11
Tabel Model pengukuran variable akuntansi sektor publik
Variabel Manifest Loading
factor Measurement model
R
2
t
hitung
Analisis Bukti Transaksi 0,890
X
1.1
= 0,890 X
1
+ 0,208 0.792
33,379 Pencatatan Data Transaksi
0,882 X
1.2
= 0,882 X
1
+ 0,222 0.778
29,468 Pengikhtisaran
0,706 X
1.3
= 0,706 X
1
+ 0,501 0.499
5,189 Pelaporan
0,792 X
1.4
= 0,792 X
1
+ 0,373 0.627
10,379
Composite Reliability CR = 0,891 Average Variance Extracted AVE = 0,674
Sumber : Lampiran Output SmartPLS
Tabel Model pengukuran variable pengawasan internal
Variabel Manifest Loading factor
Measurement model R
2
t
hitung
Organisasi 0.820
X
2.1
= 0,820 X
2
+ 0,327 0.673
16,684 kebijakan
0.808 X
2.2
= 0,808 X
2
+ 0,347 0.653
8,071 Prosedur
0.731 X
2.3
= 0,731 X
2
+ 0,466 0.534
11,268 Penganggaran
0.738 X
2.4
= 0,738 X
2
+ 0,456 0.544
8,980
Composite Reliability CR = 0,857 Average Variance Extracted AVE = 0,601
Sumber : Lampiran Output SmartPLS
Tabel Model pengukuran variable kinerja instansi peerintah
Variabel Manifest Loading factor
Measurement model R
2
t
hitung
Ekonomis 0,880
Y
1
= 0,880 Y
.1
+ 0,225 0.775
22,580 Efisiensi
0,841 Y
2
= 0,841 Y
.2
+ 0,293 0.707
14,370 Efektivitas
0,796 Y
3
= 0,796 Y
.3
+ 0,367 0.633
22,694
Composite Reliability CR = 0,877 Average Variance Extracted AVE = 0,705
Sumber : Lampiran Output SmartPLS
Tabel Nilai Convergent validity
Variabel Penerapan Akuntansi Sektor Publik X1, Pengawasan Internal X2, dan Kinerja Instansi Pemerintah Y
X1 ASP X2 Pengawasan
I Y KINERJA
X1.1 0.889766
0.75897 0.816652
X1.2 0.882321
0.705726 0.610328
X1.3 0.706368
0.414616 0.488862
X1.4 0.792001
0.550455 0.595831
X2.1 0.720298
0.820413 0.692941
X2.2 0.478806
0.808288 0.526146
X2.3 0.637529
0.73065 0.422172
X2.4 0.499887
0.737854 0.519214
12
Y1 0.602929
0.522927 0.880251
Y2 0.553986
0.525188 0.840706
Y3 0.768427
0.705988 0.795668
Tabel Nilai Composite Reliability Variabel Laten
Variabel Composite Reliability
X1 ASP 0,891
X2 PENGAWASAN I 0,857
Y KINERJA 0,877
Gambar Diagram jalur model lengkap
Gambar Pengaruh Penerapan akuntansi sektor publik Terhadap Kinerja instansi pemerintah
X
1.1
X
1.2
X
1.3
0,208 0,222
0,501
1
Y
2
Y
3
Y
1
0,225 0,293
0,367 0,882
0,890 0,706
0,841 0,796
0,880
1
= 0,571
0,351
X
1.4
0,792 0,373
X
2.1
X
2.2
X
2.3
0,327 0,347
0,466
2
0,808 0,820
0,731
2
= 0,282
X
2.4
0,456 0,738
13
Gambar Pengaruh Pengawasan internal Terhadap Kinerja instansi pemerintah
X
1.1
X
1.2
X
1.3
0,208 0,222
0,501
1
Y
2
Y
3
Y
1
0,225
0,293
0,367 0,882
0,890 0,706
0,841 0,796
0,880
1
= 0,571
0,351
X
1.4
0,792 0,373
X
2.1
X
2.2
X
2.3
0,327 0,347
0,466
2
Y
2
Y
3
Y
1
0,225
0,295
0,367 0,808
0,820 0,731
0,841 0,796
0,880
2
= 0,282
0,351
X
2.4
0,456 0,738
ABSTRACT
The purpose of this study is to determine how much the influence of accounting public sector and internal controls on the performance of government
agencies in the Plantation Office of West Java Province. The method used in this research is descriptive and verifikatif methods.
Descriptive method is used to describe variable of public sector accounting, internal control and variable performance. To determine the effect of influence application of
public sector accounting and internal controls used statistical test using SmartPLS 2.0 software.
The results of this study indicate that the implementation of public sector accounting and internal controls significantly positive effect on the performance of
government agencies in the Plantation Office of West Java Province.
Keywords: public sector accounting, internal control, performance
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan pada Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat. Tujuan
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penerapan akuntansi dan pengawasan internal terhadap kinerja instansi pemerintah di Dinas Perkebunan
Provinsi Jawa Barat.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Metode deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran varibel
akuntansi sektor publik, pengawasan internal dan variabel kinerja .Untuk mengetahui pengaruh penerapan akuntansi sektor publik dan pengawasan internal digunakan
pengujian statistic menggunakan software SmartPLS 2.0.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pelaksanaan akuntansi sektor publik dan pengawasan internal berpengaruh secara signifikan positif terhadap kinerja
instansi pemerintah pada Dinas Perkebunan Provinsi Jawa Barat. Kata Kunci :Akuntansi sektor publik, pengawasan internal, kinerja
14
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
2.1 Kajian Pustaka
Kajian pustaka berisi studi pustaka terhadap buku, artikel, jurnal ilmiah, penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan topik penelitian. Uraian kajian
pustaka diarahkan untuk menyusun kerangka pemikiran atau konsep yang akan digunakan dalam penelitian. Adapun tinjauan pustaka pada penelitian ini
meliputikonsep mengenai penerapan akuntansi sektor publik, pengawasan internal terhadap kinerja pemerintah daerah.
2.1.1 Akuntansi Sektor Publik
Pemahaman akan pentingnya akuntansi sektor publik telah muncul akhir- akhir ini keleluasaan pembahasan budang akuntansi sabagai satu sisi lain dari
akuntans, mulai terasa penting dalam pengajaran akuntansi.
2.1.1.1 Pengertian Akuntansi Sektor Publik
Sebelumnya pembahasan akuntansi sektor publik ini dipersempit lebih dikenal dengan akuntansi pemerintahan. Berikut adalah definisi mengenai
akuntansi sektor publik. Menurut Indra Bastian 2010:3 akuntansi sektor publik adalah :
“Mekanisme teknis dan analisis akuntansi yang diterapkan pengelolaan dana masyarakat di lembaga-lembaga tinggi negara dan departemen-
departemen di bawahnya, pemerintah daerah, BUMN, BUMD, LSM dan yayasan sosial, maupun pada proyek-proyek kerjasama sektor publik dan
swasta”.
Sedangkan Akuntansi Sektor Publik menurut Mardiasmo 2009:1 adalah: “Akuntansi sektor publik memiliki kaitan yang erat denga penerapan dan
perlakuan akuntansi pada domain publik. Domain publik antara lain meliputi badan-badan pemerintahan pemerintah pusat dan daerah serta
unit kerja pemerintah , perusahaan milik Negara BUMN dan BUMD yayasan organisasi politik dan organisasi masa, Lembaga swadaya
Masyarakat LSM, Universitas dan organisasi nirbala lainnya
”. Menurut Dedi Nordiawan 2008 akuntansi sektor publik adalah :
“Proses pencatatan, pengklasifikasian, penganalisisan dan pelaporan transaksi keuangan dari suatu organisasi publik yang menyediakan
informasi keuangan bagi para pemakai laporan keuangan yang berguna
untuk pengambilan keputusan”. Berdasarkan definisi diatas maka dapat disimpulkan bahwa akuntansi
sektor publik adalah Mekanisme teknis dan analisis akuntansi. Yaitu proses pencatatan, pengklasifikasian, penganalisisan dan pelaporan transaksi keuangan
yang diterapkan dalam pengelolaan dana masyarakat di lembaga-lembaga tinggi negara dan departemen-departemen di bawahnya yang berguna untuk
pengambilan keputusan.
2.1.1.2 Ruang Lingkup Akuntansi Sektor Publik
Peranan organisasi sektorpublik seperti pemerintahan dan usaha-usaha yang dilakukannya telah terbuktimenjadi tulang punggu perekonomian Negara
selama lebih dari lima puluh tahun ini. Jadi, pembatasan pembahasan akuntansi sektorpublik pada pemerintahan akan menimbulkan kekosongan pengaturan
praktek akuntansi sektorpublik tentunya harus dilakukan. Salah satu hal yang sangat substantial adalah konsensus akan ruang lingkup akuntansi sektor publik