pendekatan udang-undang, pendekatan sejarah dan pendekatan kasus, kemudian dihubungkan dengan pendapat para ahli ahli hukum. Dari sini akan ditemukan
jawaban yang berkaitan dengan permasalahan kewenangan legislasi Dewan Perwakilan Daerah.
G. Sistematika Penulisan
Skripsi disusun dengan sistematika yang terbagi dalam lima bab. Masing- masing bab terdiri dari atas beberapa sub, hal ini dapat membantu dan mempermudah
untuk mengetahui dan memahaminya. Adapun sistematika yang dimaksud adalah
sebagai berikut: BAB I
Berisi pendahuluan, yang memuat tentang Latar Belakang Masalah, Identifikasi Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Tujuan dan
Manfaat Penelitian, Tinjauan Review Studi Terdahulu, Metode Penelitian, serta Sistematika Penulisan.
BAB II
Berisi tentang tinjauan teori yang berisikan Teori Tentang Kontrak Sosial, Teori Tentang Kesejahteraan Masyarakat, Teori Tentang Keterwakilan
dan Teori Tentang Check and Balances.
BAB III Berisi tentang Kedudukan Dewan Perwakilan Daerah Sebelum Perubahan
Undang-Undang yang teridiri atas Konsep Dewan Perwakilan Daerah Sebelum Amandemen UUD 1945, Konsep Dewan Perwakilan Daerah
Pasca Amandemen UUD 1945.
BAB IV Berisi tentang Kedudukan Dewan Perwakilan Daerah Pasca Perubahan
Undang-Undang yang berisikan mengenai Implikasi Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 92PUU-X 2012, Analisis Kewenangan Legislasi
Dewan Perwakilan Daerah Pasca Berlakunya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014 Tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD, serta Penguatan
Dewan Perwakilan Daerah Dalam Tata Negara Indonesia.
BAB V merupakan bab Penutup, dalam bab ini akan menguraikan tentang
kesimpulan dan saran. Dalam kesimpulan akan diuraikan secara ringkas mengenai jawaban-jawaban dari pokok permasalahan yang sebagaimana
telah diuraikan pada bab pendahuluan. Kemudian saran yang berisi masukan-masukan dari penulis terkait dengan kewenangan legislasi
Dewan Perwakilan Daerah pasca berlakunya Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2014. Serta saran penulis mengenai penguatan sistem bikameral di
Indonesia.