Identifikasi Masalah Cakupan Masalah

9

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan oleh peneliti pada pembahasan sebelumnya, teridentifikasi beberapa permasalahan dalam penelitian ini, diantaranya sebagai berikut : a. Siswa merupakan bagian dari realitas masyarakat indonesia yang multikultural. Realitas itu adalah suatu keniscayaan yang tidak dapat dihindari. b. Realitas multikultural tersebut sebenarnya merupakan sebuah anugerah yang harus dipahami ataupun bahkan disyukuri oleh setiap pribadi agar tercipta sikap saling mnghormati serta saling menghargai satu sama lain. Di sisi lain realitas tersebut juga merupakan cambuk ancaman timbulnya konflik c. Terungkap beberapa data telah terjadi bentrokan antar siswa SMA di Kabupaten Jember pada beberapa tahun sebelumnya. d. Pelaksanaan konseling kelompok untuk siswa SMA di Kabupaten Jember dirumuskan semata-mata hanya untuk mengentaskan masalah pribadi pada setiap anggota kelompok. e. Pelaksanaan konseling kelompok hendaknya dapat mengakomodasi realitas multikultural siswa dengan melaksanakan model konseling kelompok berbasis multikulturalisme untuk siswa SMA di Kabupaten Jember f. Pengembangan model tersebut sangat dipandang perlu, karena sebagai jawaban atas realitas multikultural siswa dengan segala kebutuhan dan permasalahannya. 10

1.3 Cakupan Masalah

Penelitian ini memfokuskan pada pengembangan model konseling kelompok berbasis multikulturalisme untuk siswa SMA di Kabupaten Jember. Pelaksanaan konseling kelompok harus melalui beberapa tahapan. Adapun tahapan yang harus dilalui, yaitu: 1 permulaan, 2 transisi, 3 kegiatan dan 4 pengakhiran. Dalam pengembangan model konseling kelompok tersebut, multikulturalisme diintegrasikan dalam setiap tahapan konseling kelompok. Penelitian ini dilaksanakan pada 3 SMA di Kabupaten Jember meliputi: SMAN 3 Jember, SMAN 5 Jember, dan SMAN 1 Arjasa Jember pada tahun ajaran 20152016. Dimensi-dimensi multikulturalisme yang digunakan sebagai basis konseling kelompok dalam penelitian ini terangkum dalam dimensi demokrasi, keadilan, persatuan dan kesatuan, toleransi dan persamaan dalam perbedaan.

1.4 Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MODEL KONSELING KELOMPOK DENGAN TEKNIK SELF INSTRUCTION UNTUK MENINGKATKAN SELF EFFICACY SISWA SMK DI KABUPATEN KUDUS (STUDI PENGEMBANGAN DI SMK ASSA’IDIYYAH KUDUS)

0 5 36

PENGEMBANGAN MODEL BIMBINGAN KELOMPOK BERBASIS NILAI NILAI BUDAYA BUTON UNTUK MENINGKATKAN KECERDASAN INTERPERSONAL SISWA DI SMA NEGERI BAU BAU

0 4 24

EFEKTIVITAS KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN Efektivitas Konseling Kelompok Untuk Meningkatkan Kompetensi Sosial Siswa Smk.

0 3 15

MODEL KONSELING REALITAS UNTUK PENGUATAN REGULASI-DIRI DALAM KESIAPAN KARIR SISWA : Pengembangan Model Konseling Realitas dalam Setting Kelompok dengan Strategi Bibliotherapy pada MAN di Kota Payakumbuh dan Kabupaten “Limapuluh” Kota.

4 16 90

MODEL KONSELING KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN PERILAKU ALTRUISTIK SISWA SMPN DI JAKARTA SELATAN.

0 1 63

PENGEMBANGAN PROGRAM KONSELING KELOMPOK DENGAN PENDEKATAN KONSELING REALITAS UNTUK MENINGKATKAN KESADARAN PERILAKU SEKSUAL SEHAT SISWA.

0 0 56

MODEL KONSELING KELOMPOK RASIONAL-EMOTIF UNTUK MODIFIKASI KECENDRUNGAN PERILAKU NAKAL SISWA SMA ETNIS JAWA DI KOTA SEMARANG.

0 1 52

2015 Lapkir Penyusunan Masterplan Pengembangan Ekonomi Kreatif Berbasis Bahan Baku Lokal Di Kabupaten Jember

1 31 141

Pengembangan Model Bimbingan Kelompok Berbasis Islami Untuk Meningkatkan Kecerdasan Emosi Siswa Yang Rendah (Penelitian Pada Siswa Sma 2 Bae Kudus)

0 0 6

PENGEMBANGAN KURIKULUM BERBASIS MULTIKULTURALISME DI INDONESIA (LANDASAN FILOSOFIS DAN PSIKOLOGIS PENGEMBANGAN KURIKULUM BERBASIS MULTIKULTURALISME)

0 0 20