan.

19. Data Operator

Secara umum tugas bagian Data Operator adalah memberikan informasi kepada seluruh peserta PT. Jamsostek (Persero).

20. Petugas Umum

Adapun uraian tugas bagian Petugas Umum adalah sebagai berikut :

a. Menyelenggarakan serta mengurus perjalanan dinas, kebersihan dan pengamanan kantor serta urusan-urusan umum lainnya.

b. Menyelenggarakan serta mengurus kedudukan dan hak serta kewajiban pegawai perusahaan menurut peraturan-peraturan yang dikeluarkan dan berlaku di perusahaan.

21. Petugas Pengadaan

Secara umum kegiatan Petugas Pengadaan adalah melakukan pengadaan dan pengelolaan logistik kantor cabang.


(28)

22. Arsiparis

Adapun tugas bagian Arsiparis adalah memeriksa dan menyimpan seluruh arsip-arsip perusahaan.

23. Pengemudi

Adapun tugas Pengemudi adalah mengangkut seluruh yang berkenaan dengan kegiatan perusahaan.

24. Satpam

Adapun tugas Satpam adalah menjaga keamanan perusahaan terhadap gangguan, baik yang berasal dari dalam maupun dari luar perusahaan.

25. Pesuruh

Adapun tugas Pesuruh adalah membantu seluruh pegawai perusahaan demi kelancaran perusahaan.

C. Sistem Informasi Akuntansi Perusahaan

Sebelum menganalisa lebih jauh tentang sistem informasi akuntansi perusahaan ada baiknya terlebih dahulu mengetahui apa itu pengertiannya. Menurut James, A. Hall (2001 ; 10), sistem informasi akuntansi adalah :

"Suatu komponen yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi akuntansi keuangan dan pembuatan keputusan yang relevan kepada pihak yang ada diluar (ekstern) perusahaan dan pihak intern terutama manajemen ".

Sistem informasi akuntansi perusahaan beroperasi secara lebih cepat dan mudah serta sistem ini memasok sangat banyak informasi yang bermanfaat.


(29)

direncanakan, dirancang, dipasang, dikelola dan disempurnakan secara matang. Sistem informasi akuntansi bisa bersifat manual dan komputerisasi.

Sistem informasi akuntansi manual memakai jurnal dan buku pembantu untuk pencacatan dan pembukuan transaksi-transaksi dan penyesuaiannya. Setiap langkah dalam siklus ini dilaksanakan dengan manual, sebagai contoh setiap transaksi akuntansi dimasukkan secara manual ke dalam jurnal dan dibukukan secara manual pula ke buku besar, dan untuk mencari saldo-saldo rekening buku besar dan menyusun neraca saldo serta laporan keuangan haruslah dilakukan komputasi manual. Sedangkan pada sistem komputer menggunakan CPU, file-file disimpan dalam disket dan sebagainya. Sistem akuntansi berbasis komputer dalam pemrosesan data transaksi dan penyebaran informasi akuntansi kepada pihak yang berkepentingan mempunyai keunggulan-keunggulan.

Pengembangan penggunaan komputer pada PT. Jamsostek (Persero) sudah dapat dikatakan sangat memadai sehingga pengoperasiannya dapat berjalan dengan baik. Pengembangan komputer di dalam perusahaan meliputi : Perangkat keras dan Perangkat lunak.

1. Hardware (Perangkat Keras)

Sebagaimana diketahui setiap komputer terdiri dari 3 (tiga) komponen perangkat keras, yaitu :

a) Input Unit

Merupakan bagian dari perangkat keras komputer yang digunakan untuk memasukkan data ke komputer. Input unit yang digunakan PT. Jamsostek (Persero) Kantor Cabang Medan berupa keyboard, scanner dan diskdrive.


(30)

b) Central Processing Unit (CPU)

Merupakan pusat dari komputer, mempunyai fungsi untuk melakukan kegiatan-kegiatan aritmatika dan logika serta mengawasi seluruh kegiatan

sistem EDP. c) Output Unit

Merupakan bagian dari perangkat keras komputer yang berfungsi untuk

menyajikan proses dari komputer. Output unit yang digunakan perusahaan antara lain berupa monitor, printer dan diskdrive. Monitor

mempunyai fungsi untuk memperlihatkan seluruh aktivitas (input) yang dimasukkan melalui keyboard. Monitor yang digunakan perusahaan yaitu

merk LG dan Samsung berukuran 14” dan 17”. Printer merupakan peralatan output yang berfungsi untuk mencetak hasil dari suatu proses maupun suatu program pada suatu kertas. Printer yang digunakan perusahaan adalah printer merk Canon BJC 2100 SP dan Canon Pixma ip

1000.

2. Software (Perangkat Lunak)

Perangkat lunak terdiri dari program komputer baik program-program yang dibuat oleh perusahaan software maupun program-program-program-program yang dirancang secara khusus oleh System Analyst/ Programmer perusahaan.

Secara umum sofiware yang digunakan oleh perusahaan dapat dibedakan atas 3 (tiga) jenis, yaitu :


(31)

Terdiri dari program-program yang mengatur peralatan input/ output agar berfungsi sebagaimana mestinya. Operating System yang digunakan adalah jenis Microsoft Disk Operating System (MS DOS).

b. Application Software

Merupakan paket program yang telah siap pakai dimana program tersebut berfungsi melaksanakan tugas-tugas tertentu. Application software yang

digunakan adalah Ms. Word dan Ms. Power Point yang berfungsi sebagai pengolah kata dan data (word processor), Ms. Access dan Ms. Excel yang berfungsi sebagai pengolah data angka dan tabel (spreadsheet) serta program Ms. Windows.

c. User Program

Yaitu program-program yang disusun sendiri atau program-program yang dibeli dari perusahaan software yang secara khusus dirancang untuk dipakai dalam menangani bidang-bidang tertentu. User Program yang digunakan oleh PT. Jamsostek (Persero) Kantor Cabang Medan antara lain program Buku Besar (BB) atau General Ledger (GL) dan program Sistem Informasi

Pelayanan Terpadu (SIPT) atau Integrated System (IS).

Pada program ini sistem informasi akuntansi disediakan untuk menghubungkan Program System dengan program General Ledger. Dengan menjalankan proses ini, data transaksi dari Integrated System secara otomatis akan di posting ke General Ledger sehingga tidak perlu menginput lagi.


(32)

Integrated System adalah suatu program komputer yang terutama menangani transaksi-transaksi yang berkaitan dengan kepesertaan, iuran, klaim, dan jaminan sampai dengan informasi dan laporan.

Peranan sistem informasi akuntansi itu sendiri telah diterapkan juga pada program Integrated System (IS) sehingga dari informasi yang dihasilkan, pihak manajemen mampu mengambil suatu keputusan. Bagian dari program IS ini antara lain :

a. Kepesertaan

Digunakan untuk mengisi data-data yang berhubungan dengan kepesertaan perusahaan pada program Jamsostek. Pada program ini data-data yang harus diisi dan disesuaikan antara lain :

- Potensi Kepesertaan/ Perusahaan Wajib Belum Daftar (PWBD). - Administrasi Kepesertaan.

- Rekapitulasi Kapitasi Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK).

- Penerbitan Kartu Peserta Jamsostek (KPJ) dan Daftar Saldo Jaminan Hari Tua (DSJHT).

- DSJHT urut Nomor Induk Karyawan (NIK)/ Nama

- Penerbitan Daftar Saldo Jaminan Hari Tua (DSJHT) Tahun Berjalan. b. Iuran

Pada program Iuran, terdapat beberapa data yang disediakan yang berhubungan dengan pembayaran iuran dari perusahaan peserta Jamsostek. Data-data tersebut antara lain :


(33)

2) Administrasi Pembayaran Iuran 3) Kartu Iuran

4) Piutang Iuran

5) Penerbitan Kwitansi dan Voucher 6) Informasi Pembayaran Iuran

c. Klaim dan Jaminan

Pada program ini disediakan data-data sebagai berikut, antara lain : agenda jaminan, administrasi kemajuan klaim, penerbitan kwitansi dan voucher, penerbitan pajak PPH pasal 21, tindak lanjut klaim dan surat penetapan, koreksi saldo penetapan Jaminan Hari Tua (JHT).

d. Informasi dan Laporan

Pada program ini disediakan beberapa informasi dan laporan. Informasi dan laporan tersebut antara lain :

1. Perusahaan Wajib Belum Daftar (PWBD) 2. Iuran perusahaan

3. Kepesertaan 4. Iuran 5. Jaminan

e. Monitoring Kinerja Kantor Cabang dan Posting Data

Pada bagian ini disediakan informasi mengenai kinerja kantor cabang yang menyangkut beberapa hal antara lain : pencapaian target pemasaran,


(34)

penyelesaian klaim dan jaminan serta prestasi kantor cabang dalam hal pelayanan. Juga dilakukan pemostingan data dari program Integrated System ke program General Ledger

B A B III

ANALISA DAN EVALUASI

A. Pengertian Akuntansi dan Manajemen a. Pengertian akuntansi

Dalam suatu perusahaan, akuntansi memegang peranan penting. Akuntansi

dapat diartikan sebagai sistem informasi keuangan dalam suatu perusahaan atau badan usaha tertentu. Produk akhir dari sistem ini adalah berupa informasi keuangan yang dapat digunakan oleh berbagai pihak sebagai bahan dalam proses pengambilan keputusan dibidang ekonomi. Seseorang akan dapat membuat keputusan yang baik, dapat menyusun suatu rencana yang memadai dan dapat


(35)

memberikan pertanggungjawaban dengan jelas bila ia memiliki suatu informasi yang baik dan relevan, informasi ini dapat dihasilkan oleh akuntansi.

Dari uraian diatas dapat diketahui gambaran tentang akuntansi, namun terlalu umum untuk mendefinisikan pengertiannya. American Accounting

Association mendefinisikan kata akuntansi sebagai berikut :

"Akuntansi merupakan proses pengidentifikasian, pembukuan dan

penyampain ekonomi untuk memungkinkan adanya penilaian keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut ".

Sementara itu pengertian akuntansi menurut Warren, Reeve, Fess

(Terjemahan Aria Faramita, 2005; 10) akuntansi adalah :

" Sistem informasi yang memberikan laporan kepada pihak-pihak

berkepentingan mengenai kegiatan ekonomi dan kondisi perusahaan ".

Kemudian yang terakhir adalah menurut Soemarso ( 2003; 3), akuntansi

adalah :

" Suatu disiplin yang menyediakan informasi penting sehingga

memungkinkan adanya pelaksanaan dan penilaian terhadap jalannya perusahaan secara efisien. Akuntansi dapat juaga didefinisikan sebagai proses mengidentifikasi, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi untuk memungkinkan penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka yang menggunakan informasi tersebut ".

Dari definisi di atas dapat diketahui bahwa informasi akuntansi merupakan

dasar pertimbangan melalui suatu proses akuntansi. Kegiatan-kegiatan akuntansi untuk menghasilkan informasi akuntansi tersebut, antara lain :

1. Mengidentifikasikan dan mengukur data yang relevan untuk pengambilan keputusan.


(36)

Yang dilakukan pertama adalah mengumpulkan data yang relevan yang terdiri dari transaksi-transaksi dan kejadian dalam perusahaan dengan bukti adanya faktur, kwitansi, dan dokumen-dokumen lainnya yang dicatat sesuai dengan standart akuntansi yang berlaku.

2. Pemrosesan data dan pelaporan informasi yang dihasilkan.

Pemrosesan dan pelaporan data ini mencakup kegiatan-kegiatan penataan, penggolongan, pengikhtisaran, pencatatan (recording) transaksi berarti

mencatat transaksi-transaksi yang terjadi dan memasukkannya kedalam jurnal. 3. Pengkomunikasian informasi kepada pemakai laporan.

Laporan utama dan umum disajikan oleh laporan keuangan yang terdiri dari Neraca, Laporan Laba Rugi, Laporan Perubahan Modal, Laporan Perubahan Posisi Keuangan atau Laporan Arus Kas. Dan ada juga laporan untuk pajak dalam Surat Pemberitahuan Pajak dan Laporan khusus untuk Manajemen Perusahaan.

2. Pengertian Manajemen

Penataan Manajemen merupakan hal yang universal dipakai oleh semua

bidang ilmu pengetahuan baik sosial maupun ilmu eksakta. Manajemen sering diartikan sebagai pemimpin, namun dalam prakteknya manajemen itu tidak hanya sebatas kepemimpinan tetapi mencakup bidang-bidang lain. Pengertian yang lebih komplek didefinisikan oleh stoner (1992 ; 5) adalah sebagai berikut :

" Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,


(37)

Pada perusahaan perorangan yang masih kecil skala operasinya,

kebanyakan pemilik itu sekaligus bertindak sebagai pengelola kegiatan perusahaan (manajer).

Dalam situasi demikian fungsi akuntansi mungkin : a. Hanya diselenggarakan secara informal saja

b. Hanya diselenggarakan sebagai bagian atau sub bagian dari fungsi- fungsi yang lain, atau

c. Sama sekali diabaikan dan diselenggarakan hanya sekali setiap tahun, pada saat informasi untuk tujuan fiskal diperlukan.

Tetapi dalam organisasi dengan skala operasi yang cukup besar, maka pembagian wewenang, tugas dan tanggung jawab untuk mengelola kegiatan-kegiatan sudah diperlukan sehingga timbullah apa yang disebut hierarki dalam kepemimpinan perusahaan. Setiap tingkatan/ hierarki kepemimpinan merupakan suatu rentangan kekuasaan dan tangung jawab dari pada fungsionaris tersendiri. Dalam organisasi ini terdapat beberapa lapisan. Lapisan yang terendah adalah para pekerja yang melakukan kegiatan primer organisasi; pada lapisan yang kedua terdapat kepala bagian, penyelia (Supervisor); sedang dilapis tengah ada sejumlah manajer; sementara dilapisan atas ada sejumlah kepala devisi, wakil direktur, wakil direktur senior dan direktur utama yang secara bersama-sama biasa disebut manajemen puncak (Top Management). Dan direktur utama akan melaporkan kegiatan perusahaan kepada dewan direktur (komisaris) yang merupakan lapisan tertinggi dari suatu organisasi. Adanya hierarki tersebut akan berhubungan erat dengan suatu sistem informasi yang akan mempengaruhi dalam melakukan


(38)

alternatif tindakan. Tindakan-tindakan yang dilakukan setiap fungsi manajemen akan mencerminkan fungsi manajemen dalam mengelola perusahaan.

Dari definisi diatas bahwa Stoner menggunakan kata proses. Suatu proses adalah cara sistematis untuk melakukan pekerjaan. Dan proses tersebut terdiri dari kegiatan-kegiatan manajemen, yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan.

Secara umum manajer berarti setiap orang yang mempunyai tanggung jawab atas bawahan dan sumber daya organisasi. Manajer dapat diklasifikasikan menurut tingkatan mereka dalam suatu organisasi, yaitu :

1. Manajer Lini Pertama

Pada tingkat ini di dalam perusahaan setiap individu bertanggung jawab atas pekerjaan orang lain. Manajer ini bertugas hanya mengarahkan pekerjaan para tenaga operasional, dan mereka tidak memberikan supervise kepada manajer-manajer lainnya.

2. Manajer Menengah

Manajer menengah mengarahkan kegiatan pekerjaan dan kegiatan para manajer lainnya, tanggung jawab utamanya adalah mengarahkan kegiatan dan pekerjaan dalam rangka penerapan kebijaksanaan perusahaan dan menyeimbangkan tuntutan pihak atasan dengan kemampuan bawahannya.

3. Manajer Puncak

Terdiri dari satu kelompok kecil eksekutif perusahaan, dan bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen dari organisasi yang bersangkutan.


(39)

Pada semua jenjang perusahaan semua orang harus terus mengambil keputusan

dan memecahkan masalah. Bagi manajer, tugas pengambilan keputusan dan pemecahan masalah merupakan bagian penting dari pekerjaan, akan tetapi pengambilan keputusan itu memainkan peran sangat penting bila manajer terlibat dalam perencanaan. Dalam suatu proses perencanaan, manajer memutuskan hal-hal yang menyangkut tujuan dan peluang yang akan dikejar, sumber daya yang akan digunakan, dan memutuskan siapa yang akan melaksanakan setiap tugas yang diperlukan.

Adapun langkah-langkah yang dilakukan manajemen dalam mencapai tujuan organisasi yang ditetapkan adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan (Planning)

Perencanaan terjadi di semua tipe kegiatan, perencanaan proses dasar dimana manajemen memutuskan tujuan dan cara mencapainya. Perencanaan dalam organisasi adalah esensial, karena dalam kenyataannya perencanaan memegang peranan lebih dibanding fungsi-fungsi manajemen lainnya. Fungsi pengorganisasian, pengarahan, dan pengawasan sebenarnya hanya melaksanakan keputusan-keputusan perencanaan.

Pengertian perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yng harus dilakukan, kapan, bagaimana dan oleh siapa. Perencanaan yang baik dapat dicapai dengan mempertimbangkan kondisi diwaktu mendatang dimana perencanaan dan kegiatan yang diputuskan akan dilaksanakan,


(40)

serta periode sekarang pada saat rencana dibuat. Adapun perencanaan didasarkan atas 4 (empat) tahap dasar perencanaan, yaitu :

1. Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan

Perencanaan dimulai dengan keputusan-keputusan tentang keinginan atau kebutuhan organisasi atau kelompok kerja.

2. Merumuskan keadaan saat ini

Rencana dapat dirumusakan untuk menggambarkan rencana kegiatan yang lebih lanjut, dan merumuskan keadaan ini memerlukan informasi terutama keadaan dan data statistik yang didapat melalui komunikasi dalam organisasi. 3. Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan

Segala kekuatan dan kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasikan untuk mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan, oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor lingkungan intern dan ekstern yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya atau yang mungkin menimbulkan masalah. walaupun demikian, antisipasi keadaan, masalah dan kesempatan serta ancaman yang mungkin terjadi di waktu mendatang adalah bagian esensi dari proses perencanaan.

4. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk mencapai tujuan Tahap terakhir dalam proses perencanaan meliputi pengembangan berbagai alternatif kegiatan untuk mencapai tujuan, penilaian alternatif tersebut dan pemilihan alternatif terbaik (paling memuaskan) diantara berbagai alternatif yang ada.


(41)

Pengorganisasian adalah :

1. Penentuan sumber daya dan kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi.

2. Perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yang akan dapat membawa hal-hal tersebut kearah tujuan.

3. Penugasan tanggung jawab tertentu, dan

4. Pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-individu untuk melaksanakan tugas-tugasnya.

3. Pengarahan (Actuating)

Fungsi dari pengarahan adalah untuk membuat atau mendapatkan para

karyawan melakukan apa yang diinginkan, dan harus mereka lakukan. Dan fungsi ini melibatkan kualitas, gaya dan kekuasaan pemimpin serta kegiatan-kegiatan kepemimpinan seperti komunikasi, motivasi dan disiplin.

4. Pengawasan (Controlling)

Pengawasan adalah penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin bahwa rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang telah ditetapkan.

Pengawasan ini ada berupa pengawasan negatif dan pengawasan positif, pengawasan negatif mencoba untuk menjamin bahwa kegiatan yang tidak diinginkan atau dibutuhkan tidak terjadi kembali, sedangkan pengawasan positif mencoba untuk mengetahui apakah tujuan organisasi dicapai dengan efektif dan efisien.


(42)

1. Penetapan standar pelaksana

2. Menentukan ukuran-ukuran pelaksanaan

3. Pengukuran pelaksanaan nyata dan membandingkan dengan standar yang telah ditetapkan

4. Pengambilan tindakan koreksi yang diperlukan bila pelaksanaan kegiatan menyimpang dari standar

Ada tiga alasan utama mengapa manajemen diperlukan, antara lain : 1. Untuk mencapai tujuan

2. Untuk menjaga keseimbangan diantara tugas-tugas yang saling bertentangan dari pihak-pihak yang berkepentingan dalam organisasi

3. Untuk mencapai efisiensi dan efektivitas

B. Akuntansi Sebagai Suatu Sistem Informasi

PT. Jamsostek (Persero) sangat berbeda dengan perusahaan-perusahaan lainnya dalam perkembangan usaha yang dijalankannya. PT. Jamsostek (Persero) dalam perkembangan usahanya menuntut sistem pengelolaan informasi yang akurat. Peranan akuntansi ditengah-tengah operasi perusahaan sangat memegang peranan yang cukup penting. Karena tidak dapat dipungkiri bahwa untuk menginformasikan tentang keadaan serta kendisi keuangan yang sekaligus mencerminkan kinerja usaha yang ada pada PT. jamsostek (Persero) tidak lain dengan menerapkan Sistem Informasi Akuntansi yang baik, sesuai dengan definisi dari Mulyadi (2001;3) yaitu :


(43)

"Akuntansi sebagai suatu kegiatan menghasilkan ikhtisar-ikhtisar, laporan-laporan tentang aktivitas pencarian dan pendayagunaan sumber-sumber ekonomi dalam perusahaan beserta hasilnya. Dengan kata lain, akuntansi menghasilkan gambaran visual tentang hasil pelaksanaan kegiatan dan keputusan-keputusan yang ditetapkan oleh manajemen".

Akuntansi merupakan suatu sistem informasi atas dasar mana manajemen dan pembantu-pembantunya, bahkan para pelaksana kegiatan itu sendiri dapat mengetahui, mengadakan evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan, dan akibat-akibat dari kebijaksanaan-kebijaksanaan, serta rencana atau keputusan yang telah ditetapkan.

Informasi merupakan hal yang sangat penting bagi manajemen dalam pengambilan keputusan. Informasi bisa diperoleh dari sistem informasi atau disebut juga dengan processing system atau information general system. Ada dua kategori dalam sistem informasi akuntansi ; yang pertama memberikan laporan pada kelompok diluar perusahaan menurut persyaratan pelaporan yang ketat yang ditetapkan oleh pihak-pihak yang berwenang dalam akuntansi dan pemerintah. Yang kedua untuk operasi dan penggunaan manajerial yang didesain untuk memberikan informasi dalam bentuk apapun yang diperluakn oleh manajer.

Kedua, kategori diatas memproses akuntansi dan memasok informasi untuk mengawasi sumber daya perusahaan dan untuk mengevaluasi status dan kemajuannya. Karena kedua jenis sistem diatas menggunakan transaksi yang sama, satu kegiatan transaksi biasanya diperuntukkan bagi kedua sistem tersebut, dan sering kali kedua sistem diatas membagi file data dan dokumen lainnya; dan akibatnya timbul keruwetan dan tumpang tindih. Hal ini bisa berarti bahwa sistem informasi akuntansi merupakan sistem informasi yang kompleks.


(44)

Sebuah sistem terdiri dari bagian-bagian yang saling berkaiatan dan beroperasi bersama untuk mencapai beberapa sasaran perusahaan yang dibentuk dari unsur-unsur yang saling berhubungan dan saling melengkapi, misalnya antara komponen-komponen komputer yang saling berhubungan antara perangkat keras dan lunak yang saling melengkapi pula. Sementara informasi itu sendiri didefinisikan menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood (2000; 1 )

sebagai berikut;

" Informasi adalah data yang diolah menjadi sebuah bentuk yang

berarti bagi penerimanya dan bermanfaat dalam pengambilan keputusan saat ini atau akan datang ".

Dari pengertian tersebut dapatlah kita simpulkan bahwa informasi merupakan hasil dari proses pengumpulan data dan penyajian informasi dengan menggunakan sistem informasi sesuai dengan pengertiannya menurut James A. Hall (2001; 7) bahwa ;

" Sistem Informasi adalah rangkaian prosedur formal dimana data

dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada para pemakai" 2

Dari keseluruhan uraian diatas dapatlah dikemukakan bahwa tujuan

sistem informasi akuntansi adalah untuk mendukung keputusan manajerial dan untuk mendukung tujuan tersebut diperlukan pengumpulan data dan penyimpanan data yang relevan, pemrosesan yang tepat dan penyajian informasi yang tepat pula.


(45)

Adapun sistem informasi akuntansi yang berkenaan dengan transaksi keuangan, yaitu transaksi yang dapat diukur dalam bentuk uang. Sistem Informasi Akuntansi menggunakan kerangka kerja yang sangat terstruktur yang mencakup beberapa sub sistem dan biasanya menggunakan akuntansi pemasukan ganda

(double entry accounting) karena setiap transaksi keuangan mempertukarkan

sesuatu nilai uang untuk nilai uang lainnya, maka transaksi mempunyai kegandaan

(dualitas) dasar, yaitu ada sesuatu yang diberikan dan ada sesuatu yang diterima.

Mengamati lebih cermat mekanisme sistem informasi ada lima tugas yang perlu diketahui yaitu pengumpulan data, pemrosesan data, manajemen data, penyimpanan data dan pengadaan informasi. Selanjutnya tugas ini terdiri dari serangkaian langkah-langkah yang disebut dengan siklus pemrosesan data dan mengubah bentuk data dari berbagai sumber agar menjadi informasi yang berguna bagi para pemakai.

Pamakai informasi akuntansi dapat dibagi dalam dua kelompok besar yaitu intern dan ekstern. Pemakai intern terutama para manajer, pemilik perusahaan, karyawan sementara pemakai ekstern mencakup pemegang saham, investor, kreditor, pemerintah, pemasok dan pelanggan. Kebutuhan akan informasi akuntansi bervariasi yaitu tergantung pada tingkatannya dalam organisasi atau terhadap fungsi yang mereka jalankan.

Dalam pemrosesan transaksi pertama sekali dilakukan pengumpulan data. Data merupakan bahan yang akan diolah sistem. Data perlu dimanipulasi untuk mengubahnya menjadi informasi. Operasi manipulasi data meliputi pengklasifikasian,


(46)

penyortiran, perhitungan dan pengiktisaran.

Pengiktisaran adalah data yang sudah disarikan, kemudian disintesiskan menjadi bentuk total, sub total, rata-rata dan seterusnya. Seluruh data ini harus disimpan dalam suatu tempat. Data disimpan pada media penyimpanan sekunder dan file dapat diintegrasikan secara logis untuk membentuk suatu data base. Sebagian besar data dalam data base adalah data akuntansi.

Siklus akuntansi adalah merupakan sistem yang melakukan pengolahan data dan mengahasilkan laporan keuangan yang dapat disajikan sebagai alat untuk mendukung pelaksanaan pengambilan keputusan. Keadaan ini menunjukkan bahwa akuntansi merupakan suatu sistem informasi yang sering juga disebut Sistem Informasi Akuntansi. Dengan demikian, akuntansi sebagai sistem informasi dapat digunakan sebagai alat pengambilan keputusan manajemen. Dibawah ini akan dijelaskan proses pengambilan keputusan manajemen baik secara teori maupun aplikasi/pelaksanaan dari perusahaan.

C. Proses Pengambilan Keputusan

Keputusan merupakan tanggapan manajemen terhadap permasalahan dan berusaha mencapai keadaan yang diinginkan dengan proses tertentu dimana dalam pengambilan keputusan tersebut memerlukan pemikiran dan pertimbangan.

Adapun langkah-langkah yang dapat diambil manajemen dalam proses pengambilan keputusan agar dapat menghasilkan keputusan yang dinilai dan berkualitas serta dapat menghindari penyesalan di kemudian hari adalah sebagai berikut :


(47)

Beberapa masalah manajemen tertentu mungkin sukar untuk didefinisikan. Bahkan di dalam organisasi kecil, masalahnya tidak selalu dapat diketahui sebelum akhirnya menjadi ancaman bagi organisasi. Sistem Informasi Akuntansi juga harus berperan mambantu organisasi dalam mengidentifikasikan masalah dikesempatan luar. Untuk itu sebuah inteligen dapat dirancang secara sistematis mampu memantau perubahan lingkungan dan melaporkan terjadinya perubahan berarti serta dapat menunjukkan adanya kesempatan pada organisasi yang bersangkutan. Suatu sistem intelegen tentu sama pentingnya untuk mendeteksi bagaimana organisasi akan mengalami kerusakan disebabkan oleh perubahan lingkungan yang tidak terdeteksi.

B. Membantu Alternatif

Setelah masalah berhasil diidentifikasi, seseorang manajer biasanya harus mencari informasi tambahan yang berguna untuk menganalisanya. Sejumlah besar informasi mungkin sudah ada didalam file komputer, namun demikian informasi tambahan berupa informasi tidak terkomputerisasikan biasanya tetap diperlukan. waktu pencarian mungkin penting artinya, baik dalam jumlah waktu manajer yang digunakan untuk melakukan pencarian walaupun waktu yang hilang pada saat sebelum informasi diperoleh. Proses pencariaan ini menyelidiki lingkungan internal dan eksternal organisasi untuk menghasilkan informasi yang biasa digunakan dalam membuat alternatif yang kemungkinan besar dapat terjadi.


(48)

alternatif-alternatif yang ada harus dinilai dan dibandingkan untuk melihat alternatif mana yang paling menguntungkan. Ini menjelaskan arti pentingnya sasaran dan tujuan, karena dalam pemilihan sebuah alternatif, pengambilan keputusan sebaiknya dituntun oleh tujuan dan sasaran yang dibuat sebelumnya. Hubungan alternatif dan hasil didasarkan pada tiga kondisi, yaitu :

1) Kepastian (Certainty)

Pengambilan keputusan memiliki pengetahuan lengkap atas akibat dari setiap alternatif.

2) Resiko (Risk)

Pengambilan keputusan memiliki beberapa perkiraan kemungkinan akibat dari setiap alternatif yang tersedia.

3) Ketidakpastian (Uncertainty)

Pengambilan keputusan secara mutlak tidak pasti ada pengetahuan atas kemungkinan hasil dari setiap alternatif.

4) Pemilihan Alternatif

Memilih usulan alternatif pemecahan termasuk mensintesiskan dengan menganalisis data dari sumber sehingga diperoleh analisis perbandingan biaya/manfaat.

Tujuan dari pada pemilihan ini untuk mancapai suatu tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya dengan memecahkan sebuah masalah. Sebuah keputusan tidak berakhir pada tujuan itu sendiri tapi hanya suatu cara untuk mencapai tujuan


(49)

dimana pengambilan keputusan berusaha memilih alternatif yang dapat menghasilkan pencapaian tujuan.

D. Implementasi Keputusan

Implementasi keputusan merupakan puncak dari proses pemecahan masalah manajerial, yang hampir sepenuhnya bergantung pada penilaian manajer. Sebuah keputusan harus diimplementasikan secara efektif untuk mencapai tujuan. Implementasi yang salah akan merugukan sebuah keputusan yang baik. Karena implementasi melibatkan orang dalam sebagian besar situasi dan keunggulan keputusan itu dapat dilihat dari perilaku orang yang dipengaruhi oleh keputusan itu.

Berikut di gambarkan langkah-langkah yang baik dalam pengambilan keputusan yang memiliki kualitas, adalah sebagai berkut :

Mengenal dan Mendefinisikan masalah

Menentukan rangkaian tindakan alternatif

kondisi tidak pasti berisiko

kondisi pasti Mengevaluasi alternatif

Melaksanakan keputusan yang dipilih


(50)

Manajemen yang aktif melakukan pengukuran hasil-hasil secara periodik untuk menilai kinerja akan dapat menganalisa apakah hasil-hasil yang dicapai tersebut telah sesuai dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya. Jika hasil-hasil yang telah dicapai tidak sesuai dengan apa yang telah direncanakan maka berbagai perubahan harus dilakukan dalam pemilihan solusi. Sudah seharusnya sistem pengendalian dan penilaian meyakinkan bahwa hasil-hasil yang sebenarnya konsisten dengan hasil-hasil yang direncanakan sesuai dengan keputusan manajemen.

Pada PT. Jamsostek (Persero) proses pengambilan keputusan yang diterapkan adalah sebagai berikut :

A. Keputusan berdasarkan analisa data yang dihasilkan sesuai dengan bidangnya masing-masing.

B. Keputusan umumnya bersifat kolektif khususnya untuk yang bersifat policy/prinsip.

C. Keputusan adalah secara berjenjang sesuai dengan tingkat kepentingannya. Keputusan yang dibuat berdasarkan analisa data yang dilakukan sesuai dengan bidangnya masing-masing adalah cara yang dibuat oleh manajemen PT. Jamsostek (Persero) didalam rangka untuk memudahkan pengklasifikasian keputusan tersebut dengan tujuan agar tidak terjadi pengambilan keputusan yang bersifat tumpang tindih. Disamping itu manajemen ingin agar dapat melaksanakan operasional secara efektif sehingga departemen-departemen yang ada dapat melaksanakan tugasnya masing-masing namun koordinasi tetap ada.


(51)

Manajemen mengambil keputusan yang bersifat policy (kebijaksanaan manajemen) dan prinsipil. Ini gunanya adalah untuk mengintegrasikan elemen yang ada didalam perusahaan agar tetap memenuhi prosedur yang telah direncanakan sebelumnya di dalam mencapai tujuan perusahaan.

Pemantauan lingkungan yang disusun perusahaan harus dapat digunakan untuk memahami fenomena-fenomena yang terjadi pada berbagai tingkat. Jadi sistem informasi akuntansi yang harus mampu menyediakan informasi yang diperlukan tepat pada waktunya, dapat memenuhi kebutuhan dan dengan kualitas yang sesuai sehingga keputusan yang diambil perusahaan ini tidak salah.

Pada PT. Jamsostek (Persero) pengumpulan data akuntansinya pada bagian akuntansi. Bagian akuntansi mengolah data-data yang masuk dan output di bidang akuntansi tersebut merupakan informasi-informasi yang disalurkan untuk kemudian pada manajemen yang membutuhkan informasi tersebut.

Informasi-informasi tersebut berupa laporan manajemen setiap bulannya maupun tiap tahun. Laporan tersebut meliputi :

1. Laporan Bulanan, terdiri dari : a. Neraca

b. Laporan Laba Rugi c. Laporan rincian biaya d. Laporan perputaran uang 2. Laporan tahunan, terdiri dari :

a. Listing voucher b. Neraca percobaan


(52)

c. Buku harian rekapitulasi d. Rekapitulasi memorial e. Kartu buku besar f. Neraca lajur

g. Realisasi anggaran

h. Bunga Jaminan Hari Tua (JHT) i. Daftar/ saldo deposito

j. MIS Keuangan, akuntansi dan investasi k. Lampiran laporan

Manajemen melihat dan melakukan pengecekan terhadap penjualan tersebut dengan melihat bukti transaksi (dokumen) berupa bukti dasar pembukuan, sehingga manajemen dapat mengambil keputusan untuk mengendalikan biaya tersebut.

Pihak manajemen mengambil keputusan berdasarkan neraca yang dikirim oleh bagian akuntansi. Dengan neraca manejerial dapat mengetahui gambaran mengenai perusahaan, sehingga dalam menentukan anggaran dan rencana tersebut dapat tercapai. Di samping itu juga manajemen melihat laporan bulanan yang disusun bagian keuangan.

Dalam proses penyusunan rencana dan anggaran, sistem informasi akuntansi memegang peranan sangat penting. Agar pelaksanaan kegiatan dapat terarah dan tidak menyimpang dari standar yang telah ditetapkan, maka diperlakukan perencanaan yang matang dan juga pengendalian yang efektif.


(53)

Proses atau cara kerja yang dilakukan manajemen dalam pengambilan keputusan adalah sebagai berikut :

1. Menerima neraca dari bagian akuntansi.

2. Menerima laporan bulanan yang disusun oleh bagian keuangan.

3. Membuat anggaran dan membandingkannya dengan realisasi (pendapatan dan biaya).

4. Melihat modal perusahaan saat ini. 5. Belajar dari tahun sebelumnya.

6. Melihat tenaga kerja, yaitu analisa dalam laporan kinerja.

7. Melihat tingkat kesehatan perusahaan ditinjau dari laporan keuangan, operasional, administrasi dan strategi.

Untuk proses lebih lanjut dalam pengambilan keputusan setelah mempelajari dan mengidentifikasi masalah maka Direktur Pelaksana bisa mengambil keputusan melalui rapat (pertemuan) dengan kepala-kepala bagian.

Dengan menggunakan sistem informasi akuntansi yang baik maka keputusan-keputusan mengenai alokasi biaya dapat diselenggarakan dengan tepat dan teratur. Sehingga menghasilkan keputusan-keputusan yang tepat dalam penentuan anggaran dan rencana perusahaan, menciptakan efisiensi dan efektifitas dalam pelaksanaannya serta mampu menghadapi persaingan ekonomi dewasa ini.

Perusahaan sangat membutuhkan informasi yang tepat dan akurat, terutama informasi yang dapat menjelaskan setiap kegiatan perusahaan. Informasi tersebut akan sangat berguna dan bermanfaat untuk melihat sebatas mana target yang telah dicapai perusahaan.


(54)

D. Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Pengambilan Keputusan Manajemen

Sebuah organisasi pada dasarnya selalu membuat adanya sebuah sistem yang bisa digunakan untuk mengumpulkan, mengolah, menyimpan, melihat dan menyalurkan kembali informasi yang bersangkutan. Sebagai contohnya adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa, maka jenis informasi yang diperlukan pertama kali sebelum perusahaan tersebut memasarkan jasanya adalah :

1. Informasi mengenai kebutuhan yang ada di dalam masyarakat terhadap jasa yang ditawarkan.

2. Informasi mengenai kemampuan masyarakat.

3. Informasi mengenai peraturan-peraturan pemerintah yang ada hubungannya.

4. Informasi mengenai pesaing, dan 5. Informasi lain yang relevan.

Informasi-informasi yang ada diatas setelah berhasil dikumpulkan maka informasi tersebut masih harus diolah dan diteliti terlebih dahulu, diantaranya dengan menyeleksi informasi mana saja yang benar-benar bisa dimanfaatkan pada saat itu ataukah informasi yang didapatkan itu masih harus disimpan, ataukah masih harus ditambah lagi jenis informasi yang lainnya.

Semua hal-hal yang ada diatas merupakan salah satu dari kegiatan pengolahan data, dan telah dapat diuaraikan diatas masih bisa dianggap sebagai


(55)

suatu pekerjaan yang bersifat tulis menulis. Dalam melakukan pekerjaan tulis menulis tersebut, juga dapat dikatakan bahwa pekerjaan tersebut selalu mengikuti suatu prosedur atau standar yang telah ditetapkan sebelumnya. Sebuah organisasi memang dituntut untuk bisa mengadakan pengolahan informasi yang dimilikinya secara tepat dan benar agar bisa menjalankan kegiatannya sehari-hari. Daftar gaji karyawan harus dipersiapkan sebelum waktunya, serta laporan tentang pembayaran yang telah dan harus dilakukan sangatlah diperlukan untuk sebuah organisasi yang bergerak dalam usaha tersebut.

Maju mundurnya suatu perusahaan tidak terlepas dari kontribusi manajemen untuk melaksanakan tindakan terhadap jalannya perusahaan dan harus mengelola perusahaan tersebut agar dapat berjalan dengan baik. Dalam hal ini manajemen selaku pengawas, informasi yang disampaikan haruslah bertanggunag jawab terhadap isi laporan keuangan kepada pihak internal dan eksternal. Manajemen juga bertanggung jawab terhadap profitabilitas serta kondisi keuangan perusahaan.

Peranan sistem informasi akuntansi bagi PT. Jamsostek (Persero) sangat besar terutama pada tingkatan manajemen puncak dimana mereka senantiasa membutuhkan informasi dan informasi tersebut digunakan untuk mengeluarkan keputusan-keputusan baik yang bersifat strategis maupun jangka panjang yang dibutuhkan oleh perusahaan.

Sebagai contoh dari keputusan-keputusan yang diambil oleh manajemen, diantaranya:


(56)

1. Keputusan dalam menetapkan klaim jaminan dan menetapkan kuitansi iuran, disini manajemen dituntut harus memiliki ketelitian dalam memeriksa data peserta jaminan. Tahap awal yang dilakukan pihak

manajemen adalah memeriksa data-data yang diterimanya dari pihak peserta jaminan yang diantaranya berbentuk laporan keuangan.

Manajemen mencocokkan setiap data peserta jaminan apakah telah sesuai

dengan yang tertera dalam laporan keuangan, apabila manajemen mendapati kesalahan maka manajemen berhak mengklarifikasikannya

kepada peserta jaminan, bahkan manajemen berhak untuk menolak atas permohonan jaminan tersebut. Peserta jaminan PT. Jamsostek (Persero) biasanya terdiri dari sekelompok orang dengan berbagai macam profesi, suatu organisasi usaha, perusahaan dan lain sebaginya.

2. Keputusan dalam menetapkan tunjangan pegawai, disini manajemen perusahaan menerapkan sistem informasi akuntansi yang bermanfaat untuk

mengetahui bagaimana kinerja dari sumber daya manusia yang dimiliki perusahaan, apakah telah bekerja sesuai dengan target yang sudah direncanakan dan membandingkannya dengan kenyataan yang diperoleh,

apabila didapatkan karyawan yang telah bekerja maksimal maka manajemen dapat memberikan tunjangan lebih bagi karyawan tersebut sesuai dengan kinerja yang telah diberikannya.

Sebuah sistem pengolahan informasi pada dasarnya tidaklah sekedar melakukan pengolahan transaksi yang ada bagi sebuah organisasi, tetapi juga harus memberi dukungan informasi dan pengolahan untuk fungsi manajemen dan


(57)

pengambilan keputusannya. Manajemen perusahaan harus mengecek biaya dengan menilai rekening setiap biaya, sehingga berdasarkan biaya tersebut manajemen dapat mengambil keputusan untuk mengendalikan biaya tersebut.

Untuk menyusun rencana dan anggaran, informasi akuntansi memegang peranan yang sangat penting, agar pelaksanaan kegiatan dapat terarah dan menyimpang dari standar yang telah ditetapkan maka diperlukan perencanaan yang matang dan pengendalian yang efektif.

Sistem informasi akuntansi juga berperan penting dalam pembuatan keputusan mengenai evaluasi kerja. Dalam hal ini, sistem informasi akuntansi berperan dalam menyediakan informasi menyangkut aspek finansial meliputi : laba operasi, penerimaan kas, pendapatan, pengendalian aktiva jangka panjang, penambahan modal, pembiayaan melalui hutang dan lain sebagainya.

Dengan sistem informasi akuntansi yang baik maka keputusan-keputusan mengenai alokasi biaya dapat diselenggarakan dengan tepat, sehingga menghasilkan keputusan yang tepat dalam penentuan pengeluaran biaya dan menciptakan efisiensi dan efektifitas dalam pelaksanaannya serta mampu menghadapi persaingan dengan perusahaan lainnya.

Oleh karena itu, pentingnya sistem informasi akuntansi bagi manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan mengharuskan pengelolaan semua informasi akuntansi harus ditangani secara cermat, baik dan tepat waktu dalam kerangka suatu sistem informasi akuntansi unggul sehingga dapat menghasilkan informasi yang tepat dengan pertimbangan yang matang dalam mengatasi permasalahan yang ada dan perkembangan perusahaan akan semakain baik.


(58)

Sebuah perusahaan membutuhkan informasi, terutama informasi akuntansi yang menjelaskan setiap sistem informasi akuntansi. Informasi tersebut sangat bermanfaat untuk mengetahui sejauh mana target yang talah dicapai dibandingkan dengan kenyataan yang diperoleh. Dan sangat jelas peranan sistem informasi akuntansi semakin penting untuk menghasilakn informasi yang valid dan dapat dipercaya sehingga dapat dijadikan landasan atau pedoman bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari uraian-uraian yang telah dibahas dapatlah kita ambil kesimpulan tentang peranan sistem informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan bagi manajemen PT. Jamsostek (Persero). Adapun kesimpulannya adalah sebagai berikut :


(59)

1. PT. Jamsostek (Persero) Kantor Cabang Medan menganut sistem wewenang garis dan staff dimana pelimpahan wewenang berlangsung secara vertikal dari pimpinan tertinggi yaitu Kepala Cabang sampai unit- unit dibawahnya sehingga tercipta satu kesatuan perintah dan satu kesatuan komando. Secara umum, struktur organisasi tersebut telah

memberikan dukungan yang memadai dalam melaksanakan sistem informasi akuntansi berkomputerisasi untuk mengantisipasi terhadap perkembangan perusahaan di masa yang akan datang.

2. Penerapan sistem informasi yang dilaksanakan oleh PT. Jamsostek (Persero) dapat dikatakan sesuai dengan teori.

3. Dalam organisasi dengan skala operasi yang cukup besar, maka pembagian wewenang, tugas dan tanggung jawab untuk mengelola kegiatan-kegiatan sudah diperlukan, sehingga timbullah apa yang disebut dengan hierarki dalam kepemimpinan perusahaan. Setiap tingkatan /hierarki kepemimpinan merupakan suatu rentangan kekuasaan dan tanggung jawab dari pada fungsionaris tersendiri.

4. Informasi akuntansi sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan antara lain dalam hal penyusunan anggaran dan rencana, pengeluaran modal, alokasi biaya, evaluasi kerja, serta keputusan manajemen lainnya. Manajemen perusahaan melakukan pengambilan keputusan dengan melakukan analisa terhadap laporan keuangan yang disajikan.

5. PT. Jamsostek (Persero) telah menggunakan sistem komputer dalam menyusun laporan keuangan tetapi komputer hanyalah sebagai alat


(60)

penompang manajemen dalam pengambilan keputusan dimana komputer hanya dapat menyatakan hasil itu baik atau buruk tetapi hasil akhirnya berada pada pihak manajemen itu sendiri.

6. Penerapan komputer yang dilakukan dalam sistem pengelolaan data akuntansi di lingkunagn perusahaan merupakan kebijakan yang tepat sebab informasi tersebut menunjang tercapainya sistem informasi akuntansi dan sistem informasi manajemen yang baik dalam pengambilan keputusan manajemen perusahaan.

7. PT. Jamsostek (Persero) menggambarkan struktur organisasi yang cukup baik karena perusahaan tersebut telah menempatkan pemisahan tugas dan tanggung jawab yang jelas, sehingga tiap seksi dapat diduduki oleh orang-orang yang tepat.

8. Peranan sistem informasi akuntansi bagi manajemen perusahaan sangat berguna untuk mengetahui apakah yang telah direncanakan manajemen telah sesuai dengan yang diharapkan perusahaan.

B. SARAN

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, maka penulis pada kesempatan ini akan memberikan beberapa saran sehubungan dengan pembahasan di atas. Adapun saran-sarannya yaitu :

1. Dalam pengambilan keputusan, maka sistem informasi akuntansinya haruslah dikelola dengan baik, cepat, akurat dan tepat waktu.


(61)

dalam pengolahan data dan kemampuan memory komputer harus menjadi perhatian dari pihak manajemen perusahaan untuk menghasilkan informasi yang tepat dan akurat dan juga untuk menjaga eksistensi perusahaan di

masa yang akan datang.

3. Sebaiknya pihak perusahaan meningkatkan sistem informasi manajemen yang telah ada terutama sistem informasi akuntansi. Untuk meningkatkan

sistem informasi akuntansi yang ada, pihak perusahaan sebaiknya mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk mendapatkan informasi yang

efektif dan efisien.

4. Sumber Daya Manusia ( SDM ) yang ada harus senantiasa mengikuti perkembangan sistem komputerisasi karena perkembangan dunia

komputerisasi yang semakin hari semakin maju dan berkembang. Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan mutu pendidikan dan latihan

yang tepat dan secara kontiniu agar perusahaan dapat mengikuti perkembangan pada masa yang akan datang.

5. Penggunaan dan pemeliharaan terhadap komputer juga perlu dilakukan karena jumlah investasi dana untuk teknologi tersebut relatif besar dan sebaiknya perusahaan harus mempertimbangkan fakto-faktor efektivitas, efisiensi, manfaat dan biaya terhadap penggunaan komputer.

6. Sebaiknya, segala bentuk pengambilan keputusan dalam perusahaan harus benar-benar diambil dari laporan keuangan yang telah disusun pada akhir bulan.


(62)

7. Dalam rangka menerapkan suatu pengawasan yang baik maka pengadaan buku pedoman sistem dan prosedur pengolahan data secara elektronik perlu diwujudkan.

DAFTRA PUSTAKA

Bodnar George. H dan Hopwood William. S, Sistem Informasi Akuntansi Di Indonesia oleh Amir Abadi Jusuf dan Rudi M. Tambunan, Buku Satu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2000

Garisson Ray H, Eric W, Noreen, Akuntansi Manajerial, Terjemahan oleh A. Totok Budi Santoso, Buku Satu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2000 Hall James. A, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, Penerbit Salemba


(63)

Mulyadi, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2001

Simamora Henry, Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis, Jilid Satu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2000

Warren, Reeve and Fees, Pengantar Akuntansi, Penerjemah Aria Farahmita dan Taufik Hendrawan, Edisi 21, Jilid Satu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2005


(1)

Sebuah perusahaan membutuhkan informasi, terutama informasi akuntansi yang menjelaskan setiap sistem informasi akuntansi. Informasi tersebut sangat bermanfaat untuk mengetahui sejauh mana target yang talah dicapai dibandingkan dengan kenyataan yang diperoleh. Dan sangat jelas peranan sistem informasi akuntansi semakin penting untuk menghasilakn informasi yang valid dan dapat dipercaya sehingga dapat dijadikan landasan atau pedoman bagi manajemen dalam pengambilan keputusan.

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Dari uraian-uraian yang telah dibahas dapatlah kita ambil kesimpulan tentang peranan sistem informasi akuntansi dalam pengambilan keputusan bagi manajemen PT. Jamsostek (Persero). Adapun kesimpulannya adalah sebagai berikut :


(2)

1. PT. Jamsostek (Persero) Kantor Cabang Medan menganut sistem wewenang garis dan staff dimana pelimpahan wewenang berlangsung secara vertikal dari pimpinan tertinggi yaitu Kepala Cabang sampai unit- unit dibawahnya sehingga tercipta satu kesatuan perintah dan satu kesatuan komando. Secara umum, struktur organisasi tersebut telah

memberikan dukungan yang memadai dalam melaksanakan sistem informasi akuntansi berkomputerisasi untuk mengantisipasi terhadap perkembangan perusahaan di masa yang akan datang.

2. Penerapan sistem informasi yang dilaksanakan oleh PT. Jamsostek (Persero) dapat dikatakan sesuai dengan teori.

3. Dalam organisasi dengan skala operasi yang cukup besar, maka pembagian wewenang, tugas dan tanggung jawab untuk mengelola kegiatan-kegiatan sudah diperlukan, sehingga timbullah apa yang disebut dengan hierarki dalam kepemimpinan perusahaan. Setiap tingkatan /hierarki kepemimpinan merupakan suatu rentangan kekuasaan dan tanggung jawab dari pada fungsionaris tersendiri.

4. Informasi akuntansi sangat berpengaruh dalam pengambilan keputusan antara lain dalam hal penyusunan anggaran dan rencana, pengeluaran modal, alokasi biaya, evaluasi kerja, serta keputusan manajemen lainnya. Manajemen perusahaan melakukan pengambilan keputusan dengan melakukan analisa terhadap laporan keuangan yang disajikan.

5. PT. Jamsostek (Persero) telah menggunakan sistem komputer dalam menyusun laporan keuangan tetapi komputer hanyalah sebagai alat


(3)

penompang manajemen dalam pengambilan keputusan dimana komputer hanya dapat menyatakan hasil itu baik atau buruk tetapi hasil akhirnya berada pada pihak manajemen itu sendiri.

6. Penerapan komputer yang dilakukan dalam sistem pengelolaan data akuntansi di lingkunagn perusahaan merupakan kebijakan yang tepat sebab informasi tersebut menunjang tercapainya sistem informasi akuntansi dan sistem informasi manajemen yang baik dalam pengambilan keputusan manajemen perusahaan.

7. PT. Jamsostek (Persero) menggambarkan struktur organisasi yang cukup baik karena perusahaan tersebut telah menempatkan pemisahan tugas dan tanggung jawab yang jelas, sehingga tiap seksi dapat diduduki oleh orang-orang yang tepat.

8. Peranan sistem informasi akuntansi bagi manajemen perusahaan sangat berguna untuk mengetahui apakah yang telah direncanakan manajemen telah sesuai dengan yang diharapkan perusahaan.

B. SARAN

Berdasarkan data yang telah dikumpulkan, maka penulis pada kesempatan ini akan memberikan beberapa saran sehubungan dengan pembahasan di atas. Adapun saran-sarannya yaitu :

1. Dalam pengambilan keputusan, maka sistem informasi akuntansinya haruslah dikelola dengan baik, cepat, akurat dan tepat waktu.


(4)

dalam pengolahan data dan kemampuan memory komputer harus menjadi perhatian dari pihak manajemen perusahaan untuk menghasilkan informasi yang tepat dan akurat dan juga untuk menjaga eksistensi perusahaan di

masa yang akan datang.

3. Sebaiknya pihak perusahaan meningkatkan sistem informasi manajemen yang telah ada terutama sistem informasi akuntansi. Untuk meningkatkan

sistem informasi akuntansi yang ada, pihak perusahaan sebaiknya mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk mendapatkan informasi yang

efektif dan efisien.

4. Sumber Daya Manusia ( SDM ) yang ada harus senantiasa mengikuti perkembangan sistem komputerisasi karena perkembangan dunia

komputerisasi yang semakin hari semakin maju dan berkembang. Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan mutu pendidikan dan latihan

yang tepat dan secara kontiniu agar perusahaan dapat mengikuti perkembangan pada masa yang akan datang.

5. Penggunaan dan pemeliharaan terhadap komputer juga perlu dilakukan karena jumlah investasi dana untuk teknologi tersebut relatif besar dan sebaiknya perusahaan harus mempertimbangkan fakto-faktor efektivitas, efisiensi, manfaat dan biaya terhadap penggunaan komputer.

6. Sebaiknya, segala bentuk pengambilan keputusan dalam perusahaan harus benar-benar diambil dari laporan keuangan yang telah disusun pada akhir bulan.


(5)

7. Dalam rangka menerapkan suatu pengawasan yang baik maka pengadaan buku pedoman sistem dan prosedur pengolahan data secara elektronik perlu diwujudkan.

DAFTRA PUSTAKA

Bodnar George. H dan Hopwood William. S, Sistem Informasi Akuntansi Di Indonesia oleh Amir Abadi Jusuf dan Rudi M. Tambunan, Buku Satu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2000

Garisson Ray H, Eric W, Noreen, Akuntansi Manajerial, Terjemahan oleh A. Totok Budi Santoso, Buku Satu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2000 Hall James. A, Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, Penerbit Salemba


(6)

Mulyadi, Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2001

Simamora Henry, Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis, Jilid Satu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2000

Warren, Reeve and Fees, Pengantar Akuntansi, Penerjemah Aria Farahmita dan Taufik Hendrawan, Edisi 21, Jilid Satu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, 2005