balita. Ditambah dengan asupan gizi yang benar maka status gizi yang baik dapat tercapai. Makanan yang memiliki asupan gizi seimbang sangat
penting dalam proses tumbuh kembang dan kecerdasan anak. Bersamaan dengan pola makan yang baik dan teratur yang harus diperkenalkan sedini
mungkin pada anak, dapat membantu memenuhi kebutuhan akan pola makan sehat pada anak, seperti variasi makanan dan pengenalan jam-jam
makan yang tepat. Pola makan yang baik harusnya dibarengi dengan pola gizi seimbang, yaitu pemenuhan zat-zat gizi yang telah disesuaikan dengan
kebutuhan tubuh dan diperoleh melalui makanan sehari-hari.
Dengan makan makanan yang bergizi dan seimbang secara teratur, diharapkan pertumbuhan anak akan berjalan optimal. Nutrisi sangat penting
dan berguna untuk menjaga kesehatan dan mencegah penyakit. Untuk meningkatkan kualitas hidup dan kesehatan, banyak orang menerapkan pola
makan vegetarian karena makanan ini murah, sehat dan bebas kolesterol. Tetapi apabila pola makan ini tidak disertai dengan asupan gizi yang baik
maka penganut vegetarian berpotensi mengalami status gizi yang tidak baik berupa gizi kurang bahkan gizi buruk. Pola makan yang sehat harus disertai
dengan asupan gizi yang baik agar dapat mencapai status gizi yang baik. Pola makan yang baik harus diajarkan pada anak sejak dini agar anak
terhindar dari status gizi yang tidak baik Laksmi, 2008. Pola makan yang baik belum tentu makanannya terkandung asupan gizi yang benar. Banyak
balita yang memiliki pola makan baik tapi tidak memenuhi jumlah dan komposisi zat gizi yang memenuhi syarat gizi seimbang.
2.5 Kerangka Pemikiran
2.5.1 Kerangka Teori
Gambar 2.1 Kerangka Teori
Sumber : Modifikasi Arisman, 2005; Asdhany Kartini, 2012; Mastari, 2009; Suhardjo, 2010; Unicef, 2002.
Faktor Eksternal a.
Pertanian b. Ekonomi
c. Sosial Budaya
d. Sikap e.
jumlah keluarga f.
Pola Makan g. Pengetahuan
Faktor Internal a.
Asupan zat gizi b. Penyakit
c. Fisiologi
Status Gizi Balita
Pertumbuhan Perkembang
i. Keaktifan Ibu di
posyandu Umur, pendidikan,
pengetahuan, pekerjaan, dukungan
keluarga, dukungan kader, dukungan
tokoh masyarakat, akses,
2.5.2 Kerangka Konsep Variabel Independen
Variabel dependen
Gambar 2.2 Kerangka Konsep
2.6 Hipotesis
H0 : Tidak terdapat hubungan antara keaktifan ibu dalam kegiatan
Posyandu dan pola makan balita dengan status gizi balita di Kelurahan Rajabasa Raya Kecamatan Rajabasa Kota Bandar
Lampung.
H1 : Terdapat hubungan antara keaktifan ibu dalam kegiatan Posyandu
dan pola makan balita dengan status gizi balita di Kelurahan Rajabasa Raya Kecamatan Rajabasa Kota Bandar Lampung.
Keaktifan Ibu ke
Posyandu Status Gizi
Balita Pola makan
balita
BAB III METODELOGI PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode observasional
analitik dengan pendekatan Cross Sectional, dimana data keaktifan ibu dalam kegiatan
Posyandu dan pola konsumsi serta status gizi balita diambil dalam waktu yang bersamaan Dahlan, 2008.
3.2 Subyek penelitian
Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu yang membawa balitanya ke Posyandu di Kelurahan Rajabasa Raya Kecamatan Rajabasa
Kota Bandar Lampung. Data yang digunakan adalah data primer dengan mengumpulkan secara langsung informasi mengenai variabel penelitian
melalui wawancara yang dipandu dengan kuesioner.
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian
3.3.1 Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Posyandu yang termasuk dalam wilayah kerja
Puskesmas Rajabasa kelurahan Rajabasa Raya.
3.3.2 Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli−November 2015.
3.4 Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas subyek atau obyek penelitian yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya Dahlan, 2008. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu dan balita di Posyandu
Kelurahan Rajabasa Raya Kecamatan Rajabasa.
Adapun jumlah sampel yang akan diambil adalah menggunakan rumus Slovin Dahlan, 2008. Pemilihan rumus ini dikarenakan jumlah populasi
sudah diketahui. Sampel yang dibutuhkan ditentukan menurut persamaan Slovin sebagai berikut :
N n =
1 + N d
2
Keterangan: N = Besar populasi Jumlah total balita yang ditimbang pada bulan
Agustus di Kelurahan Rajabasa Raya n = Besar sampel
d = Nilai presisi atau tingkat kepercayaanketepatan yang diinginkan
Jadi jumlah sampel yang dibutuhkan adalah: 263
n = 1 + 263 0,05
2
= 158,67 pembulatan 159 Jumlah sampel yang dibutuhkan adalah 159 orang.