Pancing Football Stadium (Green Stadium)

(1)

PANCING FOOTBALL STADIUM (GREEN STADIUM)

LAPORAN PERANCANGAN TKA 490 – STUDIO TUGAS AKHIR

SEMESTER A TAHUN 2008/2009

Sebagai Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Arsitektur

Oleh

ANDRY P.TONDANG 030406036

DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA 2009


(2)

Andry P.Tondang : Pancing Football Stadium (Green Stadium), 2009.

SURAT HASIL PENILAIAN PROYEK AKHIR ( SHP2A )

Nama : Andry P.Tondang

NIM : 030406036

Judul Proyek Akhir : Pancing Football Stadium Tema Proyek Akhir : Green Stadium

Rekapitulasi Nilai :

Nilai akhir A B+ B C+ C D E

Dengan ini mahasiswa bersangkutan dinyatakan :

No Status Waktu

Pengumpulan Laporan

Paraf Pembimbing

I

Paraf Pembimbing

II

Koordinator TKA-490

1 LULUS LANGSUNG 2 LULUS

MELENGKAPI 3 PERBAIKAN

TANPA SIDANG 4 PERBAIKAN

DENGAN SIDANG 5 TIDAK LULUS

Medan, 20 Maret 2009

Ketua Departemen Koordinator TKA - 490

Ir. Dwi Lindarto H. MT Ir. Dwi Lindarto H. MT


(3)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas berkat, rahmat dan karunia yang diberikan-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan yang merupakan syarat Tugas Akhir untuk mendapatkan gelar Sarjana Teknik di fakultas ini.

Jalannya proses yang panjang ini tidak terlepas dari peran serta dan dukungan serta motivasi berbagai pihak. Terimakasih yang sebesar-besarnya untuk dukungan dan doa kedua orang tua, Bapak ( Drs. Mangantar P.Tondang ) dan Mamak ( Dra. Betty Tambunan ), dan Adik- adik aku tercinta ( Hendra P.Tondang dan Defry P.Tondang )

Selain itu tentunya pencapaian ini juga tidak terlepas dari peran besar dari :

Bapak Achmad Delianur Nst S.T, M.T, IAI. selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan kebijakan, arahan dan nasehat-nasehat, teknis dan non teknis dari awal hingga akhir proses Tugas Akhir ini.

Bapak Ir. Novrial, M.Eng, selaku Dosen Pembimbing II atas bimbingan, masukan, nasehat, ktitik dan saran untuk mengarahkan kepada hasil yang maksimal.

Ibu Ir. Morida Siagian, MUrp. Ibu Andalucia, S.T, M.Sc, dan Bapak Ir. Samsul Bahri, M.T selaku Dosen Penguji atas kritik dan saran yang membangun.

Bapak Ir. Dwi Lindarto, MT.. selaku Dosen Koordinator Tugas Akhir Semester A Th.2008-2009, yang dengan sabar mengarahkan pesertanya.

• Staf Pengajar dan Tata Usaha di lingkungan Departemen Arsitektur Fakultas Teknik USU ini.

Sahabat-sahabatku : Vanal, Bangun, Fuek, Becek, Ajat, Gaga, Nova, Icha, Aol, Adam, Husna serta buat Erich, Yuyun , Joseph, Opunk 03, dan Mek Kawan – kawan aku seperjuangan Rudi Toga M.P, A.Md, Siniwasen,

Brisman, Simon Napitupulu, dan khususnya kepada Christina O.S, S.E terima kasih atas bantuannya mengisikan formulir SPMB 2003 aku

Haryanto Simanjuntak, S.T terima kasih telah mengerjakan maket aku Jaka, Susel, dan Robby 04 terima kasih telah membuat 3 D aku

Buat Stambuk 2004, 2005, 2006 Arsitektur USU.

• Kepada semua orang yang telah mendoakan aku selama tugas akhir, terima kasih atas doa kalian


(4)

Andry P.Tondang : Pancing Football Stadium (Green Stadium), 2009.

DAFTAR ISI

Halaman/Judul Halaman Pengesahan Surat Hasil Penilaian

Hal

Kata Pengantar………...i

Daftar Isi………...………...iii

Daftar Gambar...vi

Daftar Tabel...ix

BAB. I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang………...1

1.1.1 Sejarah Sepak Bola...2

1.1.2 Perkembangan Sepak Bola Kota Medan...5

1.2. Maksud dan Tujuan……….….12

1.3. Masalah Perancangan……….…..12

1.4. Pendekatan………...13

1.5. Lingkup Batasan………..…13

1.6. Asumsi………...13

1.7. Kerangka Berfikir……….…....14

1.8. Sistematika laporan……….….…16

BAB. II. DESKRIPSI PROYEK 2.1. Terminologi Judul...………...18

2.2. Lokasi...………...21

2.2.1. Lokasi Site...………...21

2.2.2. Lokasi dan Batasan...………...23

2.2.3. Kondisi Existing Lokasi...………...25

2.3. Tinjauan Fungsi………...35

2.3.1. Deskripsi Pelaku dan Kegiatan...………...25

2.3.2. Deskripsi Kebutuhan Ruang...………...27

2.3.3. Kebutuhan Ruang...32


(5)

(6)

Andry P.Tondang : Pancing Football Stadium (Green Stadium), 2009. DAFTAR GAMBAR

BAB I

Gambar 1.1. Stadion Teladan Medan...10

Gambar 1.2. Ruang Ganti Pemain di Stadion Teladan Medan...10

Gambar 1.3. Lapa ngan Parkir Stadion Teladan ...11

Gambar 1.4. Pintu Masuk Stadion Teladan...11

Gambar 1.5. Area Sekitar Stadion Teladan...11

Gambar 1.6. Kerangka Berfikir...15

BAB II Gambar 2.1 Lokasi Site...21

Gambar 2.2 Lokasi Eksisting Site...24

Gambar 2.3 Lokasi Eksisting Site...24

Gambar 2.4. Lokasi Eksisting Site...24

Gambar 2.5. Lokasi Eksisting Site...25

Gambar 2.6. Fasilitas pendukung berupa museum dan trophy cabinet...31

Gambar 2.7. Lapangan Pertandingan...44

Gambar 2.8. Technical Area dan Standard Bench/Bangku Cada ngan...45

Gambar 2.9. Furniture Pertandinga n...46

Gambar 2.10. Potongan Tiang Gawang...46

Gambar 2.11. Standar Lapa ngan Pertandingan...47

Gambar 2.12. Score Board...47

Gambar 2.13. Lampu Sorot Pada Stadion...48

Gambar 2.14. Standar Jarak Pandang Mata Ke Lapangan...49

Gambar 2.15. Bentuk Tribun Ideal Bagi Penglihatan Penonton...50

Gambar 2.16. Standar Tempat Duduk Stadion...51

Gambar 2.17. Diagram Line of visibility...52

Gambar 2.18. Stadion Emirates, London...56

Gambar 2.19. Stadion Highbury...57

Gambar 2.20. Fasilitas Stadion Emirates London...59


(7)

DAFTAR TABEL

BAB II

Tabel 2.1. Ruang Utama...32

Tabel 2.2. Restoran...34

Tabel 2.3. Ruang Pertemuan...35

Tabel 2.4. Pusat Kebugaran...36

Tabe l 2.5. Ruang Pameran / Museum Prestasi...37

Tabel 2.6. Ruang Permainan ( Amusement Center )...38

Tabel 2.7. Retail Shop...39

Tabel 2.8. Souvenir Shop...39

Tabel 2.9. Ruang Pengelola Gedung………39

Tabe l 2.10. Ruang Pelayanan Teknis………...…..40

Tabel 2.11. Klasifikasi Stadion Sepakbola……….………41

BAB III Tabel 3.1 Diagram perbandingan ko nsumsi energi antara green stadium de ngan stadium konvensional...71

Tabel 3.2. Diagram perbandingan emisi rumah kaca green stadium dengan stadium konv ensional...71

Tabel 3.3 Diagram perbandingan konsumsi air bersih green stadium dengan stadium konv ensional...72

BAB IV Tabel 4.1. Program Ruang...97


(8)

Andry P.Tondang : Pancing Football Stadium (Green Stadium), 2009. BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kita sering mendengar idiom yang cukup popular “di dalam tubuh yang sehat

terdapat jiwa yang sehat”. Idiom ini dapat menunjukkan betapa pentingnya tubuh yang

sehat itu. Hal ini dapat diperoleh dengan berolahraga. Olahraga merupakan hal yang sangat dekat dengan manusia dimana saja. Olahraga tidak dapat dipisahkan dari kegiatan yang dilakukan oleh manusia karena olahraga merupakan bagian dari hidup manusia yang dapat meningkatkan kondisi fisik manusia baik jasmani maupun rohani dan memberikan kesenangan. Olahraga dapat memberikan kesehatan bagi manusia juga dapat sebagai sarana rekreasi.

Bahkan di masa sekarang ini olahraga memberikan pengaruh bagi citra suatu bangsa dan negara. Negara yang memiliki prestasi di banyak bidang olahraga akan membuat negara tersebut dikenal di dunia. Brazil, merupakan negara yang sangat kuat di bidang olahraga khususnya bidang sepak bola. Akibatnya Brazil sangat dikenal di mata dunia internasional. Contoh lain misalnya Negara Cina, yang telah terbukti sebagai negara yang sering berprestasi di bidang olahraga sehingga menjadi sebuah kekuatan besar di Asia.

Kegiatan keolahragaan merupakan kegiatan jasmani dan rohani, kegiatan dalam pengembangkan pendidikan dan budaya, sehingga diperlukan suatu pendidikan, pembinaan, pengembangan dan pengaturannya1.

Berdasarkan Undang-undang Nomor 3 Tahun 2005 olahraga terbagi atas :

• Olahraga pendidikan adalah pendidikan jasmani dan olahraga yang dilaksanakan sebagai bagian proses pendidikan yang teratur dan berkelanjutan untuk memperoleh pengetahuan, kepribadian, ketrampilan, kesehatan, dan kebugaran jasmani.

• Olahraga rekreasi adalah olahraga yang dilakukan oleh masyarakat dengan kegemaran dan kemampuan yang tumbuh dan berkembang sesuai dengan kondisi dan nilai budaya masyarakat setempat untuk kesehatan, kebugaran, dan kegembiraan.


(9)

• Olahraga prestasi adalah olahraga yang membina dan mengembangkan olahragawan secara terencana, berjenjang, dan berkelanjutan melalui kompetisi untuk mencapai prestasi dengan dukungan ilmu pengetahuan dan teknologi keolahragaan.

• Olahraga amatir adalah olahraga yang dilakukan atas dasar kecintaan atau kegemaran berolahraga.

• Olahraga profesional adalah olahraga yang dilakukan untuk memperoleh pendapatan dalam bentuk uang atau bentuk lain yang didasarkan atas kemahiran berolahraga.

• Olahraga penyandang cacat adalah olahraga yang khusus dilakukan sesuai dengan kondisi kelainan fisik dan/atau mental seseorang.

Dengan pengesahan Rancangan Undang-Undang (RUU) Keolahragaan oleh pemerintah (DPR-RI dan KONI), diharapkan pembinaan olahraga di tanah air bisa menjadi lebih baik dari sebelum adanya RUU Olahraga.

Dalam pengembangan olahraga ada tiga hal yang mempengaruhi, yaitu: • Potensi olahraga

Berkaitan dengan minat masyarakat terhadap olahraga. Banyaknya peminat olahraga akan mendukung berkembangnya olahraga. Hal ini dapat dilihat dari rutinitaskegiatan olahraga masyarakat pada umumnya.

• Fasilitas olahraga

Fasilitas olahraga merupakan tempat penyaluran minat masyarakat terhadap olahraga.

• Dana olahraga

Dana untuk poin 1 dan 2 di atas mutlak dibutuhkan didalam usaha meningkatkan perkembangan olahraga.

Ketiga hal diatas merupakan dasar pemikiran pemerintah untuk menyediakan fasilitas olahraga yang diperlukan.

1.1.1 Sejarah Sepak Bola

Sepak bola ( Football ) sudah dikenal sejak zaman prasejarah. Menurut catatan dari induk sepak bola dunia FIFA, sepak bola di zaman tersebut tidak memakai bola sebagai alat / benda untuk ditendang melainkan kepala manusia atau tengkorak manusia


(10)

Andry P.Tondang : Pancing Football Stadium (Green Stadium), 2009.

yang kalah dalam perang. Kepala / tengkorak manusia itu ditendang kesana kemari sebagai tanda kehebatan seseorang atas orang yang telah ditaklukkan tersebut. bangsa yang pernah tercatat memainkan permainan yang dinilai sadis tersebut adalah bangsa Mongol, yang memang dikenal pada zaman dulu sebagai bangsa bar-bar ( bangsa yang tidak mengenal peradaban )

Dalam perkembangan berikutnya yaitu sekitar abad 19 Inggris memperkenalkan sepak bola modern, dimana mereka mengganti bola yang dulunya terbuat dari kepala manusia menjadi benda pejal yang terbuat dari karet yang diisi dengan angin. Kemudian dalam perkembangannya permainan bola tersebut disempurnakan dengan ditemukannya sebuah inovasi baru yaitu Gawang ( Goal ) dan terus berkembang lagi hingga muncullah ide untuk membuat sebuah kompetisi sepak bola yang diikuti oleh beberapa negara undangan.

Sebelum ide itu tercetus Negara Inggris sebagai negara yang pertama kali memperkenal sepak bola modern telah memiliki kompetisi sepak bola lokal yang telah diikuti oleh beberapa klub sepak bola semi professional. Kompetisi tersebut dikenal dengan Piala FA ( Footbal Association ) yang dimulai pada tahun 1872 yang digadang-gadang oleh Negara Inggris sebagai Kompetisi tertua di dunia. Kompetisi ini dimenangkan oleh Wanderes Footbal Club yang difinal mengalahkan Royal Engineer di stadiun Wimbley. Pada tahun 1889 Negara Inggris kembali membuat sebuah kompetisi yang diperkenalkan sebagai Liga Inggris dimana juara untuk pertama kalinya adalah Preston North End yang disusul oleh Aston Villa sebagai runner-up. Dalam perkembangan sepak bola berikutnya muncullah sebuah kompetisi yang baru lagi di luar Inggris, negara yang pewrtama sekali yang mengadakan kompetisi tersebut adalah Italia yang memulai kompetisi yang disebut dengan Liga Italia pada tahun 1898 yang dimenangkan oleh Genoa dan disusul oleh Internazionale di Torino sebagai runner-up. Pada tahun 1902 negara lain di Eropa memulai kompetisi sepak bolanya yang dikenal sebagai Liga Spanyol, kompetisi ini dimenangkan oleh Vizcaya Bilbao yang diikuti oleh Barcelona sebagai runner-up.

Dengan menjamurnya kompetisi sepak bola di negara-negara eropa tersebut, maka pada tahun 1930 diperkenalkan sebuah kompetisi Internasional yang diikuti oleh negara-negara yang berasal dari negara Eropa dan Amerika Latin ( Selatan )yang kini dikenal sebagai Piala Dunia ( World Cup ) atas gagasan seorang tokoh asal Perancis yang bernama Julies Rimet yang kemudian diangkat sebagai Presiden FIFA pertama.


(11)

Piala Dunia pertama ini diadakan di Negara Uruguay, dimana Uruguay keluar menjadi Juara Piala Dunia Pertama. Melihat kesuksesan dari perhelatan sepak bola tersebut maka digagaskanlah setiap 4 tahun sekali turnamen tersebut akan tetap dilaksanakan.

Berikut ini daftar Juara Piala Dunia ( World Cup ) sejak tahun 1930

1930 Uruguay 1962 Brazil 1986 Argentina

1934 Italia 1966 Inggris 1990 Jerman

1938 Italia 1970 Brazil 1994 Brazil

1950 Uruguay 1974 Jerman Barat 1998 Perancis

1954 Jerman Barat 1978 Argentuna 2002 Brazil

1958 Brazil 1982 Italia 2006 Italia

Selain Piala Dunia ada juga perhelatan akbar sepak bola dunia yang diadakan oleh Benua Eropa yang disebut dengan Piala Eropa ( European Championship ). Kompetisi ini diklaim sebagai kompetisi no 2 yang terhebat setelah Piala Dunia

Berikut adalah daftar negara yang pernah memenangi Piala Eropa

1960 Uni Soviet 1980 Jerman Barat 2000 Perancis

1964 Spanyol 1984 Perancis 2004 Yunani

1968 Italia 1988 Belanda 2008 Spanyol

1972 Jerman Barat 1992 Denmark 1976 Cekoslovakia 1996 Jerman

Dengan memboomingnya kompetisi sepak bola di dunia Internasional, lantas Indonesia kapan memulai kompetisi sepak bolanya. Indonesia memulai kompetisi sepak bolanya dimulai pada tahun 1980-an dan terus belanjut hingga saat ini yang dikenal dengan Indonesian Super League.

Dari tahun ketahun potensi dan minat akan sepak bola di Indonesi terus meningkat, apalagi Indonesia pernah menjadi tuan rumah Piala Asia tahun 2007, dan prestasi-prestasi yang pernah diraih Indonesia pada tahun 1990 ke bawah. Maka tidak heran bnayak para penggila bola bertebaran di setiap pelosok di negeri kita yang tercinta ini. Para penggila bola ini pun tetap berharap Indonesia akan kembali berprestasi di tahun-tahun yang akan dating seperti yang oernah dilakukannya pada awal 1980-an hingga awal tahun 1990-an.


(12)

Andry P.Tondang : Pancing Football Stadium (Green Stadium), 2009. 1.1.2 Perkembangan Sepak Bola Kota Medan

Kota Medan merupakan ibukota Propinsi Sumatera Utara. Kota yang dinamis ini adalah kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya dan kota terbesar di Pulau Sumatera.

Olah Raga Sepak Bola sangat berkembang di Kota Medan ini, hal ini ditandai dengan munculnya beberapa klub sepak bola professional seperti PSMS ( Persatuan Sepakbola Medan Sekitarnya ), dan Medan Jaya. Kedua klub tersebut telah terdaftar di dalam PSSI ( Persatuan Sepak Bola Indonesia )

PSMS sebagai ikon sepak bola Kota Medan telah membanggakan masyarakat Kota Medan dengan prestasi – prestasinya turnamen-turnamen sepak bola. Adapun prestasi – prestasi yang telah digapai oleh PSMS adalah sebagai berikut :

Rekor Perserikatan

1985 Juara Divisi Utama Perserikatan, mengalahkan PERSIB Bandung di final Rekor di Liga Indonesia

1994/1995 Peringkat ke-9 Divisi Utama Wilayah Barat 1995/1996 Peringkat ke-11 Divisi Utama Wilayah Barat 1996/1997 Peringkat ke-10 Divisi Utama Wilayah Tengah

1997/1998 Peringkat ke-1 Divisi Utama Wilayah Tengah ( Liga Dihentikan )

1998/1999 Semifinalis Divisi Utama ( Juara Grup A, Peringkat ke-2 Grup Q Babak

10 Besar

1999/2000 Babak 8 Besar Divisi Utama ( Peringkat ke-4 Wilayah Barat )

2001 Semifinalis Divisi Utama ( Juara Wilayah Barat, Juara Grup Barat Babak

8 Besar )

2002 Peringkat ke-11 Divisi Utama ( Degradasi ) 2003 Peringkat ke-2 (Juara Grup A ) Divisi Satu 2004 Peringkat ke-7 Divisi Utama

2005 Peringkat ke-4 Divisi Utama ( Peringkat ke-4 Wilayah Bara, Peringkat ke-2 Grup Timur Babak 8 Besar )

2006 Peringkat ke-5 Wilayah Satu 2007 Runner-Up Liga Indonesia

2008 Mengikuti Indonesian Super League


(13)

2005 Juara ke-4 Copa Dji Sam Soe

2005 Juara Pertama Piala Emas Bang Yos I ( 14 Februari 2005 ), di Final mengalahkan tim asal Singapura Geylang United FC dengan skor 5-1

2005 Juara Pertama Piala Emas Bang Yps II ( 17 Desember 2005 ), di Final mengalahkan Persik Kediri dengan skor 2-1

Sayangnya dengan prestasi yang telah membanggakan Kota Medan itu, stadion Teladan yang merupakan tempat bermain PSMS masih belum memenuhi standard BLI ( Badan Liga Indonesia ) untuk berlaga di ajang Indonesian Super League

Adapun Standard Badan Liga Indonesia untuk kriteia stadion yang layak : Standard Kelayakan Stadion Versi Badan Liga Indonesia

1. Pertandingan dapat dilakukan di lapangan rumput maupun artificial ( sintetis/tiruan )

2. Dimensi Lapangan

minimum : Lebar 64 meter, Panjang 100 meter maksimum : Lebar 75 meter, Panjang 110 meter

3. Lapangan pertandingan dibatasi oleh garis yang ketebalannya tidak lebih dari 12 cm 4. Lapangan terbagi menjadi dua yang ditandai dengan garis tengah

5. Titik tengah lapangan ditandai titik dengan lingkaran yang beradius 9.15 meter 6. Goal Area dibuat dengan cara menarik garis tegak lurus 5.5 meter dari goal post dan

5.5 meter kearah lapangan pertandingan. Kedua garis tersebut dihubungkan dengan menarik garis yang sejajar dengan goal line

7. Penalty Area dibuat dengan cara menarik garis tegak lurus 16.5 meter dari goal post

dan 16.5 meter kearah lapangan pertandingan. Kedua garis tersebut dihubungkan dengan menarik garis sejajar dengan goal line

8. Titik penalty tepat berada ditengah – tengah goal post 11 meter dari goal line

9. Setengah lingkaran yang berada di luar garis penalty area memiliki dimensi radius 9.15 meter

10.Bendera corner memiliki dimensi tidak lebih dari 1.5 meter dan berujung tumpul 11.Di setiap corner lapangan terdapat seperempat lingkaran dengan radius 1 meter 12.Gol memiliki jarak tiang 7.32 meter dan tinggi 7.24 meter dari tanah.Tiang Gol dan


(14)

Andry P.Tondang : Pancing Football Stadium (Green Stadium), 2009.

13.Lorong menuju lapangan harus dapat diakses langsung dari ruang ganti pemain. Dibuat dengan mementingkan factor keamanan pemain

14.Pagar pemisah antara daerah penonton dan lapangan harus memiliki tinggi tak kurang dari 3 meter

15.Setiap klub harus menjaga segala fasilitas yang ada agar standarisasi lapangan tetap terjaga. Formulir pemeliharaan reguler harus diisi dan diserahkan kepada Badan Liga Indonesia secara berkala

16.Sistem drainase harus dibuat secara professional agar kualitas lapangan tetap terjaga 17.Tempat khusus Fotografer terletak di belakang gawang

Persyratan Khusus untuk VVIP ( Very Very Important Person ) Area 1. Ruangan harus memiliki pendingin ruangan ( Air Conditioner )

2. Ruangan harus memiliki fasilitas makanan dan minuman 3. Ruangan harus dapat mengakomodasi minimal 50 orang 4. Memiliki ruangan khusus untuk menjamu tamu VVIP 5. Pandangan ke ruangan harus jekas

6. Tersedianya fasilitas toilet bagi para tamu VVIP 7. Akses menuju ruang VVIP harus bersih dan aman

Technical Area

Technical Area harus memiliki bench/kursi panjang yang dapat mengakomodasi

minimal 11 orang. Technical Area itu harus dibatasi dengan garis yang jelas dan ditandai dengan jelas pula. Technical Area berlaku bagi tim tamu dan tim tuan rumah. Jarak kedua Technical Area harus sama dan diukur dari garis tengah. Technical Area harus memiliki atap yang memadai guna melindungi pemain dan offisial tim

Lampu Sorot

1. Lampu Sorot harus memiliki kekuatan penerangan rata – rata 800 flux. Lampu Sorot itu harus dipelihara secara reguler oleh pihak ketiga yang memiliki kompetensi untuk melakukan hal tersebut

2. Pihak ketiga yang disebutkan di peraturan diatas harus memberikan surat keterangan bahwa lampu sorot sudah memenuhi syarat seperti yang tertuang pada peraturan diatas


(15)

Ruang Ganti Pemain

Stadion harus memiliki ruang ganti pemain yang luasnya lebih kurang 30 m2. Di dalam ruang ganti tersebut harus terdapat kamar mandi, Air Conditioner ( AC ), toilet, meja medis, kursi dan loker.

Ruang Wasit

Stadion harus memiliki ruang wasit yang di dalamnya terdapat toilet, loker, dan

Air Conditioner ( AC ). Akses menuju ruang wasit harus terbatas

Ruang Pemeriksaan Obat Terlarang

Stadion harus memiliki sebuah ruangan yang dapat digunakan sebagai ruang pemeriksaan obat terlarang. Lokasi ruangan itu idealnya berada dekat dengan ruang ganti pemain dan ruang ganti offisial. Ruang pemeriksaan obat terlarang tidak dapat dimasuki publik dan media

Fasilitas Untuk Media

Pada setiap pertandingan, klub tuan rumah harus menyediakan fasilitas bagi media, baik cetak maupun elektronik. Fasilitas itu memiliki standard sebagai berikut : 1. Tempat duduk beserta meja yang memiliki view lapangan yang cukup jelas

2. Tempat kerja yang luasnya dapat menampung semua media yang bekerja saat pertandingan berlangsung. Tempat ini harus memilki akses internet dan fasilitas makanan serta minuman

3. Tempat yang cukup memadai untuk diadakannya press converence atau tv interview 4. Tempat yang telah disetujui sebelumnya bagi kamera, mikrofon, dan komentator (

jika siaran langsung )

5. Tempat parkir yang aman untuk broadcasting 6. Toilet khusus untuk wartawan peliput

Score Board ( Papan Skor )

Adapun syarat – syarat kelayakan suatu score board adalah : 1. Harus dapat terlihat dari segala arah di dalam stadion


(16)

Andry P.Tondang : Pancing Football Stadium (Green Stadium), 2009.

3. Kata-kata yang ditampilkan pada score board tidak boleh mengandung unsur SARA ( Suku, Agama, Ras, Antar golongan )

Sponsor

Adapun syarat – syarat kelayakan suatu materi sponsor adalah sebagai berikut : 1. Penempatan materi sponsor tidak boleh menganggu jalannya pertandingan

2. Penempatan materi sponsor tidak boleh menghalangi pandangan penonton ke lapangan pertandingan

Medical

Dalam setiap pertandingan harus tersedia 2 tandu dan 8 petugas kesehatan serta dokter

Keamanan Stadion

Hal – hal yang perlu diperhatikan adalah :

1. Dalam pengamanan pemain dan offisial klub tamu serta perangkat pertandinganbaik pada saat kedatangan maupun kepulangan , setiap tuan rumah wajib :

a. Menyediakan tempat parkir bagi kendaraan tim tamu tepat di depan pintu masuk bagi pemain

b. Harus ada blokade untuk menghindari publik memasuki daerah dekat pintu masuk bagi pemain

c. Tempat parkir untuk tim tamu harus berada di dekat dengan tempat di mana tim tersebut akan keluar masuk stadion

d. Tempat parkir keluar dan masuk tim tamu harus diamankan oleh pihak keamanan yang disediakan tuan rumah

2. Pintu darurat harus mudah dijangkau dan mudah diketahui

3. Hydran terletak di seluruh area stadion dan harus berfungsi dengan baik 4. CCTV diletakkan di daerah rawan

Fasilitas Kebersihan

Setiap klub wajib menyediakan toilet yang bersih dan higienis, lengkap dengan segala perabotannya ( washtafel, urinoir ) baik untuk toilet pria maupun wanita


(17)

Setiap stadion wajib menyediakan fasilitas yang memadai untuk supporter tuna daksa

Tempat Parkir Umum

Hal – hal yang perlu diperhatikan adalah : 1. Luas tempat parkir harus memadai

2. Tempat parkir harus memiliki penerangan yang baik

3. Tempat parkir umum harus tertata secara baik agar dapat menampung kendaraan secara maksimal serta memudahkan akses keluar masuk stadion

Berdasrkan poin – poin standarisasi BLI tersebut di atas, maka fasilitas yang ada di Stadion Teladan yang sudah memenuhi syarat sebagai tempat bertanding adalah sebagai berikut :

1. Drainase lapangan yang berfungsi baik 2. Adanya Pagar Pembatas

Gambar 1.1 Stadion Teladan Medan

3. Tersedianya ruang ganti pemain serta wasit


(18)

Andry P.Tondang : Pancing Football Stadium (Green Stadium), 2009.

Dilihat dari ketiga persyaratan tahap pertama untuk memenuhi standar BLI tersebut, Stadion Teladan masih banyak memiliki kelemahan untuk dapat lulus standarisasi antara lain :

1. Tidak tersedianya lahan parkir yang memadai, sehingga saat pertandingan area jalan dan median jalan sering padat oleh kendaraan parkir

Gambar 1.3. Lapangan parkir Stadion Teladan

2. Sebagian pintu masuk ke dalam stadion tidak berfungsi dan tidak layak lagi

Gambar 1.4. Pintu Masuk Stadion Teladan

3. Area stadion sudah mendesak ke jalan sehingga tidak memungkinkan diadakannya perluasan


(19)

1.2 Maksud dan Tujuan Proyek

Adapun maksud dan tujuan dari proyek The New Teladan ini di Kota Medan adalah sebagai berikut :

a. Menyediakan suatu fasilitas yang layak untuk pertandingan sepak bola, terutama untuk PSMS yang menggunakan Stadion Teladan sebagai kandang

b. Menyediakan suatu fasilitas sepak bola yang berkelas internasional sebagai sarana untuk meningkatkan gairah sepak bola di Kota Medan, sehingga dapat meningkat prestasi sepak bola di Kota Medan terutama PSMS

c. Memanfaatkan aktivitas utama dari fasilitas Stadion Teladan tersebut dari segi komersial, sehingga dapat meningkatkan neraca keuangan klub PSMS

d. Memfasilitasi berbagai kejuaraan sepak bola baik di tingkat daerah, nasional, dan internasional, juga sebagai persiapan sarana pendukung persiapan Indonesia untuk mencapai target lolos ke putaran Piala Dunia 2018

e. Menyediakan sebuah wadah berupa fasilitas olah raga ( stadion sepak bola )sebagai alat untuk menarik masuknya aspek bisnis lebih luas ke dalam manajemen klubatau stadion

f. Memanfaatkan program “ Vision Asia “ dari Konfederasi Spak Bola Asia ( AFC ), dalam upaya memajukan sepak bola Asia serta membantu mencarikan dana investasi bagi peningkatan kualitas stadion – stadion sepak bola di negara – negara Asia, khususnya di Asia Tenggara

1.3 Permasalahan

Berbagai permasalahan yang diperkirakan dapat ditemui dalam proyek ini : a. Bagaimana merencanakan sebuah stadion baru yang dapat memberikan kontribusi

bagi pendapatan klub pada khusunya dan pendapatan Pemerintah Kotamadya Medan pada umumnya

b. Kompleksnya sirkulasi di dalam dan luar bangunan serta bagaiman menciptakan keselarasan bangunan dengan lokasi site dan mengantisipasi iklim dan keadaan lingkungan setempat

c. Bagaimana menggabungkan beberapa fungsi yang dapat saling mendukung dalam suatu stadion seperti menonton pertandingan, area pertokoan, restoran, pameran, fitness, dan sarana hiburan lainnya


(20)

Andry P.Tondang : Pancing Football Stadium (Green Stadium), 2009.

d. Bagaimana mengorganisasikan ruang baik dari ruang luar hingga ruang dalam maupun organisasi antar ruang – ruang dalam itu sendiri agar ruangan tersebut berfungsi semestinya

e. Bagaiman menerapkan tema Green Stadium ke dalam bangunan itu sendiri

1.4 Pendekatan

Pendekatan yang dilakukan selama proses pengembangan konsep perencanaan dan perancangan adalah sebagai berikut :

a. Studi pustaka dan studi literature yang berkaitan langsung dengan kasus maupun judul yang diangkat untuk mendapatkan informasi, standard, dan batasan – batasan yang sesuai dengan materi laporan untuk memperkuat fakta secara ilmiah

b. Studi banding terhadap proyek – proyek dan tema sejenis yang mendukung dalam proses perancangan yang diperoleh dari media cetak seperti : majalah, buku, internet, dan media elektronik

c. Studi lapangan mencakup survey dan wawancara dengan instansi yang terkait sehubungan dengan kasus proyek

d. Sintesis, yaitu menggabungkan hasil analisa untuk memperoleh ide perancangan yang akan diterapkan.

1.5 Lingkup Batasan Proyek

Lingkup batasan proyek ini adalah pembahasan yang berkaitan dengan desain dan perancangan sebuah Stadion Sepak Bola yang memenuhi standard Badan Liga Indonesia dan Internasional. Fasilitas – fasilitas pendukung lain yang dimasukkan adalah fasilitas – fasilitas hiburan yang tentunya seiiring dengan fungsi Stadion Sepak Bola. Penggabungan ini dimaksudkan dapat menjadi alternatif hiburan bagi masyarakat selain sebagai sumber bisnis baru baik bagi klub terkait, pemerintah daerah, swasta maupun masyarakat

1.6 Asumsi

a. Proyek tersebut merupakan inisiatif pihak swasta dengan campur tangan Pemerintah Kota Medan dalam hal pendanaan dan pengelolaan


(21)

b. Sarana infrastrutur seperti kondisi jalan harus dalam kondisi baik sehingga tidak menjadi permasalahan yang menghambat terpenuhinya persyaratan untuk pengadaan proyek ini

c. Kondisi perekonomian di Indonesia khususnya Kota Medan menjadi lebih baik sehingga permasalahan dana tidak menjadi hambatan

d. Pemerintah Daerah Kota Medan memutuskan untuk memakai kembali Stadion Teladan untuk mejamu tim – tim lawan di Divisi yang digelutinya, karena Stadion Teladan sudah memenuhi syarat yang di keluarkan oleh Badan Liga Indonesia e. Manajemen dan organisasi persepak bolaan nasional tumbuh semakin profesional

1.7 Kerangka Berfikir

Dalam proses perancangan sebaiknya kita bergerak dari kerangka berfikir dimana dapat terlihat latar balakang kasus proyek, tujuan yang ingin dicapai, permasalahan yang timbul, analisa hingga konsep perancangan yang mengeluarkan desain perancangan sebagai output.


(22)

Andry P.Tondang : Pancing Football Stadium (Green Stadium), 2009. USU Repository © 2009

F

eed

bac

k

k

JUDUL PROYEK dan TEMA

Judul Proyek : The New Teladan Tema : Green Stadium

LATAR BELAKANG KASUS • Jumlah penduduk besar prestasi

minim

• Prasarana minim, prestasi tidak berkembang

• Kapasitas dan standard Stadion Teladan kurang

• Standard BLI tentang stadion yang layak

LATAR BELAKANG TEMA • Kebutuhan akan stadion dengan system

ramah lingkungan

• Maraknya isu Global Warming

MAKSUD

• Menciptakan wadah untuk pertandingan sepak bolal tingkat nasional dan internasional • Memanfaatkan aktifitas stadon dengan menambahkan fasilitas komersil sebagai sumber

pendapatan daerah

• Wadah tempat pelatihan sepak bola

PERMASALAHAN • Mengekspresikan banngunan

• Menciptakan bangunan yang menimbulkan terciptanya kenyamanan konsumen • Menciptakan hubungan baik, fasilitas yang ada didalam bangunan

• Bentuk dan kapasitas bangunan

PENGUMPULAN DATA STUDI LITERATUR dan

STUDI BANDING • Fasilitas utama dan

pendukung

STUDI SITE • Ukuran site

• Peraturan pemerintah • Sempadan bangunan


(23)

1.8. Sistematika Laporan

BAB 1 Pendahuluan

Menceritakan latar belakang proyek ini, maksud dan tujuan yang ingin dicapai, kemunginan masalah yang akan timbul dalam perancangan, pendekatan-pendekatan, lingkup kajian, kerangka berfikir dan sistematika laporan

BAB 2 Deskripsi Proyek

Merupakan gambaran umum mengenai tinjauan teoritis dari proyek yaitu tentang The New Teladan beserta prinsip, tipe dan karateristik. Dijelaskan pula tinjauan terhadap kota medan secara fisik, geografis serta arah pengembangan kota Medan itu sendiri. Deskripsi kasus proyek, kelayakan proyek, pemilihan lokasi dan studi banding proyek sejenis.

BAB 3 Elaborasi Dan Interpretasi Tema

Merupakan gambaran umum tema proyek serta latar belakang pemilihan tema. Selanjutnya interpretasi tema terhadap konsep


(24)

Andry P.Tondang : Pancing Football Stadium (Green Stadium), 2009.

desain perancangan yang disertakan dengan studi banding dengan tema sejenis

BAB 4 Analisa Perancangan

Pembahasan analisa perancangan mencakup tiga aspek utama yakni; manusia, lingkungan serta bangunan, dimana ketiga aspek analisis ini bertujuan untuk mencari setiap potensi negatif dan positif dari proyek ini. Analisis ini menjadi landasan acuan untuk membuat konsep perancangan.

BAB 5 Konsep Perancangan

Merupakan acuan dasar dalam pembentukan rancangan dengan melihat potensi yang diproleh dari analisis. Pada proses ini feed

back dapat dilakukan untuk melihat tujuan dasar dari

perancangan ini.

BAB 6 Perancangan Arsitektur

Berisikan penyelesaian masalah dari kasus proyek yang tertuang dalam gambar perancangan. Gambar ini mencoba menjawab masalah melalui pendekatan-pendekatan perancangan

Daftar Pustaka

Bab ini membicarakan sumber-sumber data, literatur dan kepustakaan yang digunakan dalam penyusunan laporan.


(25)

BAB II

DESKRIPSI PROYEK

2.1 Terminologi Judul

Judul Proyek yang direncanakan adalah “Pancing Football Stadium”. Pengertian kata demi kata dari judul tersebut adalah:

Pancing : Nama sebuah daerah di Kota Medan Football : Sepak Bola

Stadium : Stadion

Merupakan sebuah fasilitas olah raga sepak bola yang berupa bangunan yang berfungsi untuk mengakomodir semua kegitan-kegiatan yang berhubungan dengan sepak bola.Selain itu bangunan ini juga berfungsi sebagai tempat pertemuan khalayak ramai seperti kampanye partai politik, event – event lokal, pentas kesenian, dll


(26)

Andry P.Tondang : Pancing Football Stadium (Green Stadium), 2009. Stadion adalah :

• Stadion Sepak Bola meliputi lapangan, tribun, dan ruang – ruang pendukung • Fasilitas Hiburan

• Fasilitas Pendukung

Fungsi dan fasilitas yang ada dalam bangunan :

- stadion sepak bola meliputi lapangan, tribun, dan ruang-ruang pendukung Fasilitas utama meliputi

- ruang ganti pemain dengan toilet - ruang ganti pelatih dan wasit - ruang pijat

- ruang kesehatan

- ruang pemeriksaan obat terlarang - ruang pemanasan

- ruang latihan

- tribun penonton biasa - tribun VIP

- toilet penonton - kantor pengelola - ruang pertemuan - gudang

- ruang panel - ruang mesin - kantin - mushalla

- ruang pos keamanan - tiket box

- ruang pers - tempat parkir Fasilitas pendukung • Restoran


(27)

saat pertandingan berlangsung. Kebutuhan ruang:

- banquet - bar

- ruang penyimpanan - km/wc

- kasir - dapur - gudang

- ruang pegawai - sirkulasi • Ruang pertemuan

Fasilitas ini merupakan tempat pertemuan para pejabat olahraga, temu pers dan penjamuan.

Kebutuhan ruang; - ruang pertemuan - ruang pengelola - ruang peralatan - ruang tunggu - ruang sound system - ruang rapat

- dapur - janitor - toilet

• Pusat kebugaran

Fasilitas ini disediakan untuk para atlit maupun masyarakat umum. Kebutuhan ruang:

- ruang penerima - ruang latihan - janitor - kasir

- ruang pegawai - ruang instruktur


(28)

Andry P.Tondang : Pancing Football Stadium (Green Stadium), 2009. - ruang reparasi

- km/wc - loker • Ruang pameran

Tempat penyimpanan, memelihara dan memajang berbagai prestasi dan informasi tentang olahraga sepak bola dan futsal

Kebutuhan ruang: - ruang pameran - ruang pengelola - ruang penyimpanan • Snack bar dan retail

Menyajikan dan menjual barang yang berhubungan dengan olahraga dan makanan ringan.

Fasilitas Hiburan

Ruang Permainan ( Amusement Center Game Zone )

Fasilitas hiburan berupa permainan ketangkasan, virtual game dan pengetahuan - ruang permainan

- ruang penerima - ruang pegawai - snack bar

- ruang penyimpanan - toilet

- janitor

Fasilitas Perbelanjaan

- Retail Shop dan Suovenir Shop

Menyajikan dan menjual barang-barang yang berhubungan denagn sepak bola, seperti : TOB ( Toko Olahraga Bola ), Sport Station, serta berbagai barang-barang yang biasanya penjualannya dapat digabungkan dengan barang-barang olaa raga seperti musik dan fashion

2.2 Lokasi Proyek 2.2.1 Lokasi Site


(29)

Medan Sumatera Utara. Letak lokasi site dapat dilihat dari peta berikut LOKASI SITE

Gambar 2.1 Lokasi Site

Pemilihan Lokasi ini berdasarkan kriteria dibawah ini

Sumber: Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kotamadya Medan Wilayah Pembangunan Cakupan Wilayah Adm Kecamatan Pusat Pengembangan Kegiatan Utama WPP A Kec. Medan Belawan, Medan Marelan, Medan Labuhan Pusat Pengembangan : Belawan Pelabuhan, Industri, Terminal, Pergudangan, Orientasi Pelabuhan, Perumahan, Konservasi WPP B

Kec. Medan Deli Pusat

Pengembangan : Tanjung Mulia Perumahan, Perdagangan, Perkebunan, Rekreasi Indoor WPP C

Kec. Medan timur, Medan Perjuangan, Medan Area, Medan Denai, Medan Amplas Pusat Pengembangan : Aksara Perumahan, Industri, Terminal barang/pergudangan, Berorientasi ke konsumen


(30)

Andry P.Tondang : Pancing Football Stadium (Green Stadium), 2009. WPP D

Kec. Medan Baru, Medan Maimoon, Medan Polonia, Medan Kota, Medan Johor

Pusat

Pengembangan : di Inti Kota

Pusat bisnis (CBD), Pusat Pemerintahan, Perumahan, Hutan Kota, Pusat Pendidikan

WPP E

Kec. Medan Barat, Medan Petisah, Medan Sunggal, Medan Helvetia, Medan Tuntungan, Medan Selayang Pusat Pengembangan : Sei Sikambing Perumahan, Perkantoran, Konservasi, Rekreasi, Lapangan Golf dan Hutan Kota

Tabel 2.1

Berikut merupakan kriteria pemilihan lokasi menurut RUTRK Kota Medan a. Tinjauan terhadap Struktur Kota

b. Berdasarkan pembagian wilayah pembangunan kotamadya Medan menurut RUTRK tahun 2005, kriteria untuk site adalah berada di WPP C, yaitu lokasi site berada di kawasan perumahan penduduk,pusat pendidikan dan rekreasi.

c. Pencapaian

Site harus dapat dicapai dengan mudah, baik bagi kendaraan maupun bagi pejalan kaki. Site juga harus sudah memiliki jaringan jalan dengan kondisi yang baik, cukup lebar, nyaman, dan dilalui oleh angkutan umum.

d. Area Pelayanan

Berdasarkan RUTRK tentang Konsep Pola Hierarki Fasilitas Pelayanan Kota adalah antara 2-3 km. Adapun kriteria untuk area pelayanannya yaitu merupakan lingkungan permukiman dan banyak terdapat kompleks perumahan.

e. Keadaan Lahan

Ukuran lahan harus mencukupi untuk program fungsional dan ruang pengembangan masa mendatang. Biasanya dilakukan untuk mengantisipasi perluasan klub latihan ( > 2 ha). Kondisi sebaiknya lahan kosong dan tidak berkontur.


(31)

Fungsi bangunan adalah sebagai tempat penyelenggaraan pertandingan Sepak Bolal maupun tempat bermain Sepak Bola. Dengan keberadaaan bangunan ini maka akan meningkatkan tingkat kepadatan kenderaan maupun pejalan kaki. Maka dari itu lokasi di pinggiran kota yang memilik i tingkat kepadatan jalan yang tidak tinggi cocok sebagai starat pemilihan lokasi.

g. Lingkungan

Berada pada lokasi yang strategis, representatif dan cocok untuk fungsi pendukung skala kota. Lingkungan yang kondusif seperti keamanan dan kenyamanan sangat mendukung kegiatan bangunan yang akan dirancang

2.2.2 Luas dan Batasan Lokasi

Adapun luas dan batasan lokasi dari proyek ini adalah sebagai berikut :

• Luas lahan : 220.000 m²

• KDB : 80%

Batas-batas Lahan

Utara : Lahan Kosong

Gambar 2.2 Lokasi Eksisting Site


(32)

Andry P.Tondang : Pancing Football Stadium (Green Stadium), 2009.

Gambar 2.3 Lokasi Eksisting Site

Selatan : Lahan kosong dan Perumahan

Gambar 2.4 Lokasi Eksisting Site

Barat : Unimed dan Jalan Tol Balmera


(33)

2.2.3 Kondisi Existing Lokasi

Adapun kondisi existing lokasi dari proyek ini adalah sebagai berikut :

• Eksisting : Lahan Kosong

• Topografi : Relatif datar

• Vegetasi : Asri

• Utilitas : PLN, PDAM, Saluran Kota.

2.3 Tinjauan Fungsi

2.3.1 Deskripsi Pelaku dan Kegiatan a. Pelaku Kegiatan

Pelaku kegiatan dalam Stadion Sepakbola di Medan ini terdiri dari: pengunjung, pengelola dan service.

• Pengunjung

Dari kelompok pengunjung tersebut dapat dibagi lagi atas:

Anak-anak. Baik yang bermain, berlatih maupun yang menonton pertandingan atau beraktivitas di dalam dan area

Remaja. Baik yang bermain, berlatih sebagai bagian tim/klub yang bernaung di bawah Klub PSMS Medan serta yang datang sebagai penonton pertandingan.

Dewasa. Baik pemain, pelatih, staf ofisial, penyewa, pengelola dan pengurus yang beraktivitas di dalam dan area stadion.

Orang Tua. Baik yang datang menonton pertandingan, berbelanja, mencari hiburan bersama keluarga, dll

Pengelola, yaitu pihak yang bertugas mengelola dan mengurus segala bentuk perawatan dan jalannya fungsi stadion sebagaimana mestinya.

Service, pihak yang bertugas menjalankan aktivitas pemeliharaan, perawatan serta menjaga keadaan stadion dalam kondisi optimal.

b. Kegiatan

Beberapa kegiatan yang dilakukan di stadion ini dibagi atas :  Kegiatan Utama


(34)

Andry P.Tondang : Pancing Football Stadium (Green Stadium), 2009. Bermain, berlatih dan bertanding sepakbola 2. Rekreatif

Menonton pertandingan dari berbagai kompetisi dan divisi yang diadakan klub.

Menonton pagelaran konser musik 3. Edukatif

Tempat berlatih dan belajar mengembangkan kemampuan fisik, sarana interaksi dan pembentukan mental.

 Kegiatan Pendukung 1. Ruang Permainan

Bermain game ketangkasan, asah otak dan virtual game. 2. Konser Musik

Selain untuk olahraga sepakbola stadion ini juga menampung aktivitas lain yang membutuhkan area luas dan pengunjung banyak seperti konser musik, pertemuan-pertemuan serta acara besar tingkat daerah.

3. Souvenir Shop

Menjual berbagai merchandise dan peralatan olah raga, musik, dan souvenir. 4. Restoran dan Kafe

Tempat yang menyediakan makanan dan minuman. 5. Ruang Pertemuan

Tempat diadakannya pertemuan antar petinggi klub, pemuka olahraga, pejabat undangan atau wartawan.

6. Pusat Kebugaran

Salah satu fasilitas yang menampung kegiatan berolahraga olahtubuh dan kebugaran dalam ruang yang menggunakan alat-alat bantu olahraga seperti jogging, sepeda, dll.

7. Museum Olahraga

Tempat memamerkan dan melihat sisa peninggalan serta catatan sejarah sepakbola dari masa lalu hingga masa kini di daerah Sumatera Utara.

c. Kegiatan Pengelolaan dan Pemeliharaan

Kegiatan yang kompleks pada stadion ini juga membutuhkan pengelolaan dan pemeliharaan yang kompleks. Oleh sebab kegiatan pengelolaannya tidak bisa di lakukan sekaligus. Sehingga untuk kegiatan pengelolaan dan


(35)

pemeliharaan dibagi ke dalam beberapa bagian berdasarkan banyaknya jenis aktivitas. Masing-masing bagian bertanggung jawab pada pengelola utama. d. Cakupan Pelayanan

Pelayanan meliputi masyarakat Kota Medan pada khususnya dan masarakat Sumatera Utara pada umumnya serta dapat melayani kebutuhan nasional dan internasional jika diperlukan.

2.3.2 Deskripsi Kebutuhan Ruang

Stadion dalam bahasa Romawi menunjukkan suatu satuan ukur, panjangnya kira-kira 200 meter. Di masa Romawi awal, panjang suatu gelanggang adalah 1 stadion, sehingga nama yang menyebutkan unit kadang-kadang juga diberlakukan untuk bangunan itu.

Stadion Sepakbola memiliki fasilitas-fasilitas yang harus memenuhi standard sebagai berikut:

a. Lapangan sepakbola

Lapangan yang digunakan berstandard internasional dengan kapasitas tribun >45.300 tempat duduk tertutup seluruhnya dilengkapi dengan segala atribut dan fasilitas yang baik.

Kapasitas Penonton

1. Kapasitas stadion didasarkan pada kebutuhan lokal

2. Jika diharapkan nantinya stadion akan digunakan untuk event sepakbola internasional maka kapasitas 30,000 perlu dikembangkan.

3. Untuk pertandingan final contohnya final kejuaraan Piala Konfederasi maka harus memenuhi syarat 50,000 tempat duduk, sedangkan final Piala Dunia membutuhkan kapasitas di atas 60,000 tempat duduk.

b. Ruang-ruang Utama

- Ruang ganti pemain dengan toilet - Ruang ganti pelatih dan wasit

Ruang ganti untuk pemain, pelatih dan ofisial harus privat, area terlindung yang mudah diakses langsung oleh bus tim. Terpisah dari penonton, media dan yang tidak mendapat izin. Jalur antara

Ruang Ganti dilengkapi toilet TRRFCMFS FIFA


(36)

Andry P.Tondang : Pancing Football Stadium (Green Stadium), 2009.

entrance khusus dan ruang ganti harus langsung dan tidak berbelok yang dapat mempersulit sirkulasi pemain cedera yang ditandu.

- Ruang Pijat/Massage

- Ruang P3K/Kesehatan/Medical Examination Room

Ruang kesehatan atau ruang medis diletakkan dekat dengan ruang ganti pemain dan wasit, serta bila memungkinkan dekat dengan lapangan pertandingan dan mudah untuk akses ke luar stadion. Pintu dan koridor harus cukup lebar untuk dilalui kursi roda dan tandu.

- Ruang Pemeriksaan Obat Terlarang

Pososinya harus dekat dengan ruang ganti tim dan wasit dan tidak terjangkau media dan publik. Ruang pemeriksaan terdiri atas : ruang kerja, toilet, dan ruang tunggu.

- Ruang Pemanasan - Ruang Latihan

- Tempat duduk penonton biasa

Area penonton/tempat duduk harus dibagi sedikitnya ke dalam empat sektor, masing-masing harus memiliki akses point sendiri, penyegaran, dan fasilitas penting lainnya.

- Tempat duduk VIP

Ditempatkan di tengah tribun sisi terpanjang dimana ruang ganti pemain ditempatkan, pada posisi di atas area permainan, terpisah dari area tempat duduk publik dan.VIP area juga sebaiknya ditempatkan di tribun yang sama dengan fasilitas media, administrasi dan lain-lain.

- Toilet Penonton - Kantor Pengelola - Ruang Pertemuan - Gudang

- Ruang Panel - Ruang Mesin - Kantin - Mushalla

Ticket Box


(37)

Andry P.Tondang : Pancing Football Stadium (Green Stadium), 2009. USU Repository © 2009

- Ruang Pos Keamanan

Untuk pertandingan pertandingan yang memerlukan keamanan yang ketat maka dibutuhkan penjagaan oleh pasukan anti huru-hara.

- Tiket Box

- Ruang Pers/Media

Untuk ruang pers/media seharusnya ada sebuah pintu masuk spesial dengan meja tulis atau ruang tempat kemasan informasi media dikumpulkan.

- Studio Televisi

Dibuat paling sedikit 3 buah untuk pertandingan besar, masing-masing berukuran 25m2 dengan tinggi minimun 4 m untuk memudahkan setting TV dan pencahayaan. Lokasinya mudah dicapai dari ruang ganti pemain dan pelatih.

- Ruang Komentator

Ruang Komentator harus berada di tengah posisi tribun berada di posisi yang sama dengan posisi kamera utama. Pemakaian penutup saat berada di laur ruangan lebih baik daripada di dalam ruangan.

- Fasilitas untuk Photografer - Tempat Parkir

c. Ruang Pendukung

• Restoran

Fasilitas dari bangunan yang merupakan tempat menjual makanan dan minuman.

Kebutuhan ruang : - Banquet - Bar

- Ruang penyimpanan


(38)

Andry P.Tondang : Pancing Football Stadium (Green Stadium), 2009. - Kasir

- Dapur - Gudang

- Ruang Pegawai - Ruang operator acara - Sirkulasi

Ruang Pertemuan (conference hall)

Fasilitas dari bangunan yang berfungsi sebagai tempat pertemuan para petinggi klub, temu pers, perjamuan.

- Ruang Pertemuan - Ruang Pengelola - Ruang Peralatan - Ruang Tunggu/Lobby - Ruang Sound Sistem - Ruang Rapat

- Dapur - Janitor - Toilet

Pusat Kebugaran/Fitness Center

Fasilitas kebugaran untuk para atlit maupun masyarakat umum. - Ruang Penerima/Lobby

- Ruang Latihan - Janitor

- Kasir

- Ruang Pegawai - Ruang Instruktur - Ruang Reparasi

- KM / WC

- Ruang Ganti/Locker

• Ruang Pameran/Museum Prestasi

Ruang Tunggu/Lobby Ruang Pertemuan


(39)

Gambar 2.6. Fasilitas pendukung berupa museum dan trophy cabinet

Tempat menyimpan, memelihara dan memajang berbagai bentuk penghargaan, piala, catatan sejarah dan prestasi klub.

- Ruang Pameran - Ruang Pengelola - Ruang Penyimpanan

d. Fasilitas Hiburan dan Perbelanjaan

a. Ruang Permainan (Amusement Center/Game Zone)

Fasilitas hiburan berupa permainan ketangkasan, virtual game dan pengetahuan.

- Ruang Permainan - Ruang Penerima - Ruang Pegawai - Snack Bar

- Ruang Penyimpanan - Toilet

- Janitor


(40)

Andry P.Tondang : Pancing Football Stadium (Green Stadium), 2009.

Menjual dan menyediakan barang-barang, merchandise, buku, majalah, film, souvenir dan peralatan olahraga khususnya sepakbola.

Ruang-ruang yang dibutuhkan dalam Retail Shop ini adalah : Display / Ruang Pamer

 Kasir  Gudang 2.3.3 Kebutuhan Ruang

a. Ruang Utama Tabel 2.1

Kebutuhan Ruang Pemakai Kegiatan Suasana

Tribun penonton vip

Penonton • Menonton

pertandingan • Meriah • Santai • Nyaman Tribun penonton biasa

Penonton • Menonton

pertandingan

• Gemuruh • Meriah • Spontan Ruang ganti atlit Atlit / pemain • Istirahat

• Ganti pakaian • Mandi

• Dsb

• Informal

• Nyaman

• Privat Ruang ganti pelatih

/ offisial

• Pelatih • Offisial

• Istirahat • Ganti pakaian • Mandi

• Dsb

• Formal

• Nyaman

• Privat

Ruang ganti wasit Wasit • Istirahat

• Ganti pakaian • Mandi • Dsb • Formal • Nyaman • Tenang • Privat Ruang pemeriksaan kesehatan • Atlit • Wasi Memeriksa kesehatan • Nyaman • Bersih


(41)

pemanasan Ruang pertemuan teknis • Atlit • Pelatih • Mengatur strategi • Memberi pengarahan • Tenang • Serius Ruang delegasi pertandingan • Atlit • Wasit Menerima undangan dan tamu penting

• Serius • Santai

Ruang pijat Atlit Memijat pemain • Sopan

• Nyaman

• Privat

Ruang P3K Atlit / pemain Pengobatan untuk

atlit dan penonton

• nyaman • bersih Ruang pengelola Pegawai / pengelola • pengelolaan

bangunan • kegiatan

administrasi

Formal

Ruang pers dan media

Wartawan / pers Meliput pertandingan

• sibuk • serius • santai

Gudang Alat olah raga dan

kebersihan

Menyimpan peralatan

• tertutup • terlindung Ruang keamanan Petugas keamanan Menjaga keamanan

dan ketertiban

• tenang • formal

Ruang mesin • mesin

• teknisi

• merawat mesin • memberikan kontribusi tenaga pada bangunan • formal • sibuk • bising

Snack corner Pegawai Membeli makanan

dan minuman

• santai • nyaman • menarik


(42)

Andry P.Tondang : Pancing Football Stadium (Green Stadium), 2009.

Mushalla • pengunjung

• pegawai • offisial

Sholat • khidmat

• tenang • bersih Loket / ticket box • pegawai

• penonton

Menjual / membeli tiket

serius

b. Ruang Pendukung Restoran

Tabel 2.2

Kebutuhan Ruang Pemakai Kegiatan Suasana

Banquet • pengunjung

• pelayan • menikmati hidangan • mengantar hidangan • santai • nyaman

Bar counter • pelayan bar

• pengunjung

• memesan snack

dan minuman • menikmati snack

dan minuman • menyediakan pesanan • santai • nyaman • informal Ruang penyimpanan Bahan-bahan mentah Tempat menyimpan bahan-bahan makanan mentah tertutup

Toilet pria • pengunjung

• pegawai • pengelola

• buang air • membersihkan

WC • dsb

Privat

Toilet wanita • pengunjung • pegawai • pengelola

• buang air • membersihkan

WC • dsb


(43)

Kasir • kasir • pengunjung • membayar makanan • melayani pembayaran Informal

Dapur • pelayan

• pegawai

• menyiapkan pesanan

• memasak dan

mencuci

• sibuk • bersih

Gudang Alat-alat kebersihan Menyimpan alat-alat Tertutup

Ruang pegawai • pegawai

• pengelola

• istirahat • ganti pakaian

Formal

Ruang operator acara

• pegawai • teknisi

• persiapan acara

• memandu

jalannya acara

Formal

Ruang Pertemuan Tabel 2.3

Kebutuhan Ruang Pemakai Kegiatan Suasana

Ruang pertemuan / serbaguna • pengelola • pegawai • manager • atlit • wartawan • staff offisial

• rapat

• pertemuan antar

klub dan organisasi

• konfrensi pers • acara-acara

formal • meliput acara

• formal • nyaman

Ruang tunggu / lobby

• staff / offisial • wartawan • pengguna

gedung

Menunggu • formal

• nyaman


(44)

Andry P.Tondang : Pancing Football Stadium (Green Stadium), 2009. bangunan • kegiatan administrasi • tenang • formal

Ruang peralatan Alat-alat Penyimpanan alat informal

Ruang rapat • offisial

• pengelola • organisasi

Rapat • formal

• tenang

Dapur • pelayan

• pegawai

Menyiapkan hidangan

• bersih • informal Toilet ( pria dan

wanita )

• pengunjung • pegawai • pengelola

• buang air • membersihkan WC • dsb • privat • bersih Pusat kebugaran Tabel 2.4

Kebutuhan Ruang Pemakai Kegiatan Suasana

Ruang penerima / lobby

• pengunjung • atlit

• pegawai

Menunggu • formal

• nyaman Ruang latihan • pengunjung

• pegawai • instruktur • receptionist

Berlatih • formal

• tenang • nyaman Ruang ganti ( pria

dan wanita )

• pengunjung • pegawai

• cleaning service

• berganti pakaian • menyimpan pakaian di locker • mandi • privat • informal

Ruang pengelola Pegawai / pengelola Mengurus administrasi

• privat • tenang


(45)

• formal Ruang instruktur Instruktur fitness • istirahat

• persiapan • ganti pakaian

• formal • tenang • nyaman Ruang reparasi dan

peralatan • teknisi • alat-alat perbaikan Memperbaiki peralatan fitness Informal

Toilet ( pria dan wanita )

• pengunjung • pegawai • pengelola • cleaning service

• buang air • membersihkan

WC • dsb

• privat • bersih

Ruang Pameran / Museum Prestasi Tabel 2.5

Kebutuhan Ruang Pemakai Kegiatan Suasana

Ruang display • pengunjung • pegawai /

pengelola • menyimpan penghargaan dan piala • informasi tentang sejarah dan aktivitas klub • santai • informal • nyaman

Ruang pengelola Pegawai pengelola Mengurus administrasi • privat • tenang • formal Ruang penyimpanan

Peralatan Tempat menyimpan

peralatan

Informal

Toilet • pegawai

• pengunjung • pengelola • cleaning service

• buang air • membersihkan

WC • dsb

• privat • bersih


(46)

Andry P.Tondang : Pancing Football Stadium (Green Stadium), 2009. c. Fasilitas Hiburan

Ruang Permainan ( Amusement Center ) Tabel 2.6

Kebutuhan Ruang Pemakai Kegiatan Suasana

Ruang permainan • Game Elektronik • Game Konvensional • pengunjung • pegawai /

pengelola

Bermain game • ramai

• informal

Ruang penerima • pengunjung • pegawai • proses administrasi • pendaftaran • formal • santai

Ruang pegawai • pegawai

• pengelola

• istirahat • ganti pakaian

• privat • tenang • formal

Snack bar Pegawai Menjual dan

menyediakan snack dan minuman • informal • meriah Ruang penyimpanan Peralatan

kebersihan dan lain-lain

Tempat penyimpanan peralatan

Informal

Toilet ( pria dan wanita )

• pegawai • pengunjung • pengelola • cleaning service

• buang air • membersihkan WC • dsb • privat • bersih Retail Shop Tabel 2.7

Kebutuhan Ruang Pemakai Kegiatan Suasana

Ruang display Pegawai / pengelola • berjualan • bertransaksi

• nyaman • menarik


(47)

Souvenir Shop Tabel 2.8

Kebutuhan Ruang Pemakai Kegiatan Suasana

Ruang display Pegawai / pengelola • berjualan • bertransaksi

• nyaman • menarik Ruang Pengelola Gedung

Tabel 2.9

Kebutuhan Ruang Pemakai Kegiatan Suasana

Ruang kerja • staff offisial • pegawai /

pengurus

Bekerja • formal

• santai

Ruang manager Manager Manajemen

maintenance bangunan

• privat • formal Ruang ass. manager Asisten manager Manajemen

maintenance bangunan

• privat • formal Ruang karyawan • karyawan

• pegawai

Bekerja • formal

• tenang

Ruang ganti • karyawan

• pegawai

• istirahat

• berganti pakaian

• privat • informal

Ruang tanggu • tamu

• pegawai

Menunggu • nyaman

• formal Ruang

penyimpanan

Peralatan Tempat

penyimpanan peralatan

• tertutup • informal

Tolet • pegawai

• pengunjung • pengelola • cleaning service

• buang air • membersihkan

WC • dsb

• privat • bersih


(48)

Andry P.Tondang : Pancing Football Stadium (Green Stadium), 2009. Ruang Pelayanan Teknis

Tabel 2.10

Kebutuhan Ruang Pemakai Kegiatan Suasana

Ruang operator • teknisi • pegawai operator Pemberian informasi • formal • tenang R.O.PABX dan sound system • teknisi • operator Pengoperasian dan reparasi alat • formal • privat

CCTV • teknisi

• operator

Pengawasan • formal

• privat Pompa dan grand

reservoir

Teknisi Pengoperasian dan

reparasi alat Formal Tempat pembuangan sampah Penanganan dan pemindahan sampah Tertutup

Stadion Sepak Bola

a. Klasifikasi Stadion Sepak Bola

Pada umumnya stadion diklasifikasikan berdasarkan fasilitas yang disediakan beik berupa sarana olahraga dan fasilitas pendukung lainnya serta kapasitas/kemampuan manampung penonton yang disediakan oleh stadion itu. Klasifikasi stadion sepakbola berdasarkan kapasitas dan lintasan lari1

Tipe

A B C

Kapasitas Penonton 30.000-50.000 10.000-30.000 5.000-10.000

Tabel 2.11. Klasifikasi Stadion Sepakbola

b. Persyaratan Stadion Sepak Bola Standard Lapangan Pertandingan

 Pertandingan dapat dilakukan di lapangan rumput maupun artificial.


(49)

 Dimensi Lapangan minimum; Lebar 64 meter, Panjang 100 meter . Maksimum; Lebar 75 meter, Panjang 110 meter.

 Lapangan pertandingan dibatasi oleh garis yang ketebalannya tidak lebih dari 12 cm

 Lapangan terbagi menjadi dua yang ditandai dengan garis tengah.

 Titik tengah lapangan ditandai dengan titik dengan lingkaran dengan radius 9.15 meter.

Goal area dibuat dengan cara menarik garis tegak lurus 5.5 meter dari goal post dan 5.5 meter kearah lapangan pertandingan. Kedua garis tersebut

dihubungkan dengan menarik garis yang sejajar dengan goal line

Penalty area dibuat dengan cara menarik garis tegak lurus 16.5 meter dari goal post dan 16.5 meter kearah lapangan pertandingan. Kedua garis tersebut

dihubungkan dengan menarik garis yang sejajar dengan goal line.

Titik penalty berada tepat di tengah-tengah goal post 11 meter dari goal line.  Setengah lingkaran yang berada di luar garis penalty area memiliki dimensi

radius 9.15 meter

Bendera corner memiliki dimensi tidak lebih dari 1.5 meter dan berujung tumpul

 Di setiap corner lapangan terdapat seperempat lingkaran dengan radius 1 meter.

Gol memiliki jarak antara tiang 7.32 meter dan tinggi 7.24 meter dari tanah. Tiang gol dan crossbars harus di cat putih. Tiang gol harus tertanam/permanen.

 Lorong menuju lapangan harus dapat diakses langsung dari ruang ganti pemain. Dibuat dengan mementingkan faktor keamanan pemain.

 Pagar pemisah antara daerah penonton dan lapangan harus memiliki tinggi tak kurang dari 3 m.

 Setiap klub harus menjaga segala fasilitas yang ada agar standarisasi lapangan tetap terjaga. Formulir pemeliharaan reguler harus diisi dan diserahkan kepada Badan Liga Indonesia secara berkala.

Sistem drainase harus dibuat secara profesional agar kualitas lapangan tetap terjaga.


(50)

Andry P.Tondang : Pancing Football Stadium (Green Stadium), 2009.

 Tempat khusus bagi fotografer yang terletak di belakang gawang. Area Rumput dan Lapangan

Permukaan rumput harus benar-benar rata dan terukur, harus rumput alami (dapat digunakan rumput buatan dalam hal tertentu), dalam kondisi sempurna dan memiliki sistem pengairan yang baik pada iklim kering. Pada iklim dingin lapangan pertandingan harus dilengkapi sistem pemanasan bawah tanah untuk mencegah lapangan yang membeku saat musim salju.

Lapangan dengan rumput buatan/artificial

Olahraga sepakbola sangat cepat mangadopsi teknologi sehingga kemungkinan penerapan peraturan baru mengenai permukaan lapangan berkembang lebih cepat. Cepat atau lambat penggunaan rumput tiruan harus dapat diterima untuk pertandingan profesional di tingkat yang paling tinggi. Adapun pertimbangan-pertimbangan akan hal tersebut :

1. Hamparan rumput tiruan yang terbaik sedang diproduksi saat ini dengan tidak terbatas. Lebih baik daripada bahan duapuluh atau tigapuluh tahun yang lalu.

Pantulan dan putaran bola sama seperti pada rumput alami berkwalitas, namun mungkin lebih konsisten.

Penggunaan material sekarang ini dan derajat tingkat kehalusan yang dikembangkan memastikan bahwa masalah-masalah sepertiresiko luka-luka/kerugian, sulitnya untuk mengontrol bola, dll., tidak lagi berlaku.

Secara singkat, banyak tenaga ahli dari hal ini. Pemain dan pemain terdahulu, merasakan permukaan rumput tiruan saat ini lebih baik dibanding rata-rata bidang rumput alami.

1. Penggunaan rumput tiruan akan berarti bahwa olahraga bisa menikmati tingkat konsistensi tinggi di dalam hal mutu permukaan permainan, dari stadion ke stadion, yang itu tidak pernah bisa dicapai dengan rumput alami. 3. Pengembangan dan disain stadion seluruh penjuru dunia tidak menetapkan

perlunya dinding dan atap sebagai pelindung dengan alasan memberikan persediaan cahaya, udara, dan hujan yang dibutuhkan rumput alami untuk hidup dan sehat.


(51)

Jika hamparan rumput tiruan bisa diterima untuk semua tingkat sepak bola, para perancang stadion akan lebih berkonsentrasi pada produksi stadion yang akan menawarkan jumlah maksimum standard kenyamanan untuk penonton, tanpa membatasi kebutuhan struktur dan gaya struktur stadion mereka yang mempengaruhi kesehatan rumput alami.

4. Kemungkinan membutuhkan penanaman dana yang besar dari klub untuk pemakaian rumput tiruan untuk pertandingan. Adapun manfaat utamanya mencakup:

a. Rumput buatan bisa digunakan 24 jam sehari yang berarti tidak memerlukan perawatan tersendiri dari stadion tersebut.

b. Kerugian pendapatan disebabkan oleh faktor perubahan cuaca yang menghalangi jalannya pertandingan dapat dihapuskan.

c. Area permainan bisa dimanfaatkan untuk jangkauan menyeluruh seperti peristiwa di luar dari pertandingan sepak bola, tanpa menyebabkan manapun kerusakan. Tiap-tiap stadion harus menemukan sumber pendapatan tambahan, tetapi saat ini untuk melindungi rumput yang alami adalah suatu dengan faktor penghalang yang serius.


(52)

Andry P.Tondang : Pancing Football Stadium (Green Stadium), 2009.

Gambar 2.7. Lapangan Pertandingan

Technical Area

Technical Area harus memiliki bench/kursi panjang yang dapat mengakomodasi

minimal 11 orang. Technical area itu harus dibatasi dengan garis yang jelas dan ditandai dengan jelas pula. Technical Area berlaku bagi tim tamu dan tuan rumah. Jarak kedua technical area harus sama dan diukur dari garis tengah.

Technical area harus memiliki atap yang memadai guna melindungi pemain dan

tim ofisial.


(53)

Gambar 2.8. Technical Area dan Standard Bench/Bangku Cadangan

Service Track di Sekeliling Area Rumput

Servis Trek ini disediakan untuk memfasilitasi pergerakan di dalam area permainan, seperti sarana pengangkutan (tandu), ambulans, peralatan keamanan. Selain itu adanya ruang lebih di sisi lapangan akan memberikan ruang gerak lebih banyak pada pemain saat melakukan tendangan corner.

Rekomendasi Jarak Minimum antara Lapangan ke Dinding Penopang dan Parit

Dari Touch Line = 6 m

Dari tiap Garis Gawang = 7,5 m Drainase

Lapangan pertandingan harus dilengkapi dengan sistem drainase untuk mengantisipasi kemungkinan terhenti/batalnya pertandingan akibat genangan air.

Net Gawang

ukuran gawang Bendera sudut ( corner flag )


(54)

Andry P.Tondang : Pancing Football Stadium (Green Stadium), 2009. dari tanah

Gambar 2.9. Furniture Pertandingan.

Bingkai/mistar gawang terbuat dari bahan yang tidak berpeluang mencederai pemain.

Gambar 2.10.Potongan Tiang Gawang

Papan Iklan di sekeliling Area Permainan

Ketika membangun sebuah stadion, harus diperhitungkan fakta-fakta bahwa garis penglihatan penonton tidak terhalang oleh papan iklan.

Jarak minimum antara batas garis lapangan permainan dan papan iklan, yang normal memiliki tinggi maksimum 90cm adalah :

- Pada Touch Line; 4 m

- Dari belakang tengah garis gawang 3-5 m dikurangi kea rah bendera corner.


(55)

Selain itu papan iklan tidak boleh :

a. Ditempatkan di tempat yang dapat berbahaya bagi pemain, ofisial dan lainnya.

b. Didirikan pada papan pertunjukan dengan bentuk dan material yang dapat membahayakan pemain, contohnya papan berputar yang digerakkan dengan voltase rendah yang tidak dapat membahayakan keselamatan peserta pertandingan.

c. Dibuat dengan permukaan yang memantulkajn cahaya yang dapat menyilaukan pemain, wasit dan penonton.

d. Didirikan pada papan pertunjukan yang dapat menghalangi penonton saat evakuasi darurat ke area permainan.

Papan Skor / Score Board

Gambar 2.12. Score Board

Lampu Sorot


(56)

Andry P.Tondang : Pancing Football Stadium (Green Stadium), 2009.

Gambar 2.13 Lampu Sorot pada Stadion

1. Lampu sorot harus memiliki kekuatan penerangan rata-rata 800 flux. Lampu sorot itu harus dipelihara secara reguler oleh pihak ketiga yang memiliki kompetensi untuk melakukan hal tersebut.

2. Pihak ketiga yang disebutkan di peraturan di atas harus memberikan surat keterangan bahwa lampu sorot sudah mamenuhi syarat seperi yang tertuang pada peraturan di atas.

Pagar Pengaman, Parit Benteng atau Layar

Sebenarnya antara lapangan dan tribun penonton tidak harus dikelilingi oleh pagar atau layar pengaman. Alasan hal ini dilakukan dikarenakan beberapa hal yang menyangkut faktor kemanan dan ketertiban pertandingan. Meskipun begitu, FIFA dan beberapa konfederasi sepakbola lainnya memutuskan final kompetisi hanya akan dimainkan di stadion yang bebas pagar atau layar.

Konsep pengamanan apapun yang diterapkan, tujuannya adalah melindungi peserta pertandingan dari gangguan penonton. Ada banyak cara atau kombinasi pengamanan yang dilakukan.

(1). Penjagaan polisi atau petugas keamanan di sekitar area lapangan pertandingan

(2). Konfigurasi/penempatan tempat duduk yang memposisikan barisan depan penonton pada tempat yang lebih tinggi di arena yang akan mencegah kemungkinan gangguan penonton ke dalam lapangan permainan.

(3). Parit dengan kedalaman dan ketebalan yang cukup untuk melindungi lapangan permainan.

(4). Layar transparan atau pagar transparan yang dapat dipasang dan dilepas. Pemasangan layar atau pagar transparan ini dapat dilakukan hanya pada pertandingan tertentu saja.

Apapun bentuk proteksi yang dilakukan adalah cara yang dapat dipenuhi dengan kemapuan di wilayah tersebut dan tidak menimbulkan bahaya bagi penonton saat dalam keadaan panik atau evakuasi gawat darurat.


(57)

Gambar 2.14. Standar Jarak Pandang Mata Ke Lapangan

Jarak Pandang

Jarak pandang pada stadion didefenisikan berdasarkan kamampuan pandangan dari penonton pada baris terjauh terhadap suatu benda di lapangan. Jarak pandang penonton optimal/paling nyaman adalah berjarak 90m dari pusat


(58)

Andry P.Tondang : Pancing Football Stadium (Green Stadium), 2009.

lapangan, dan 190meter adalah jarak terjauh untuk melihat ke sudut terjauh lapangan.

Gambar 2.15. Bentuk Tribun Ideal Bagi Penglihatan Penonton

Tempat Duduk

Setiap penonton harus memiliki tempat duduk masing masing, dan setiap tempat duduk harus diberi nomor yang jelas, agar mudah dimengerti penonton . Hal tersebut harus diantisipasi karena tidak semua penonton memiliki pandangan/visi yang baik. Hal tersebut juga untuk menghindari penonton yang harus membungkuk dan mencari nomor yang kabur, pudar dan nomor tempat duduk yang kecil, sementara yang lain menunggu di belakang tidak sabar, dan frustsi. Keseluruhan proses tersebut dapat menimbulkan stress dan lambatnya sirkulasi. Hal tersebut merupakn hal kecil yang dapat menjadi masalah besar.


(59)

Gambar 2.16. Standar Tempat Duduk Stadion

Jenis tempat duduk yang dipasang seharusnya terbuat dari bahan yang tidak mudah pecah, rusak, tahan api, tahan terhadap pengaruk iklim (pembusukan) dan pemudaran warna.


(60)

Andry P.Tondang : Pancing Football Stadium (Green Stadium), 2009. Garis Pandang

Gambar 2.17. Diagram Line of visibility

Berdasarkan pendapat Vitruvius2

Untuk pertandingan top level biasanya permainan dimainkan di sore hari. Maka, seluruh area permukaan lapangan harus mendapat penerangan, sebagai (abad pertama SM) deretan bangku dan teras tempat berdiri hendaknya memiliki kemiringan rata-rata yang tetap 1 : 2, hal ini juga berdasarkan alasan peredaman suara (akustik). Pada saat ini stadion menggunakan peralatan pengeras suara, (ampilifier) maka kriterianya hanya ditekankan pada sudut dan jarak pandang penonton. Pengaturan bangku-bangku tersebut dibuat menaik berselang-seling dan penonton di bagian belakang dapat melihat ke depan langsung dari bagian atas bagian kepala penonton di bagian depan, dengan bentuk lengkung parabolik dengan kenaikan awal ≥ 380 dan kenaikan terakhir ≤ 480. Pandangan terbaik adalah dari sisi memanjang per bagian stadion, bentuk ini pertama kali dibangun pertama kali oleh Hadden (AS), yang meyakinkan dan memberikan dorongan baru dan perencanaan stadion.

Lighting dan Power Supply


(61)

standard yang menjamin kejelasan penglihatan penonton, pemain dan peserta lainnya dan tentunya memungkinkan pertandingan disiarkan di televisi.

Untuk menjamin hal itu maka stadion diharuskan memiliki dua sumber alternative daya yang tidak terikat satu sama lain. Power supply tersebut harus tersedia seandainya terjadi kegagalan dalam supply daya utama, maka sumber daya alternative sendiri dapat menggantikannya tanpa terputus terlebih dahulu.

c. Persyaratan Fasilias Pendukung

Fasilitas pendukung pada stadion harus memenuhi ketentuan sebagai berikut:

1. Ruang ganti atlit direncanakan untuk tipe A dan B minimal 2 unit dan tipe C minimal 1 unit, dengan ketentuan sebagai berikut:

• Lokasi ruang ganti harus dapat dengan langsung menuju lapangan melalui koridor yang berada di bawah tempat duduk penonton.

• Kelengkapan fasilitas tiap-tiap unit yang terdiri dari :

- Toilet pria harus dilengkapi minimal 2 buah bak cuci tangan, 4 buah peturasan dan 2 buah kakus.

- Ruang bilas pria dilengkapi minimal 9 buah shower.

- Ruang ganti pakaian pria pakaaian pria dilengkapi tempat simpan benda-benda dan pakaian atlit ( locker) minimal 20 box dan dilengkapi dengan bangku panjang minimal 20 tempat duduk.

- Toilet wanita harus dilengkapi minimal 4 buah bak cuci tangan (wastafel) yang dilengkapi cermin.

- Ruang bilas wanita harus dibuat tertutup dengan minimal 20 buah.

- Ruang ganti pakaian wanita dilengkapi tempat simpan benda-benda dan pakaian atlit minimal 20 box dan dilengkapi dengan tempat duduk. 2. Ruang ganti pelatih dan wasit direncanakan untuk tipe A dan B minimal 1 unit

untuk wasit dan 2 unit untuk pelatih dengan ketentuan sebagai berikut :

• Lokasi ruang ganti harus dapat langsung menuju lapangan melalui koridor yang berada di bawah tempat duduk penonton.

• Kelengkapan fasilitas untuk pria dan wanita, tiap unit unit minimal: - 1 buah bak cuci tangan


(62)

Andry P.Tondang : Pancing Football Stadium (Green Stadium), 2009. - 1 buah ruang bilas tertutup

- 1 buah ruang simpan yang dilengkapi 2 buah tempat simpan dan bangku panjang 2 tempat duduk.

3. Ruang Pijat direncanakan untuk tipe A dan B minimal 12 m2 dan tipe C diperbolehkan tanpa ruang pijat. Kelengkapannya minimal 1 buahtempat tidur, 1 buah wastafel tangan dan 1 buah toilet

4. Lokasi ruang P3K harus berada dekat dengan ruang ganti atau ruang bilas, direncanakan untuk tipe A, B dan C minimal 1 unit untuk melayani 20.000 penonton dengan luas minima 15 m2. Kelengkapan minimal 1 tempat tidur untuk pemeriksaan, satu buah tempat tidur untuk perawatan dan 1 buah toilet yang mempunyai luas lantai untuk dapat menampung 2 orang untuk kegiatan pemeriksaan doping.

5. Ruang pemanasan untuk tipe A minimal 300m2, tipe B minimal 81m2dan maksimal 196m2, serta tipe C minimal 81m2

6. Ruang latihan beban direncanakan mempunyai luas yang disesuaikan dengan alat-alat latihan yang digunakan, minimal 150m2 untuk tipe A sedangkan untuk tipe B dan C diperbolehka tanpa ruang latihan beban.

7. Tempat duduk penonton direncanakan untuk tipe A, B, dan C dengan ketentuan:  VIP, dibutuhkan lebar minimal 0,50 m dan maksimal 0,6 m dengan ukuran

panjang minimal 0,8 m dan maksimal 0,90 m.

 Biasa, dibutuhkan lebar minimal 0,4 m dan maksimal 0,50 m, dengan panjang minimal 0,8 m dan maksimal 0,9 m.

8. Toilet penonton direncanakan untuk tipe A, B dan C dengan perbandingan penonton wanita dan pria adalah 1:4, yang penempatannya dipisahkan. Fasilitas yang dibutuhkan minimal dilengkapi dengan

• Jumlah toilet duduk untuk pria dibutuhkan 1 buah toilet untuk 200 penonton pria dan untuk penonton wanita 1 buah toilet duduk untuk 100 penonton wanita.

• Jumlah bak cuci tangan yang dilengkapi cermin, dibutuhkan minimal 1 buah untuk 200 penonton pria dan 1 buah untuk penonton wanita.

• Jumlah peturasan yang dibutuhkan minimal 1 buah untuk 100 penonton pria. 9. Kantor pengelola untuk tipe A dan B direncanakan sebagai berikut:


(63)

• Dapat menampung minimal 10 orang, maksimal 15 orang sedangkan tipe C minimal 5 orang dengan luas yang dibutuhkan minimal 5m2 untuk tiap orang.

• Tipe A dan B harus dilengkapi ruang untuk petugas keamanan , petugas kebakaran dan polisi yang masing-masing membutuhkan luas minimal 15m2. Untuk tipe C diperbolehkan tanpa ruang tersebut.

10. Gudang direncanakan untuk menyimpan alat kebersihan dan alat olahraga dengan luas yang disesuaikan dengan alat kebersihan atau alat olahraga yang digunakan.

• Tipe A dibutuhkan 120m2 untuk gudang alat olahraga dan 20 m2 untuk gudang alat kebersihan.

• Tipe B dibutuhkan 50m2 untuk gudang alat olahraga dan 20m2 untuk gudang alat kebersihan.]

• Tipe C dibutuhkan 20m2 untuk gudang alat olahraga dan 9m2 untuk gudang alat kebersihan.

11.Ruang panel direncanakan untuk tipe A, B dan C harus diletakkan dengan ruang staf teknik.

12.Ruang mesin direncanakan untuk tipe A, B dan C dengan luas ruang sesuai kapasitas mesin yang dibutuhkan dan lokasi ruang mesin tidak menimbulkan bising yang mengganggu arena.

13.Kantin direncanakan untuk tipe A, untuk tipe B dan C diperbolehkan tanpa ruang kantin.

14.Ruang pos keamanan direncanakan untuk tipe A dan B, untuk tipe C diperbolehkan tanpa ruang pos keamanan.

15.Tiket box direncanakan untuk tipe A dan B sesuai dengan kapasitas penonton. 16.Ruang pers direncanakan untuk tipe A, B dan C dengan ketentuan :

• Lokasi harus berada di tribun barat

• Lokasi pengambilan foto harus berada di parit belakang gawang • Harus disediakan kabin untuk kru TV

• Untuk tipe A dan B harus disediakan ruang telepon dan telex, sedangkan tipe C boleh tanpa ruang telepon dan telex.


(64)

Andry P.Tondang : Pancing Football Stadium (Green Stadium), 2009.

• Toilet khusus untuk pria dan wanita, masing-masing minimal 1 unit terdiri dari 1 toilet jongkok dan bak cuci tangan.

17.Tempat parkir direncanakan untuk tipe A dan B dengan ketentuan sebagai berikut :

• Jarak maksimal dari tempat parkir, pool atau pemberangkatan bus menuju pintu masuk stadion adalah 1500m2.

• 1 ruang parkir mobil dibutuhkan minimal untuk 4 orang pengunjung pada jam sibuk.

2.4 Studi Banding Proyek Sejenis

2.4.1 Emirates Stadium – London (Arsenal FC)

Gambar 2.16. Stadion Emirates, London

Stadion Emirat atau Emirates Stadium adalah sebuah stadion baru milik klub sepak bola London, Inggris. Arsenal FC merupakan klub papan atas di Liga Premier Inggris yang akan memulai kompetisi mulai 19 Agustus 2006 ini dengan stadion baru. Sebelum peresmian Stadion Emirat ini klub Arsenal masih bermarkas di Stadion Highbury yang berjarak hanya 500 meter dari stadion tersebut.

Untuk membangun stadion baru ini manajemen klub Arsenal harus mengeluarkan dana sernilai 390 juta poundsterling atau sekitar 6,63 triliun. Stadion Emirat milik Arsenal yang mendapat sponsor perusahaan penerbangan Emirates, Dubai ini bakal jadi stadion nomor tiga terbesar di London setelah Stadion Wembley dan Stadion Twickenham.


(65)

Stadion ini jelas lebih megah dari Highbury yang nantinya akan dirobohkan untuk lokasi pembangunan apartemen. Kapasitas tempat duduk mencapai 60.000 (Tribun bawah 24,425, Tribun atas 26,646, Club level 7,139 and Box Level 2,222.), jauh dibandingkan dengan Highbury yang 38.000. Ini akan menambah pemasukan bagi Arsenal dari 115 juta pondsterling menjadi 170 juta pound yang akan digunakan untuk dimencicil utang Arsenal.

Stadion Emirat jelas beda ekstrem dengan Highbury yang terletak di tengah permukiman penduduk. Sekalipun pernah di rehab tahun 1935, Highbury tetap terlihat seperti stadion yang terkungkung. Tak ada daya pikat. Bangku penonton juga nyaris berada di garis pinggir lapangan hijau.

Stadion Highbury, yang berlokasi di atas Bukit Highbury di London Utara, sudah sejak 93 tahun yang lalu bersama Arsenal. Dan banyak catatan yang dibuatnya. Stadion Highbury bahkan menjadi salah satu ‘kuil’ dari sepakbola Inggris dan sejarah aktivitas olahraga lainnya.

Stadion ini pernah menjadi pusat pertolongan pertama pada Perang Dunia II, ketika Jerman mengebom London. Tahun 1966 Highbury menjadi tuan rumah pertandingan tinju perebutan gelar antara Muhammad Ali dan Henry Cooper dari Inggris.

Dari highbury juga untuk pertama kalinya sebuah pertandingan sepak bola dikomentari langsung melalui radio pada 1927. Sekitar setahun kemudian siaran langsung televisi pertama sebuah pertandingan sepak bola juga dari Highbury.

Gambar 2.17. Stadion Highbury

Akan tetapi, karena produk buatan 1913, stadion Highbury jelas sudah tidak memadai. Dari aspek penonton Highbury jelas tidak menunjang penghasilan Arsenal. Tadinya kapasitas penonton berdiri pernah mencapai 73.295 orang pada

Stadion Highbury di awal pembangunanny. Diresmikan 6 September 1913

Stadion Highbury saat ini. Akan dirobohkan untuk diganti fungsinya menjadi apartemen


(66)

Andry P.Tondang : Pancing Football Stadium (Green Stadium), 2009.

1935. Namun perubahan pada 1993 dengan penempatan kursi membuat kapasitas penonton tinggal 38.000 orang.

Ini membuat penghasilan Arsenal tidak meyakinkan jika dibandingkan Manchester United (MU) dengan Old Trafford dengan 68.000 penonton atau Chelsea dengan Stamford Bridge dengan Kapasitas yang juga besar. Menurut Reuters, penghasilan MU dari tiket pertandingan sekitar 20 juta poundsterling atau sekitar Rp 340 milyar lebih banyak dari Arsenal.

Highbury terpaksa harus ’dikubur’ karena perluasan sidah tidak memungkinkan. Ia berada di tengah permukiman. Lagi pula secara penampilan Highbury sangat ketinggalan jika dibandingkan dengan Old Trafford atau Stamford Bridge yang belakangan sering kali menjadi ajang pertandingan nasional dan internasional.

Bagi Arsenal, yang dibentuk para pekerja pada Divisi Persenjataan Kerajaan Inggris (Royal Arsenal) pada tahun 1886, pilihan pindah ke Highbury tahun 1913juga karena mencari tempat yang lebih memadai. Sebab, tetap bermarkas di Woolwich, London Selatan tidak aman karena lokasinya tak jauh dari kompleks persenjataan.

Diharapkan penghasilan Arsenal akan meningkat sementara orang tetap bisa mengenang Stadion Highbury dari stasiun kereta api yang akan tetap ada. Namun, bangunan stadionnya jelas sirna berganti aparteman. Konsekwensi dari perkembangan zaman.

Adapun Stadion Emirat jelas supermodern. Ada stasiun bus bawah tanah. Juga ada akses khusus dengan stasiun kereta api terdekat yang hanya perlu Jalan Kaki sekitar 10 menit. Akses angkutan umum yang bagus ini membuat membawa mobil ke Stadion Emirat tidak dianjurkan. Jalan-jalan seputar stadion juga di tutup satu jam sebelum pertandingan dan baru dibuka bagi kenderaan satu jam setelah pluit panjang berbunyi.

Meski menggunakan nama Emirat, pendukung Arsenal juga menyebut stadion baru ini dengan Ashburton Grove. Kini dengan kapasitas yang lebih besar dan canggih, Arsenal tidak perlu main di Stadion Wembley jika ada pertandingan bergengsi seperti Piala Champions.


(67)

Arsenal kini tampil lebih bergengsi dengan Stadion Emirat. Stadion megah, jangkung, ini bakal menyambut sekaligus memberi kesan angker bagi calon lawan Arsenal.

Profil Emirates Stadium

Fasilitas : (Gambar 2.18. Fasilitas Stadion Emirates London)

Ruang Konferensi Pers dibawah tribun barat. Ruang ini merupakan tempat dimana klub, baik pemain, manager, atau manajemen klub menggelar konfrensi pers sebelum atau sesudah pertandingan.

Ruang Kerja untuk wartawan (Press Box) dimana ruang ini terdiri dari box-box yang dilengkapi dengan instalasi telpon dan jaringan internet

Tempat duduk di dekat pintu masuk utama, merupakan tempat duduk untuk penonton biasa.

Tempat duduk untuk para direktur terletak di bagian barat atas stadion. Sektor ini merupakan bagian dari fasilitas VIP seating.


(68)

Andry P.Tondang : Pancing Football Stadium (Green Stadium), 2009.

Sudut tribun utara-timur. Material atap yang semi transparant membiarkan cahaya alami masuk di siang hari dan keluar di malam hari

Tempat duduk diterangi lampu bagi anggota Diamond Club

Hydroteraphy Pool. VIP box terletak di tribun astas dengan

pandangan bagian tengah lapangan di bagian terpanjang

Pintu masuk umum (ticket box), bersebelahan dengan kamar kecil.

Area bar pada Club Level dengan permadani. Akses koridor di belakang VIP Box juga kelihatan.


(1)

Andry P.Tondang : Pancing Football Stadium (Green Stadium), 2009. USU Repository © 2009


(2)

(3)

Andry P.Tondang : Pancing Football Stadium (Green Stadium), 2009. USU Repository © 2009


(4)

(5)

Andry P.Tondang : Pancing Football Stadium (Green Stadium), 2009. USU Repository © 2009


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad, (1994), Kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.

 Regulations 2006 FIFA World Cup GermanyT M

Manual Liga 2006 (2006), Standar Kelayakan Stadion Versi Badan Liga Indonesia Departemen Pemuda dan O lahraga, Tata Cara Perencanaan dan Tenik Bangunan

Stadion

FIFA, Technical Recommendation and Requirements for Construction or

Modernisation of Football Stadia

Badudu, Zain, (1994), Kamus Umum Bahasa Indonesia, Cetakan I, Pustaka Sinar Harapan, Jakarta.

 Ching, Francis D.K. & Cassandra Adams. Building Construction Illustrated. Third Edition

Davies, Collin, High Tech Architecture.

Indonesia-Inggris dengan ejaan yang disempurnakan, HASTA Penerbit, Jaka rta.

Neufert, Ernst dan Sjamsu Amril, (1995), Data Arsitek, Jilid 2 Edisi Kedua, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Neufert, Ernst da n Sunarto Tjahjadi, (1997), Data Arsitek, Jilid 1 Edisi 33, Penerbit Erlangga, Jakarta.