Penentuan Tetapan Kalorimeter Penentuan Kalor Reaksi Zn + Cuso

menggunakan suatu alat yang bernama kalorimeter. kalorimeter adalah alat yang dipakai untuk percobaan yang berhubungan dengan kalor Surya, 2009 . Prinsip dari kalorimeter adalah kalorimeter didesain dengan sedekimian sehingga perpindahan kalor kelingkungannya terjadi seminimal mungkin. Prinsip dari pecobaan ini adalah untuk mempelajari perubahan energi yang menyertai terjadinya reaksi kimia yaitu penentuan kalor dan kalor penetralan dari suatu unsur dan senyawa dengan menggunakan alat yang disebut kalorimetri.persamaan reaksi yang terjadi adalah : Zn + CuSO 4 → ZnSO 4 + Cu HCl +_ NaOH → NaCl + H 2 O C 2 H 5 0H l + H 2 O l → C 2 H 5 OH aq + H 2 O aq

2.1 Penentuan Tetapan Kalorimeter

Pada percobaan ini dimasukkan 20 cm 3 air kedalam kalorimeter dengan buret setelah diukur suhu dari air adalah 29 o C. Setelah itu panaskan 20 cm 3 air dalam gelas kimia sampai ± 10 derajat diatas suhu kamar suhunya sebesar 39 o .Tujuan penggunaan air panas dan air dingin adalah adalah untuk menentukan harga penurunan air panas dan kenaikan temperatur air dingin.Untuk dua cairan yang mempunyai ∆ T o yang cukup besar pencatatan temperatur pada air panas dan air dingin bertujuan untuk menentukan tetapan kalorimetri. Setelah itu dilakukan pecampuran air panas dalam kalorimetri tujuannya adalah untuk menentukan suhu campuran pada kalorimeter. Diamati temperaturnya selama selama 10 menit dengan selang waktu 1 menit setelah pencampuran ini dilakukan agar dapat menghasilkan data temperatur campuran untuk mengalurkan temperatur ke sumbu vertikal dan sumbu horizontal sehingga kenaikan temperatur air dingin ∆T dan penurunan temperatur air panas dapat ditentukan. Hasil dari perhitungan dari data suhu yang didapat selama 10 menit dengan selang waktu 1 menit adalah temperatur campuran T 3 = 32,1 o C dengan kalor yang dilepas air dingin sebesar 260,4 J , kalor yang dilepas air dingin sebesar 579,6 J dan kalor yang diterima kalorimeter adalah 319,2 J. dari data perhitungan yang diperoleh kita dapat menentukan tetapan kalorimeter sebesar 102,96 JK. 2.2 Penentuan Kalor Reaksi Zn + Cuso 4 Pada percobaan ini dimasukan 40 cm 3 larutan 1 M CuSO 4 kedalam kalorimeter. Tujuan penggunaan CuSO 4 adalah untuk menentukan kalor reaksi dengan zn. Setelah dilakukan pencampuran antara zn dan cuso4 dilakukan pengukuran temperatur selama 10 menit dengan selang waktu 1 menit. Temperatur yang dihasilkan sebesar 34, 49,51,53,53,51,49,48,47 dan 47 o C. penambahan zn bertujuan untuk membandingkan perubahan kalor reaksi yang terjadi pada larutan. Pada saat proses pencampuran larutan CuSO4 dan logam Zn di dalam kalorimeter, tabung calorimeter terasa panas. Hal ini juga ditunjukkan pada hasil pengamatan, yakni suhu akhir lebih tinggi dari suhu awal. Peristiwa ini disebut reaksi endotermis, yaitu reaksi yang disertai dengan perpindahan kalor dari lingkungan ke sistem. Dalam hal ini lingkungan melepaskan kalor ke sistem . Pada reaksi endoterm umumnya suhu sistem naik. Adanya kenaikan suhu inilah yang mengakibatkan lingkungan melepaskan kalor ke sistem menandakan terjadinya perpindahan kalor. Perpindahan kalor terjadi karena adanya perpindahan suhu. kenaikan suhu disebabkan oleh keelektronegatifan Zn lebih besar daripada Cu. Keelektronegatifan suatu unsur makin meningkat dari kiri kekanan dalam tabel periodik. Atom atom unsur yang memilki keelektronegatifan yang besar cenderung membentuk ikatan ionik. Ikatan ionik cenderung terurai sempurna maka kalor reaksi yang dihasilkan lebih besar Chang, 2004 .

2.3 Penentuan Kalor Pelarutan Etanol dalam Air