kesempatan lebar bagi mereka yang ingin job promotion meski diharuskan pindah ke perusahaan selain Trans Batavia.
Gender dan pelabelan negatif masih tertanam jika perusahaan terus memberlakukan sistem seperti ini. Anggapan dari perusahaan bahwa wanita
pramudi tidak dapat dipercaya untuk memiliki jabatan yang lebih tinggi. Dengan adanya berbagai alasan yang dikemukakan Srikandi dapat
disimpulkan bahwa mereka memiliki masalah pada jarak tempat kerja dengan tempat tinggal jika diharuskan pindah perusahaan agar dapat
memiliki posisi yang lebih tinggi dari sekarang. Hal ini dikarenakan mereka memiliki peran lain disamping sebagai seorang pramudi wanita, yaitu
sebagai ibu rumah tangga dan pengusaha. Jika jarak tersebut cukup jauh maka mereka akan kesulitan untuk mengatur waktu.
d. Kepemimpinan Organisasi
Kepemimpinan Organisasi adalah indikator yang berkaitan dengan peran yang akan dilakukan oleh seorang pimpinan Trans Batavia dalam suatu organisasi.
Menurut Likert, kepemimpinan yang baik adalah jika berorientasi pada bawahan, dan mendasarkan pada komunikasi dalam Miftah Toha, 2005:314.
Hasil rata-rata indikator kepemimpinan organisasi memiliki skala sebesar 1,745 atau 1,75 yang berarti bahwa indikator kepemimpinan organisasi
memiliki tingkat yang sangat rendah untuk menyebabkan stresnya Srikandi. Hasil tersebut dapat dilihat pada lampiran 11. Item kepemimpinan organisasi
yang terjadi di PT. Trans Batavia berupa pengawasan yang ketat bagi Srikandi.
Pengawasan yang ketat di setiap pemberhentian pertama dan terakhir oleh pengawas lapangan.
Hal ini tentunya membuat susahnya Srikandi untuk mangkir dari pekerjaan. Pencatatan waktu tiba Srikandi. Pengawasan yang ketat dapat membuat
kejenuhan pada Srikandi Berikut adalah tabel distribusi frekuensi ketatnya pengawasan membuat Srikandi jenuh :
Tabel 4.22 Distribusi Jawaban Tentang Pernyataan Bahwa Ketatnya Pengawasan Membuat Srikandi Jenuh
Pernyataan Frekuensi
Persentase
Sangat Tidak Setuju 2
6,7 Tidak Setuju
7 23,3
Netral 17
56,7 Setuju
4 13,3
Sangat Setuju Total
30 100
Sumber: Data diolah 2010 Berdasarkan data 4.22, Srikandi yang menyatakan sangat tidak setuju dan
tidak setuju menyatakan bahwa petugas lapangan tidak mengetatkan pengawasan. Petugas lapangan hanya menjalankan tugasnya dan jika mereka
tegas dalam bersikap, semata-mata ingin mengingatkan Srikandi agar trayek dapat cepat diselesaikan. Srikandi yang menyatakan setuju dan netral memberi
alasan bahwa ketatnya pengawas lapangan terkadang tidak memberikan waktu untuk istirahat, sedangkan Srikandi membutuhkan istirahat karena merasa
pegal di pinggang. Pencatatan jumlah trayek yang dilakukan pengawas dapat mempengaruhi bonus yang akan Srikandi terima. Hal yang membedakan dari
Srikandi yang menyatakan netral dan setuju adalah Srikandi yang menyatakan netral tidak memikirkan masalah tugas pengawas lapangan dikarenakan setiap
orang memiliki tanggung jawab pekerjaan masing-masing.
e. Tuntutan Peran