0.889766 0.882321 0.706368 0.792001 0.720298 0.478806 0.637529 0.499887 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan

11 Tabel Model pengukuran variable akuntansi sektor publik Variabel Manifest Loading factor Measurement model R 2 t hitung Analisis Bukti Transaksi 0,890 X 1.1 = 0,890 X 1 + 0,208 0.792 33,379 Pencatatan Data Transaksi 0,882 X 1.2 = 0,882 X 1 + 0,222 0.778 29,468 Pengikhtisaran 0,706 X 1.3 = 0,706 X 1 + 0,501 0.499 5,189 Pelaporan 0,792 X 1.4 = 0,792 X 1 + 0,373 0.627 10,379 Composite Reliability CR = 0,891 Average Variance Extracted AVE = 0,674 Sumber : Lampiran Output SmartPLS Tabel Model pengukuran variable pengawasan internal Variabel Manifest Loading factor Measurement model R 2 t hitung Organisasi 0.820 X 2.1 = 0,820 X 2 + 0,327 0.673 16,684 kebijakan 0.808 X 2.2 = 0,808 X 2 + 0,347 0.653 8,071 Prosedur 0.731 X 2.3 = 0,731 X 2 + 0,466 0.534 11,268 Penganggaran 0.738 X 2.4 = 0,738 X 2 + 0,456 0.544 8,980 Composite Reliability CR = 0,857 Average Variance Extracted AVE = 0,601 Sumber : Lampiran Output SmartPLS Tabel Model pengukuran variable kinerja instansi peerintah Variabel Manifest Loading factor Measurement model R 2 t hitung Ekonomis 0,880 Y 1 = 0,880 Y .1 + 0,225 0.775 22,580 Efisiensi 0,841 Y 2 = 0,841 Y .2 + 0,293 0.707 14,370 Efektivitas 0,796 Y 3 = 0,796 Y .3 + 0,367 0.633 22,694 Composite Reliability CR = 0,877 Average Variance Extracted AVE = 0,705 Sumber : Lampiran Output SmartPLS Tabel Nilai Convergent validity Variabel Penerapan Akuntansi Sektor Publik X1, Pengawasan Internal X2, dan Kinerja Instansi Pemerintah Y X1 ASP X2 Pengawasan I Y KINERJA

X1.1 0.889766

0.75897 0.816652

X1.2 0.882321

0.705726 0.610328

X1.3 0.706368

0.414616 0.488862

X1.4 0.792001

0.550455 0.595831

X2.1 0.720298

0.820413 0.692941

X2.2 0.478806

0.808288 0.526146

X2.3 0.637529

0.73065 0.422172

X2.4 0.499887

0.737854 0.519214 12 Y1 0.602929 0.522927 0.880251 Y2 0.553986 0.525188 0.840706 Y3 0.768427 0.705988 0.795668 Tabel Nilai Composite Reliability Variabel Laten Variabel Composite Reliability X1 ASP 0,891 X2 PENGAWASAN I 0,857 Y KINERJA 0,877 Gambar Diagram jalur model lengkap Gambar Pengaruh Penerapan akuntansi sektor publik Terhadap Kinerja instansi pemerintah X 1.1 X 1.2 X 1.3 0,208 0,222 0,501  1 Y 2 Y 3 Y 1 0,225 0,293 0,367 0,882 0,890 0,706 0,841 0,796 0,880  1 = 0,571  0,351  X 1.4 0,792 0,373 X 2.1 X 2.2 X 2.3 0,327 0,347 0,466  2 0,808 0,820 0,731  2 = 0,282 X 2.4 0,456 0,738 13 Gambar Pengaruh Pengawasan internal Terhadap Kinerja instansi pemerintah X 1.1 X 1.2 X 1.3 0,208 0,222 0,501  1 Y 2 Y 3 Y 1 0,225 0,293 0,367 0,882 0,890 0,706 0,841 0,796 0,880  1 = 0,571  0,351  X 1.4 0,792 0,373 X 2.1 X 2.2 X 2.3 0,327 0,347 0,466  2 Y 2 Y 3 Y 1 0,225 0,295 0,367 0,808 0,820 0,731 0,841 0,796 0,880  2 = 0,282  0,351  X 2.4 0,456 0,738 ABSTRACT The purpose of this study is to determine how much the influence of accounting public sector and internal controls on the performance of government agencies in the Plantation Office of West Java Province. The method used in this research is descriptive and verifikatif methods. Descriptive method is used to describe variable of public sector accounting, internal control and variable performance. To determine the effect of influence application of public sector accounting and internal controls used statistical test using SmartPLS 2.0 software. The results of this study indicate that the implementation of public sector accounting and internal controls significantly positive effect on the performance of government agencies in the Plantation Office of West Java Province. Keywords: public sector accounting, internal control, performance ABSTRAK Penelitian ini dilakukan pada Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan akuntansi dan pengawasan internal terhadap kinerja instansi pemerintah di Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Metode deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran varibel akuntansi sektor publik, pengawasan internal dan variabel kinerja .Untuk mengetahui pengaruh penerapan akuntansi sektor publik dan pengawasan internal digunakan pengujian statistic menggunakan software SmartPLS 2.0. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan akuntansi sektor publik dan pengawasan internal berpengaruh secara signifikan positif terhadap kinerja instansi pemerintah pada Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat. Kata Kunci :Akuntansi sektor publik, pengawasan internal, kinerja 14

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1 Kajian Pustaka

Kajian pustaka berisi studi pustaka terhadap buku, artikel, jurnal ilmiah, penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan topik penelitian. Uraian kajian pustaka diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran atau konsep yang akan digunakan dalam penelitian. Adapun tinjauan pustaka pada penelitian ini meliputikonsep mengenai penerapan akuntansi sektor publik, pengawasan internal terhadap kinerja pemerintah daerah.

2.1.1 Akuntansi Sektor Publik

Pemahaman akan pentingnya akuntansi sektor publik telah muncul akhir- akhir ini keleluasaan pembahasan budang akuntansi sabagai satu sisi lain dari akuntans, mulai terasa penting dalam pengajaran akuntansi.

2.1.1.1 Pengertian Akuntansi Sektor Publik

Sebelumnya pembahasan akuntansi sektor publik ini dipersempit lebih dikenal dengan akuntansi pemerintahan. Berikut adalah definisi mengenai akuntansi sektor publik. Menurut Indra Bastian 2010:3 akuntansi sektor publik adalah : “Mekanisme teknis dan analisis akuntansi yang diterapkan pengelolaan dana masyarakat di lembaga-lembaga tinggi negara dan departemen- departemen di bawahnya, pemerintah daerah, BUMN, BUMD, LSM dan yayasan sosial, maupun pada proyek-proyek kerjasama sektor publik dan swasta”. Sedangkan Akuntansi Sektor Publik menurut Mardiasmo 2009:1 adalah: “Akuntansi sektor publik memiliki kaitan yang erat denga penerapan dan perlakuan akuntansi pada domain publik. Domain publik antara lain meliputi badan-badan pemerintahan pemerintah pusat dan daerah serta unit kerja pemerintah , perusahaan milik Negara BUMN dan BUMD yayasan organisasi politik dan organisasi masa, Lembaga swadaya Masyarakat LSM, Universitas dan organisasi nirbala lainnya ”. Menurut Dedi Nordiawan 2008 akuntansi sektor publik adalah : “Proses pencatatan, pengklasifikasian, penganalisisan dan pelaporan transaksi keuangan dari suatu organisasi publik yang menyediakan informasi keuangan bagi para pemakai laporan keuangan yang berguna untuk pengambilan keputusan”. Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa akuntansi sektor publik adalah Mekanisme teknis dan analisis akuntansi. Yaitu proses pencatatan, pengklasifikasian, penganalisisan dan pelaporan transaksi keuangan yang diterapkan dalam pengelolaan dana masyarakat di lembaga-lembaga tinggi negara dan departemen-departemen di bawahnya yang berguna untuk pengambilan keputusan.

2.1.1.2 Ruang Lingkup Akuntansi Sektor Publik

Peranan organisasi sektorpublik seperti pemerintahan dan usaha-usaha yang dilakukannya telah terbuktimenjadi tulang punggu perekonomian Negara selama lebih dari lima puluh tahun ini. Jadi, pembatasan pembahasan akuntansi sektorpublik pada pemerintahan akan menimbulkan kekosongan pengaturan praktek akuntansi sektorpublik tentunya harus dilakukan. Salah satu hal yang sangat substantial adalah konsensus akan ruang lingkup akuntansi sektor publik