1. Pendahuluan
Dunia pendidikan Indonesia terus menuai berbagai permasalahan yang belum terpecahkan. Salah satu contohnya adalah permasalahan kurikulum.
Perubahan kurikulum Indonesia selalu terjadi dalam kurun wktu tertentu demi tercapainya suatu kemajuan pemikiran bangsa yang lebih baik. Namun, hal ini
tidak sejalan dengan perhatian pemerintah akan kesiapan para peserta didik yang mana mereka terlalu bingung untuk menyesuaikan kondisi dan mengaitkannya
dengan metode atau gaya belajar yang mereka gunakan. Sebuah perubahan kurikulum dalam sistem pendidikan seperti tidak
memiliki sebuah arti, jikalau dalam penerapan metode pembelajaran masih menganut sistem 3M membaca, menghitung, menulis. Namun, anggapan ini bisa
disanggah dengan hadirnya K13 yang memilki beberapa perkembangan dengan memperhatikan berbagai aspek yang dimiliki siswa seperti kemampuan
berkesenian, penelitian, bersosialisasi, dan lain-lain. Perkembangan ini tentunya mendapat apresiasi positif, tetapi sangat
disayangkan karena dari masing-masing aspek hanya memenuhi kurang lebih dua puluh lima hingga tiga puluh persen dalam satu kali pembahasan. Jadi, dapat
disimpulkan bahwa pemberian ruang bebas bagi anak-anak yang memiliki kemampuan lebih masih sangat kurang. Padahal sesungguhnya mereka dapat
memanfaatkan kecerdasan unik mereka sebagai salah satu tonggak kesuksesan mereka.
Amstrong 2002:18 menyatakan “Gardner mendefinisikan kecerdasan sebagai kemampuan untuk memecahkan masalah dan menciptakan produk yang
mempunyai nilai budaya”, dari pernyataan Amstrong dapat disimpulkan sangatlah penting seorang individu mengenal potensi dasar dirinya demi kemajuan hidupnya
ke depan. Namun, tidak cukup dengan hanya meneganal, diperlukan suatu usaha penyeimbang demi merealisasikan tujuan tersebut. Salah satunya adalah konsep
gaya belajar yang sesuai dengan potensi dasar seorang individu. “Gaya belajar merupakan suatu kombinasi dari bagaimana ia menyerap
dan kemudian mengatur serta mengolah informasi” Prasetya 2012:5. Daya serap dan kemampuan mengolah informasi sudah pasti berbeda dari satu orang dengan
orang lain. Hal inilah yang menjadi dasar bahwa gaya belajar setiap orang pasti
1
berbeda demi mencapai sebuah pemaham tersendiri. Namun, setiap gaya belajar tersebut dapat diidentifikasi dengan berbagai karakteristik yang dimilikinya. Maka
dari itu, sangat penting bagi seorang individu untuk mengetahui gaya belajar yang sesuai dengan potensi dasarnya agar tetap mampu mencapai kesuksesan
cemerlang. Penting pula diketahui oleh para pendidik agar mereka tidak selalu menyalahkan tentang apapun yang dilakukan oleh anak didik .
2. Pembahasan 2.1 Mengenal Dan Mengidentifikasi Berbagai Tipe Kecerdasan Individu.