Pengertian Aktivitas Belajar Belajar

perilakunya. Perilaku dalam arti luas dapat overt behavior atau covert behavior. b. Perubahan perilaku aktual, yaitu perubahan perilaku yang menampak, tetapi juga dapat bersifat potensial, yang tidak menampak pada saat itu, tetapi akan nampak di lain kesempatan. c. Perubahan perilaku baik yang bersifat aktual maupun potensial yang merupakan hasil belajar, merupakan akibat dari latihan dan pengalaman. Dari beberapa kutipan di atas, peneliti mengambil kesimpulan bahwa belajar adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh individu dalam membangun dan menemukan pengetahuan baru melalui interaksi dengan dunia sekitarnya sebagai hasil pengalaman. Dalam belajar terjadi proses yang sederhana seperti melihat, menyentuh, menyebut nama benda, dan lain sebagainya yang mengakibatkan terjadinya perubahan pada seluruh aspek, baik kognitif, afektif dan psikomotor.

2. Pengertian Aktivitas Belajar

Aktivitas belajar merupakan kegiatan yang dilakukan oleh siswa dalam proses belajar berlangsung untuk mendapatkan pengalaman yang bermakna. Sardiman 2010: 100 menyatakan aktivitas belajar adalah aktivitas yang bersifat fisik atau mental, dalam kegiatan belajar kedua aktivitas itu harus selalu berkait sehingga akan membuahkan hasil yang optimal. Sardiman dalam Suyatna, 2011: http:edukasi.kompasiana.com 20100411aktivitas-belajar . id . dalam belajar perlu ada aktivitas, sebab pada prinsipnya belajar adalah berbuat, untuk mengubah tingkah laku. Tidak ada belajar kalau tidak ada aktivitas. Aktivitas siswa sangat penting agar hasil belajar yang diperoleh siswa optimal, karena aktivitas siswa sangat menentukan hasil belajar siswa. Dengan beraktivitas langsung dalam pembelajaran para siswa akan lebih mudah menguasai materi pelajaran. Hamalik 2009: 28 mengemukakan aktivitas belajar adalah segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi guru dan siswa dalam rangka mencapai tujuan belajar. Belajar adalah berbuat, memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Karena strategi pembelajaran harus dapat mendorong aktivitas siswa. Kunandar 2011: 277 mendefinisikan aktivitas siswa sebagai keterlibatan siswa dalam bentuk sikap, pikiran, perhatian dan aktivitas dalam kegiatan pembelajaran guna menunjang keberhasilan proses belajar mengajar dan memperoleh manfaat dari kegiatan tersebut. Pada aktivitas belajar ada beberapa prinsip yang berorientasi pada pandangan ilmu jiwa, yaitu pandangan ilmu jiwa lama dan modern. Menurut pandangan ilmu jiwa lama, aktivitas didominasi oleh guru sedangkan menurut pandangan ilmu jiwa modern, aktivitas didominasi oleh siswa. Proses aktivitas pembelajaran harus melibatkan seluruh aspek psikofisis siswa, baik jasmani maupun rohani sehingga akselarasi perubahan perlakuannya dapat terjadi secara cepat, tepat, mudah, dan benar, baik berkaitan aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor. Hanafi dan Suhana 2010: 23 mengatakan bahwa aktivitas belajar dapat memberikan nilai tambah added value bagi siswa berupa hal-hal berikut: a. Siswa memiliki kesadaran awareness untuk belajar sebagai wujud adanya motivasi internal diving force untuk belajar selanjutnya. b. Siswa mencari pengalaman langsung, mengalami sendiri yang dapat memberikan dampak terhadap pembentukan pribadi yang integral. c. Siswa belajar dengan menurut minat dan kemampuannya. d. Menumbuhkembangkan sikap disiplin dan suasana belajar yang demokratis dikalangan peserta didik. e. Pembelajaran dilaksanakan secara konkret sehingga dapat menumbuhkembangkan pemahaman dan berpikir kritis serta menghindarkan terjadinya verbalisme. f. Menumbuhkembangkan sikap kooperatif dikalangan peserta didik sehingga sekolah menjadi hidup, sejalan, dan serasi dengan kehidupan masyarakat di sekitarnya. Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa aktivitas belajar merupakan segala kegiatan yang dilakukan dalam proses interaksi pembelajaran yang menekankan keaktifan siswa secara fisik, mental intelektual dan emosional guna memperoleh hasil belajar berupa perpaduan aspek kognitif, afektif dan psikomotor dalam rangka mencapai tujuan belajar.

3. Pengertian Hasil Belajar

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS V A SDN 5 METRO BARAT TAHUN PELAJARAN 2011/2012

2 14 62

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW PADA PEMBELAJARAN IPS SISWA KELAS VA SD NEGERI 8 METRO TIMUR TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 10 272

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS VC SD NEGERI 06 METRO BARAT

0 6 65

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS VA SD NEGERI 7 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2012/ 2013

0 3 61

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS IV SD KRISTEN 1 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2013-2014

0 2 42

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TYPE TALKING STICK PADA PEMBELAJARAN PKn DI KELAS VA SDN 2 METRO SELATAN TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 5 38

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TWO STAY TWO STRAY UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS VB SD NEGERI 1 METRO BARAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 8 40

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE TALKING STICK PADA MATA PELAJARAN PKn KELAS VA SD NEGERI 7 METRO BARAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 6 48

PENERAPAN MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP INVESTIGATION DENGAN MEDIA GRAFIS UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN PKn KELAS V B SD NEGERI 7 METRO PUSAT TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 5 112

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA MELALUI MODEL COOPERATIVE LEARNING TIPE GROUP RESUME PADA MATA PELAJARAN IPS KELAS VA SDN 2 METRO UTARA TAHUN PELAJARAN 2012/2013

24 216 38